BAGIAN 1
Tim penyusun :
Sampul Depan
Kata Pengantar
Bab 1. Epitel dan Kelenjar ................................................................................................1
Bab 2. Jaringan ikat.......................................................................................................... 5
Bab 3. Histologi Otot ........................................................................................................6
Bab 4. Histologi tulang dan sendi .....................................................................................9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
Bagian Histologi FK Unand dapat menyelesaikan buku Panduan praktikkum
Histologi Bagian 1.
Panduan praktikkum ini berisi 4 topik praktikkum Histologi untuk blok 1.1
TA 2019-2020, yaitu epitel dan kelenjar, jaringan ikat, otot, dan tulang, yang berisi
narasi singkat dan disertai gambar mikroskopis. Keempat topik ini merupakan topik
dasar yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran di bidang mikroskopis jaringan,
sedangkan panduan praktikkum selanjutnya disusun berdasarkan organ.
Buku ini tak lepas dari kekurangan, untuk itu kami mengharap masukan
membangun demi perbaikan panduan praktikkum ini.
Bagian Histologi
BAB 1
Tujuan pembelajaran :
1. Mengidentifikasi mikroskopis epitel selapis gepeng, kubis, torak
2. Mengidentifikasi mikroskopis epitel berlapis gepeng, kubis, transisional
3. Mengidentifikasi mikroskopis kelenjar
Strategi pembelajaran :
1. Asistensi
2. Kuis
3. Responsi
4. Belajar mandiri
EPITEL
Pembagian epitel :
Berdasarkan jenis sel
1. Epitel gepeng, inti berbentuk gepeng, terdapat di endotel, kapsula Bowman,
alveolus
2. Epitel kubis, sel berbentuk kubis dan inti bulat, terdapat di tubulus ginjal, folikel
primer ovarium, dan kelenjar.
3. Epitel torak, sel berbentuk tabung dan inti oval berada dekat ke membran basalis,
biasanya dapat ditemukan di epitel saluran cerna.
Berdasarkan lapisan :
1
1. Selapis: gepeng, kubis
2. Berlapis, sel-sel epitel bertumpuk, dimana lapisan teratas tidak mencapai dasar
sel, seperti berlapis gepeng, berlapis kubis, berlapis torak, transisional
3. Bertingkat, epitel jenis ini sebenarnya juga termasuk epitel selapis, lapisan
atasnya selalu mencapai membrana basalis, contoh epitel bertingkat torak.
Gambar 1.2 Epitel transisional. Permukaan epitel ditutupi sel payung (panah merah).
Perbesaran 400X.
2
Gambar 1.3 Epitel bertingkat torak. Membrana basalis (panah hijau), sel goblet
(panah kuning), silia (panah merah), dan kelenjar serosa (panah biru). Perbesaran
400x.
Gambar 1.4 Epitel selapis gepeng (panah merah). Epitel selapis kubis (panah biru).
Perbesaran 400X.
3
Gambar 1.5 Epitel permukan saluran cerna ini dilapisi epitel selapis torak (panah
kuning). Perbesaran 400X.
KELENJAR
4
BAB 2
JARINGAN IKAT
Terdiri dari :
1. Jaringan ikat padat, yaitu komponen serat lebih banyak dibandingkan sel jaringan
ikat. Dibedakan atas reguler (arah serat teratur seperti tunika albugenia penis) dan
irreguler
2. Jaringan ikat longgar, yaitu komponen sel lebih banyak dibandingkan serat.
Gambar 2.1 Jaringan ikat padat irreguler. Tampak arah serat tidak serarah dan
komponen sel lebih sedikit dibandingkan komponen serat. Perbesaran 400X.
5
BAB 3
HISTOLOGI OTOT
Jaringan otot
otot skelet
otot polos
otot jantung
JARINGAN OTOT
OTOT SKELET
Jaringan ini disebut otot bergaris atau lurik, karena mempunyai garis-garis melintang
gelap dan terang pada otot tersebut. Otot ini berfungsi menggerakkan anggota gerak
dan melekat pada tulang.
Berbentuk silindris memanjang
Inti banyak dan terletak ditepi sel
Mempunyai garis-garis melintang yang tampak gelap dan terang
Setiap serabut otot akan dipisahkan dengan serabut otot yang lain oleh
jaringan ikat yang disebut Endomysium. Beberapa serebut otot akan
membentuk fasikel otot dan dibungkus oleh Perimysium. Selanjutnya
beberapa fasikel otot akan membentuk otot yang dibungkus oleh Epimysium
(Fascia).
OTOT POLOS
Sering disebut Involuntary muscle, karena kontraksinya diluar kesadaran
Disebut juga Visceral muscle karena pada umumnya terdapat pada dinding
organ
Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang
Bentuk sel paling sederhana yaitu Spindle-shape (seperti sekoci)
Panjang bervariasi tergantung pada organnya
Inti berbentuk seperti cerutu (cigar-shape), inti terletak ditengah
Persyarafan dilayani oleh system saraf otonom
OTOT JANTUNG
Mempunyai garis-garis melintang seperti otot lurik
6
Inti ditengah dengan sarkoplasma yang cukup banyak mengelilingi inti dan
myofibril
Serabut otot jantung bercabang-cabang dan percabangan ini membentuk
anyaman yang kompleks
Garis-garis melintang yang lebih tebal dinamakan Diskus Interkalaris
Sabut Purkinye merupakan modifikasi dari otot jantung, sehingga mempunyai
kemampuan untuk meneruskan rangsangan seperti halnya serabut syaraf.
Serabut ini terdapat di dalam lapisan subendokardium. Serabut purkinye labih
tebat dan lebih besar dibandingkan serabut otot jantung.
(a) (b)
Gambar. 3.1 Potongan memanjang (a) dan melintang (b) otot lurik
(a) (b)
Gambar 3.2 Potongan memanjang (a) dan melintang (b) otot polos
7
Diskus Interkalaris
8
BAB 4
JARINGAN TULANG
TULANG
Sebagai kerangka
diselubungi periosteum dan endosteum
jaringan tulang primer, serabut kolagen belum teratur
jaringan tulang sekunder, serabut kolagen lebih teratur
komponen jaringan tulang
sel-sel tulang : osteoblast, osteosit, dan osteoklast
bahan antar sel : matrik tulang
osteoblast
berasal dari mesenchym, tersusun berderet secara epithelial dipermukaan
trabekula tulang muda, bentuk kuboid sampai pyramid, inti besar, sitoplasma
basofil. Memproduksi bahan matriks tulang dan menghasilkan enzyme
alkaline fosfatase yang berperan dalam proses kalsifikasi
osteosit
adalah osteoblast yang terpendam didalam matriks tulang, terletak didalam
lacuna, inti gelap
osteoklast
sel raksasa berinti banyak karena merupaka fusi dari monosit. Mengakibatkan
demineralisasi matriks sehingga terjadi lekukan dipermukaan tulang yang
ditempati olehnyan (disebut lacuna dari Howship)
KARTILAGO
Merupakan jaringan penyangga yang termasuk didalam bagian jaringan ikat
Terdiri dari :
9
1. Sel tulang rawan yaitu : kondrosit
2. Bahan antar sel (matriks tulang rawan)
Kondrosit
o Berasal dari mesenchym yang berdiferensiasi menjadi kondroblast kemudian
kondrosit
o Makin ke tengah kondrosit makin besar karena makin dewasa dan tugasnya
adalah memproduksi matriks tulang rawan
o Terletak dalam suatu rongga lakuna
Matriks tulang rawan
o Mengandung proteoglikan (terutama kondroitin sulfat, sedikit keratin sulfat,
dan asam hyaluronat)
Perikhondrium
o merupakan jaringan ikat yang membungkus tulang rawan
o tidak terdapat pada tulang rawan persendian
o terdiri dari :
1. lapisan fibrous, adalah lapisan luar terdiri dari jaringan ikat padat
2. lapisan kondrogenik, mengandung sel-sel yang bersifat kondrogenik
(dapat berdiferensiasi menjadi sel kondroblast yang kemudian dapat
menjadi kondrosit)
Jenis kartilago
1. kartilago hyaline
2. kartilago elastin
3. kartilago fibrosa
Kartilago Hyalin
makroskopis: bening, putih kebiru-biruan seperti kaca
mikroskopis:
o dibungkus perikhondrium
o sel-sel dalam lacuna, kadang-kadang berisi lebih dari 1 sel (sarang sel
dengan sel isogen).
o khondrosit muda pada permukaan
o matriks homogeny
distribusi : tulang rtawan persendian dan ujung-ujung tulang costa
Kartilago Elastis
makroskopis : warna kekuning-kuningan, tidak transparan, lentur
mikroskopis
o khondrosit bulat dalam lakuna, sel-sel isogen
o substansi interseluler:
jaringan penuh dengan serabut elastis
bagian permukaan lebih longgar, melanjutkan dalam serabut-
serabut perikhondrium
o sulit mengalami degenerasi
10
distribusi : cuping telinga, dinding saluran telinga luar, tuba eustachii, epiglottis,
dan sebagian larynx
Kartilago Fibrosa
makroskopis : putih tidak transparan, padat kaku
mikroskopis
o khondrosit dalam lakuna
o matriks penuh dengan anyaman padat serabut kolagen, sehingga lakuna
dengan isinya terdesak
o mirip jaringan pengikat fibrosa padat
o batas dengan perikhondrium tidak jelas
distribusi : discus intervertebralis, cartilago articularis, perlekatan tendo
Perikondrium
Kondrosit
Perikondrium
11
Gambar 4.3 Kartilago Fibrosa
12