Anda di halaman 1dari 25

DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)

RENDY KURNIAWAN
20120310155
IDENTITAS
Nama : An. S
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : KP Tarunamulya 9/8 Wonosobo
PROBLEM
KELUHAN UTAMA
Demam -+ 7 hari

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Seorang pasien laki-laki berusia 7 tahun 4 bulan datang
bersama orangtuanya ke igd RSUD KRT Setjonegoro
Wonosobo dengan keluhan demam muncul sudah kurang
lebih 7 hari terakhir, menurut ibu pasien demam terjadi
mendadak dan tinggi, sebelumnya sudah diberikan obat
penurun panas namun sering kambuh lagi, selain demam
pasien juga mengeluhkan batuk dan pilek, dan juga
merasakan nyeri telan sejak 3 hari SMRS. Pasien
mengaakan nafsumakan menurun, dan dirasakan sedikit
nyeri kepala atau pusing, keluhan lain maupun riwayat
bepergian disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat sakit yang sama sebelumnya disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Anggota keluarga tidak ada yang mempunyai gejala
yang sama seperti yang dialami pasien.

RIWAYAT PERSALINAN DAN IMUNISASI


Lahir spontan, aterm, BBL: 3200gr
Imunisasi: lengkap
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Tampak sakit sedang / lemas.
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign

HR : 120 x/mnt

RR : 20 x/mnt

Temperatur : 39,2 ᵒc

BB : 21,5 kg

SpO2 : 97 %
Kulit
warna kecoklatan, ikterik (-), DBN

Kepala
Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, edema
palpebra -/-
Telinga: simetris, sekret (-), nyeri tekan aurikula (-)
Hidung: sekret (-), inspirasi cuping hidung (-), epistaksis (-)
Mulut: bibir sianosis (-), bibir kering, lidah kotor (-), faring
hiperemis (+)

Leher
pembesaran kelenjar getah bening (-), peningkatan JVP (-)
Thorax
Paru: inspirasi dan ekspirasis simetris, tidak ada tertinggal
gerak, sonor +/+, vesikuler +/+
cor: S1-S2 reguler
Abdomen
Inspeksi: datar, tidak tampak jejas, tidak tampak gerakan
dinding perut
Auskultasi: bising usus (+)
Perkusi: timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi: nyeri tekan (-), tidak teraba massa, hepar, lien dan
ginjal tidak teraba, turgor < 2 detik.

Ekstremitas
tidak tampak adanya deformitas atau kontraktur, dapat
bergerak bebas, teraba hangat
Rumplit tes (+)
HYPOTHESIS
DHF grade I
DHF grade II
MECHANISM
faktor
Malabsorbsi Intoleransi Faktor infeksi
psikologis

rangsangan masuk bersama


masuk kedalam makanan tidak
hipotalamus makanan
tubuh terserap villi

mencapai usus peningkatan mencapai usus halus


halus osmotik usus susunan saraf
halus otonom
menstimulasi
infeksi dan
usus halus
kerusakan villi
pergeseran air dan
elektrolit kedalam
lumen usus

Hiperperistaltik
MORE INFO
LABORATORIUM :
DON'T KNOW

Definisi DHF ?
Derajat DHF ?
Tatalaksana DHF ?
Pencegahan ?
Faktor resiko terjadinya komplikasi pada DHF ?
LEARNING ISSUE
Dengue hemoragic fever (DHF) merupakan penyakit yg disebabkan olehkarena virus
dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
betina, penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan demam berdarah (DBD). Dengan
manifestasi klinis demam, dapat disertai dengan nyeri otot/sendi yang disertai
lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragic.
DHF tanpa syok (derajat I dan II)

Medikamentosa :
•Antipiretik dapat diberikan, dianjurkan pemberian paracetamol bukan aspirin.
•Kortikosteroid diberikan pada DBD ensefalopati apabila terdapat perdarahan pada
saluran cerna kortiko steroid tidak diberikan.
•Antibiotik diberikan untuk DBD ensefalopati.

Suportif :
•Mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas
kapiler dan perdarahan.
•Keberhasilan terletak pada kemampuan untuk mengatasi masa peralihan dari
fase demam ke fase syok yang disebut “time of fever differvesence” dengan baik.
•Cairan intra vena diperlukan, apabila : anak terus menerus muntah tidak mau
minum, demam tinggi, dehidrasi yang dapat mempercepat terjadinya syok. Nilai
hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkala.
DBD disertai syok (syndrom syok dengue, derajat III dan IV)

•Penggantian volume plasma segera, cairan intra vena, larutan RL 10-20 ml/kgbb
secara bolus diberika dalam waktu 30 mnt. Apabila syok blm teratasi tetap berikan RL
20 ml/kgbb ditambah koloid 20-30 ml/kgbb/jam, max 1500 ml/hari.
•Pemberian cairan 10 ml/kgbb/jam tetap diberikan 1-4 jam pasca syok volume cairan
diturunkan menjadi 7 ml/kgbb/jam, selanjutnya 5ml dan 3ml apabila tanda vital dan
diuresis baik.
•Padaumumnya cairan tidak perlu diberikan lagi 48 jam setelah syok teratasi.
•Oksigen 2-4 l/mnt, pada DBD syok.
•Koreksi asidosis metabolik dan elektrolit pada DBD syok.
•Indikasi pemberian darah.

Terdapat perdarahan secara klinis :


•Setelah pemberian caian kristaloid dan koloid, syok tetap, hematokrit menurun,
diduga telah terjadi perdarahan, berikan darah segera 10 ml/kgbb.
•Apabila kadar hematokrit tetap > 40 vol% maka berikan darah dalam volume kecil.
•Pemberian transfusi suspensi trombosit pada KID (koagulasi intravaskular
desiminata) harus selalu disertai plasma segar untuk mencegah perdarahan yang
lebih hebat.
DBD ensefalopati :

Pada ensefalopati cenderung terjadi edem otak dan alkalosis, maka


bila syok telah teratasi, cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandung
HCO3 dan jumlah cairan segera dikurangi. Larutan RL segera ditukar
dengan larutan NACL (0,9%) : glukosa (5%) / 3:1
PENCEGAHAN

Pencegahan yang dilakukan dengan cara menghindari gigitan nyamuk diwaktu


pagi sampai sore hari, cara efektif dalam pencegahan penyakit DBD sbb :

•Pemberantasan sarang nyamuk, melalui pengelolaan sampah padat, modifikasi


tempat perkembang biakan nyamuk hasil dari kegiatan manusia, dan kebersihan
lingkungan tempat tinggal.
•Pemeliharaan ikan pemakan jentik pada air kolam.
•Pengasapan (fogging) dengan menggunakan malthion dan fenthion.
•Memberikan bubuk abate (themophos) pada tempat tempat penampungan air,
seperti gentong air, vas bunga, kolam, dsb.
FAKTORESIKO TERJADINYA KOMPLIKASI :

•Ensefalopati dengue,dapat terjadi pada DBD


dengan syok atau tanpa syok.
•Kelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan yang
dapat mengakibatkan terjadinya gagal ginjal akut.
•Edem paru, seringkali terjadi akibat overloading
cairan.
PROBLEM SOLVING
Decision Making

Anamnesis : demam kurang lebih 7 hari, demam tiba-tiba tinggi, nyeri kepala.

Px Fisik : rumplit tes (+), faring hiperemis (+)

Diagnosis
DHF grade I

Threatment
Inf. Kaen 3B 1500 CC / 24 jam
Inj. Cefotaxim 4 x 500 g
Inj. Paracetamol 220 mg / 4-6 jam
PO : ambroxol syr 3 x ½ cth
cetirizine 2 x ½ cth

Anda mungkin juga menyukai