Anda di halaman 1dari 36

CRS Acne Vu

lgaris
Yanuar Yudh
a Sudrajat 1
Ganis Panji 210011302
Yahya 1210 0
0113033
Preceptor :
dr. Deis H. S
p.KK M.Kes
Identitas Pasien
0 Nama : Nn. R
0 Jenis kelamin : Perempuan
0 Umur : 23 tahun
0 Alamat : Baleendah
0 Pekerjaan : Pengangguran
0 Agama: Islam
0 Suku Bangsa : Sunda
0 Pendidikan : SMA
0 Status Marital: Belum menikah
0 Tanggal Pemeriksaan : 24 Februari 2014
Anamesa
0 Keluhan utama :

Bruntus kemerahan disertai rasa gatal dan nyeri di


daerah wajah
Anamnesa khusus
Pasien datang ke poliklinik kulit Rumah Sakit
Umum DaerahAl-ihsan dengan keluhan Bruntus
kemerahan disertai rasa gatal dan nyeri di daerah
wajah yang muncul sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan ini timbul secara perlahan-lahan, yang
diawali pada daerah pipi kanan, dan kemudian
muncul di daerah wajah lainnya yaitu pipi kiri dahi
dan dagu. Keluhan tersebut dirasakan hilang timbul,
keluhan dirasakan pertama kali saat di bangku SMA.
Anamnesa khusus
Keluhan pada awalnya berupa bercak kemerahan
kemudian muncul bruntus-bruntus, bruntus
semakin besar sampai berisi nanah, terdapat bintik-
bintik hitam di beberapa bagian bruntus tersebut.
Kulit pasien cenderung berminyak.
Keluhan semakin lama semakin banyak dan
menurunkan rasa percaya dirinya. Pasien sering
mengeluarkan isi nanah tersebut dengan jari
tangannya sampai menimbulkan bekas luka di
wajah.
Anamnesis Khusus
Keluhan dirasakan hanya dibagian wajah,
keluhan yang sama tidak ditemukan dibagian
tubuh lainya. Pasien menyangkal adanya riwayat
penggunaan obat, kontak dengan zat kimia pada
daerah wajah, atau pengunaan kosmetik yang
berlebihan. Pasien mengaku keluhan tidak
dipengaruhi oleh cuaca atau musim. Saat ini
pasien tidak memiliki masalah yang
menyebabkan pasien banyak pikiran.
Anamnesa tambahan
Pasien sehari-hari sering memakan makanan
yang berminyak seperti gorengan, mie,
makanan pedas dan kurang memakan sayuran.
Sehari-hari pasien mandi dua kali, tidak
menggunakan kosmetik berlebih, hanya
menggunakan bedak, berupa bedak padat.
Pasien mengaku terdapat anggota keluarga
yang memiliki keluhan yang sama yaitu ibu dan
kakak pasien.
Pemeriksaan Fisik
0 Status Generalis
0 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
0 Kesadaran : Compos mentis
0 Status gizi : Gizi cukup
0 Tanda vital :
0 TD : dalam batas normal
0 PR : dalam batas normal
0 RR : dalam batas normal
0T : dalam batas normal
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak
ikterik
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-)
Thoraks : Bentuk dan gerak simetris,
pembesaran KGB aksila (-).
Abdomen : Datar, lembut, normal; hepar dan lien
tidak terdapat pembesaran.
Ekstermitas : simetris tidak edema
Status Dermatologikus
0 Distribusi : regional
0 Ad region : wajah
0 Karakteristik lesi :
a) Jumlah : multipel
b) Sebagian besar konfluen, dan sebagian diskrete
c) Bentuk : tidak teratur
d) Ukuran lesi : 0,1x0,1x0,1 cm sampai 0,5x0,5x0,1 cm,
e) Batas : tegas
f) Menimbul dari permukaan kulit normal
g) Sebagian besar kering
0 Efloresensi
Lesi berupa papul, pustul, erosi, komedo hitam
dan putih dengan dasar eritema

Khusus : komedo hitam dan putih,


Primer : papul, pustul
Sekunder : erosi
Foto lesi pasien
Diagnosis banding
0 Acne vulgaris
0 Acne venenata
0 Erupsi acneformis
0 Rosasea
Pemeriksaan penunjang
0 Ekskohleasi sebum
0 Analisis komposisi lemak kulit
0 Mikrobiology  propionibacterium acnes
0 Lab : free fatty acids
Diagnosis
0 Acne Vulgaris
Penatalaksanaan
Umum :
0 Hindari menggaruk daerah yang gatal.
0 Diet rendah lemak dan karbohidrat.
0 Menghindari konsumsi makanan yang dapat
memacu kelenjar minyak
0 Hidup teratur dan sehat serta cukup
istirahat.
0 Menjaga kebersihan diri
Penatalaksanaan
Per oral :
0 Clindamycin 300 mg (2x1)

Topical :
0 Benzonyl peroxide 5% dan clindamycin phospate
1,2% (malam setelah wajah dibersihkan)
0 Acne cleanser : sulfur 4-8%
Acne Vulgaris
0 Definisi :
Akne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat
peradangan menahun folikel pilosebasea yang
umumnya terjadi pada remaja dan dapat sembuh
sendiri. Gejala klinis akne vulgaris sering polimorfi :
terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa komedo,
papul, pustul, nodus, dan jarigan parutyang terjadi
akibat kelainan aktif tersebut, baik jaringan parut yang
hipotrofik maupun yang hipertrofik.
Epidemiologi
0 Umumnya insiden terjadi pada sekitar
0 umur 14-17 tahun pada wanita,
0 16-19 tahun pada pria pada wanita, akne vulgaris
menetap hingga umur 30-an atau bahkan lebih
0 gejala akne ulgaris yang berat biasanya terjadi pada pria.
0 Ras oriental (Japan, Cina, Korea) lebih jarang menderita
akne vulgaris di bandingkan dengan Kaukasia (Eropa,
Amerika).
0 Dari sebuah penelitian diketahui bahwa mereka yang
bergenotip XYY mendapat akne vulgaris yang lebih berat.
Klasifikasi
0 Klsifikasi yang di buat oleh Plewig dan Kligman dalam buku Acne: Morphogenesis
and treatment yaitu :
0 Akne vulgaris dan varietasnya :
0 Akne tropikalis
0 Akne fulminant
0 Pioderma fasiale
0 Akne mekanika
0 Akne venenata akibat kontktan eksternal dan varietasnya :
0 Akne kosmetika
0 Pomade acne
0 Akne klor
0 Akne akibat kerja
0 Akne deterjen
0 Akne komedonal akibat agen fisis dan parietasnya :
0 Solar Comedones
0 Akne radiasi (sinar X, kobal)
Etiologi & Patogenesis
0 Perubahan pola keratinasi dalam folikel. Keratinasi dalam folikel yang
biasanya berlangsung longgar berubah menjadi padat sehingga sukar
lepas dari saluran folikel
0 Produksi sebum yang meningkat yang menyebabkan peninkatan
unsur komedogenik dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne
0 Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses
inflamasi folikel dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting
pada pathogenesis penyakit.
0 Peningkatan jumlah flora folikel (propionibacterium acnes, dulu:
Corynebacterium acnes, Pityrosporum ovale dan Staphylococcus
epidermidis) yang berperan dalam proses kemotaktik inflamasi serta
pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum.
0 Terjadinya respon hospes berupa pembentukan
circulating antibodies yang memperberat akne
0 Peningkatan kadar hormone androgen, anabolic,
kortikosteroid, gonadotropin serta ACTH yang
mungkin menjadi factor penting pada kegiatan
kelenjar sebasea.
0 Terjadinyastress psikik yang dapat memicu kegiatan
kelenjar sebasea, baik secara langsung atau melalui
rangsangan terhadap kelenjar hipofisis.
0 Factor lain : Usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim
yang secara tidak langsung dapat memacu
peningkatan proses pathogenesis tersebut
Manfest
Gradasi akne vulgaris
Ringan Berat
0 Beberapa lesi tak beradang pada
1 predileksi
0 Bnyk lesi tak beradang
0 Sedikit lesi tak beradang pada pada lebih dari 1
beberapa predileksi predileksi
0 Sedikit lesi beradang pada 1
0 Banyak lebih beradang
predileksi
Sedang: pada 1 atau lebih
0 Bnyk lesi tak beradang pada 1 predileksi
predileksi
0 Beberapa lesi tak beradang pada
lebih dari 1 predileksi Ket :
0 Beberapa lesi beradang pada 1 0 Sedikit <5, sedang 6-10,
predileksi banyak >10
0 Sedikit lesi beradang pada lebih
dari 1 predileksi
Diagnosis
0 dasar klinis dan pemeriksaan eksholeasi sebum
0 Pemeriksaan histopatologis
0 Pemeriksaan mikrobiologis
0 Pemeriksaan susunan dan kadar lipid di permukaan
kulit (skin surface lipids), pada akne vulgaris kadar
asam lemak bebas meningkat
Diagnosis Banding
0 Erupsi akneiformis
0 Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis.
0 Rosasea
0 Dermatitis perioral
Pencegahan
0 menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum
0 menghindari terjadinya factor pemicu terjadinya akne, misalnya:
a. Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi
tubuh, hindari stress,
b. Penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya maupun lamanya,
c. Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras,
pedas, roko, lingkungan kurang sehat dsb,
d. Menghindari polusi debu, pemencetan lesi tidak lege artis, yang dapat
memperberat erupsi yang telah terjadi.
0 memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab
penyakit, pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya, serta
prognosisnya.
Treatment
Terapi lokal :
0 Pembersihan

0 Agen Topical
0 Terapi topikal yang biasa digunakan biasanya mengdanung sulfur- dan
resorcinol- sebagai bahan intinya.
0 Bahan yang mengdanung asam salisilat merupakan agen, keratolytic ,
sama populer dengan bahan diatas . tetapi agen yang sering digunakan
sekarang adalah turunan dari vitamin A dan antibakteri seperti
benzoyl peroxide dan topical antibiotik.
0 Topical asam vitamin A biasanya digunakan sebagai agen comedolytic,
tetapi sering juga menyebabkan iritasi. adapalene dan tazarotene.
0 Agen baru lainnya adalah krim yang mengandung 20 % azelaic acid
yang mempunyai efek keratinisasi dan menurunkan populasi bakteri
folikular.
Terapi fisik
0 Superficial x-ray therapy
0 ultraviolet light therapy,
0 Blue light therapy & photodynamic therapy

Pembedahan Akne
0 metode ini digunakan untuk mengeluarkan komedo dan
superficial pustules.metode ini dilakukan pada pasien yang
tidak merespon pada agen komedolisis, dermabrasi

Intralesional Glucocorticoids
0.05 to 0.25 mL per lesi dari campuran triamcinolone acetate
(2.5 to 10 mg/mL)
Sistemik :

Antibakteri sistemik :
0 Tetrasiklin, doksisiklin, eritromisin, azaitromisin,
trimetropin-sulfonetoksazol, klindamisin dan dapson

Obat hormonal :
0 Estrogen (50mg/hari), antiandrogen siproteron
asetat (2 mg/hari), kortikosteroid (prenison 7,5
kg/hari, deksametason 0,25-0,5 mg/hari)

0 Vitamin A  antikeratinisasi
Prognosis
0 Umumnya prognosis penyakit baik. Akne vulgaris
umumnya sembuh sebelum mencapai usia 30-40an.
Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai tua
atau mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu di
rawat-inap di rumah sakit.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai