Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PRAKTIKKUM HISTOLOGI

BAGIAN 1

Tim penyusun :

Staf Pengajar Bagian Histologi


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019
Tim Penyusun

1. Prof. Dr. dr. Hj. Eryati Darwin, PA (K)


2. dr. Ifdellia Surjadi
3. dr. Nita Afriani, M. Biomed
4. dr. Roza Silvia, M.ClinEmbriol
5. dr. Malinda Meinapuri, MSi. Med
6. dr. Biomechy Oktomalio Putri, M. Biomed
DAFTAR ISI

Sampul Depan
Kata Pengantar
Bab 1. Epitel dan Kelenjar ................................................................................................1
Bab 2. Jaringan ikat.......................................................................................................... 5
Bab 3. Histologi Otot ........................................................................................................6
Bab 4. Histologi tulang dan sendi .....................................................................................9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
Bagian Histologi FK Unand dapat menyelesaikan buku Panduan praktikkum
Histologi Bagian 1.

Panduan praktikkum ini berisi 4 topik praktikkum Histologi untuk blok 1.1
TA 2019-2020, yaitu epitel dan kelenjar, jaringan ikat, otot, dan tulang, yang berisi
narasi singkat dan disertai gambar mikroskopis. Keempat topik ini merupakan topik
dasar yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran di bidang mikroskopis jaringan,
sedangkan panduan praktikkum selanjutnya disusun berdasarkan organ.

Buku ini tak lepas dari kekurangan, untuk itu kami mengharap masukan
membangun demi perbaikan panduan praktikkum ini.

Padang, Agustus 2019

Bagian Histologi
BAB 1

EPITEL dan KELENJAR

Tujuan pembelajaran :
1. Mengidentifikasi mikroskopis epitel selapis gepeng, kubis, torak
2. Mengidentifikasi mikroskopis epitel berlapis gepeng, kubis, transisional
3. Mengidentifikasi mikroskopis kelenjar

Strategi pembelajaran :
1. Asistensi
2. Kuis
3. Responsi
4. Belajar mandiri

EPITEL

Epitel merupakan tumpukan sel-sel yang berdekatan dan saling berhubungan,


memiliki polaritas, dan tidak memiliki pembuluh darah. Epitel mendapatkan makanan
dari jaringan ikat yang berada di bawah epitel.

Pembagian epitel :
Berdasarkan jenis sel
1. Epitel gepeng, inti berbentuk gepeng, terdapat di endotel, kapsula Bowman,
alveolus
2. Epitel kubis, sel berbentuk kubis dan inti bulat, terdapat di tubulus ginjal, folikel
primer ovarium, dan kelenjar.
3. Epitel torak, sel berbentuk tabung dan inti oval berada dekat ke membran basalis,
biasanya dapat ditemukan di epitel saluran cerna.

Berdasarkan lapisan :

1
1. Selapis: gepeng, kubis
2. Berlapis, sel-sel epitel bertumpuk, dimana lapisan teratas tidak mencapai dasar
sel, seperti berlapis gepeng, berlapis kubis, berlapis torak, transisional
3. Bertingkat, epitel jenis ini sebenarnya juga termasuk epitel selapis, lapisan
atasnya selalu mencapai membrana basalis, contoh epitel bertingkat torak.

Gambar 1.1 Epitel berlapis gepeng tanpa keratin. Perbesaran 400X.

Gambar 1.2 Epitel transisional. Permukaan epitel ditutupi sel payung (panah merah).
Perbesaran 400X.

2
Gambar 1.3 Epitel bertingkat torak. Membrana basalis (panah hijau), sel goblet
(panah kuning), silia (panah merah), dan kelenjar serosa (panah biru). Perbesaran
400x.

Gambar 1.4 Epitel selapis gepeng (panah merah). Epitel selapis kubis (panah biru).
Perbesaran 400X.

3
Gambar 1.5 Epitel permukan saluran cerna ini dilapisi epitel selapis torak (panah
kuning). Perbesaran 400X.
KELENJAR

Kelenjar terbagi atas :


1. Pars sekretoar, yaitu bagian yang memproduksi sekret kelenjar, berbentuk asinus,
tubuker, maupun asinotubuler.
2. Pars eksretoar, yaitu saluran keluar untuk menyalurkan sekret, dapat dilapisi
epitel selapis kubis bahkan sampai berlapis.

Berdasarkan penyaluran produk, kelenjar dibagi atas :


1. Endokrin, tidak memiliki duktus eksretorius dan produk masuk ke dalam
pembuluh darah. Seperti kelenjar alfa dan beta pankreas yang mensekresi hormon
dan berfungsi mengatur metabolisme glukosa di sel oto dan hati.
2. Eksokrin, memiliki dukstus eksretorius, produk kelenjar langsung dikeluarkan
melalui duktus tersebut, seperti kelenjar sebasea, keringat, dan susu.

Berdasarkan cara kerja pars eksretoar dibagi atas:


1. Kelenjar holokrin, mensekresikan sekret dan seluruh isi sel, seperti kelenjar
sebasea
2. Kelenjar apokrin, mensekresikan sekret dan sebagian isi sel, seperti kelenjar
sudorifera
3. Kelenjar merokrin, mensekresikan sekret saja

4
BAB 2

JARINGAN IKAT

Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan epitel dengan bagian di


bawahnya.

Terdiri dari :
1. Jaringan ikat padat, yaitu komponen serat lebih banyak dibandingkan sel jaringan
ikat. Dibedakan atas reguler (arah serat teratur seperti tunika albugenia penis) dan
irreguler
2. Jaringan ikat longgar, yaitu komponen sel lebih banyak dibandingkan serat.

Gambar 2.1 Jaringan ikat padat irreguler. Tampak arah serat tidak serarah dan
komponen sel lebih sedikit dibandingkan komponen serat. Perbesaran 400X.

5
BAB 3

HISTOLOGI OTOT

Jaringan otot
 otot skelet
 otot polos
 otot jantung

JARINGAN OTOT
OTOT SKELET
Jaringan ini disebut otot bergaris atau lurik, karena mempunyai garis-garis melintang
gelap dan terang pada otot tersebut. Otot ini berfungsi menggerakkan anggota gerak
dan melekat pada tulang.
 Berbentuk silindris memanjang
 Inti banyak dan terletak ditepi sel
 Mempunyai garis-garis melintang yang tampak gelap dan terang
 Setiap serabut otot akan dipisahkan dengan serabut otot yang lain oleh
jaringan ikat yang disebut Endomysium. Beberapa serebut otot akan
membentuk fasikel otot dan dibungkus oleh Perimysium. Selanjutnya
beberapa fasikel otot akan membentuk otot yang dibungkus oleh Epimysium
(Fascia).

OTOT POLOS
 Sering disebut Involuntary muscle, karena kontraksinya diluar kesadaran
 Disebut juga Visceral muscle karena pada umumnya terdapat pada dinding
organ
 Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang
 Bentuk sel paling sederhana yaitu Spindle-shape (seperti sekoci)
 Panjang bervariasi tergantung pada organnya
 Inti berbentuk seperti cerutu (cigar-shape), inti terletak ditengah
 Persyarafan dilayani oleh system saraf otonom

OTOT JANTUNG
 Mempunyai garis-garis melintang seperti otot lurik

6
 Inti ditengah dengan sarkoplasma yang cukup banyak mengelilingi inti dan
myofibril
 Serabut otot jantung bercabang-cabang dan percabangan ini membentuk
anyaman yang kompleks
 Garis-garis melintang yang lebih tebal dinamakan Diskus Interkalaris
 Sabut Purkinye merupakan modifikasi dari otot jantung, sehingga mempunyai
kemampuan untuk meneruskan rangsangan seperti halnya serabut syaraf.
Serabut ini terdapat di dalam lapisan subendokardium. Serabut purkinye labih
tebat dan lebih besar dibandingkan serabut otot jantung.

(a) (b)
Gambar. 3.1 Potongan memanjang (a) dan melintang (b) otot lurik

(a) (b)
Gambar 3.2 Potongan memanjang (a) dan melintang (b) otot polos

7
Diskus Interkalaris

Gambar 3.3 Otot jantung

8
BAB 4

JARINGAN TULANG

TULANG
 Sebagai kerangka
 diselubungi periosteum dan endosteum
 jaringan tulang primer, serabut kolagen belum teratur
 jaringan tulang sekunder, serabut kolagen lebih teratur
 komponen jaringan tulang
 sel-sel tulang : osteoblast, osteosit, dan osteoklast
 bahan antar sel : matrik tulang
 osteoblast
berasal dari mesenchym, tersusun berderet secara epithelial dipermukaan
trabekula tulang muda, bentuk kuboid sampai pyramid, inti besar, sitoplasma
basofil. Memproduksi bahan matriks tulang dan menghasilkan enzyme
alkaline fosfatase yang berperan dalam proses kalsifikasi
 osteosit
adalah osteoblast yang terpendam didalam matriks tulang, terletak didalam
lacuna, inti gelap
 osteoklast
sel raksasa berinti banyak karena merupaka fusi dari monosit. Mengakibatkan
demineralisasi matriks sehingga terjadi lekukan dipermukaan tulang yang
ditempati olehnyan (disebut lacuna dari Howship)

Jaringan Pelapis Tulang :


 Periosteum
o menutupi permukaan luar tulang
o jaringan padat fibrosa dengan sedikit sel
o lapisan fibrous mengandung banyak serabut kolagen
o lapisan osteogenik atau lapisan cambium, mengandung banyak sel-sel yang
bersifat osteogenik
 Endosteum
o Lapisan jaringan ikat tipis yang melingkupi ruang sumsum.
o Berkemampuan osteogenik dan hemopoetik

KARTILAGO
 Merupakan jaringan penyangga yang termasuk didalam bagian jaringan ikat
 Terdiri dari :

9
1. Sel tulang rawan yaitu : kondrosit
2. Bahan antar sel (matriks tulang rawan)
 Kondrosit
o Berasal dari mesenchym yang berdiferensiasi menjadi kondroblast kemudian
kondrosit
o Makin ke tengah kondrosit makin besar karena makin dewasa dan tugasnya
adalah memproduksi matriks tulang rawan
o Terletak dalam suatu rongga lakuna
 Matriks tulang rawan
o Mengandung proteoglikan (terutama kondroitin sulfat, sedikit keratin sulfat,
dan asam hyaluronat)
 Perikhondrium
o merupakan jaringan ikat yang membungkus tulang rawan
o tidak terdapat pada tulang rawan persendian
o terdiri dari :
1. lapisan fibrous, adalah lapisan luar terdiri dari jaringan ikat padat
2. lapisan kondrogenik, mengandung sel-sel yang bersifat kondrogenik
(dapat berdiferensiasi menjadi sel kondroblast yang kemudian dapat
menjadi kondrosit)
 Jenis kartilago
1. kartilago hyaline
2. kartilago elastin
3. kartilago fibrosa

Kartilago Hyalin
 makroskopis: bening, putih kebiru-biruan seperti kaca
 mikroskopis:
o dibungkus perikhondrium
o sel-sel dalam lacuna, kadang-kadang berisi lebih dari 1 sel (sarang sel
dengan sel isogen).
o khondrosit muda pada permukaan
o matriks homogeny
 distribusi : tulang rtawan persendian dan ujung-ujung tulang costa

Kartilago Elastis
 makroskopis : warna kekuning-kuningan, tidak transparan, lentur
 mikroskopis
o khondrosit bulat dalam lakuna, sel-sel isogen
o substansi interseluler:
 jaringan penuh dengan serabut elastis
 bagian permukaan lebih longgar, melanjutkan dalam serabut-
serabut perikhondrium
o sulit mengalami degenerasi

10
 distribusi : cuping telinga, dinding saluran telinga luar, tuba eustachii, epiglottis,
dan sebagian larynx

Kartilago Fibrosa
 makroskopis : putih tidak transparan, padat kaku
 mikroskopis
o khondrosit dalam lakuna
o matriks penuh dengan anyaman padat serabut kolagen, sehingga lakuna
dengan isinya terdesak
o mirip jaringan pengikat fibrosa padat
o batas dengan perikhondrium tidak jelas
 distribusi : discus intervertebralis, cartilago articularis, perlekatan tendo

Perikondrium

Kondrosit

Gambar. 4.1 Kartilago Hyalin

Matriks dengan serat elastin

Perikondrium

Gambar 4.2 Kartilago Elastis

11
Gambar 4.3 Kartilago Fibrosa

12

Anda mungkin juga menyukai