Anda di halaman 1dari 10

”ASPEK KEPERILAKUAN PADA ETIKA AKUNTAN”

KELOMPOK 6

AISAH RAMDANI 18061104124


CHRISTIAN E. H. LALA 18061104128
Konsep Umum Etika Akuntan

Menurut Suseno, Etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan


mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika ialah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik
yang merupakan seperangkat prinsip moral dan mengatur tentang perilaku professional.
Di dalamnya termasuk juga etika profesi akuntan.

Etika profesi Akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etika Akuntan Indonesia.
Di dalamnya mengatur hubungan antara akuntan dengan kliennya, antara akuntan dengan
sejawat, dan antara profesi dengan masyarakat (Sriwahjoeni,2000).
DILEMA ETIKA Akuntan di dalam aktivitas auditnya memiliki banyak hal yang harus
dipertimbangkan karena akuntan mewakili banyak konflik kepentingan.
Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan
membuat keputusan yang menyangkut independensi dan integritasnya
dalam imbalan ekonomis yang mungkin dijanjikan disisi lain.

Dilema etika muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena auditor


berada dalam situasi pengambilan keputusan antara yang etis dan tidak
etis.

Penalaran Moral
Menurut Gaffikin Lindawati, Moral reasoning merupakan suatu alasan sebagai dasar
seseorang untuk mengambil tindakan atau alasan sebagai dasar seseorang untuk
mengkritik atau membenarkan sebuah perbuatan.
Penalaran moral dan pengembangan memainkan peran kunci dalam seluruh area profesi
akuntansi.
RISET PERILAKU ETIS AKUNTAN

1. Studi Pendidikan Etika 3. Studi Keputusan Etis


berusaha menentukan efek berfokus kepada hubungan antara
pendidikan terhadap keahlian bermacam-macam ukuran dan
moral reasoning dari para perilaku terhadap bidang akuntansi.
praktisi dan mahasiswa
akuntansi.

2. Studi Pengembangan 4. Studi Etis Lintas Budaya


Etika
berfokus pada pengembangan Perbedaan budaya dapat
moral reasoning dalam profesi memberikan perbedaan pada
akuntansi. pemahaman kelompok profesi
akuntan pula terkait penetapan
standar organisasi internasional.
AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI DAN PERAN AKUNTAN

Akuntan Publik Akuntan Intern Akuntan Pemerintah


(Public (Internal (Government Akuntan Pendidik
Accountants) Accountant) Accountants)

Adalah akuntan yang Adalah akuntan yang


Akuntan publik atau Adalah akuntan yang bekerja pada lembaga- bertugas dalam
juga dikenal dengan bekerja dalam suatu lembaga pemerintah, pendidikan akuntansi,
akuntan eksternal perusahaan atau misalnya dikantor melakukan penelitian
adalah akuntan organisasi. Badan Pengawas dan pengembangan
independen yang Akuntan intern ini Keuangan dan akuntansi, mengajar,
memberikan jasa- disebut juga akuntan Pembangunan (BPKP), dan menyusun
jasanya atas dasar perusahaan atau dan Badan Pengawas kurikulum pendidikan
perikatan tertentu. akuntan manajemen. Keuangan (BPK). akuntansi di perguruan
tinggi.

1 2 3 4
PERILAKU AKUNTAN DALAM PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI
Sistem akuntansi adalah alat yang digunakan untuk
mengorganisir dan merangkum semua data yang menyangkut
seluruh transaksi perusahaan untuk menghasilkan informasi
yang diperlukan manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang Informasi dari suatu sistem akuntansi adalah hal yang sangat
berkepentingan untuk mengawasi jalannya perusahaan dalam penting dalam menentukan perilaku pengguna dalam
menentukan kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang
pengambilan keputusan.
akan dilakukan dimasa yang akan datang.

Perilaku-perilaku menyimpang sering kali dilakukan oleh seorang


akuntan untuk membuat citra perusahaan yang baik atau
meningkatkan pendapatan perusahaan dengan melakukan manipulasi
pada laporan keuangan yang dibuatnya. Perilaku menyimpang seorang
akuntan sering dilakukan karena benturan kepentingan pribadi.
Untuk dapat mengatur perilaku pelaku-pelaku akuntansi dibutuhkan
pedoman atau landasan dalam berperilaku.
Lima Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntansi (Komite Etika IAI, 2016):
1. Perilaku Professional, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan menghindari perilaku apapun yang mengurangi
kepercayaan kepada profesi akuntan.

2. Integritas, yaitu bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan professional dan bisnis.
3. Kerahasiaan, yaitu menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan professional dan bisnis dengan tidak
mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa ada kewenangan yang jelas dan memadai, kecuali terdapat suatu hak dan
kewajiban hukum atau profesional untuk keuntungan pribadi akuntan profesional dan atau pihak ketiga.

4. Objektivitas, yaitu tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain, yang dapat
mengesampingkan pertimbangan profesional atau bisnis.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, yaitu menjaga pengetahuan dan keahlian professional pada tingkat
yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja akan menerima jasa professional yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, peraturan, dan teknik mutakhir, serta bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan teknik dan standar professional
yang berlaku.
Aturan Etika Akuntan Publik Indonesia telah diatur dalam SPAP
dan berlaku sejak tahun 2000.
Aturan etika IAI-KAP ini memuat lima hal:

 Standar umum dan prinsip akuntansi


 Tanggung jawab dan praktik lain
 Tanggung jawab kepada klien
 Independensi, integritas, dan objektivitas 
 Tanggung jawab kepada rekan seprofesi

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang


dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah
Aturan Dan memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak

Interpretasi Etika berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan


Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.
KASUS PELANGGARAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK

 Kasus PT Muzatek Jaya 2004, Menkeu Sri Mulyani telah membekukan ijin AP (Akuntan Publik) Drs Petrus M. Winata dari KAP
Drs. Mitra Winata dan Rekan selama 2 tahun yang terhitung sejak 15 Marit 2007. Sanksi pembekuan dilakukan karena AP
tersebut melakukan suatu pelanggaran atas SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik). Pelanggaran tersebut berkaitan dengan
pelaksanaan pemeriksaan audit terhadap Laporan Keuangan PT. Muzatek Jaya pada tahun buku 31 December 2004 yang
dijalankan oleh Drs. Petrus.
 Kasus PT KAI 2006,  Komisaris PT KAI (Kereta Api Indonesia) mengungkapkan bahwa ada manipulasi laporan keuangan dalam
PT KAI yang seharusnya perusahaan mengalami kerugian tetapi dilaporkan mendapatkan keuntungan.
 Laporan Keuangan Ganda Bank Lippo Tahun 2002. Bank Lippo melakukan pelaporan laporan keuangan ganda pada tahun
2002. Kasus Lippo bermula dari adanya tiga versi laporan keuangan yang ditemukan oleh BAPEPAM (sekarang OJK) untuk periode
30 September 2002, yang masing-masing berbeda. Berikut laporan keuangan tersebut : 
• Laporan pertama, yang diberikan kepada publik atau diiklankan melalui media massa pada 28 November 2002.
• Laporan kedua, yang diberikan kepada BEJ pada 27 Desember 2002.
• Laporan ketiga, yang disampaikan akuntan publik, dalam hal ini kantor akuntan publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai