Anda di halaman 1dari 9

HIPNOTIS ITU MUDAH !

By. Mokhamad Alifudin, S.Pd. C.Ht *)

Pengantar.
“ begitu Anda mendengar musik ini (didengarkan lagu), Spontan Anda langsung berjoget dengan penuh
energi !” bahkan semakin anda menahan diri,maka keinginan berjoget tersebut akan semakin kuat !
Itu cuplikan hiburan hipnotis di TV yang marak akhir-akhir ini.
Apakah sesungguhnya yang terjadi? Apakah itu hanya rekayasa? TIDAK itu betul betul terjadi.
Andapun bisa melakukannya.
PENGERTIAN HIPNOTIS.
Hypnosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Hypnos yang berarti tidur. Meskipun Hypnosis
berkaitan dengan efek yang menyerupai tidur, namun Hypnosis adalah suatu gejala yang alami dan
bukan gejala tidur pada umumnya. Hypnosis adalah sebuah seni dan teknik komunikasi verbal ataupun
non verbal yang mampu mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang, sehingga mampu
menimbulkan suatu respon dan tindakan tertentu.

Hypnosis sama sekali tidak melibatkan unsur-unsur magic, mistik, supranatural, atau sesuatu
yang ghoib. Tidak membutuhkan pengisian, attunement/adjustment, pembukaan chakra, dll.
Mempelajari Hypnosis juga tidak membutuhkan semacam ritual apapun yang mengikat dan lama,
seperti olah nafas, meditasi, puasa, wirid, dan lain sebagainya.

Hypnosis 100% ilmiah, murni teknik dan skill. Dikatakan ilmiah karena Hypnosis merupakan ilmu
pengetahuan yang bisa diterima oleh akal logika kita, karena ilmu ini sama halnya dengan ilmu
pengetahuan lainnya seperti, matematika, fisika, biologi, dan lainnya. Lebih tepatnya Hypnosis bisa
dikategorikan bagian dari cabang ilmu Psikologi. Jadi Hypnosis adalah ilmu yang dapat dipelajari oleh
siapapun dengan mudah, cepat, dan aman.

KONSEP PIKIRAN
Sebentar lagi anda akan mempelajari teknik hipnosis, tapi sebelumnya anda perlu tahu sedikit
penjelasan dan teori dari saya tentang konsep pikiran manusia.
Manusia memiliki dua jenis pikiran yang sebenarnya merupakan satu kesatuan. Kedua pikiran ini saling
berkesinambungan antara satu sama lain dan masing-masing memiliki perbedaan dan fungsi tersendiri
dalam proses kerjanya. Kedua pikiran tersebut adalah Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar.
1. Pikiran Sadar
Pikiran ini adalah pikiran yang sering kita gunakan dalam keseharian kita, seperti berpikir,
belajar, membuat suatu keputusan, menyelesaikan masalah, mengidentifikasi suatu informasi,
menganalisa, dan lain kesibukan yang sering kita kerjakan.
2. Pikiran Bawah Sadar
Pikiran ini mempunyai fungsi untuk menyimpan berbagai informasi dan pengalaman yang kita
alami sepanjang hidup kita, baik itu yang bersifat positif atau negative, baik atau buruk, dsb.
Lebih tepatnya jenis pikiran ini mempunyai sifat emosi, instuitif, kreatif, dan bersifat menerima.
Apapun yang kita alami, baik itu sesuatu yang kita inginkan atau tidak, semua informasi atau
kejadian tersebut akan langsung diterima dan disimpan oleh pikiran bawah sadar. Pikiran ini

1
mampu membentuk tingkah laku tertentu yang telah terbentuk berdasarkan atas program
lingkungan yang terjadi di sekitar kita.

(BRAINWAVE / Gelombang Otak)


Jaringan otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi. Gelombang
listrik inilah disebut brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak manusia menghasilkan
berbagai gelombang otak secara bersamaan. Empat gelombang otak yang diproduksi oleh otak
umumnya manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta. Akan tetapi selalu ada jenis gelombang otak yang
paling dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu. Gelombang otak menandakan aktifitas pikiran
seseorang
Gelombang otak diukur dengan alat yang dinamakan Electro Encephalograph (EEG). EEG
ditemukan pada tahun 1929 oleh psikiater Jerman, Hans Berger. Sampai saat ini, EEG adalah alat yang
sering diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui aktivitas pikiran seseorang. Terdapat 4 jenis
gelombang otak dalam diri manusia, di mana ke-4 gelombang otak ini saling mengalahkan dan
berbenturan pada saat bekerja.
Diantaranya adalah:
1. GELOMBANG BETA (12-40 spd)
Gelombang ini memiliki frekuensi yang paling tinggi, dimana gelombang ini terjadi pada saat kita
terjaga. Dalam kehidupan kita, gelombang ini di pakai saat kita berpikir, berinteraksi, menganalisa, atau
pada saat kita melakukan suatu aktifitas sehari-hari. Gelombang Beta ini adalah merupakan area
pikiran sadar.
2. GELOMBANG ALPHA (8-12 spd)
Ini adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dari gelombang Beta.
Aktifitas gelombang Alpha terjadi pada saat kita baik tubuh maupun pikiran dalam kondisi yang tenang
dan santai/relaks. Dalam kondisi ini pikiran mampu melihat gambaran mental (imagination) secara jelas
dan nyata. Gelombang Alpha ini adalah pintu gerbang Pikiran bawah sadar (Hypnosis State).
3. GELOMBANG THETA (4-8 spd)
Ini merupakan kondisi dimana seseorang dalam keadaan tidur yang hampir sempurna atau
dalam keadaan setengah tidur. Dalam keadaan ini seseorang telah masuk pada pikiran bawah
sadarnya yang dalam. Gelombang Theta ini adalah Alam Pikiran Bawah Sadar (Deep Hypnosis State).
4. GELOMBANG DELTA (0-4 spd)
Ini adalah kondisi yang dimana seseorang sudah benar-benar dalam kondisi tidur yang
sempurna. Gelombang Delta ini adalah Alam Pikiran Tak Sadar (Sleep State).
Telah dilakukan penelitian pada sejumlah subjek dan diperoleh hasil bahwa subyek yang sedang dalam
kondisi hipnotis, gelombang otaknya antara alpha dan theta. Dalam kondisi terjaga, gelombang otak
subyek umumnya adalah beta. Begitu dilakukan induksi, maka gelombang otak subyek secara cepat
turun ke alpha, dan setelah dilakukan teknik deepening, otak subyek menunjukkan gelombang theta.
Diyakini oleh para ilmuan bahwa apabila otak memproduksi gelombang otak theta yang dominan, maka
sedang terjadi aktifitas pikiran bawah sadar.
Sekarang anda sudah tahu bahwa seorang dalam kondisi trance hipnotis gelombang otaknya
adalah antara alpha dan theta.
Pertanyaannya, apakah gelombang otak alpha dan theta hanya terjadi pada kondisi trance hipnotis
saja?

2
Ternyata tidak. Secara alami anda memasuki kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun
tidur. Ketika anda sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur, tapi anda masih menyadari
keberadaan anda, maka seperti itulah kondisi hipnotis. Ketika anda terjaga dari tidur, dan masih malas
untuk beranjak dari tempat tidur karena masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka seperti itulah kondisi
hipnotis. Bedanya ketika anda akan tidur yaitu anda hanya mengalami kondisi alpha-theta dalam
beberapa menit saja, kemudian gelombang otak anda turun ke delta (tanda bahwa tubuh dan pikiran
anda beristirahat total). Sedangkan dalam kondisi hipnotis, anda bisa mengalami kondisi trance
(gelombang otak alpha-theta) dalam waktu yang lama.
Orang yang bermeditasi, berdoa dengan khusyuk, terpana melihat sesuatu, terhanyut membaca
novel atau suatu cerita, melamun dan semacamnya juga menghasilkan gelombang otak alpha sampai
theta. Dengan mengetahui bahwa kondisi hipnotis adalah kondisi yang alami bagi manusia, maka tidak
perlu ada ketakutan lagi bahwa hipnotis itu berbahaya. Kecurigaan bahwa ada unsur magis, sihir atau
paranormal dalam hipnotis sudah lenyap sejak diketahui bahwa hipnotis itu fenomena mental yang
alami.

PRAKTEK HIPNOTIS
Langkah-langkah Menghipnotis.
1. Pra Induksi / pre-Talk
Pra-Induksi merupakan tahap awal dalam proses hypnosis.
Tahap ini adalah faktor yang sangat penting sebelum kita melakukan hipnosis. Hal ini akan
menentukan berhasil tidaknya suatu proses hipnosis yang akan kita lakukan nantinya. Pra-
Induksi berkaitan dengan kesan pertama kita terhadap calon klien/subjek, karena kesan yang
kita tampilkan pada “Pandangan Pertama” harus memberikan kesan yang menarik dan cukup
meyakinkan agar calon klien/subjek percaya dan yakin akan kemampuan kita. Beberapa hal
yang perlu Anda perhatikan pada tahap ini antara lain adalah cara berpakaian kita haruslah rapi,
sopan, dan meyakinkan, kemudian cara kita berbicara haruslah lembut tapi tegas dan luwes.
Gunakan gaya bicara yang alami dan jangan di buat-buat, dll.

Apabila sikap dan penampilan anda sudah terpenuhi dan mendapatkan respon yang baik dari
calon klien/subjek, maka bisa dikatakan sudah berhasil, kemudian berikan pengetahuan yang
cukup tentang hypnosis kepada subjek/klien. Dan selanjutnya anda siap untuk melakukan tahap
berikutnya.

2. TES SUGESTIBILITAS

Secara alami semua orang dapat di hipnosis, tapi setiap orang memiliki tingkat kepekaan yang
berbeda, ada yang mudah untuk di hipnotis, namun ada juga yang tidak mudah bahkan sulit
untuk di hipnotis. Jadi disini perlu anda ketahui dan diperhatikan sebelum anda meng-hipnotis
seseorang, jangan pernah melakukan hipnotis sebelum Anda melakukan tes sugestibilitas atau
yang disebut dengan tes kepekaan subjek terhadap suatu sugesti. Dengan melakukan tes
sugestibilitas ini anda akan mengerti dan mengetahui orang-orang yang secara alami termasuk
kategori yang mudah atau tidak mudah untuk di hipnotis, karena cara menghipnotis orang yang
mudah dan tidak mudah sangat berbeda.

Banyak pemula mengalami kegagalan dalam melakukan praktek hipnotis, karena mereka belum
mengetahui cara melakukan tes sugestibilitas dengan benar. Suggestibility Test akan membuat
anda selalu berhasil dalam menghipnotis seseorang. Sebelum Anda melakukan Tes
Sugestibilitas, katakan terlebih dahulu kepada calon subjek anda, Misalnya:

“Baik, sebelumnya Saya akan mengetest kekuatan pikiran Anda”


“Sebelumnya Saya akan mengetest daya konsentrasi dan fokus Anda” Dll.

Macam-macam TES sugestibilitas

3
EYE CATALEPSY (Mata Terkunci)

Konsep dari teknik ini adalah memandu subjek untuk berimajinasi bahwa matanya terkunci sangat
rapat. Mintalah kepada subjek agar mendengarkan dan melakukan semua sugesti yang anda berikan.
“ Tutup mata Anda... dengarkan sugesti Saya...
Sekarang gunakan pikiran dan daya imajinasi Anda untuk memerintahkan mata Anda agar
terkunci dengan sangat rapat sekali.
Mata... kamu Saya perintahkan untuk terkunci sangat rapat... sangat kuat... semakin rapat
sekali... semakin terkunci sangat kuat... dan tidak ada kekuatan apapun yang bisa membukamu...
semakin kau berusaha membuka... maka semakin terkunci sangat rapat sekali... Baik sekarang
Saya akan menghitung dari TIGA sampai SATU, setiap hitungan mundur membuat mata Anda
semakin terkunci dengan sangat rapat sekali. TIGA... semakin rapat...
DUA... semakin kuat... dan
SATU... sekarang mata anda benar-benar terkunci dan sekarang walaupun Anda mencoba untuk
membukanya... maka mata Anda semakin bertambah terkunci dengan sangat kuat... cobalah...
semakin kuat... dan semakin rapat...”

Catatan: Bila matanya benar-benar terkunci dan tidak sanggup untuk membuka, berarti orang ini
termasuk kategori yang mudah di Hipnotis, jika sebaliknya maka dia termasuk kategori yang
tidak mudah untuk di Hipnotis.

Next:
Jika matanya sudah terkunci dan tidak sanggup membukanya, selanjutnya kembalikan seperti
semula dengan mensugestikan”

“Sekarang Saya akan menghitung dari SATU sampai TIGA, pada hitungan ke TIGA mata Anda
kembali seperti semula...
SATU... DUA... dan TIGA... mata Anda kembali seperti semula dan bisa dibuka kembali... (kalau
perlu jentikkan jari Anda)”
Macam-macam TES sugestibilitas, al: 1. RIGID CATALEPSY, 2. FOCUS TRAINING, 3. RELAXATION
Tugas : buat tes sugestibilitas versi Anda Sendiri.

3. INDUKSI
Induksi adalah sebuah teknik yang berfungsi untuk membawa subjek ke dalam kondisi
Hypnosis/Trance/kondisi Alpha. Inti dari teknik ini adalah membuat mata dan pikiran sadar subjek
menjadi lelah dan letih, sehingga secara otomatis akan memiliki kecenderungan untuk menutup mata,
dan pada saat mata tertutup gelombang otak subjek akan cenderung menurun dari kondisi sadar
(gelombang BETA) menjadi kondisi relaks (gelombang ALPHA).
Inilah tujuan utama dari teknik Induksi Hypnosis, yaitu menurunkan gelombang otak BETA (pikiran
Sadar) menjadi gelombang otak ALPHA bahkan THETA (pikiran Bawah Sadar).

Teknik Induksi:

4
SIMPLE PROGRESSIVE RELAXATION

Teknik induksi berikut ini digunakan untuk subjek yang berkategori mudah disugesti atau normal.
“Tutup mata anda… tarik nafas yang dalam… dan hembuskan perlahan-lahan… biarkan diri anda
menjadi santai… relaks… dan nyaman… tarik nafas yang dalam… dan hembuskan perlahan-
lahan… buang semua ketegangan yang ada pada diri anda… sekali lagi… tarik nafas yang
panjang dari hidung… dan… hembuskan perlahan-lahan… kirimkan dan rasakan gelombang
relaksasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki anda…
Sesaat lagi saya akan meminta anda untuk membuka mata dan menutupnya kembali… saat
menutup mata… rasakan relaksasi yang jauh lebih relaks dari sebelumnya… sekarang… buka
mata anda… dan… tutup mata anda kembali… rasakan diri anda semakin relaks… semakin
nyaman dari sebelumnya… tarik nafas… dan hembuskan perlahan-lahan… rasakan diri anda
semakin relaks dari sebelumnya… rasakan gelombang relaksasi yang lebih dalam menyelimuti
seluruh tubuh anda… setiap tarikan dan hembusan nafas yang anda lakukan membuat anda
semakin relaks… semakin nyaman… dan semakin tenang…
Bagus… seperti itu… dan sekarang saya akan menghitung mundur dari 5 sampai 1… setiap
hitungan mundur membuat anda semakin relaks… semakin dalam dari sebelumnya…
5… 4… tarik nafas yang dalam… dan hembuskan perlahan-lahan… 3… rasakan diri anda
semakin relaks dan nyaman dari sebelumnya… 2… semakin relaks… dan… 1… masuki alam
relaksasi anda jauh lebih nyaman… jauh lebih dalam dari sebelumnya…”
Pada tahap ini, subjek sudah masuk ke kondisi hypnosis/trance. Kemudian lanjutkan dengan
teknik deepening seperlunya agar subjek masuk ke dalam kondisi hypnosis/trance yang lebih dalam.

4. DEEPENING
Deepening adalah sebuah teknik untuk membawa seseorang kedalam kondisi trance/hypnosis yang
lebih dalam. Dalam buku ini Saya akan mengajarkan teknik Deepening yang simple, singkat, padat, dan
efektif, sehingga tidak membutuhkan sugesti yang panjang dan lama.

Teknik Simple Deepening

“Baik, sekarang Saya akan menghitung mundur dari TIGA sampai SATU, setiap hitungan mundur
membuat Anda tidur semakin dalam… tidur semakin lelap… TIGA… tarik nafas yang dalam…
dan buang lewat mulut… DUA… rasakan setiap tarikan nafas Anda membuat Anda semakin
nyaman… semakin tenang… semakin relaks… dan tidur semakin dalam…
SATU… masuki alam tidur Anda jauh lebih dalam… jauh lebih lelap dari sebelumnya…”
Setelah melakukan teknik Deepening, Anda perlu melihat sampai dimana subjek telah trance. Lakukan
tes kedalaman trance subjek atau yang disebut dengan Trance Level Test atau Deep Level Test.
CATATAN :
TRANCE LEVEL TEST/DEEP LEVEL TEST Adalah suatu pengamatan sampai seberapa subjek masuk
dalam kondisi trance/hypnosis atau lebih tepatnya sampai seberapa dalam gelombang otak pada subjek
saat proses induksi dan deepening hypnosis. Ada banyak cara untuk mengetahui tingkat kedalaman
trance subjek, antara lain:

5
- Dengan menggunakan teknik IDEOMOTOR RESPONSE, yaitu subjek di suruh menggerakkan salah
satu jari tangannya, jika gerakkan jari tangannya sangan lambat itu membuktikan bahwa subjek telah
Deep Trance/berada pada kondisi trance yang dalam. - Panggil namanya, jika menjawab pelan dan
lemah maka sudah bisa dikatakan telah deep trance.
- Atau bisa juga menjatuhkan lengan tangannya ke bawah, bila sudah deep trance gerakkan tangannya
akan lemas dan lunglai ke bawah.
Jika Anda masih menemukan subjek yang belum memasuki deep trance, maka Anda perlu
melakukan deepening kembali, lakukan deepening seperlunya sampai subjek benar-benar deep
trance.
Untuk melakukan tes kedalaman ini, Anda bisa menggunakan pertanyaan sbb, contoh:
“Jika Anda masih mendengar suara Saya, tolong gerakkan jari telunjuk kanan Anda”
(bila Anda gunakan teknik Ideomotor Response)
Perhatikan gerakkan jari telunjuk kanannya, bila gerakkannya lemah maka subjek tersebut sudah deep
trance, jika belum lakukan deepening kembali. Dalam kondisi trance/deep trance, Anda sudah bisa
memberikan suatu sugesti sesuai dengan tujuan/keperluan. Dalam kondisi inilah sugesti yang
diucapkan menjadi sangat kuat, karena sugesti apapun akan langsung diterima oleh pikiran bawah
sadar.
5. SUGESTI
Sugesti merupakan tujuan utama dari proses diadakannya hipnosis, komposisi dari sugesti ini
adalah berisikan sebuah pesan atau kalimat yang akan disampaikan langsung kepada pikiran bawah
sadar seseorang, dimana dalam kondisi hipnosis sugesti akan langsung diakses/diterima oleh pikiran
bawah sadar seseorang yang nantinya akan memberikan reaksi pemikiran, sikap, dan tindakan atau
perilakunya.
Sugesti ini harus dibuat atau disampaikan sesuai dengan niat dan tujuan diadakannya proses
hipnosis, yang jelas sugesti yang disampaikan haruslah bersifat positif, membangun, serta
menguntungkan/bermanfaat dan bukan sugesti Negatif. Gunakanlah kalimat aktif pada sugesti anda,
dan haruslah besifat “PASTI” jika perlu, langkah selanjutnya anda bisa membuat sugesti post hypnotis
dengan membuat anchor atau kata kunci pada sugesti anda, dimana tujuannya adalah agar sugesti
yang Anda berikan akan ditindak lanjuti pada saat subjek bangun.
6. TERMINATION
Termination adalah upaya “membangunkan” Client dari kondisi Hipnosis. Perlu dipahami bahwa client
berada dalam posisi hipnosa yang panjang maka perlu usaha bertahap untuk memulihkannya agar
client terhindar dari efek hipnosa.
“ baik, dalam hitungan ke 4, Anda bangun dari tidur Anda dengan segar bugar semangat luar biasa.
SATU, persiapkan diri anda untuk mulai bangun, DUA, rasakan semua peredaran darah lancar dalam
tubuh Anda, TIGA. Rasa segar, nyaman melingkupi diri Anda dan semakin siap Bangun dari Tidur
Anda. Dan EMPAT, bangun dengan segar bugar !
…………………………………………………. Good luck ……………………………………………………

*) Makalah ini disampaikan dalam Workshop HYPNO IN TEACHING


Guru Madrasah Ibtida’iyyah se Kab. Pasuruan, Sabtu 10 Mei 2014

LEMBAR TUGAS : 1

6
SUGESTIBILITY TEST 1
HASIL.
NO JENIS TES CLIENT
B / M / KB
1. RIGID CATALEPSY
2. FOCUS TRAINING
3. EYES CATALEPSY
4. RELAXATION

SUGESTIBILITY TEST 2
HASIL.
NO JENIS TES CLIENT
B / M / KB
1. RIGID CATALEPSY
2. FOCUS TRAINING
3. EYES CATALEPSY
4. RELAXATION

EVALUASI :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

LEMBAR TUGAS : 2

7
INDUKSI ( FOKUS – SHOCK – SUGESTI “tidur”) * 2-5 menit
HASIL.
NO CLIENT EVALUASI
B / M / KB
1.
2.
3.
4.

*) catatan jika client termasuk suggestion tinggi/sedang)

INDUKSI ( FOKUS – relaxation – SUGESTI “tidur”) * 5-15 menit


HASIL.
NO CLIENT EVALUASI
B / M / KB
1.
2.
3.
4.

*) catatan jika client termasuk suggestion rendah)

EVALUASI :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

LEMBAR TUGAS : 3

8
HIPNOSIS :
INDUKSI ( FOKUS – SHOCK – SUGESTI “tidur”)
SUGESTI ( main-main/hiburan)
TERMINATION ( membangunkan kembali/ normalisasi)
HASIL.
NO CLIENT EVALUASI
B / M / KB
1.
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai