Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI

SEGI BANYAK (POLIGON), DISTRIBUSI


FREKUENSI RELATIF, PERSAMAAN
LINEAR, PERTIDAKSAMAAN LINEAR,
DAN GRAFIK FUNGSI LINEAR SECARA
KONTEKSTUAL

Oleh Widiya Wati


Mahasiswa PPG PGSD A Tahun 2021
PENDAHULUAN
Hasil analisis materi terhadap lingkungan belajar peserta didik
menunjukkan adanya kelemahan diantaranya :
1. Pembelajaran di sekolah cenderung text book oriented dan tidak
terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa.
2. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik.
3. Guru biasa menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode
ceramah. Akibatnya, motivasi belajar siswa sulit ditumbuhkan dan
pola belajar mereka cenderung menghafal dan mekanistik.
4. guru juga kurang menguasai materi pembelajarannya sehingga
mereka tidak mampu mengajarkan.
5. Alat evaluasi untuk pembelajaran kurang komprehensif.
PEMBAHASAN
Pada materi tersebut di atas diperlukan :
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa
hendaknya berisikan materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
Untuk menciptakan bahan ajar yang inovatif pendidik harus mengetahui tentang hal-hal yang
dapat menunjang keberhasilan dalam proses belajar salah satunya yaitu mengetahui bahan
ajar dan sumber belajar.
situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang
spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya. Keterampilan
berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran, kemampuan
analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir logis, kritis,
metakognitif, reflektif dan kreatif melalui penerapan pembelajaran
HOTs pada materi tersebut mencakup ranah kognitif (c4, c5 dan c6), Afektif
(A3, A4 dan A5) dan Psikomotor (P3, P4, P5 dan P6)
KELEBIHAN
 Siswa akan diajak untuk berpikir bagaimana memecahkan suatu masalah. Jadi proses berpikir siswa pada ranah kognitif sudah
sampai pada tahap applying, analyzing, evaluating dan creating. Artinya dibutuhkan pemahaman yang lebih tinggi dan
perkembangan keterampilan yang lebih baik, tidak hanya sekedar menghafal
 Siswa akan diajak untuk memecahkan suatu permasalahan yang rill (nyata) didalam kehidupan.
 Siswa diajak untu memecahkan suatu permasalahn yang nyata yang terjadi dikehidupan dengan keterampilan dan kemampuan
yang mereka miliki. Siswa akan dipacu untuk berpikir kritis dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.”PBL
dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah danketerampilan
intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan
menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri
 Siswa akan terbiasa dengan mencari berbagai sumber pengetahuan.
 Siswa akan berusaha untuk mencari informasi dengan berbagai sumber pengetahuan baik melalaui perpustakaan, internet, surat
kabar dan lain sebagainya.
 Bagi siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah, dapat terbantu dengan adanya pembelajaran secara kelompok yang
heterogen.
 Siswa yang berkemampuan rendah diharapkan dapat dibantu oleh siswa berkemampuan tinggi dengan kelompok yang heterogen.
 Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah akan terasah.
 Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang didukung dengan pengetahuan yang ilmiah akan terlatih. Yaitu dengan
terlaksananya diskusi kelompok maupun antar kelompok dan presentasi
 Pembelajaran berfokus pada masalah. Artinya tidak akan ada materi yang tidak berhubungan dengan masalah yang diajarkan oleh
guru sehingga ini akan mengurangi beban menghafal siswa.
 Memberikan tanggung jawab kepada siswa sebagai pengendali dari pembelajaran yaitu membentuk dan mengarahkan
pembelajarannya sendiri
KELEMAHAN
 Tidak semua materi cocok menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Materi yang cocok
untuk menggunakan model pembelajaran ini adalah materi yang membutuhkan pemecahan suatu
masalah.
 Sering terjadi miss konsepsi.
 Sulitnya mencari masalah yang relevan dengan materi yang akan disampaikan.
 Guru sebagai fasilitator, sehingga harus memiliki motivasi yang baik untuk mendorong kinerja siswa
dalam berkelompok
 Penggunaan waktu yang tidak sedikit. Sehingga ditakutkan semua konten belum tersampaikan semua
walaupun pembelajaran berfokus pada masalah bukan materi.
 Tidak cocok untuk siswa tingkatan rendah seperti SD, jika ditinjau dari kemampuan berkerjasama
dalam kelompok-kelompok kecil.
 Sumber pengetahuan yang kurang
 Permasalahan sering kali tidak autentik atau dibuat-buat
 Persiapan pembelajaran yang kompleks, meliputi alat, masalah dan konsep.
 Seringkali pemecahan masalah tidak dapat langsung dikembalikan pada daerah yang memiliki masalah
tersebut.
PENUTUP

Untuk itu dalam menerapkan pembelajaran Hots pada materi sebagaimana dimaksud
hendaknya guru :
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
dan Kemampuan siswa.
3. Memilih sumber pembelajaran yang relevan dengan siswa
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai