Organisasi Tubuh
4 Hewan
Pada hewan, perkembangan menghasilkan tubuh dengan sel-sel yang sangat beragam.
Perbedaan karakteristik sel beserta matriks ekstraseluler membentuk suatu jaringan. Secara
khusus, jaringan tubuh hewan terorganisasi membentuk organ. Sebuah organ merupakan suatu
unit struktural dengan dua atau lebih jaringan yang saling terorganisasi untuk menjalankan fungsi
tertentu. Pada suatu sistem organ, dua atau lebih organ saling berinteraksi
secara fisik dan kimia untuk menjalankan fungsi yang lebih luas. Beberapa
sistem organ membentuk tubuh organisme atau mahluk hidup. Pada bab ini,
kita akan membahas secara khusus organisasi tubuh hewan vertebrata,
mencakup empat jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf. Setelah membahas jaringan, kita akan
mendiskusikan tiga contoh sistem organ pada tubuh manusia, yaitu sistem
pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah.
Tujuan Pembelajaran
Jaringan Epitel
Jaringan epitel sebahagian besar
tersusun atas sel-sel yang sangat rapat Sel-Sel
dengan sedikit matriks ekstraseluler yang Jaringan
Epitel
terdapat diantara sel-selnya. Jaringan
epitel bersifat avaskuler dan menerima
nutrisi dari pembuluh darah yang berada
pada jaringan ikat yang terletak Membran
dibawahnya. Membran basal memisahkan Basal
jaringan epitel dengan jaringan ikat.
Jaringan epitel terdiri atas epitel penutup Jaringan
Ikat
dan epitel kelenjar. Jaringan epitel penutup
menutupi permukaan tubuh (lapisan
Jaringan Pembuluh Permukaan
epidermis pada kulit), membatasi
Saraf Darah Basal
permukaan rongga organ-organ tubuh,
serta permukaan dinding saluran pada Gambar 4.1. Permukaan Sel-Sel Epitel dan
bagian-bagian tubuh tertentu (misalnya Struktur serta Letak Membran Basal (Tortora
permukaan dinding saluran pernapasan, &Derrickscon, 2009; h. 112).
saluran pencernaan, dan saluran
reproduksi). Tight junctions diantara sel-sel Jaringan epitel diklasifikasikan
yang berdekatan memungkinkan jenis berdasarkan bentuk sel pada permukaan
epitel ini membentuk rintangan atau barrier apikal dan jumlah lapisan sel-sel epitel.
Fungsi jaringan epitel ditentukan oleh jenis Kombinasi anatar jumlah lapisan sel dan
sel dan jumlah lapisan sel. Bentuk sel yang bentuk sel pada permukaan bebasnya,
menyusun jaringan epitel dapat dibedakan jenis jaringan epitel penutup atau epitel
menjadi empat jenis, yaitu; (i) bentuk pipih pembungkus diklasifikasikan sebagai
(squamosa), (ii) bentuk kubus (kuboid), (iii) berikut;
bentuk silindris, dan (iv) bentuk a. Epitel Selapis;
transisional. Jumlah lapisan sel pada 1. Epitel selapis pipih
jaringan epitel terdiri atas epitel selapis dan 2. Epitel selapis kubus
epitel berlapis. Bentuk sel dapat dilihat 3. Epitel selapis silindris (bersilia dan
dengan jelas dari sisi lateral (gambar 2). tanpa silia)
Sel-sel epitel skuamosa sangat tipis dan b. Epitel Berlapis palsu silindris (bersilia
memiliki inti yang memipih. Sel-sel epitel dan tanpa silia)
kuboid berbentuk seperti kubus dengan inti c. Epitel Berlapis;
membulat pada bagian tengah sel. Sel-sel 1. Epitel selapis pipih (mengalami
epitel silindris berbentuk memanjang keratinisasi dan tanpa keratinisasi)
dengan inti oval dekat dengan permukaan 2. Epitel selapis kubus
basal sel. Sel-sel epitel transisional 3. Epitel selapis silindris
mengalami perubahan bentuk, sel-sel pada 4. Epitel transisional
permukaan apical berbentuk kubus ketika
jaringan dalam keadaan relaksasi/ kosong
dan berbentuk pipih dalam keadaan terisi/ Jaringan Epitel Selapis
tertekan. Jaringan epitel yang hanya
Epitel selapis berperan sebagai
tersusun atas satu lapis sel disebut epitel
rintangan selektif yang memungkinkan
sederhana atau epitel selapis (simple
proses difusi, filtrasi, sekresi, atau absorpsi
epithelium), dan jaringan epitel yang
substansi tertentu. Jaringan epitel selapis
tersusun atas dua atau lebih lapisan sel
terdiri dari epitel selapis pipih, selapis
disebut epitel berlapis (stratified epithelium)
(gambar 4.2).
Susunan
Lapisan
Bentuk
Sel
kubus, dan selapis silindris. Epitel selapis Epitel selapis kubus dapat ditemukan pada
pipih terdiri atas satu lapisan sel-sel yang bagian tubuh seperti kelenjar tiroid dan
berbentuk pipih dengan inti sel yang ginjal, yang melangsungkan fungsi sekresi
terletak dibagian tengah. Epitel selapis dan absorpsi. Jaringan epitel selapis
pipih dapat ditemukan pada bagian tubuh silindris, apabila dilihat dari sisi lateral sel-
yang melangsungkan fungsi filtrasi (filtrasi selnya tampak seperti tabung dengan inti
darah pada nefron ginjal) atau difusi (difusi berbentuk oval dekat dengan bagian dasar
oksigen pada alveolus paru-paru. Epitel sel. Terdapat dua jenis epitel selapis
salapis pipih yang membatasi dinding silindris, yaitu bersilia dan tanpa silia. Epitel
bagian dalam jantung, pembuluh darah, selapis silindris tanpa silia memiliki mikrovili
dan pembuluh limfa disebut endothelium, dan sel goblet pada permukaan apikalnya.
lapisan jaringan epitel selapis pipih pada Mikrovili berperan meningkatkan laju
membrane serosa seperti pericardium, absorpsi dan sel goblet berperan
pleura, atau peritoneum disebut mensekresikan mukus.
mesotelium. Epitel selapis kubus memiliki
sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti di
bagian tengah sel.
Membrane
Inti sel epitel Sitoplasma Mikrovili Mukus
plasma Inti sel epitel
a
Inti sel
Jaringan
epitel Lumen saluran Membran b Inti sel goblet
ikat
basal
Silia Mukus
Inti sel epitel
c d
Inti sel goblet Jaringan ikat
Gambar 4.3. (a) epitel selapis pipih/mesotelium yang membatasi peritoneum, (b) epitel selapis silindris
tanpa silia pada jejunum usus halus, (c) epitel selapis kubus pada saluran intralobular pancreas, dan (d)
epitel silindris berlapis palsu dengan silia. (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 115, 116, 117 ).
Sekresi mukus melapisi permukaan dalam epitel berlapis, yaitu epitel berlapis pipih,
dari saluran pencernaan, saluran berlapis kubus, berlapis silindris, dan epitel
pernapasan, saluran reproduksi, dan transisional.
saluran urin. Jaringan epitel silindris Epitel berlapis pipih memiliki sel-sel
bersilia tersusun atas sel-sel berbentuk yang berbentuk pipih pada permukaan
silindris dengan silia pada permukaan apikalnya, sedangkan sel-sel pada lapisan
apikalnya. Silia berperan menggerakkan dalam memiliki variasi bentuk dari bentuk
partikel-partikel asing yang terjebak oleh kubus sampai silindris. Lapisan sel-sel
mukus menuju saluran pernapasan bagian basal secara aktif mengalami pembelahan
atas. Silia juga berperan menggerakkan dan akan bergerak menuju ke permukaan
oosit dari tuba fallopi menuju uterus. apikal. Semakin menjauhi permukaan
Beberapa contoh gambar jenis jaringan basal, sel-sel semakin jauh dari suplai
epitel selapis dapat dilihat pada gambar darah, sehingga pada saat mencapai
4.3 a, b, c. permukaan apical, sel-sel manjadi mati
akibat tidak mendapat suplai nutrisi. Epitel
Jaringan Epitel Berlapis Palsu berlapis pipih yang mengalami keratinisasi,
Epitel berlapis palsu silindris tampak sel-selnya mengandung protein keratin
tersusun atas beberapa lapis sel yang yang berperan melindungi kulit dan
berbeda, tetapi hanya tersusun atas satu jaringan bawah kulit dari panas, infeksi
lapis sel yang tebal. Seluruh sel-selnya mikroba, serta gangguan mekanis dan
menempel pada membran basal, meskipun kimiawi. Epitel berlapis pipih tanpa
tidak semua sel-sel mencapai permukaan keratinisasi, sel-selnya tidak mengandung
apikal. Sehingga terdapat sel-sel dengan protein keratin, dan dapat ditemukan pada
bentuk dan tinggi yang berbeda, serta letak rongga mulut serta esophagus.
inti sel pada ketinggian yang berbeda. Epitel berlapis kubus memiliki sel-sel
Epitel berlapis palsu silindris bersilia yang berbentuk kubus pada permukaan
memiliki sel goblet yang mensekresikan apikalnya. Epitel berlapis kubus melakukan
mukus. Sekresi mucus berperan menjebak fungsi proteksi, dan fungsi sekresi serta
partikel-partikel asing dan silia berperan absorpsi yang sangat terbatas. e Epitel
menggerakkan mucus beserta partikel berlapis silindris memiliki sel-sel yang
asing yang telah terjebak untuk dikeluarkan berbentuk pipih pada permukaan
dari tubuh. Epitel berlapis palsu silindris apikalnya, pada lapisan basal sel-selnya
tanpa silia tidak memiliki silia dan juga sel berbentuk irregular dan memendek. Epitel
goblet. contoh gambar jenis jaringan epitel berlapis silindris menjalankan fungsi
berlapis palsu dapat dilihat pada gambar proteksi dan sekresi. Epitel transisional
4.3.d. adalah jenis jaringan epitel yang hanya
ditemukan pada sistem urinaria. kantung
Jaringan Epitel Berlapis kemih. Pada kondisi tanpa tekanan, epitel
Jaringan epitel berlapis lebih tebal, trasisional tampak seperti epitel berlapis
lapisan sel-sel membuat jaringan ini lebih kubus, kecuali sel-sel pada permukaan
tahan terhadap kerusakan, sehingga apikal berukuran besar dab berbentuk
mencegah pathogen dan substansi asing membulat. Pada kondisi terkenan oleh urin,
memasuki jaringan yang terdapat sel-selnya menjadi pipih, dan tampak
dibawahnya. Terdapat empat jenis jaringan seperti epitel berlapis pipih.
Lumen
Inti sel epi Saluran Jaringan ikat
tel
d
c
Gambar 4.4. (a) epitel berlapis pipih pada vagina, b) epitel berlapis kubus pada saluran kelenjar
esofagus, (c) epitel berlapis silindris pada pada saluran kelenjar esofagus, dan (d) epitel transisional
pada kantung kemih pada kondisi tanpa tekanan urin. (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 118, 119).
Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri atas dua a. melindungi dan menyokong tubuh dan
komponen utama, yaitu matriks organ-organ tubuh,
ekstraseluler dan sel. Matriks ekstraseluler b. menghubungkan organ-organ tubuh,
mengisi ruang-ruang diantara sel. Matriks c. penyimpanan cadangan energi dalam
ekstraseluler tersusun atas serabut dan bentuk lemak,
substansi dasar, yang disekresikan oleh d. membantu memberikan imunitas bagi
komponen sel jaringan ikat. Jaringan ikat tubuh,
merupakan jaringan yang paling melimpah e. menghubungkan jaringan epitel dengan
pada tubuh dengan fungsi yang sangat jaringan yang lain serta membentuk
beragam. Beberapa fungsi jaringan ikat tendon,
yaitu;
f. tulang merupakan jaringan ikat yang jaringan tulang. Sel-sel yang masih muda
paling keras, berperan melindungi memiliki kemampuan membelah dan
organ-organ tubuh dan membentuk mensekresikan matriks ekstraseluler. Pada
rangka tubuh tempat menempelnya jaringan rawan dan tulang, ketika matriks
otot, ekstraseluler dihasilkan, sel-sel yang muda
g. jaringan adipose berperan sebagai berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa
tempat penyimpanan lipid, dengan nama yang berakhiran-Sit, sebagai
h. Darah merupakan substansi cair yang contoh kondrosit dan osteosit. Sel-sel
salah satu fungsinya sebagai media dewasa telah kehilangan kemampuan
transport substansi tertentu pada tubuh. membelah dan membentuk matriks
Terdapat beberapa klasifikasi jaringan ekstraseluler. Jenis sel-sel jaringan ikat
ikat, dikarenakan keragaman jenis sel dan bervariasi berdasarkan jenis jaringan ikat,
komponen matriks ekstraseluler, berikut ini antara lain;
salah satu contoh klasifikasi jaringan ikat;
a. Jaringan Ikat Embrionik a. Fibroblas, berukuran besar, berbentuk
1. Mesenkim pipih dengan juluran sitoplasma, dapat
2. Jaringan Ikat Mukosa ditemukan pada beberapa jenis
b. Jaringan Ikat Dewasa jaringan ikat. Fibroblas bermigrasi
1. Jaringan Ikat Longgar melalui jaringan ikat berperan
a) Jaringan Ikat Areolar mensekresikan serabut dan substansi
b) Jaringan Adiposa tertentu pada matriks ekstraseluler.
c) Jaringan Ikat Retikular b. Adipose, sering juga disebut sel-sel
2. Jatingan Ikat Padat adipose yang menyimpan trigliseriad,
a) Jaringan Ikat Padat Teratur terletak pada jaringan bawah kulit dan
b) Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur disekitar organ seperti jantung dan
c) Jaringan Ikat Elastin ginjal.
3. Kartilago c. Sel mast, terletak disekitar pembuluh
a. Kartilago Hialin darah, berperan menghasilkan
b. Fibrokartilago histamine yang dapat menyebabkan
c. Kartilago Elastin pelebaran pembuluh darah sebagai
4. Jaringan Tulang bentuk respon inflamasi.
5. Jaringan Ikat Cair d. Sel-sel darah putih, bermigrasi dari
a. Darah darah menuju jaringan ikat, sebagai
b. Limfa contoh neutrophil dapat ditemukan
Pada bagian ini, akan diuraikan pada daerah yang mengalami infeksi
lebih jauh mengenai jaringan ikat dewasa. dan eosinophil bermigrasi menuju
daerah yang mengalami infeksi bakteri
Komponen Seluler Jaringan Ikat dan respon alergi.
Setiap jenis jaringan ikat e. Makrofag, berkembang dari monosit,
mengandung kelompok sel-sel muda merupakan jenis sel darah putih.
(immature) yang berakhiran –blas, seperti Makrofag memiliki bentuk yang tidak
fibroblasts pada jaringan ikat longgar dan beraturan dengan juluran-juluran
jaringan ikat padat, chondroblasts pada sitoplasma pendek, dapat mencerna
jaringan rawan, dan osteoblasts pada
bakteri dan partikel asing melalui Tiga jenis serabut pada jaringan ikat,
proses fagositosis. yaitu serabut kolagen berperan
f. Sel plasma, berukuran kecil, memberikan kekuatan, serabut elastin
berkembang dari jenis sel darah putih berperan memberikan kekuatan dan
yaitu limfosit B. Sel plasma berperan elastisitas, dan serabut retikuler berukuran
mensekresikan antibody, kompnen sangat tipis dan bercabang-cabang
penting pada respon imun. membentuk struktur menyerupai jarring-
jaring. Jumlah dan jenis serabut berperan
Komponen Matriks Jaringan Ikat pada kekuatan, elastisitas, dan struktur dari
matriks ekstraseluler.
Setiap jaringan ikat memiliki ciri Jaringan Ikat Longgar
khusus, berdasarkan komponen penyusun Jaringan ikat longgar (loose
matriks ekstraseluler yang mengisi ruang- connective tissue) terdiri dari jaringan ikat
ruang diantara sel. Matriks ekstraseluler, areolar, retikular, dan jaringan adipose.
tersusun atas dua komponen utama, yaitu Pada jaringan ikat longgar, serabut pada
substansi dasar dan serabut. Substansi matriks ekstraselnya tersusun renggang,
dasar dapat bersifat cair, semicair, gelatin, serabut pada jenis jaringan ini berperan
dan mengalami kalsifikasi. Substansi dasar memberikan kekuatan, elastisitas, dan
mengandung air dan sejumlah molekul dukungan. Substansi dasar bersifat semi
organik, dan berperan mendukung cair (viscous). Sel-sel pada jaringan ini juga
komponen seluler, menghubungkan antara berperan pada mekanisme imunitas tubuh,
satu sel dengan sel yang lain, seperti makrofag, sel mass, dan sel-sel
penyimpanan air, dan sebagai media darah putih yang berpindah dari darah
pertukaran substansi antara darah dengan menuju matriks jaringan ikat. Struktur salah
sel-sel jaringan ikat. satu jenis jaringan ikat longgar dapat dilihat
pada gambar 4.6.
Fibroblast Substansi
Dasar
Serabut Retikuler Sel Makrofag Eusinofil Serabut Elastin
Inti Sel
Kondrosit
Jaringan Otot
dengan satu atau dua inti yang terlerak dengan menghasilkan impuls saraf yang
pada bagian tengah sel. Diskus interkalar akan mengaktivasi jaringan otot ataupun
pada jaringan otot jantung tampak sekresi kelenjar. Dua komponen seluler
menyerupai pita yang berwarna gelap yang dari jaringan saraf, yaitu sel saraf (neuron)
menghubungkan ujung dari satu sel otot dan sel-sel glia (neuroglia). Neuron
dengan ujung dari sel otot yang lain. berperan menerima dan mengirim
Jaringan otot jantung merupakan lapisan informasi dalam bentuk impuls saraf,
paling tebal pada dinding jantung sedangkan neuroglia berperan mendukung
(miokardium). Otot rangka dan otot jantung neuron dan membantu menjalankan
tampak berlurik (memiliki pita yang tampak fungsinya. Neuron memiliki satu atau lebih
terang dan gelap). Sel-sel jaringan otot juluran atau prosesus (pemanjangan
polos berukuran kecil dan meruncing pada seluler) yang menerima dan mengirimkan
kedua ujung selnya, memiliki satu inti dan informasi dalam bentuk impuls saraf.
tidak tampak berlurik (nonstriated). Dendrit adalah juluran pada neuron yang
Jaringan otot polos dapat ditemukan pada menerima informasi dari reseptor sensoria
dinding saluran pernapasan, dinding tau dari neuron yang lain. Akson adalah
saluran pencernaan, dinding saluran juluran pada neuron yang mengirimkan
urogenitalia, dan dinding pembuluh darah. informasi menuju neuron yang lain, otot,
Struktur jaringan otot rangka, otot jantung, atau kelenjar. Bagian utama dari neuron
dan otot polos dapat dilihat pada gambar adalah badan sel tempat dari inti sel
11. (nukleus) berada.
Inti Sel Serabut Otot Serabut Otot Inti Sel
Rangka
Diskus Interkalar Serabut Otot Inti Sel
a b c
Gambar 4.11. (a) penampang membujur jaringan otot rangka, (b) penampang membujur jaringan otot
jantung, (c) penampang mlintang jaringan otot polos (Tortora & Derrickscon, 2009; h. 137, 138, 139)
Selubung
mielin
Badan sel
Sel
schwan
Akson
Nodus
ranvier
Ujung
akson
Gambar 4.12. Diagram skematis struktur neuron multipolar (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 418)
Makanan juga merupakan sumber energi pencernaan, antara lain vitamin, ion,
bagi aktivitas sel-sel tubuh. Sistem kolesterol, dan air.
pencernaan makanan dibangun oleh dua e. Absorpsi, molekul-molekul makanan
kelompok organ, kelompok yang pertama yang telah dicerna akan masuk ke
adalah organ-organ yang menyusun dalam sel-sel epitel yang membatasi
saluran gastrointestinal, yang terdiri dari rongga saluran gastrointestinal, dan
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, selanjutnya berpindah ke dalam darah
usus halus, dan usus besar. Kelompok dan limfa untuk disirkulasikan ke
yang kedua adalah organ-organ tambahan seluruh sel-sel tubuh.
yang terdiri dari gigi, lidah, kelenjar saliva, f. Defekasi, sisa-sisa makanan yang tidak
hati, kantung empedu, dan pankreas. tercerna dan tidak diserap oleh tubuh
akan dibusukkan oleh bakteri
Secara umum, sistem pencernaan membentuk feses yang keluarkan dari
menjalankan enam proses utama, yaitu; tubuh melalui anus.
a. Makan, yaitu proses memasukkan
makanan kedalam rongga mulut,
b. Sekresi, sel-sel sepanjang saluran Rongga Mulut
pencernaan dan kelenjar-kelenjar
pencernaan mensekresikan air, cairan Didalam rongga mulut terdapat
asam, cairan basa, dan enzim-enzim kelenjar saliva, gigi, dan lidah yang
pencernaan menuju rongga saluran membantu proses pencernaan makanan
gastrointestinal, secara mekanik dan kimia. Makanan yang
c. Pencampuran dan pergerakan, memasuki rongga mulut akan
kontraksi dan relaksasi otot polos pada meningkatkan sekresi kelenjar saliva.
dinding saluran pencernaan, Secara kimiawi cairan saliva mengandung
mencampur makanan dengan getah 99,5% air dan 0,5% zat terlarut. Jenis-jenis
sekresi dan menggerakkannya zat terlarut antara lain ion-ion, gas-gas
sepanjang saluran gastrointestinal, terlarut, beberapa molekul organik seperti
d. Pencernaan, proses mekanik dan kimia urea dan asam urat, mukus, imunoglubolin,
yang menghancurkan makanan enzim bakteriolitik yaitu lisozim, dan enzim
menjadi molekul-molekul sederhana. amylase. Cairan saliva berperan
Pencernaan mekanik dilakukan oleh membasahi makanan dan mengawali
gigi pada rogga mulut dan jaringan otot pencernaan kimiawi makanan.
polos pada dinding lambung dan usus Terdapat tiga pasang kelenjar
halus. Pencernaan kimia mengubah saliva, yaitu kelenjar sub mandibula, sub
ukuran molekul karbohidrat, lipid, lingua, dan kelenjar parotid. Ion klorida
protein, dan asam nukleat, (polimer) pada cairan saliva mengaktivasi enzim
menjadi molekul-molekul yang lebih amilase untuk memulai pencernaan
sederhana (monomer). Enzim-enzim karbohidrat. Sebahagian besar karbohidrat
pencernaan yang dihasilkan oleh yang kita konsumsi dalam bentuk amilum
kelenjar saliva, lambung, pancreas, dan atau karbohidrat kompleks, sehingga harus
usus halus mengkatalisis reaksi dicerna terlebih dahulu menjadi molekul
katabolisme molekul-molekul tersebut. monosakarida, agar dapat diserap oleh
Beberapa molekul makanan dapat tubuh. Mukus yang terkandung pada cairan
langsung diserap tanpa melalui proses saliva berperan melumasi makanan agar
Rongga
Kelenjar mulut
parotid Kelenjar
Kelenjar sublingua
submandibula
Faring
Esofagus
Hati Lambung
Kantung
empedu Pankreas
Kolon
Duodenum transversal
Ileum
Jejunum
Kolon
Kolon deskenden
askenden Rektum
Apendiks Anus
Trakea Kardia
Esofagus
Lambung
lambung sehingga menjadi bubur yang protein. Hasil pencernaannya ialah sari-sari
disebut kim. Selanjutnya, makanan menuju makanan yang berupa asam amino,
sfingter pilorus. HCL memengaruhi sfingter glukosa, asam lemak, dan gliserol.
pilorus membuka dan selanjutnya makanan Selanjutnya, sari-sari makanan
masuk menuju duodenum, bagian dari diserap oleh usus penyerapan (ileum).
usus halus. Panjang usus penyerapan sekitar 0,75
hingga 3,5 m. Proses penyerapannya
Usus Halus, Pankreas, Hati, dan dilakukan oleh jonjot-jonjot usus atau vili
Kantung Empedu yang berada pada dinding usus halus.
Usus halus, terbagi menjadi 3 bagian, Adanya vili menjadikan permukaan
meliputi usus dua belas jari (duodenum), penyerapan usus halus menjadi luas. Vili
tersusun oleh pembuluh darah, pembuluh
usus kosong (jejenum), dan usus
penyerapan (ileum). Usus dua belas jari kil atau lakteal (limfa), dan sel epitelium.
adalah bagian usus halus yang
Hati
bersambung secara langsung dengan
lambung. Panjangnya sekitar 25 cm. Pada
dindingnya bermuara dua saluran yang
berasal dari kantung empedu dan
pankreas. Kantung empedu menyimpan
cairan empedu, yakni zat hasil ekskresi
Duktus
organ hati. yang mengandung beberapa
hepatikus
zat seperti garam mineral, pigmen (bilirubin
dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan
air. Garam mineral akan mempermudah
dalam proses pengemulsian lemak. Duktus Pankreas
Pankreas menghasilkan getah sistikus
pankreas yang mengandung zatzat
Kantung
semacam enzim amilase, lipase, dan empedu
tripsinogen yang belum aktif. Amilase
berperan mengubah zat tepung menjadi Duodenum Duktus pankreas
gula. Lipase berfungsi mengubah lemak Gambar 4.16. Diagram skematis letak hati,
menjadi asam lemak. Sedangkan pankreas, kantung empedu, dan usus halus (Tortora
tripsinogen diaktifkan terlebih dahulu oleh Derrickscon, 2009; h. 957)
enzim enterokinase yang berasal dari
sekresi usus halus. Tripsinogen aktif Usus Besar
menjadi tripsin dan tripsin segera
mengubah protein menjadi peptida dan Sari-sari makanan dan zat yang
asam amino. Dari usus dua belas jari, berguna telah diserap oleh usus halus,
bubur makanan akan menuju ke usus sisanya akan diteruskan menuju usus
kosong (jejenum). Panjangnya sekitar 1,5 besar. Usus besar (large intestine) atau
m hingga 1,75 m. Pada usus kosong, kim kolon (kolon) merupakan persambungan
yang belum dicerna dengan sempurna usus halus yang panjangnya sekitar 1 m
akan dicerna kembali. Berbagai zat yang dan berdiameter 6,5 cm. Fungsi utama
dicerna yakni karbohidrat, lemak, dan usus ini ialah mengontrol kadar air sisa
olfaktorius yang dapat mendeteksi stimulus katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Jika
berupa bau yang ikut bersama udara udara menuju tenggoroka, anak tekak
pernapasan. Organ-organ penyusun sistem melipat ke bawah, dan ketemu dengan
pernapasan dapat dilihat pada gambar katup pangkal tenggorokan sehingga
4.17. membuka jalan udara ke tenggorokan.
Saat menelan makanan, katup tersebut
Faring menutupi pangkal tenggorokan dan saat
Setelah melewati hidung, udara bernapas katup tersebut akan membuka.
masuk menuju faring. Saat udara melewati Pada pangkal tenggorokan terdapat pita
faring, antara rongga hidung dengan suara yang bergetar bila ada udara
tenggorokan, terdapat katup epiglottis yang melaluinya. Misalnya saja saat kita
berperan menutup laring saat kita sedang berbicara.
menelan makanan. Apabila makanan kita Batang tenggorokan terletak pada
telan dan katup belum menutup, maka daerah leher, tepatnya di bagian depan
makanan masuk ke tenggorokan, kerongkongan (esofagus). Batang
akibatnya kita pun tersedak. tenggorokan tersusun atas cincin-cincin
tulang rawan berbentuk seperti huruf “C”,
dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding
dalamnya terlapisi oleh selaput lendir
Faring dengan sel-selnya yang memiliki silia. Silia
Rongga
hidung berfungsi menolak debu atau benda-benda
asing.
Trakea Laring
Laring
Bronkus Trakea
kanan Cabang-cabang
Gambar 17. Diagram skematis organ-organ bronus kiri
penyusun system pernapasan (Tortora
Derrickscon, 2009; h. 876)
Bronkus Paru-paru
kanan kiri
Gambar 4.18. Diagram skematis organ-organ
penyusun sistem pernapasan (Tortora
Derrickscon, 2009; h. 876)
Bronkiolus Perikardium
Epikardium
Miokardium
Pembuluh Endokardium
kapiler
alveolus
Alveolus Gambar 4.21. Letak epikardium, miokardium,
Gambar 4.20. Diagram skematis struktur dan endokardium pada jantung(Tortora
alveoulus (Tortora Derrickscon, 2009; h. 887) Derrickscon, 2009; h.721)
Jurusan Biologi FMIPA UNM 72
Buku Ajar Biologi Dasar
Jantung manusia terdiri atas 4 balik darah dari bilik menuju serambi. Pada
ruang, 2 serambi (atrium) yaitu serambi kiri pangkal aorta dan pangkal arteri
dan kanan dan 2 bilik (ventrikel) yaitu bilik pulmonalis (pembuluh nadi paruparu)
kiri dan bilik kanan. Sekat yang terdapat katup berbentuk bulan sabit (katup
memisahkan jantung menjadi bagian kiri semilunaris) yang mencegah darah tidak
dan kanan disebut Septum Cordi dan sekat kembali ke bilik jantung. Struktur luar dan
yang memisahkan atrium dan ventrikel struktur dalam jantung manusia dapat
disebut Septum atrio ventrikular. Antara dilihat pada gambar 22.
serambi kiri dan serambi kanan pada fetus
masih terdapat lubang yang disebut
foramen ovale dan akan tertutup dengan Pembuluh Darah
sendirinya kurang lebih 10 hari setelah
Pembuluh darah merupakan organ
kelahiran. tubuh yang berperan penting untuk
mengedarkan darah dari jantung ke
seluruh bagian-bagian tubuh dan
Aorta
Gambar 22. a) struktur luar jantung,b) struktur dalam jantung (Tortora Derrickscon, 2009; h.723)
Endotelium
Lapisan otot
polos
Lapisan
elastika
Katup
Lapisan
luar
Lumen Lumen
a b
Endotelium Membran
Lumen c basal
Gambar 4.22. a) struktur arteri,b) struktur vena, c) struktur kapiler (Tortora Derrickscon, 2009; h.762)
lebih jaringan yang berbeda yang bekerja terorganisasi untuk menjalankan fungsi
bersama dalam menjalankan fungsi tertentu. Sebagai contoh, jantung dan
tertentu. Jaringan epitel terdiri atas epitel pembuluh darah merupakan organ yang
penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel menyusun system peredaran darah. Pada
diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel system pencernaan terdapat organ-organ
pada permukaan apikal dan jumlah lapisan diantaranya, rongga mulut, faring,
sel-sel epitel. Jaringan ikat berperan kerongkongan, lambung, usus halus, usus
melindungi dan menyokong tubuh dan besar, dan anus. Sistem pernapasan
organ-organ tubuh. Beberapa jenis jaringan dibangun oleh organ-organ diantaranya
ikat diantaranya, jaringan ikat areolar, rongga hidung, faring, laring, tenggorokan,
jaringan adipose, jaringan ikat reticular, bronkus, bronkus, dan alveolus paru-paru.
jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat Secara umum tubuh vertebrata terdiri atas
padat tidak teratur, jaringan ikat elastin, 10 sistem organ, diantaranya (i) sistem
kartilago hialin, fibrokartilago, kartilago integumen, (ii) sistem otot, (iii) sistem
elastin, jaringan tulang, darah, dan limfa. rangka, (iv) sistem pencernaan, (v) sistem
Secara khusus, jaringan tubuh hewan pernapasan, (vi) sistem peredaran darah,
terorganisasi membentuk organ. Sebuah (vii) sistem urogenitalia, (viii) sistem
organ merupakan suatu unit struktural endokrin, (ix) sistem saraf, dan (x) sistem
dengan dua atau lebih jaringan yang saling imun.
Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan tiga perbedaan struktural antara jaringan epitel dengan jaringan jaringan ikat!
2. Gambarkan struktur sel saraf dilengkapi dengan keterangan bagian-bagiannya!
3. Tuliskan tiga perbedaan antara jaringan otot rangka, otot polos, dan otot jantung!
4. Tuliskan tiga perbedaan antara pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler!
5. Jelaskan tiga ciri struktural dan fungsi organ yang menyusun sistem percernaan pada
manusia!
6. Jelaskan tiga ciri struktural dan fungsi organ yang menyusun sistem pernapasan pada
manusia!