BMS 1 HISTOLOGI
Disusun oleh :
Drg. Tadeus Arufan Jasrin.,MM
Dr. Marry Siti Mariam,Drg.,MKes
Dr. WinnyYohana,drg.,SpKGA
2020
BUKU PRAKTIKUM
BMS 1 HISTOLOGI
Disusun oleh :
1. Otot Polos
Sediaan : Vesica Urinaria
No. Sediaan : O -1 / H.E
Gambar Histologi :
2. Otot Bercorak
Objektif 10x:
Tampak pada berkas- berkas yang terpotong memanjang dan melintang.
Pada berkas otot yang tepotong melintang, tampak serabut otot yang dibungkus
oleh jaringan pengikat yang disebut endomysium.
Beberapa serabut otot membentuk berkas otot yang diliputi oleh suatu jaringan
pengikat yang disebut perimycium. Dan beberapa berkas otot akan membentuk
berkas otot yang lebih besar, yang dibungkus oleh jaringan pengikat yang disebut
epimysium. Pada potongan memanjang, tampak bahwa sel otot ini merupakan satu
serat panjang dan tebalnya sama. Inti terletak di pinggir dan banyak.
Objektif 45x:
Pada potongan melintang serabut otot ini intinya terletak di pinggir.
Selubung sel otot disebut sarkolemma. Sitoplasmanya disebut sarkoplasma dan
di dalamnya tampak juga potongan melintang miofibril yang menyebar. Kadang-
kadang myofibril ini membentuk suatu kelompok yang disebut Area Cohnheim.
Dalam satu serabut otot terdapat banyak inti yang terletak dibawah sarkolemma.
Dalam sarkoplasma tampak garis- garis yang melintang. Lempeng I dan A sudah
bisa dibedakan.
Gambar Histologi :
Epimysium
Perimysium
Endomysium
Sarcolemma
Sarcoplasma
3. Otot Jantung
Objektif 10x:
Tampak potongan memanjang dan melintang otot jantung
Lapisan jantung dari dalam ke luar:
• Endocardium
• Miocardium/ otot jantung
• Epicardium
Objektif 45x:
Pada potongan melintang otot jantung, tampak inti di tengah dan myofibril
menyebar dan membentuk kelompok- kelompok.
Pada potongan memanjang, tampak gambaran otot jantung yang saling
beranastomose, inti berbentuk oval terletak di tengah. Terlihat juga gambaran
garis- garis melintang seperti otot bercorak. Pada beberapa tempat, tampak
adanya discus intercalaris yang merupakan batas antara sel otot jantung
Gambar Histologi :
Epikardium
ventrikel
Endokardium ventrikel
Miokardium
ventrikel
CATATAN PRAKTIKUM OTOT
PRAKTIKUM HISTOLOGI KASUS 2 BMS 1
SISTEM RESPIRASI
1. Epiglotis
Sediaan : Epiglotis
No. Sediaan : SR – 1 / H.E
Objektif 10 X:
Bedakanlah bagian faringeal dan bagian lingual epiglotis. Carilah tempat
perubahan jenis epitelnya.
Objektif 45X:
Epitel
Bagian Lingual : Epitel gepeng berlapis tidak berkeratin.
Bagian Faringeal : Epitel selindris bertingkat bersilia, kadang-kadang
ditemukan taste buds
Lamina Propia
Terdapat banyak kelenjar campur serosa dan mukosa dibawah epitil, terutama
dibagian faringeal. Ditengah-tengah terdapat kartilago elastis, dengan
perikondrium yang berhubungan dengan lamina propria. Kadang-kadang
ditemukan glandula epiglotika.
Gambar Histologi :
Epitel gepeng
berlapis tidak
berkeratin
Ketenjar seromukosa
Kartilago elastis di lamina propria
Epitel selindris
bertingkat bersilia
2. Trakea
Sediaan : Potongan memanjang trakea
No. Sediaan : SR – 3 / H.E
Objektif 10 X:
Tampak daerah potongan melintang kartilago hyalin, yang masing-masing
digabungkan oleh jaringan pengikat padat.
Objektif 45 X:
Epitel selindris bertingkat bercilia, dengan sel piala dan kadang-kadang taste
buds terdapat diantara sel-sel epitel. Membrana basalis disini tampak lebih tebal.
Lamina propria: terdiri atas jaringan pengikat longgar dengan serabut elastis
yang tampak berjalan memanjang. Juga terdapat glandula trakealis yang bersifat
campur serosa dan mukosa.
Gambar Histologi :
Sel Goblet
Duktus
ekskretorius
kelenjar
trakealis
seromukosa
3. Pulmo
Sediaan: Pulmo
No. Sediaan: SR – 4 / H.E
Objektif 10 X:
Tampak jaringan spongiosa. Saluran yang tampak adalah pembuluh darah dan
cabang-cabang bronkus. Permukannya tampak dilapisi oleh selapis sel-sel
gepeng mesotel yang disebut pleura visceralis. Pelajari pleura parietalis dan
cavum pleura. Pelajari Pars Konduktoria dan Pars Respiratoria
Objektif 45 X:
Bronkus:
Epitel: Silindris bertingkat bersilia
Lamina Propria: adanya infiltrasi limfosit dan kelenjar campur yang bermuara
dalam lumen bronkus.
Tunika Muskularis: merupakan otot polos yang berjalan melingkar/ spiral.
Pada bagian luar bronkus terdapat kartilago. Makin kearah distal, kartilago
makin berkurang dan makin kecil. Bronkus biasanya diikuti oleh cabang arteri dan
vena pulmonalis. Pada dinding bronkus didapatkan arteri dan vena bronkialis yang
berfungsi untuk nutrisi dinding bronkus.
Bronkioulus:
Epitel : Silindris rendah/ kuboid selapis bersilia, dengan sedikit sel piala.
Lamina Propria: jarang terdapat kelenjar,
Tunika Muskularis: merupakan otot polos yang berjalan melingkar / spiral.
Pada bagian luar bronkiolus tidak ditemukan kartilago.
Bronkiolus terminalis:
Epitel: Silindris/ kuboid selapis bersilia, tampak sel piala.
Lamina Propria: kelenjar dan kartilago tidak ada.
Tunika Muskularis: terdiri atas lapisan otot polos dan serabut elastis
Bronkiolus Respiratorious:
Epitel : Kuboid selapis bersilia, yang makin kearah distal silianya akan
menghilang dan sel epitelnya menjadi makin rendah.
Lamina Propria: terdiri atas lapisan tipis otot polos.
Terdapat alveoli di beberapa tempat dari dindingnya yang makin ke arah distal
makin banyak.
Duktus Alveolaris:
Tampak seluruh dindingnya terbentuk oleh alveoli
Epitel: Gepeng/kuboid rendah selapis
Terdapat otot polos yang tampak sebagai titik-titik
Saccus alveolaris:
Merupakan ruangan yang dindingnya terdiri atas alveoli bisa juga ditemukan sel-
sel otot polos di jaringan intraalveolar
Gambar Histologi :
1. Bronkus
2. Bronkiolus Terminalis
3. Brokiolus Respiratorius
4. Pulmo
Sediaan : Pulmo Foetus
No. Sediaan : SR – 6 / H.E
Objektif 10 X dan 45 X :
Tampak jaringan ini lebih padat, dinding alveoli tebal dan masih melipat-lipat
karena belum terjadi pernafasan. Tentukan fase pembentukan paru-paru di
sediaan yang saudara lihat.
1. Fase Kelenjar
2. Fase Kanalikuler
3. Fase Alveolar
Gambar Histologi :
CATATAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI