Craniofasial
Lativa Hanif Yuliani
FKG 2020
• Sindrom Down
• Sindrom Apert
• Sindrom Treacher-
Collin
• Sindrom Crouzon
• Sindrom DiGeorge
Sindrom
Down
Sindrom Down
Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang dikenal sebagai Trisomi 21
karena pada individu dengan Sindrom Down memiliki kelebihan satu kromosom.
Mereka mempunyai tiga kromosom 21 dimana orang normal hanya mempunyai
dua saja. Kelebihan kromosom ini akan mengubah keseimbangan genetik tubuh
dan mengakibatkan perubahan karakteristik fisik dan kemampuan intelektual,
serta gangguan dalam fungsi fisiologi tubuh (Desai, 2007).
Sindrom Down
Anak Down Syndrome memiliki gejala
• muka datar dan lebih kecil dibanding anak-anak lain pada umumnya
• jarak antara kedua mata sangat jauh
• mata terlihat bulat dan terdapat bercak brushfiels
• nasal bridge yang rendah
• hidung kecil dan terlihat datar
• bibir atas tipis
• Daun telinga lebih kecil, terkadang bentuknya aneh
• tangan simian line(Bergaris lurus dari ujung ke ujung)
Sindrom Down
Sindrom Down
Sindrom
Apert
Sindrom Apert
Apert syndrome atau sindrom Apert adalah kelainan bawaan ketika tulang tengkorak
bayi yang baru lahir menutup terlalu cepat. Kondisi menutupnya tulang tengkorak yang
terlalu cepat ini disebut sebagai craniosynostosis. Tengkorak kepala bayi yang
mengalami Apert syndrome tumbuh dengan tidak sempurna atau tidak normal sehingga
memengaruhi bentuk kepala dan wajahnya
Sindrom Apert
Gejala Apert syndrome atau sindrom Apert pada bayi adalah sebagai berikut:
• Tengkorak kepala berbentuk kerucut yang dikenal dengan nama turribrachycephaly
• Ukuran kepala kecil atau menyempit di bagian depan dan melebar ke belakang
• Kedua sisi samping kepala lebar
• Wajah seperti masuk di bagian tengah
• Mata lebar dan menonjol ke luar
• Rahang bagian atas kurang berkembang sehingga gigi seolah padat dan menumpuk
• kondisi jari tangan atau kaki yang berselaput.
Sindrom Apert
Sindrom Treacher-
Collin
Sindrom
Treacher-Collin