Anda di halaman 1dari 39

KUBUS DAN BALOK, SUDUT, PETA MATA

ANGIN DAN JURUSAN TIGA ANGKA


Disusun oleh :
1. Anisa Pratiwi A.
2. Arini Rukmana
BALOK
3. Junaedi
B 4. Rosid
A
L 5. Saadah Raudatul Jannah
O
K KUBUS
Pendidikan Matematika
Universitas Pasundan
2011/2012
• Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar
• Apa itu kubus dan balok ?
• Unsur-unsur kubus dan balok
• Jaring-jaring kubus dan balok
• Luas permukaan kubus dan balok
• Volume kubus dan balok
• Contoh soal
• STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat, bagian-bagian, dan menentukan ukuran
balok dan kubus

• KOMPETENSI DASAR
1. Mengidentifikasikan sifat-sifat serta bagian-bagian
kubus dan balok
2. Membuat jaring – jaring kubus dan balok.
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan
balok
PENGERTIAN BALOK DAN KUBUS

• BALOK
Suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah
persegi panjang dimana sisi – sisi yang berhadapan
sama besar dan sejajar.

• KUBUS
Merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah
bangun datar berbentuk segiempat dan kongruen
Unsur-unsur Kubus dan Balok

1. Sisi
2. Rusuk
3. Titik Sudut
4. Diagonal Ruang
5. Diagonal Sisi/Diagonal Bidang
6. Bidang Diagonal
• Membuat Jaring-jaring Kubus:
Jaring-jaring Balok
Macam-macam Jaring-jaring kubus yang dapat dibuat:
JARING – JARING BaALOK
YANG LAIN

Jika rusuk – rusuk yang diiris berbeda menghasilkan jaring


– jaring yang berbeda pula
Luas Permukaan Balok
Luas permukaan balok adalah Mengidentifikasi Ukuran Balok
jumlah seluruh luas dari R Q

bidang – bidang yang P


O
membatasi balok .
tinggi

Mengenal ukuran balok N M


lebar
Suatu balok memilili ukuran K
L
panjang
panjang,lebar dan Tinggi
Perhatikan jaring – jaring balok R
panjang
Q
KLMN OPQR O P
tinggi
K O
N M

O K N R O K lebar
L

Luas permukaan balok =


Luas bidang alas + luas bidag atas + luas bidang depan
Q
L M Q P + luas bidang belakang + luas bidang kanan + luas
bidang kiri
P M
Pajang balok : KL, MN ,QR, OP Luas permukaan balok
Lebar balok : LM, KN, OR, PQ = (P X L) + (P X L) + (P X T) + (P X T) + (L X
Tinggi dbalok : KO, LP, MQ, NR T) + (L XT)
= 2 (P X L) +2 (P X T) + 2 (L X T)
= 2 ( (P X L) + (P X T) + (L X T) )
Luas Kubus
Setiap kubus terdiri dari 6
H buah sisi yang bentuknya
G
persegi yang luas setiap
E F sisinya sama.
Luas = 6 x S x S
D C = 6 S2
Jadi, L = 6 S2
A B
VOLUM KUBUS
Setiap kubus mempunyai sisi
sama panjang
H G panjang = lebar = tinggi,
E F maka volum kubus:
Volum = sisi x sisi x sisi
D = SxSxS
C
= S3
A B Jadi, V = S3
VOLUM BALOK

H G
Volum balok = p x l x t
E F
= plt
D C

A B
Contoh Soal 1
Hitunglah volum dan luas sisi kubus
yang panjang rusuknya sebagai
berikut :
a. 6 cm
b. 10 cm
PEMBAHASAN
a. S = 6 cm. b. S = 10 cm.
V = S3 V = S3
= 6x6x6 = 10 x 10 x 10
= 216 cm3 = 1.000 cm3
L = 6 S2 L = 6 S2
= 6x6x6 = 6 x 10 x 10
= 216 cm2 = 600 cm2
Contoh Soal 2

1. Hitunglah volum dan luas sisi balok


yang panjang rusuknya sebagai
berikut :
a. p = 12 cm, l = 8 cm, t = 6 cm
b. p = 15 cm, l = 12 cm, t = 8 cm
Pembahasan
a. p = 12 cm, l = 8 cm, t = 6 b. p = 15 cm. l = 12 cm, t = 8 cm
cm V=p.l.t
V=p.l.t
= 15 x 12 x 8
= 12 x 8 x 6
= 1.440 cm3
= 576 cm3
L = 2 (pl + pt + lt) L = 2 (pl + pt + lt)
= 2 (12 x 8 + 12 x 6 + 8 x = 2 (15 x 12 + 15 x 8 + 12 x
6) 8)
= 2 (96 + 72 + 48) = 2 x = 2 (180 + 120 + 96) = 2 x
(216) (396)
= 432 cm2 = 792 cm2
SUDUT, PETA MATA ANGIN DAN JURUSAN
TIGA ANGIN
U
BL TL

A B T

BD TG
S
B c
• SUDUT
• PETA MATA ANGIN
• JURUSAN TIGA ANGKA
• Pengertian sudut
• jenis sudut
• sifat sudut yang berhubungan
• hubungan antarsudut jika dua garis
sejajar dipotong oleh garis lain
• sudut yang dibentuk oleh jarum jam
• penjumlahan dan pengurangan
sudut
SUDUT
Sudut adalah gabungan dua buah sinar yang
titik pangkalnya sama. Satuan sudut
dinyatakan dengan satuan derajat (⁰). Sudut
terbagi menjadi beberapa jenis dan beberapa
sifat.
Cara memberi nama sudut bisa dengan nama
titik sudutnya atau bisa juga dengan tiga huruf
dengan huruf sudutnya berada di tengah.
JENIS SUDUT
• Sudut lancip : sudut yang besarnya kurang dari
90⁰
• Sudut siku-siku : sudut yang besarnya sama
dengan 90⁰
• Sudut tumpul : sudut yang besarnya antara 90⁰
sampai 180⁰
• Sudut lurus : sudut yang besarnya 180⁰
• Sudut satu putaran penuh : sudut yang besarnya
360⁰
SIFAT-SIFAT SUDUT YANG BERHUBUNGAN
a) Dua sudut saling berpenyiku

a Jika jumlah sudut = 90⁰, maka :


b a+ b = 90⁰
contoh :
1. hitunglah a!

Jawab : karena saling berpenyiku, maka :


a b a + b = 90⁰
53⁰
a + 53⁰ = 90⁰
a = 37⁰
b) Dua sudut saling berpelurus (bersuplemen)

Jika jumlah kedua sudut = 180⁰, maka :


a b a+ b = 180⁰
contoh :
1. Hitunglah a!

Jawab : karena saling berpelurus, maka :


a b=80 ⁰ a + b = 180⁰
a + 80 = 180⁰
a = 100⁰
c) sudut saling bertolak belakang
M
L Jika dua garis berpotongan maka dua
sudut yang letaknya saling membelakangi
0 titik potongya disebut dua sudut yang
bertolak belakang. Dua sudut yang saling
k N bertolak belakang adalah sama besar.
contoh :
1. diketahui LOK = 45ᴼ. Tentukan besar sudut MON !
jawab : karena sudut LOK saling bertolak belakang
dengan sudut MON, maka besar sudut MON sama dengan
besar sudut LOK yaitu 45ᴼ)
HUBUNGAN ANTARSUDUT JIKA DUA
GARIS SEJAJAR DIPOTONG OLEH LAIN

a. Sudut-sudut yang besarnya sama

- Sudut-sudut dalam
berseberangan
- Sudut-sudut yang sehadap

27
B. sudut-sudut yang jumlahnya 180ᴼ

jika dua buah garis sejajar dipotong oleh


garis lain maka jumlah sudut-sudut dalam sepihak
adalah 180ᴼ.

1. Sudut dalam sepihak

2. Sudut luar sepihak

28
29
Jawaban

30
SUDUT YANG DIBENTUK OLEH JARUM JAM

12
1
Ketika jam menunjukkan
11
2
pukul 09.00 maka :
10

9 3
• Sudut kecil membentuk
8 4
sudut 90ᴼ
7 5
6
• Sudut besar
membentuk sudut 270ᴼ
1 menit = 6ᴼ
5 menit = 30ᴼ
15 menit = 90ᴼ
ARAH MATA ANGIN

U
• Ada 8 daerah yang
BL TL
dibatasi oleh mata
angin
B T
• Sudut yang dibentuk
BD TG oleh mata angin yang
S berurutan adalah 45ᴼ
JURUSAN TIGA ANGKA
Adalah suatu cara untuk menunjukan letak suatu tempat.
arah utara di gunakan sebagai patokan atau 0ᴼ (000ᴼ) dan gerakannya searah
putara jarum jam.
Pada jurusan tiga angka, pengukuran sudut dimulai dari arah utara (000ᴼ),
kemudian bergerak searah dengan arah perputaran jarum jam dan besaranya
dinyatakan dalam tiga angka, seperti 360ᴼ,045ᴼ,060ᴼ, dan 135.

Contoh:
1. Jika jurusan 3 angka, letak B dari A adalah 120ᴼ, berapakah jurusan 3
angka, letak A dan B ?
Jawab: letak B dari A = 120ᴼ,
maka A dari B adalah = 180ᴼ + 120ᴼ
= 300ᴼ 20ᴼ
Contoh
1. Mobil bergerak dari kota A menuju kota B dengan
jurusan tiga angka 050ᴼ sejauh 80 km. kemudian
dari kota B melanjutkan perjalanan ke kota C dengan
jurusan tiga angka 140ᴼ sejauh 60 km. berapakah
jarak kota A ke kota B ?
jawab :
B

80 km 60 km

A C

34
Fungsi/kegunaan : Untuk mengukur jurusan tiga angka suatu tempat, jika dilihat dari
tempat yang lain.

Alat-alat yang digunakan:


1. meteran gulung 2. jurusan tiga angka
1. Mengukur Lebar Sungai
a. A dan B adalah tempat di tepi sungai yang saling berhadapan, A sebaiknya
ditandai dengan sesuatu yang tampak jelas misal tiang listrik, pohon,
bangunan atau benda-benda lainnya.
b. Siswa berada di B dan meletakkan sebuah peraga jurusan tiga angka
(sebaiknya jurusan tiga angka diletakkan di atas meja kecil yang tingginya
disesuaikan dengan tinggi siswa) dan pastikan dengan pipa pengintai bahwa
jurusan penunjuk tepat pada 0o.
c. Kemudian peraga tersebut dipindahkan ke tempat lain (misalnya C), yang
jauhnya ditentukan sendiri oleh siswa (misalnya BC = 20 m) dengan syarat
ABC = 90o.
d. Dari C, benda A diintai lagi dengan memutar pipa pengintai untuk
menyesuaikan. Dalam posisi ini, andaikan jarum penunjuk tepat di atas 32o
berarti ACB = 90o – 32o = 58o.
e. Kemudian siswa diminta untuk menghitung lebar sungai. Dalam contoh ini
caranya sebagai berikut:
Setelah siswa mengetahui bahwa:
BC
BA = tg  ACB.
 BA = BC tg 58o
Dengan tabel geometri dapat ditemukan bahwa tg 58o = 1,600, yang berarti
BA = 20  1,600 = 32. Sehingga diperoleh lebar sungai BA = 32 m
Catatan:
Dalam masalah ini AC tidak dihitung karena tidak diperlukan.
2. Mengukur lebar dan panjang kolam renang yang berbentuk persegi panjang.
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Misal: kelompok A mengukur lebar kolam dan
kelompok B mengukur panjang kolam.
a. Kelompok A, mulai dari Q dan menempatkan jarum jurusan tiga angka pada
titik 0o, kemudian bergeser ke R dengan jarak QR = 10 m. Dari R, posisi pipa
pengintai tetap mengarah ke P. Kemudian, siswa membaca angka yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk, misal menunjukkan 26o.
b. Kelompok B melakukan hal yang sama, yaitu mengintai titik Q, mulai dari K
kemudian bergeser ke L. Misal posisi alat peraga menunjuk 14o.
Selanjutnya kedua kelompok diminta mencatat segala sesuatu yang telah
dilakukan dan diamati pada lembar yang disediakan, baik dalam bentuk gambar
maupun hasil pengukuran dengan skala 1 : 200.
pengintai tetap mengarah ke P. Kemudian, siswa membaca angka yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk, misal menunjukkan 26o.
b. Kelompok B melakukan hal yang sama, yaitu mengintai titik Q, mulai dari K
kemudian bergeser ke L. Misal posisi alat peraga menunjuk 14o.
Selanjutnya kedua kelompok diminta mencatat segala sesuatu yang telah
dilakukan dan diamati pada lembar yang disediakan, baik dalam bentuk gambar
maupun hasil pengukuran dengan skala 1 : 200.

Anda mungkin juga menyukai