Anda di halaman 1dari 78

&

RULE OF LAW
NUSIA
HAK ASASI MA
NEGARA HUKUM DAN HAM

Negara Hukum Rechtsstaat

Constitutional
Rule of Law State
NEGARA RULE OF
HUKUM LAW

Revolusioner Evolusioner

Indonesia
Juridis Formal
berdasarkan atas
Hukum
KONSEP NEGARA HUKUM
RECHTSSTAAT

mempunyai karakteristik sebagai berikut:


•Penyelenggaraan negara berdasar Konstitusi.
•Kekuasaan Kehakiman yang merdeka.
•Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.
•Kekuasaan yang dijalankan berdasarkan atas
prinsip bahwa pemerintahan, tindakan dan
kebijakannya harus berdasarkan ketentuan
hukum (due process of law ).
HUKUM
Dalam BHS Inggris pengertian Law:
1. Merupakan sekumpulan preskripsi
mengenai apa yg seharusnya dilakukan
dalam mencari keadilan (hukum, ius,
droit, Recht)
2. Merupakan aturan perilaku yang
ditujukan untuk menciptakan ketertiban
masyarakat (undang-undang,lex, loi,
wet)
KONSEP NEGARA HUKUM
• Terkait dengan konsep “rechtsstaat”, “rule of law”,
dan “nomocracy”
• Nomocracy : nomos (norma) dan cratos (kekuasaan)
• Faktor penentu dalam penyelenggaraan kekuasaan
adalah norma atau hukum
• Istilah nomocracy itu berkaitan erat dengan ide
kedaulatan hukum atau prinsip hukum sebagai
kekuasaan tertinggi
KONSEP NEGARA HUKUM

• Eropa Kontinental (Immanuel Kant, Paul


Laband, Julius Stahl, Fichte) menggunakan
istilah Jerman, yaitu “rechtsstaat’

• Tradisi Anglo Amerika (A. V. Dicey) dengan


sebutan “The Rule of Law”
UNSUR RECHTSSTAAT

• PAUL SCHOLTEN :

1. Diakuinya hak-hak asasi manusia

2. Adanya pemisahan kekuasaan

3. Adanya pemerintahan berdasarkan UU


UNSUR RECHTSSTAAT
• STAHL :

1. Hak-hak manusia

2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan

3. Pemerintah berdasarkan peraturan (wetmatigheid


van bestuur)

4. Peradilan administrasi dalam perselisihan


UNSUR RECHTSSTAAT
SRI SOEMANTRI :
1. Pemerintah dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya harus berdasarkan hukum
2. Adanya jaminan hak asasi manusia (warga negara)
3. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara
4. Adanya pengawasan dari badan peradilan
(rechterlijke controle)
UNSUR THE RULE OF LAW

• A. V. Dicey  tiga ciri penting dalam setiap


Negara Hukum yang disebutnya dengan istilah
“The Rule of Law”, yaitu:

1. supremacy of law

2. equality before the law

3. the constitution based on individual rights


DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

• Pemerintah terbatas kekuasaan dan tidak


dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap
warga negaranya
• Pembatasan kekuasaan tercantum dalam konstitusi
 constitutional government
• Tidak memusatkan pada satu orang/ badan 
negara hukum (rechtsstaat)
KONSTITUSIONALISME
KONSTITUSI
• Perancis : constituir  membentuk
• Latin : cume dan statuere. Bentuk tunggalnya
contitutio yang berarti menetapkan sesuatu secara
bersama-sama dan bentuk jamaknya constitusiones
yang berarti segala sesuatu yang telah ditetapkan
DEFINISI KONSTITUSI

• James Bryce  constitution is a collection of principles

according to which the powers of the government, the

rights of the governed, and the relations between the

two are adjusted.


OBJEK KONSTITUSI

1. Pembatasan terhadap tindakan pemerintah

2. Ditujukan untuk memberikan jaminan terhadap

hak-hak warga negara

3. Penjabaran bagaimana kedaulatan itu dijalankan


PERANAN KONSTITUSI
C.F. Strong  Peranan konstitusi dalam negara
mengibaratkan :
1. Konstitusi sebagai tubuh manusia
2. Negara serta badan politik sebagai organ dari tubuh
3. Organ tubuh akan bekerja secara harmonis apabila tubuh
dalam keadaan sehat dan sebaliknya. Negara ataupun
badan-badan politik akan bekerja sesuai dengan fungsi
yang telah ditetapkan dalam konstitusi.
KONSEP KONSTITUSIONALISME

• SUPREMASI KONSTITUSI
• Adnan Buyung Nasution  konstitusi merupakan
aturan main tertinggi dalam negara yang wajib
dipatuhi baik oleh pemegang kekuasaan dalam
negara maupun oleh setiap warga negara
SUPREMASI KONSTITUSI
K.C. Wheare (Modern Constitution)
1. Aspek Hukum
• Dibuat lembaga/ badan pembuat UU
• Dibentuk atas nama rakyat, berasal dari rakyat, kekuatan
berlakunya dijamin oleh rakyat, dan harus dilaksanakan
langsung kepada masyarakat untuk kepentingan mereka
• Proses pembuatannya ditetapkan oleh lembaga yang diakui
keabsahannya
2. Aspek Moral  landasan fundamental, tidak boleh
bertentangan dengan etika moral dan nilai-nilai universal
ELEMEN-ELEMEN KONSTITUSIONALISME

LOUIS HENKIN
1. government according to the constitution
2. separation of power
3. sovereignty of the people and democratic government
4. constitutional review
5. independent judiciary
6. limited government subject to a bill of individual rights
7. controlling the police
8. civilian control of the military
9. no state power, or very limited and strictly circumscribed state power, to
suspend the operation of some parts of,
or the entire, constitution
ELEMEN KONSTITUSIONALISME & FUNGSI
KONSTITUSI

1. membagi kekuasaan dalam negara antar cabang


kekuasaan negara  sistem checks and balances
2. membatasi kekuasaan pemerintah atau
penguasa dalam negara (isi kekuasaan dan
waktu pelaksanaan kekuasaan)
KONSEP PEMISAHAN KEKUASAAN
• Jimly Asshiddiqie :
1. pengertian sempit
2. pengertian luas
 Dalam pengertian luas, konsep pemisahan
kekuasaan (separation of power) mencakup
pengertian pembagian kekuasaan  yang biasa
disebut dengan istilah division of power (distribution
of power)
KONSEP PEMISAHAN KEKUASAAN
Pemisahan kekuasaan merupakan konsep hubungan yang bersifat
horizontal, sedangkan konsep pembagian kekuasaan bersifat vertikal
• Horizontal  kekuasaan negara dapat dibagi ke dalam beberapa
cabang kekuasaan yang dikaitkan dengan fungsi lembaga-lembaga
negara tertentu, yaitu legislatif, eksekutif, dan judikatif
• Konsep pembagian kekuasaan (distribution of power atau division of
power) kekuasaan negara dibagikan secara vertikal dalam hubungan
“atas-bawah”.
PERBEDAAN

• JOHN LOCKE
MONTESQUIEU

1. Legislative power

2. Executive power

3. Yudicative
Federative power
power
KONSEP CHECKS AND BALANCES SYSTEM

• Sistem dimana orang-orang dalam pemerintahan dapat


mencegah pekerjaan pihak yang lain dalam pemerintahan jika
mereka meyakini adanya pelanggaran terhadap hak
• Gagasan utama :

1. Upaya untuk membagi kekuasaan yang ada ke dalam cabang-


cabang kekuasaan dengan tujuan mencegah dominannya suatu
kelompok

2. Membatasi kekuasaan pemerintah


PERGESERAN TEORI MONTESQUIEU DALAM
PERUBAHAN UUD 1945

• Konstruksi dasar dari Undang-undang Dasar 1945 terlalu


menitikberatkan pada executive heavy
• Ketidaksederajatan antara cabang-cabang kekuasaan negara
tidak memberikan tempat bagi mekanisme kontrol diantara
cabang-cabang kekuasaan tersebut (checks and balances
system)
• Terjadi pergeseran terhadap pembagian kekuasaan, dari
pembagian kekuasaan menurut teori montesqiue (eksekutif,
legislatif, dan yudikatif) menjadi enam cabang  kekuasaan
PERGESERAN TEORI MONTESQUIEU DALAM
PERUBAHAN UUD 1945

1. Kekuasaan eksekutif/ Pemerintahan Negara (vide Pasal 4 ayat


(1) UUD NRI Th. 1945)
2. Kekuasaan legislatif (vide Pasal 20 ayat (1) UUD NRI Th. 1945)
3. Kekuasaan yudikatif/ kehakiman (vide Pasal 24 ayat (1) UUD
NRI Th. 1945)
4. Kekuasaan auditif (vide Pasal 23E UUD NRI Th. 1945)
5. Kekuasaan moneter (vide Pasal 23d UUD NRI Th. 1945)
6. Konstitutif (vide Pasal 3 UUD NRI Th. 1945)
Era Kolonial:
• Hukum Indonesia sebagai negara koloni
sangat dipengaruhi oleh hukum negara Induk
Koloni yaitu Belanda.
• Produk hukum bersifat diskriminatif antara
golongan Eropa & Timur Jauh dengan
golongan bumiputra.
• Contohnya adalah pemberlakuan BW.
Era Orde Lama
• Hukum Indonesia masih mewarisi hukum Belanda.
• Pembenahan hukum yang baru masih pada ruang
lingkup hukum ketatanegaraan karena Indonesia baru
saja merdeka.
• Dinamika Politik berpengaruh pada dinamika hukum
yang mana hukum kurang berjalan optimal karena
politik tidak stabil.
Era Orde Baru
• Berorientasi pada Ideologi Pembangunan(isme) atau
developmantalisme.
• Mengutamakan pembangunan sektor riil namun
sumber dana berasa dari utang luar negeri.
• Berorientasi pada kebijakan stabilisasi nasional
sehingga produk hukum cenderung berorientasi
‘mendukung pemerintah’
• Negara mengutamakan supremasi militer daripada
supremasi hukum.
Era Reformasi
• Berorientasi pada supemasi hukum dalam
pembentukan masyarakat sipil (civil society).
• Liberalisasi ekonomi sangat fluktuatif sehingga
mendorong dinamika hukum yang mengutamakan
sektor ekonomi.
• Hukum ditujukan untuk mengawal HAM, partisipasi
politik, dll.
• Terbentuknya beberapa institusi baru di bidang
hukum (misalnya MK, Peradilan Niaga, KPPU, dll)
• Adanya mekanisme pelibatan publik (non-parlemen)
dalam legal drafting.
HAM
HAM ?
MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI HAM
Berbagai Pertanyaan yang sering Muncul

- Apakah sebenarnya HAM itu ?


- Mengapa Negara Maju banyak mengritik dan
menuduh negara berkembang sebagai pelanggar HAM
- Apakah Negara maju telah menegakkan HAM dan
apakah mereka tidak melanggar HAM ?
- Betulkan Negara maju ingin menegakkan HAM ?
- Apa prinsip-prinsip atau kriteria HAM itu !
- Adakah Acuan Umum HAM yang diterima oleh
bangsa-bangsa di dunia ?
- Mengapa perlu menegakkan HAM ?
- Aapakah HAM juga telah menjadikan persoalan
bersama bagi bangsa-bangsa yang ingin hidup layak ?
Hak Azazi Manusia
BEBERAPA ISTILAH :
• Human Rights,
• Fundamental Rights,
• Constitutional Rights
• Dlm Literatur Asing sering
disebut RIGHTS saja
35
Dalam UU No.39 Tahun 1999
 Ps.1.1 HAM adalah :
seperangkat hak yg melekat pd hakekat
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan
YME dan merupakan anugrahnya yg wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
Difinisi HAM
• Hendarmin Ranadireksa
Adl seperangkat ketentuan atau aturan untuk melindungi warga
negara dari kemungkinan penindasan, pemasungan dan tau
pembatasan rusang gerak warganegara oleh negara.

• Mahmud MD
Adl sebagai hak yg melekat pada martabat manusia sebagai
mahluk ciptaan tuhan , dan hak tersebut dibawa manusia sejak lahir
ke muka bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri (kodrati).
 Antony Flew.
Hak-hak asasi merupakan suatu perangkat asas-asas yang
timbul dari nilai-nilai yg kemudian menjadi kaidah-kaidah yg
mengatur perilaku manusia dlm hubungan dg sesama manusia
PENGERTIAN HAM
SECARA UMUM
HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang
harus dihormati , dijaga dan dilindungi oleh setiap individu,
masyarakat atau negara.

Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan


manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah Nya yang wajib dihormati , dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia (Pasal 1.1 UU No. 39 tahun 1999).
anugerah-dihormati,
Perspektif HAM
 POLITIS (POLITICAL WILL NEGARA - RULE OF
LAW)
 PHILOSOPHIS (KEADILAN, NON DISKRIMINASI,
KEBHINEKAAN)
 YURIDIS (KEPASTIAN HUKUM) UUD RI 1945 DST
 SOSIOLOGIS (MANFAAT) KESEIMBANGAN HAK
DAN KEWAJIBAN

EKOLOGIS
 EKSTERNAL (NILAI GLOBAL) RATIFIKASI,
BAGIAN MASY DUNIA, BANGSA BERADAP
HAK ASASI
MANUSIA
LEGISLATIONS :
• Undang-Undang Dasar 1945
• Konstitusi RIS/Undang-undang Dasar RIS 1949
• Undang-undang Dasar Sementara 1950
• Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
• Tap MPR No.XVII MPR 1998 ttg Hak Asasi Manusia
• Keppres No. Tahun 1993 ttg Komnas HAM
• UU No.39 Tahun 1999 ttg Hak Asasi Manusia
• UU No.26 Tahun 2000 ttg Pengadilan HAM
40
Non
SEJARAH HAM Muslim
 MADINAH CHARTER (Abad V)
Jaminan beribadah bagi umat Non-
Muslim. Beberapa sarjana
menganggap Madinah Charter
sebagai dokumen HAM pertama
khususnya dalam kebebasan
berkeyakinan (freedom of
Conscience)
 MAGNA CHARTA (1215)
 Elitis, hanya menyangkut kepentingan
Raja & bangsawan serta gereja.
 Tidak ada kaitan dengan kebebasan
individu warga negara
 namun memiliki makna penting yakni
berakhirnya absolutism dengan
dibatasinya kekuasaan negara

41
SOME IMPORTANT
DOCTRINES
 THOMAS HOBBES (1588-1679)
dalam Leviathan (1651) menyatakan
 manusia dalam keadaan alami
adalah: hommo homini lupus, bellum
omnium contra omnes (war of
everyone against everyone)
 OKI Rakyat meninggalkan keadaan
alaminya dan memasuki babak baru :
Kehidupan bernegara, dengan
menyerahkan total hak-haknya pada
negara
 Only a Sovereign with Absolute
Power Could Bring and keep The
Peace

Thomas Hobbes
42
SEJARAH HAM &
PEMERINTAHAN
 JOHN LOCKE (1632-1704)
dalam Second Treatise of
Government menyatakan:
 Government rests on the
consent of the governed
 Government is created to
protect natural rights of life,
liberty and property and
these are inviolable
 Right To Change The
Government once it failed
to fulfill its Obligation to the
people

John Locke 43
 PETITION OF RIGHTS (1628)
 AMERICAN REVOLUTION (1776): Pemberontakan kaum
colonist yg merasa tertindas kekuasaan & perundang2an
Inggris/London
 Konstitusi Amerika 1789 belum mencantumkan HAM tapi
sudah mencakup Habeas Corpus, Ex Post Facto Law & Bill of
Attainder
 FRENCH REVOLUTION (1789) : Ditandai dengan jatuhnya
Benteng Bastille di Paris, tempat pemenjaraan musuh politik
dinasti Bourbon. Semboyan yg terkenal Liberte, Egalite,
Fraternite.

44
HAM
HUMAN RIGHTS

Diperjuangkan Hingga Akhirnya diterima oleh


Bangsa-Bangsa di Dunia yang tergabung dalam
Organisasi International, Perserikatan
bangsa-bangsa (PBB), dalam bentuk
Universal Declaration of Human Rights
(Pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi
Manusia) Tahun 1948.
BERBAGAI DOKUMEN DITERIMANYA
HAM
1. Piagam Magna Charta (1215) :
Dokumen yang berisi beberapa hak yang diberikan oleh Raja John di Inggris
kepada para Bangsawan atas tuntutan mereka sekaligus membatasi kekuasaan raja
dan menghormati hak-hak rakyat.
2. Dokumen Bill of Rights (1689) :
Undang-Undang yang diterima oleh Parlemen Inggris sesudah berhasil
mengadakan perlawanan terhadap Raja James II dalam suatu Revolusi tak
berdarah.
3. Declaration des droits de l’homme et du citoyen (1789) :
Suatu pernyataan hak-hak manusia dan warga negara yang dicetuskan pada
permulaan Revolusi Perancis sebagai perlawanan terhadap Rezim yang berkuasa
secara absolut.
4. Piagam Bill of Rights (1789) :
Suatu naskah Undang-Undang tentang hak yang disusun oleh rakyat Amerika,
Piagam ini sekarang telah menjadi bagian dari Undang-Undang Dasar Amerika
pada Tahun 1791.
Beberapa Tonggak Perjuangan HAM di
Indonesia
 1901 Sarekat Prijaji, gerakan perdagangan tanpa
memandang suku.Tokohnya R.M Tirto Adhi Surjo
(baca Pramoedya A. Toer, Sang Pemula, Jakarta:
Lentera Dipantara,
 1908 Boedi Oetomo, dlm kepustakaan Indonesia
sering disebut tonggak awal Kebangkitan Nasional
 1928 Sumpah Pemuda
 1945 Proklamasi Kemerdekaan

47
HAM DALAM SEJARAH
KONSTITUSIONALISME INDONESIA

PRO KONTRA HAM DALAM PENYUSUNAN


UUD 1945 ANTARA SOEKARNO & SOEPMO
VS HATTA & YAMIN

 SOEKARNO: “HAM adalah Individualisme,


Liberalisme yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia. Agar
paham Individualisme & Liberalisme
dibuang jika negara hendak mendasarkan
diri pada faham kekeluargaan,gotong
royong dan tolong menolong. Jangan Tiru
Deklarasi HAM & Warga Negara di
Perancis”

 SOEPOMO: “Faham yang dianut


Indonesia adalah kekeluargaan, maka UUD
tidak memuat faham yg bertentangan 48
dgnya.” SOEKARNO
 HATTA :
“Setuju asas kekeluargaan,
TAPI HAM tetap perlu
dicantumkan dlm UUD
misalnya hak berpendapat,
berserikat dll Hal ini untuk
menghindari negara
kekuasaan (machstaat) “

 YAMIN : “UUD mesti


memuat HAM seluas-
luasnya. HAM bukanlah
Liberalisme, tapi
Perlindungan yg harus ada
dlm UUD”

HATTA
49
Rights (?) on UUD 1945
Kebebasan Beragama, Berserikat Berkumpul &
mengeluarkan pendapat, Pekerjaan yang layak bagi
Kemanusiaan
Pengumuman No.10 BP KNIP tgl 5 Desember 1945
=akan melakukan persiapan u/melakukan perubahan
UUD dengan alasan UUD 1945 belum sempurna
Dibentuk Perancang UUD Negara tgl 19 February 1946
diketuai o/Soepomo (Menkeh), Sekretaris
Mr.Subardjo dg anggota 21 Ahli Hukum

50
HARUN AL RASYID : UUD 1945 sama sekali tidak memuat
ketentuan HAM
Pasal 28 UUD 1945 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang
Pasal di atas hanya menyatakan bahwa hak-hak tersebut akan
diatur dalam UU
Hatta & Yamin : HAM dlm Pasal agar 28 diperinci
Soekarno : Menolak, karena dianggap bertentangan dgn
paham Integralistik

51
KEMBALI KE UUD 1945, DIMULAINYA
KEKUASAAN OTORITER
4/5 Konstituante SETUJU & 5/9 Konstituante TIDAK SETUJU :
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi Pemeluk2nya”

Pdhl Ps 137 ay (2) UUDS 1950 : UUD baru berlaku djika


rantjangannja telah diterima dengan sekurang2nja 2/3 dari
djumlah Anggauta jang hadir…

Dekrit Presiden/Presidential Decree 5 Juli 1959 (Kepres No. 150


Tahun 1959) ttg Pembubaran Konstituante & kembali ke UUD
1945

52
• Tragedi Politik 1965 : Pembunuhan 6 Jenderal AD yg
diikuti dg Pembunuhan Massal 1965-1966
massa/simpatisan & mereka yang diduga sebagai
massa/simpatisan PKI di Jawa & Bali, salah satu
Kejahatan Terhadap Kemanusiaan terbesar di dunia
di abad XX
• Runtuhnya kekuasaan Demokrasi Terpimpin
Soekarno
• Munculnya Orde Baru pada 1968

53
• TAP MPRS No.XIV/MPRS/1966  Agar disusun
Piagam HAM
• Dibentuk Panitia Ad Hoc u/menyusun
perincian HAM (PAH IV), pembagian
kekuasaan lembaga2 negara mnrt UUD
1945(PAH II), & pelengkap penjelasan UUD
1945 (PAH III)
• Keputusan Pimpinan MPRS No.24/B/1967
 menerima dg baik hasil2 kerja PAH

54
HAM Pada Masa ORDE BARU
 SU MPRS V 1968 Tidak berhasil dicapai kesepakatan hasil kerja PAH untuk
dijadikan sbg ketetapan ttg PIAGAM HAM
 Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 MENCABUT Tap MPRS
No.XIV/MPRS/1966
 Pemenjaraan, Pembuangan tanpa Peradilan lawan2 politik sebagai akibat
peristiwa 1965
 Kooptasi lembaga Legislative & Judicial o/Executive
 Perundang2an yang mengekang (Repressive) dan bukannya menjamin
HAM
• Digunakan& Dipertahankannya Pasal2 Kolonial u/ meredam Oposisi
• 1967 – 1967 MPR menyatakan : “Tidak mempunyai keinginan untuk
merubah UUD 1945”. MPR menetapkan akan MENGABADIKAN UUD
1945 ; suatu pengkhianatan amanah Founding Fathers (Ananda B.
Kusuma, 2007: 150)

55
THE END OF THE NEW ORDER
 1991 : Penembakan di Dili, Timor Timur
 1993 Dibentuk Komnas HAM atas desakan
Internasional
 1994 Pemberangusan Pers: TEMPO, DETIK, EDITOR
 1996 Penyerbuan Markas PDI Ratusan orang diduga
tewas
 1997 Krisis Moneter, Hutang LN (terutama swasta)
jatuh tempo, Penculikan Aktivis
 1998 Kerusuhan Mei, Mundurnya Soeharto (?) dan
berakhirnya Orde Baru (?)

56
HAM dalam Masa Transisi Demokrasi
TAP MPR No.V/MPR/1998 ttg Pemantapan Persatuan Nasional
mengamanatkan pembentukan Komisi Kebenaran &
Rekonsiliasi
Ketetapan MPR No.XVII/1998 Tentang Hak Asasi Manusia :
• Agar Lembaga-lembaga Tinggi Negara dan Aparatur
Pemerintah untuk menghormati, menegakkan &
menyebarluaskan HAM
• Agar Presiden & DPR meratifikasi Instrumen2 Hak Asasi
Manusia Internasional
• HAM: Hak dasar yang secara kodrati dianugerahkan Tuhan
YME kepada manusia tanpa perbedaan antara satu dan
lainnya
• PIAGAM HAK ASASI MANUSIA INDONESIA

57
UU No. 39 /1999 Tentang HAM

HAM : Seperangkat Hak yang melekat pada hakikat


keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME &
mrpk anugerah yg harus dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia
Kewajiban Dasar Manusia : Seperangkat Kewajiban
yang aapabila tidak dilaksanakan tidak mungkin
terlaksana dan tegaknya HAM

58
Beberapa Muatan UU HAM
• HAK UNTUK HIDUP (mempertahankan hidup; meningkatkan
taraf kehidupan; hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
sejahtera lahir bathin; lingkungan hidup yang baik dan sehat)
• HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN
(membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan; perkawinan sah dengan kesepakatan
calon suami isteri sesuai dengan ketentuan perundang2an)
• HAK MENGEMBANGKAN DIRI (kebutuhan dasar untuk
berkembang layak, memperoleh pendidikan,
mengembangkan & memperoleh manfaat dari seni budaya;
berkomunikasi dan memperoleh informasi; melakukan
pekerjaan sosial)

59
HAK ATAS RASA AMAN (mencari suaka, pengakuan di depan
hukum sebagai manusia, rasa aman u/ berbuat/tdk berbuat
sesuatu; kediaman siapapun tdk boleh diganggu,
kemerdekaan & rahasia dlm hubungan surat menyurat tmsk
melalui sarana elektronik kecuali atas perintah
hakim/kekuasaan lain yg sah; bebas dari penyiksaan,
penghukuman/perlakuan kejam, tidak manusiawi,
merendahkan derajat; bebas dari penghilangan paksa &
penghilangan nyawa; u/tdk ditangkap, ditahan, disiksa,
dikucilkan, diasingkan, dibuang sewenang-wenang

60
HAK ATAS KESEJAHTERAAN (mempunyai milik,
pencabutan HM demi kptgn umum dg ganti rugi
wajar & segera; pekerjaan yg layak; pekerjaan yg
disukai; upah yg sama pria wanita dg pekerjaan
sama; serikat pekerja; bertempat tinggal; jaminan
sosial u/hidup layak;perlakuan khusus bg
penyandang cacat
HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAH (hak pilih
aktif& pasif dlm pemilu; partisipasi langsung &
perwakilan dlm pemerintahan; mengajukan
pendapat, usul, pengaduan pd pemerintah dlm
rangka clean gov dg lisan/tulisan

61
• HAK WANITA (keterwakilan wanita dlm sistem
pemilu, pemilihan anggota Legislatif, pengangkatan
eksekutif, judicial; hak
• HAK ANAK (perlindungan orang tua, keluarga,
masyarakat, negara;diakui & dilindungi o/hukum
sejak dlm kandungan; beribadah; mengetahui siapa
orang tua; perlindungan dr kekerasan; berisitirahat,
bergaul)
Anak dlm UU ini adalah di bawah 18 Tahun dan belum menikah, termasuk anak yg
masih kandungan apabila hal tersebut demi kepentingannya

62
TANGGUNG JAWAB & KEWAJIBAN
PEMERINTAH
• Menghormati, melindungi, menegakkan,
memajukan HAM dlm UU HAM, Peraturan
Perundangan lain 7 Hukum Internasional
tentang HAM yg diterima Indonesia

63
PEMBATASAN & LARANGAN
• Hak & Kebebasan dalam UU HAM hanya dapat DIBATASI oleh
dan berdasarkan Undang-undang, semata-mata untuk
menjamin pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi
manusia serta kebebasan dasar orang lain, Kesusilaan,
Ketertiban umum, Kepentingan Bangsa.
• Tidak satu ketentuanpun dalam UU HAM diartikan bahwa
pemerintah, partai, golongan, atau pihak manapun
dibenarkan mengurangi, merusak, atau menghapuskan HAM
atau kebebasan dasar dlm UU ini.
Jadi HAM bisa DIBATASI, tapi TIDAK untuk DIKURANGI, DIRUSAK,
atau DIHAPUSKAN

64
UU 26/2000 Tentang Pengadilan HAM
(UUPH)
• Pengadilan HAM adl Pengadilan Khusus yg berada di
Lingkungan Peradilan umum
• Bertugas & berwenang memeriksa dan memutus
Pelanggaran HAM Berat (PHB), termasuk PHB yang
dilakukan di luar wilayah Indonesia oleh WNI
• Jurisdiksi materiil : GENOSIDA dan KEJAHATAN
TERHADAP KEMANUSIAAN (Crimes Against
Humanity)

65
GENOSIDA
• (Pasal 4 UU PH) perbuatan yg dimaksudkan u/
menghancurkan/memusnahkan seluruh/sebagian
kelompok bangsa, ras, etnis, agama dg cara :
membunuh, mengakibatkan penderitaan fisik &
mental yg berat, menciptakan kondisi yang mengarah
pada kemusnahan secara fisik, mencegah kelahiran di
dlm kelompok, memindahkan paksa anak2 dalam
kelompok tertentu ke kelompok lain.

66
• KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN (Pasal 9) Salah satu
perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa :
pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau
pemindahan penduduk secara paksa, perampasan
kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain,
penyiksaan, perkosaaan, perbudakan seksual, penganiayaan
terhadap kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasarkan pada perkumpulan yang didasarkan persamaan
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, penghilangan
orang secara paksa, kejahatan apartheid.

67
Mahkamah Konstitusi Sebagai Pengawal
HAM
• Hak & Kebebasan dasar Manusia tercantum
dalam Konstitusi
• Implementasi Konstitusi dengan UU Organik

68
Human Rights in UUD 60 Tahun Deklarasi HAM
1945
Berbagai elemen dan komunitas
budaya dari Jawa Tengah melakukan
Pasal 28I pawai dengan menampilkan atraksi
• (1) Hak untuk hidup, hak budaya serta long march dari Bundaran
untuk tidak disiksa, hak Hotel Indonesia menuju Istana Negara
kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku
surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa
pun. **)
Human Rights
English Version of 28I "It is not a treaty...[In the future, it]
may well become the international
• (1) The rights to life, freedom Magna Carta."[6] Eleanor Roosevelt
with the Spanish text of the
from torture, freedom of Universal Declaration in 1949
thought and conscience,
freedom of religion, freedom
from enslavement,
recognition as a person
before the law, and the right
not to be tried under a law
with retrospective effect are
all human rights that cannot
be limited under any
circumstances.
The
Declaration of the Rights of Man an The Freedom to Worship
d of the Citizen
guarantees freedom of religion, as
long as religious activities do not
A U.S. Postage Stamp
infringe on public order in ways
commemorating religious freedom
detrimental to society.
and the Flushing Remonstrance
The Freedoms
Freedom of Worship Freedom of Speech
or Freedom to Worship by Norman Rockwell, 1943
by Norman Rockwell, 1943
Norman Rockwell’s Freedom
Two Freedoms from Fear was made into a
war-time poster during
Freedom from Want World War II to help motivate
the civilian workforce.
Norman Rockwell, 1943
The Four Freedoms
Freedoms
Model of a monument, which is part
of the Peace Memorial in Madison,
Florida. • Also known as the Colin P. Kelley
Memorial. Kelley was the first
hero who fell in the Second World
War.)
This sculpture was inspired by an
idea of President Franklin Delano
Roosevelt, which he had
expressed to Thomas Watson
(IBM). It represents allegorically
the four freedoms, which were
the most important ones for
Roosevelt: »Freedom from Want,
Freedom of Religion, Freedom
from Fear and Freedom of Speech
Human Rights Campaign - HRC

The Human Rights Campaign often has


a large presence at LGBT-related
Human Rights Campaign events such as the Chicago Pride
Headquarters in Washington, D.C. Parade
HUMAN RIGHT 1 - We are all free and equal
"As long as people want Liberty, Liberty
will always stay alive. That is the basic
July 3rd, 2007 by: Ashley Cecil idea of this painting but also I love to
paint the Statue of Liberty as I have
With 12 million refugees worldwide, always felt it is a truly beautiful piece of
there’s plenty you can do
art.“ Jim Warren- USA
"Everyone has the right to life, liberty and security of
person"
The Description of the Painting

HUMAN RIGHT 3 • Quo Vadis "It´s always spoken


of enconomy increase,
The Right to Life forwards, without looking to
the circumstances and details.
So here the man pulls the
landscape away, while the
woman tries to keep it, to hold
him, to beware."
• "The unbalanced increase of
economy breaks the rights and
the certainty of the men.“
Cornelius Fraenkel - Germany
Harapan masyarakat Bangsa-Bangsa
"No one shall be held in slavery or servitude"

No Servitude
No Slavery

Terima kasih atas perhatian saudara-saudara


Selamat pagi dan sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai