Anda di halaman 1dari 24

Buku Ajar Biologi Dasar

Organisasi Tubuh
4 Hewan
Pada hewan, perkembangan menghasilkan tubuh dengan sel-sel yang sangat beragam.
Perbedaan karakteristik sel beserta matriks ekstraseluler membentuk suatu jaringan. Secara
khusus, jaringan tubuh hewan terorganisasi membentuk organ. Sebuah organ merupakan suatu
unit struktural dengan dua atau lebih jaringan yang saling terorganisasi untuk menjalankan fungsi
tertentu. Pada suatu sistem organ, dua atau lebih organ saling berinteraksi
secara fisik dan kimia untuk menjalankan fungsi yang lebih luas. Beberapa
sistem organ membentuk tubuh organisme atau mahluk hidup. Pada bab ini,
kita akan membahas secara khusus organisasi tubuh hewan vertebrata,
mencakup empat jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf. Setelah membahas jaringan, kita akan
mendiskusikan tiga contoh sistem organ pada tubuh manusia, yaitu sistem
pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan struktur hewan uniseluler.


2. Menjelaskan dengan contoh hewan tipe diploblastik dengan tipe triploblastik.
3. Menjelaskan jaringan dasar embrional pada vertebrata.
4. Mengidentifikasi karakteristik jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
5. Membedakan ciri struktural dan fungsi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.
6. Mendeskripsikan 10 sistem organ yang menyusun tubuh manusia.
7. Menjeaskan saling keterkaitan antara organ-organ penyusun sistem pencernaan pada
manusia.
8. Menjelaskan contoh-contoh penyakit/ gangguan yang berkaitan dengan makanan/
pencernaan.
9. Menjeaskan saling keterkaitan antara organ-organ penyusun sistem peredaran darah
pada manusia.
10. Menunjukkan bagian-bagian jantung pada manusia.
11. Menuliskan arah perdaran darah pada manusia.
12. Menjelaskan contoh penyakit/gangguan yang berkaitan dengan peredaran
13. Membedakan pertukaran gas antara hewan air dengan hewan darat
14. Menjelaskan saling keterkaitan antara organ-organ penyusun sistem pernapasan
pada manusia.
15. Mendeskripsikan organ-organ pernapasan pada manusia secara berurutan.
16. Menjelaskan fungsi organ-organ pernapasan pada manusia.
17. Menjelaskan contoh-contoh penyakit/ gangguan yang berkaitan dengan pernapasan.

Jurusan Biologi FMIPA UNM 54


Buku Ajar Biologi Dasar

Jaringan Dasar Vertebrata yang melindungi dan mengendalikan


transportasi substansi antara jaringan yang
Jaringan merupakan sekelompok sel berdekatan. Jaringan epitel kelenjar
yang secara umum memiliki asal membentuk kelenjar (glands) yang
perkembangan embrionik yang sama dan menghasilkan sekret yang dibutuhkan oleh
secara bersama-sama menjalankan fungsi tubuh.
tertentu. Struktur dan ciri jaringan, Permukaan sel-sel epitel yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara berbatasan dengan rongga disebut
lain; sifat dasar komponen ekstraseluler permukaan apikal, sedangkan sel-sel epitel
yang mengelilingi sel-sel pada suatu yang berbatasan dengan membrane basal
jaringan dan saling keterhubungan antara disebut permukaan basal. Ketika dilihat
sel-sel yang menyusun jaringan tersebut. dari permukaan apikal, kita dapat
Organ-organ tubuh dibentuk dari dua atau mengamati bagaimana sel-sel epitel sangat
lebih jaringan yang berbeda yang bekerja rapat membentuk barrier (gambar 4.1)
bersama dalam menjalankan fungsi Ketika dilihat dari sisi lateral, kita dapat
tertentu. Berdasarkan struktur dan mengamati perbedaan struktur pada
fungsinya, terdapat empat jaringan dasar permukaan apikal dan permukaan basal.
pada hewan vertebrata, yaitu jaringan Perbedaan struktur tersebut terkait dengan
epitel (epithelial tissue), jaringan ikat perbedaan fungsi.
(connective tissue), jaringan otot (muscle
tissue), dan jaringan saraf (nervous tissue). Permukaan Apikal

Jaringan Epitel
Jaringan epitel sebahagian besar
tersusun atas sel-sel yang sangat rapat Sel-Sel
dengan sedikit matriks ekstraseluler yang Jaringan
Epitel
terdapat diantara sel-selnya. Jaringan
epitel bersifat avaskuler dan menerima
nutrisi dari pembuluh darah yang berada
pada jaringan ikat yang terletak Membran
dibawahnya. Membran basal memisahkan Basal
jaringan epitel dengan jaringan ikat.
Jaringan epitel terdiri atas epitel penutup Jaringan
Ikat
dan epitel kelenjar. Jaringan epitel penutup
menutupi permukaan tubuh (lapisan
Jaringan Pembuluh Permukaan
epidermis pada kulit), membatasi
Saraf Darah Basal
permukaan rongga organ-organ tubuh,
serta permukaan dinding saluran pada Gambar 4.1. Permukaan Sel-Sel Epitel dan
bagian-bagian tubuh tertentu (misalnya Struktur serta Letak Membran Basal (Tortora
permukaan dinding saluran pernapasan, &Derrickscon, 2009; h. 112).
saluran pencernaan, dan saluran
reproduksi). Tight junctions diantara sel-sel Jaringan epitel diklasifikasikan
yang berdekatan memungkinkan jenis berdasarkan bentuk sel pada permukaan
epitel ini membentuk rintangan atau barrier apikal dan jumlah lapisan sel-sel epitel.

Jurusan Biologi FMIPA UNM 55


Buku Ajar Biologi Dasar

Fungsi jaringan epitel ditentukan oleh jenis Kombinasi anatar jumlah lapisan sel dan
sel dan jumlah lapisan sel. Bentuk sel yang bentuk sel pada permukaan bebasnya,
menyusun jaringan epitel dapat dibedakan jenis jaringan epitel penutup atau epitel
menjadi empat jenis, yaitu; (i) bentuk pipih pembungkus diklasifikasikan sebagai
(squamosa), (ii) bentuk kubus (kuboid), (iii) berikut;
bentuk silindris, dan (iv) bentuk a. Epitel Selapis;
transisional. Jumlah lapisan sel pada 1. Epitel selapis pipih
jaringan epitel terdiri atas epitel selapis dan 2. Epitel selapis kubus
epitel berlapis. Bentuk sel dapat dilihat 3. Epitel selapis silindris (bersilia dan
dengan jelas dari sisi lateral (gambar 2). tanpa silia)
Sel-sel epitel skuamosa sangat tipis dan b. Epitel Berlapis palsu silindris (bersilia
memiliki inti yang memipih. Sel-sel epitel dan tanpa silia)
kuboid berbentuk seperti kubus dengan inti c. Epitel Berlapis;
membulat pada bagian tengah sel. Sel-sel 1. Epitel selapis pipih (mengalami
epitel silindris berbentuk memanjang keratinisasi dan tanpa keratinisasi)
dengan inti oval dekat dengan permukaan 2. Epitel selapis kubus
basal sel. Sel-sel epitel transisional 3. Epitel selapis silindris
mengalami perubahan bentuk, sel-sel pada 4. Epitel transisional
permukaan apical berbentuk kubus ketika
jaringan dalam keadaan relaksasi/ kosong
dan berbentuk pipih dalam keadaan terisi/ Jaringan Epitel Selapis
tertekan. Jaringan epitel yang hanya
Epitel selapis berperan sebagai
tersusun atas satu lapis sel disebut epitel
rintangan selektif yang memungkinkan
sederhana atau epitel selapis (simple
proses difusi, filtrasi, sekresi, atau absorpsi
epithelium), dan jaringan epitel yang
substansi tertentu. Jaringan epitel selapis
tersusun atas dua atau lebih lapisan sel
terdiri dari epitel selapis pipih, selapis
disebut epitel berlapis (stratified epithelium)
(gambar 4.2).
Susunan
Lapisan

Selapis Berlapis Palsu Berlapis

Bentuk
Sel

Pipih Kubus Silindris


Gambar 4.2. Bentuk Sel dan Susunan dari Lapisan Sel-Sel Epitel (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 113).

Jurusan Biologi FMIPA UNM 56


Buku Ajar Biologi Dasar

kubus, dan selapis silindris. Epitel selapis Epitel selapis kubus dapat ditemukan pada
pipih terdiri atas satu lapisan sel-sel yang bagian tubuh seperti kelenjar tiroid dan
berbentuk pipih dengan inti sel yang ginjal, yang melangsungkan fungsi sekresi
terletak dibagian tengah. Epitel selapis dan absorpsi. Jaringan epitel selapis
pipih dapat ditemukan pada bagian tubuh silindris, apabila dilihat dari sisi lateral sel-
yang melangsungkan fungsi filtrasi (filtrasi selnya tampak seperti tabung dengan inti
darah pada nefron ginjal) atau difusi (difusi berbentuk oval dekat dengan bagian dasar
oksigen pada alveolus paru-paru. Epitel sel. Terdapat dua jenis epitel selapis
salapis pipih yang membatasi dinding silindris, yaitu bersilia dan tanpa silia. Epitel
bagian dalam jantung, pembuluh darah, selapis silindris tanpa silia memiliki mikrovili
dan pembuluh limfa disebut endothelium, dan sel goblet pada permukaan apikalnya.
lapisan jaringan epitel selapis pipih pada Mikrovili berperan meningkatkan laju
membrane serosa seperti pericardium, absorpsi dan sel goblet berperan
pleura, atau peritoneum disebut mensekresikan mukus.
mesotelium. Epitel selapis kubus memiliki
sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti di
bagian tengah sel.
Membrane
Inti sel epitel Sitoplasma Mikrovili Mukus
plasma Inti sel epitel

a
Inti sel
Jaringan
epitel Lumen saluran Membran b Inti sel goblet
ikat
basal
Silia Mukus
Inti sel epitel

c d
Inti sel goblet Jaringan ikat

Gambar 4.3. (a) epitel selapis pipih/mesotelium yang membatasi peritoneum, (b) epitel selapis silindris
tanpa silia pada jejunum usus halus, (c) epitel selapis kubus pada saluran intralobular pancreas, dan (d)
epitel silindris berlapis palsu dengan silia. (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 115, 116, 117 ).

Jurusan Biologi FMIPA UNM 57


Buku Ajar Biologi Dasar

Sekresi mukus melapisi permukaan dalam epitel berlapis, yaitu epitel berlapis pipih,
dari saluran pencernaan, saluran berlapis kubus, berlapis silindris, dan epitel
pernapasan, saluran reproduksi, dan transisional.
saluran urin. Jaringan epitel silindris Epitel berlapis pipih memiliki sel-sel
bersilia tersusun atas sel-sel berbentuk yang berbentuk pipih pada permukaan
silindris dengan silia pada permukaan apikalnya, sedangkan sel-sel pada lapisan
apikalnya. Silia berperan menggerakkan dalam memiliki variasi bentuk dari bentuk
partikel-partikel asing yang terjebak oleh kubus sampai silindris. Lapisan sel-sel
mukus menuju saluran pernapasan bagian basal secara aktif mengalami pembelahan
atas. Silia juga berperan menggerakkan dan akan bergerak menuju ke permukaan
oosit dari tuba fallopi menuju uterus. apikal. Semakin menjauhi permukaan
Beberapa contoh gambar jenis jaringan basal, sel-sel semakin jauh dari suplai
epitel selapis dapat dilihat pada gambar darah, sehingga pada saat mencapai
4.3 a, b, c. permukaan apical, sel-sel manjadi mati
akibat tidak mendapat suplai nutrisi. Epitel
Jaringan Epitel Berlapis Palsu berlapis pipih yang mengalami keratinisasi,
Epitel berlapis palsu silindris tampak sel-selnya mengandung protein keratin
tersusun atas beberapa lapis sel yang yang berperan melindungi kulit dan
berbeda, tetapi hanya tersusun atas satu jaringan bawah kulit dari panas, infeksi
lapis sel yang tebal. Seluruh sel-selnya mikroba, serta gangguan mekanis dan
menempel pada membran basal, meskipun kimiawi. Epitel berlapis pipih tanpa
tidak semua sel-sel mencapai permukaan keratinisasi, sel-selnya tidak mengandung
apikal. Sehingga terdapat sel-sel dengan protein keratin, dan dapat ditemukan pada
bentuk dan tinggi yang berbeda, serta letak rongga mulut serta esophagus.
inti sel pada ketinggian yang berbeda. Epitel berlapis kubus memiliki sel-sel
Epitel berlapis palsu silindris bersilia yang berbentuk kubus pada permukaan
memiliki sel goblet yang mensekresikan apikalnya. Epitel berlapis kubus melakukan
mukus. Sekresi mucus berperan menjebak fungsi proteksi, dan fungsi sekresi serta
partikel-partikel asing dan silia berperan absorpsi yang sangat terbatas. e Epitel
menggerakkan mucus beserta partikel berlapis silindris memiliki sel-sel yang
asing yang telah terjebak untuk dikeluarkan berbentuk pipih pada permukaan
dari tubuh. Epitel berlapis palsu silindris apikalnya, pada lapisan basal sel-selnya
tanpa silia tidak memiliki silia dan juga sel berbentuk irregular dan memendek. Epitel
goblet. contoh gambar jenis jaringan epitel berlapis silindris menjalankan fungsi
berlapis palsu dapat dilihat pada gambar proteksi dan sekresi. Epitel transisional
4.3.d. adalah jenis jaringan epitel yang hanya
ditemukan pada sistem urinaria. kantung
Jaringan Epitel Berlapis kemih. Pada kondisi tanpa tekanan, epitel
Jaringan epitel berlapis lebih tebal, trasisional tampak seperti epitel berlapis
lapisan sel-sel membuat jaringan ini lebih kubus, kecuali sel-sel pada permukaan
tahan terhadap kerusakan, sehingga apikal berukuran besar dab berbentuk
mencegah pathogen dan substansi asing membulat. Pada kondisi terkenan oleh urin,
memasuki jaringan yang terdapat sel-selnya menjadi pipih, dan tampak
dibawahnya. Terdapat empat jenis jaringan seperti epitel berlapis pipih.

Jurusan Biologi FMIPA UNM 58


Buku Ajar Biologi Dasar

Lumen
Inti sel epi Saluran Jaringan ikat

tel

a Jaringan ikat Inti sel epitel


b
Lumen
Inti sel epitel saluran Jaringan ikat
Inti sel epitel Sel epitel Jaringan ikat
Lumen kantung kemih

d
c
Gambar 4.4. (a) epitel berlapis pipih pada vagina, b) epitel berlapis kubus pada saluran kelenjar
esofagus, (c) epitel berlapis silindris pada pada saluran kelenjar esofagus, dan (d) epitel transisional
pada kantung kemih pada kondisi tanpa tekanan urin. (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 118, 119).

Jaringan Ikat

Jaringan ikat terdiri atas dua a. melindungi dan menyokong tubuh dan
komponen utama, yaitu matriks organ-organ tubuh,
ekstraseluler dan sel. Matriks ekstraseluler b. menghubungkan organ-organ tubuh,
mengisi ruang-ruang diantara sel. Matriks c. penyimpanan cadangan energi dalam
ekstraseluler tersusun atas serabut dan bentuk lemak,
substansi dasar, yang disekresikan oleh d. membantu memberikan imunitas bagi
komponen sel jaringan ikat. Jaringan ikat tubuh,
merupakan jaringan yang paling melimpah e. menghubungkan jaringan epitel dengan
pada tubuh dengan fungsi yang sangat jaringan yang lain serta membentuk
beragam. Beberapa fungsi jaringan ikat tendon,
yaitu;

Jurusan Biologi FMIPA UNM 59


Buku Ajar Biologi Dasar

f. tulang merupakan jaringan ikat yang jaringan tulang. Sel-sel yang masih muda
paling keras, berperan melindungi memiliki kemampuan membelah dan
organ-organ tubuh dan membentuk mensekresikan matriks ekstraseluler. Pada
rangka tubuh tempat menempelnya jaringan rawan dan tulang, ketika matriks
otot, ekstraseluler dihasilkan, sel-sel yang muda
g. jaringan adipose berperan sebagai berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa
tempat penyimpanan lipid, dengan nama yang berakhiran-Sit, sebagai
h. Darah merupakan substansi cair yang contoh kondrosit dan osteosit. Sel-sel
salah satu fungsinya sebagai media dewasa telah kehilangan kemampuan
transport substansi tertentu pada tubuh. membelah dan membentuk matriks
Terdapat beberapa klasifikasi jaringan ekstraseluler. Jenis sel-sel jaringan ikat
ikat, dikarenakan keragaman jenis sel dan bervariasi berdasarkan jenis jaringan ikat,
komponen matriks ekstraseluler, berikut ini antara lain;
salah satu contoh klasifikasi jaringan ikat;
a. Jaringan Ikat Embrionik a. Fibroblas, berukuran besar, berbentuk
1. Mesenkim pipih dengan juluran sitoplasma, dapat
2. Jaringan Ikat Mukosa ditemukan pada beberapa jenis
b. Jaringan Ikat Dewasa jaringan ikat. Fibroblas bermigrasi
1. Jaringan Ikat Longgar melalui jaringan ikat berperan
a) Jaringan Ikat Areolar mensekresikan serabut dan substansi
b) Jaringan Adiposa tertentu pada matriks ekstraseluler.
c) Jaringan Ikat Retikular b. Adipose, sering juga disebut sel-sel
2. Jatingan Ikat Padat adipose yang menyimpan trigliseriad,
a) Jaringan Ikat Padat Teratur terletak pada jaringan bawah kulit dan
b) Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur disekitar organ seperti jantung dan
c) Jaringan Ikat Elastin ginjal.
3. Kartilago c. Sel mast, terletak disekitar pembuluh
a. Kartilago Hialin darah, berperan menghasilkan
b. Fibrokartilago histamine yang dapat menyebabkan
c. Kartilago Elastin pelebaran pembuluh darah sebagai
4. Jaringan Tulang bentuk respon inflamasi.
5. Jaringan Ikat Cair d. Sel-sel darah putih, bermigrasi dari
a. Darah darah menuju jaringan ikat, sebagai
b. Limfa contoh neutrophil dapat ditemukan
Pada bagian ini, akan diuraikan pada daerah yang mengalami infeksi
lebih jauh mengenai jaringan ikat dewasa. dan eosinophil bermigrasi menuju
daerah yang mengalami infeksi bakteri
Komponen Seluler Jaringan Ikat dan respon alergi.
Setiap jenis jaringan ikat e. Makrofag, berkembang dari monosit,
mengandung kelompok sel-sel muda merupakan jenis sel darah putih.
(immature) yang berakhiran –blas, seperti Makrofag memiliki bentuk yang tidak
fibroblasts pada jaringan ikat longgar dan beraturan dengan juluran-juluran
jaringan ikat padat, chondroblasts pada sitoplasma pendek, dapat mencerna
jaringan rawan, dan osteoblasts pada

Jurusan Biologi FMIPA UNM 60


Buku Ajar Biologi Dasar

bakteri dan partikel asing melalui Tiga jenis serabut pada jaringan ikat,
proses fagositosis. yaitu serabut kolagen berperan
f. Sel plasma, berukuran kecil, memberikan kekuatan, serabut elastin
berkembang dari jenis sel darah putih berperan memberikan kekuatan dan
yaitu limfosit B. Sel plasma berperan elastisitas, dan serabut retikuler berukuran
mensekresikan antibody, kompnen sangat tipis dan bercabang-cabang
penting pada respon imun. membentuk struktur menyerupai jarring-
jaring. Jumlah dan jenis serabut berperan
Komponen Matriks Jaringan Ikat pada kekuatan, elastisitas, dan struktur dari
matriks ekstraseluler.
Setiap jaringan ikat memiliki ciri Jaringan Ikat Longgar
khusus, berdasarkan komponen penyusun Jaringan ikat longgar (loose
matriks ekstraseluler yang mengisi ruang- connective tissue) terdiri dari jaringan ikat
ruang diantara sel. Matriks ekstraseluler, areolar, retikular, dan jaringan adipose.
tersusun atas dua komponen utama, yaitu Pada jaringan ikat longgar, serabut pada
substansi dasar dan serabut. Substansi matriks ekstraselnya tersusun renggang,
dasar dapat bersifat cair, semicair, gelatin, serabut pada jenis jaringan ini berperan
dan mengalami kalsifikasi. Substansi dasar memberikan kekuatan, elastisitas, dan
mengandung air dan sejumlah molekul dukungan. Substansi dasar bersifat semi
organik, dan berperan mendukung cair (viscous). Sel-sel pada jaringan ini juga
komponen seluler, menghubungkan antara berperan pada mekanisme imunitas tubuh,
satu sel dengan sel yang lain, seperti makrofag, sel mass, dan sel-sel
penyimpanan air, dan sebagai media darah putih yang berpindah dari darah
pertukaran substansi antara darah dengan menuju matriks jaringan ikat. Struktur salah
sel-sel jaringan ikat. satu jenis jaringan ikat longgar dapat dilihat
pada gambar 4.6.
Fibroblast Substansi
Dasar
Serabut Retikuler Sel Makrofag Eusinofil Serabut Elastin

Sel Adiposa Pembuluh Neutrofil Sel Plasma


Serabut
Darah Sel Mast
Kolagen
Gambar 4.5. Diagram skematis struktur jaringan ikat, menunjukkan komponen seluler dan komponen
matriks ekstraseluler, (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 124).

Jurusan Biologi FMIPA UNM 61


Buku Ajar Biologi Dasar
Serabut Kolagen Fibroblats Serabut Retikuler
Jaringan Rawan
Jaringan rawan tersusun atas jalinan
padat serabut kolagen dan elastin yang
kaku dan tertanam pada chondroitin
sulfate. Sel-sel dewasa pada jaringan
rawan disebut kondrosit, terletak sendiri
atau berkelompok yang terletak dalam
lacuna. Jaringan rawan dibungkus oleh
jaringan ikat padat tidak teratur yang
disebut perikondrium. Jaringan rawan
(cartilage) terdiri dari rawan hialin, rawan
elastin, dan fibrockartilago. Rawan hialin
Sel Mast Serabut Elastin merupakan jenis rawan yang paling
Gambar 4.6. Jaringan Ikat areolar pada lapisan sub berlimpah pada tubuh, terletak pada
kutaneus, (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 128) daerah persendian dan pada cakram
epifisi. Rawan hialin memberikan
Jaringan Ikat Padat fleksibilitas, mengurangi friksi, dan
Pada jaringan ikat padat teratur menyerap tekanan. Rawan hialin adalah
(dense regular connective tissue), matriks jenis rawan yang paling lemah dari tiga
ekstraselnya mengandung serabut kolagen jenis jaringan rawan. Rawan elastin
yang tersusun paralel dengan substansi memberikan kekuatan, elastisitas, dan
dasar yang sangat sedikit. Jaringan ikat menjaga bentuk struktur tertentu pada
padat tidak teratur (dense irregular tubuh, seperti pada daun telinga.
connective tissue) memiliki kesamaan Fibrokartilago adalah jaringan rawan paling
dengan jaringan ikat padat teratur, namun kuat, terletak pada diskus intervertebral.
serabut kolagen tidak tersusun dalam pola Struktur salah satu jenis jaringan rawan,
yang teratur. Struktur salah satu jenis yaitu rawan hialin dapat dilihat pada
jaringan ikat padat teratur, yaitu tendon gambar 4.8.
dapat dilihat pada gambar 4.7. Lakuna yang Substansi
Serabut Kolagen Inti dari Fibroblast Mengandung Kondrosit Dasar

Inti Sel
Kondrosit

Gambar 4.7. Penampang melintang tendon


(Tortora &Derrickscon, 2009; h. 129)
Gambar 4.8. Penampang melintang rawan hialin
(Tortora &Derrickscon, 2009; h. 131)

Jurusan Biologi FMIPA UNM 62


Buku Ajar Biologi Dasar

Jaringan Tulang enzim, protein, hormon, ion, dan gas-gas


Tulang merupakan jaringan ikat yang pernapasan. Struktur jaringan darah dapat
sangat keras, matriks ekstraseluler jaringan dilihat pada gambar 4.10.
tulang tersusun dalam lapisan yang disebut
Eritrosit Trombosit
lamella dan tersusun atas serabut kolagen,
substansi dasar, dan garam-garam
anorganik. Secara struktural, jaringan
tulang dikelompokkan atas jaringan tulang
padat dan jaringan tulang bunga karang.
Unit dasar dari tulang padat disebut osteon
atau sistem havers, yang terdiri atas
lamella, lakuna, kanalikuli, dan sentral
kanal. Tulang bunga karang mengandung
sedikit osteon, dan terutama tersusun atas
struktur yang disebut trabekula, yang
mengandung lamella, osteosit, lacuna, dan
kanalikuli. Ruang diantara trabekula berisi
sum-sum merah tulang. Struktur jaringan Leukosit Plasma Darah
tulang padat dapat dilihat pada gambar 4.9. Gambar 4.10. Apusan darah (Tortora
Sentral Kanal Kanalikuli &Derrickscon, 2009; h. 133)
Lakuna

Jaringan Otot

Jaringan otot bersifat sangat seluler


yang sebahagian besar tersusun atas sel-
sel otot. Seluruh jariangan otot
mengandung pembuluh darah (bersifat
vaskuler) dan serabut saraf. Jaringan otot
dapat menghasilkan kekuatan fisik yang
dibutuhkan untuk pergerakan struktur
tubuh tertentu dan menghasilkan panas
tubuh. Berdasarkan struktur dan fungsinya,
jaringan otot dibedakan atas jaringan otot
Lamella rangka (skeletal muscle), jaringan otot
Gambar 4.9. Penampang melintang tulang padat
(Tortora &Derrickscon, 2009; h. 132) polos (smooth muscle), dan jaringan otot
jantung (cardiac muscle). Sel-sel jaringan
Jaringan Darah otot rangka memiliki banyak inti dan
Darah terdiri dari sel darah merah, sel berbentuk silindris. Jaringan otot rangka
darah putih, keeping-keping darah, dan terutama menyusun otot-otot yang
plasma darah. Komponen plasma darah menempel pada tulang.
yaitu air dan sejumlah zat terlarut yang Sel-sel jaringan otot jantung
terdiri atas substansi nutrisi seperti glukosa berukuran lebih kecil dibandingkan sel-sel
dan asam amino, produk sisa metabolism, jaringan otot rangka, memiliki percabangan

Jurusan Biologi FMIPA UNM 63


Buku Ajar Biologi Dasar

dengan satu atau dua inti yang terlerak dengan menghasilkan impuls saraf yang
pada bagian tengah sel. Diskus interkalar akan mengaktivasi jaringan otot ataupun
pada jaringan otot jantung tampak sekresi kelenjar. Dua komponen seluler
menyerupai pita yang berwarna gelap yang dari jaringan saraf, yaitu sel saraf (neuron)
menghubungkan ujung dari satu sel otot dan sel-sel glia (neuroglia). Neuron
dengan ujung dari sel otot yang lain. berperan menerima dan mengirim
Jaringan otot jantung merupakan lapisan informasi dalam bentuk impuls saraf,
paling tebal pada dinding jantung sedangkan neuroglia berperan mendukung
(miokardium). Otot rangka dan otot jantung neuron dan membantu menjalankan
tampak berlurik (memiliki pita yang tampak fungsinya. Neuron memiliki satu atau lebih
terang dan gelap). Sel-sel jaringan otot juluran atau prosesus (pemanjangan
polos berukuran kecil dan meruncing pada seluler) yang menerima dan mengirimkan
kedua ujung selnya, memiliki satu inti dan informasi dalam bentuk impuls saraf.
tidak tampak berlurik (nonstriated). Dendrit adalah juluran pada neuron yang
Jaringan otot polos dapat ditemukan pada menerima informasi dari reseptor sensoria
dinding saluran pernapasan, dinding tau dari neuron yang lain. Akson adalah
saluran pencernaan, dinding saluran juluran pada neuron yang mengirimkan
urogenitalia, dan dinding pembuluh darah. informasi menuju neuron yang lain, otot,
Struktur jaringan otot rangka, otot jantung, atau kelenjar. Bagian utama dari neuron
dan otot polos dapat dilihat pada gambar adalah badan sel tempat dari inti sel
11. (nukleus) berada.
Inti Sel Serabut Otot Serabut Otot Inti Sel
Rangka
Diskus Interkalar Serabut Otot Inti Sel

a b c
Gambar 4.11. (a) penampang membujur jaringan otot rangka, (b) penampang membujur jaringan otot
jantung, (c) penampang mlintang jaringan otot polos (Tortora & Derrickscon, 2009; h. 137, 138, 139)

Jaringan Saraf Berdasarkan strukturnya, neuron


dibedakan atas neuron unipolar, neuron
Jaringan saraf merupakan penyusun utama bipolar, dan neuron multipolar, sedangkan
dari otak, sumsum tulang belakang, dan berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan
serabut saraf, bersifat sangat seluler. atas neuron sensori, neuron motorik, dan
Jaringan saraf akan memberikan respon

Jurusan Biologi FMIPA UNM 64


Buku Ajar Biologi Dasar

neuron konektor. Struktur neuron dapat


dilihat pada gambar 4.12.
Dendrit

Bukit Inti sel


akson

Selubung
mielin

Badan sel
Sel
schwan
Akson
Nodus
ranvier

Ujung
akson

Gambar 4.12. Diagram skematis struktur neuron multipolar (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 418)

Sistem Tubuh Vertebrata


Tubuh hewan vertebrata tersusun
hanya akan dibahas secara umum
atas beberapa sistem organ yang
tiga sistem organ, yaitu sistem pencernaan,
menjalankan fungsi-fungsi tertentu dan
sistem pernapasan, dan sistem peredaran
saling berhubungan dalam membangun
darah.
kesatuan kerja, untuk menjaga
kelangsungan hidup suatu individu. Sistem Pencernaan
Gangguan pada suatu sistem akan
mempengaruhi kerja sistem tubuh yang Sistem pencernaan berperan
lain. Secara umum sistem tubuh vertebrata penting dalam menghancurkan makanan
terdiri atas (i) sistem integumen, (ii) sistem menjadi ukuran yang sangat sederhana
otot, (iii) sistem rangka, (iv) sistem sehingga dapat diserap dan digunakan
pencernaan, (v) sistem pernapasan, (vi) oleh sel-sel tubuh. Makanan yang kita
sistem peredaran darah, (vii) sistem konsumsi mengandung berbagai jenis
urogenitalia, (viii) sistem endokrin, (ix) nutrient, yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
sistem saraf, dan (x) sistem imun. Dari membangun jaringan yang baru dan
sepuluh system tersebut, pada bagian ini memperbaiki jaringan yang rusak.

Jurusan Biologi FMIPA UNM 65


Buku Ajar Biologi Dasar

Makanan juga merupakan sumber energi pencernaan, antara lain vitamin, ion,
bagi aktivitas sel-sel tubuh. Sistem kolesterol, dan air.
pencernaan makanan dibangun oleh dua e. Absorpsi, molekul-molekul makanan
kelompok organ, kelompok yang pertama yang telah dicerna akan masuk ke
adalah organ-organ yang menyusun dalam sel-sel epitel yang membatasi
saluran gastrointestinal, yang terdiri dari rongga saluran gastrointestinal, dan
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, selanjutnya berpindah ke dalam darah
usus halus, dan usus besar. Kelompok dan limfa untuk disirkulasikan ke
yang kedua adalah organ-organ tambahan seluruh sel-sel tubuh.
yang terdiri dari gigi, lidah, kelenjar saliva, f. Defekasi, sisa-sisa makanan yang tidak
hati, kantung empedu, dan pankreas. tercerna dan tidak diserap oleh tubuh
akan dibusukkan oleh bakteri
Secara umum, sistem pencernaan membentuk feses yang keluarkan dari
menjalankan enam proses utama, yaitu; tubuh melalui anus.
a. Makan, yaitu proses memasukkan
makanan kedalam rongga mulut,
b. Sekresi, sel-sel sepanjang saluran Rongga Mulut
pencernaan dan kelenjar-kelenjar
pencernaan mensekresikan air, cairan Didalam rongga mulut terdapat
asam, cairan basa, dan enzim-enzim kelenjar saliva, gigi, dan lidah yang
pencernaan menuju rongga saluran membantu proses pencernaan makanan
gastrointestinal, secara mekanik dan kimia. Makanan yang
c. Pencampuran dan pergerakan, memasuki rongga mulut akan
kontraksi dan relaksasi otot polos pada meningkatkan sekresi kelenjar saliva.
dinding saluran pencernaan, Secara kimiawi cairan saliva mengandung
mencampur makanan dengan getah 99,5% air dan 0,5% zat terlarut. Jenis-jenis
sekresi dan menggerakkannya zat terlarut antara lain ion-ion, gas-gas
sepanjang saluran gastrointestinal, terlarut, beberapa molekul organik seperti
d. Pencernaan, proses mekanik dan kimia urea dan asam urat, mukus, imunoglubolin,
yang menghancurkan makanan enzim bakteriolitik yaitu lisozim, dan enzim
menjadi molekul-molekul sederhana. amylase. Cairan saliva berperan
Pencernaan mekanik dilakukan oleh membasahi makanan dan mengawali
gigi pada rogga mulut dan jaringan otot pencernaan kimiawi makanan.
polos pada dinding lambung dan usus Terdapat tiga pasang kelenjar
halus. Pencernaan kimia mengubah saliva, yaitu kelenjar sub mandibula, sub
ukuran molekul karbohidrat, lipid, lingua, dan kelenjar parotid. Ion klorida
protein, dan asam nukleat, (polimer) pada cairan saliva mengaktivasi enzim
menjadi molekul-molekul yang lebih amilase untuk memulai pencernaan
sederhana (monomer). Enzim-enzim karbohidrat. Sebahagian besar karbohidrat
pencernaan yang dihasilkan oleh yang kita konsumsi dalam bentuk amilum
kelenjar saliva, lambung, pancreas, dan atau karbohidrat kompleks, sehingga harus
usus halus mengkatalisis reaksi dicerna terlebih dahulu menjadi molekul
katabolisme molekul-molekul tersebut. monosakarida, agar dapat diserap oleh
Beberapa molekul makanan dapat tubuh. Mukus yang terkandung pada cairan
langsung diserap tanpa melalui proses saliva berperan melumasi makanan agar

Jurusan Biologi FMIPA UNM 66


Buku Ajar Biologi Dasar

mudah ditelan. Selama proses menelan, laringofaring berperan pada proses


enzim amilase yang telah bercampur pernapasan juga pencernaan. Organ
dengan makanan, tetap bekerja mencerna berikutnya yang dilalui oleh makanan
amilum. Setelah makanan sampai adalah esophagus, merupakan saluran
dilambung, ezim amylase berhenti bekerja pencernaan yang berbentuk tabung,
karena pengaruh kondisi asam pada dengan panjang kurang lebih 25 cm, dan
lambung. pada dindingnya terdapat jaringan otot

Rongga
Kelenjar mulut
parotid Kelenjar
Kelenjar sublingua
submandibula
Faring

Esofagus

Hati Lambung
Kantung
empedu Pankreas
Kolon
Duodenum transversal

Ileum
Jejunum
Kolon
Kolon deskenden
askenden Rektum

Apendiks Anus

Gambar 4.13. Diagram skematis struktur organ-organ penyusun sistem pencernaan


(Tortora &Derrickscon, 2009; h. 922)

Faring dan Esofagus


polos. Terdapat tiga fase menelan, yaitu (i)
Makanan dari rongga mulut akan tahap volunteer, bolus bergerak dari
bergerak menuju faring. Farinf tersusun rongga mulut menuju orofaring, (ii) tahap
atas jaringan otot rangka dan faringeal, bersifat involunter, bolus
permukaannya dibatasi oleh membran bergerak dari faring menuju esofagus, (iii)
mukosa, faring terbagi atas tiga bagian, tahap esophageal, bersifat involunter,
yaitu nasofaring hanya berperan pada bolus bergerak dari esophagus menuju
proses pernapasan, orofaring dan lambung.

Jurusan Biologi FMIPA UNM 67


Buku Ajar Biologi Dasar

berupa asam klorida (HCL), pepsin, musin


dan renin. Asam klorida memiliki derajat
keasaman yang tinggi. Ini berguna agar
bakteri yang masuk bersama makanan
mati. Kemudian, asam klorida juga
berperan dalam proses pengaktifan
Nasofaring pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi mengubah protein menjadi
peptida/pepton. Musin berfungsi dalam
Orofaring pelicinan makanan. Sementara, renin
merupakan protein yang berperan saat
penggumpalan susu sehingga bisa dicerna
Laringofaring
dalam lambung. Struktur lambung dapat
dilihat pada gambar 4.15.
Bolus (makanan
yang telah Otot
Esofagus Fundus
dicerna) di dalam membujur
rongga mulut

Trakea Kardia
Esofagus

Gambar 4.14. Letak bolus sebelum proses menelan


Badan
(Tortora &Derrickscon, 2009; h. 935)

Lambung

Lambung memiliki empat bagian


utama, yaitu kardia, fundus, badan, dan Piloris
Otot
pylorus. Pada bagian kardia, terdapat Otot
melintang
miring
sebuah lubang yang tersusun dari otot Duodenum
sfingter kardia dengan bentuk melingkar.
Peran otot ini seperti klep yang akan
Gambar 4.15. Diagram skematis struktur lambung
membuka bila ada makanan memasuki (Tortora &Derrickscon, 2009; h. 922)
lambung dan segera menutup setelahnya.
Kelenjar-kelenjar pada lapisan mukosa Selain secara kimiawi, makanan
lambung, terdiri atas tiga jenis, yaitu sel-sel juga dicerna secara mekanik oleh dinding
mukosa yang mensekresikan mukus, sel- lambung. Ini terjadi karena dinding
sel chief yang mensekresikan pepsinogen lambung tersusun dari otot-otot yang selalu
dan lipase lambung, serta sel-sel parietal mengalami fase kontraksi dan istirahat.
yang mensekresikan HCl. Di dalam Otot-otot tersebut meliputi 3 otot yang
lambung, makanan dicerna secara kimiawi tersusun secara memanjang pada bagian
dan mekanik. Secara kimiawi, ditunjukkan luar, melingkar pada bagian tengah, dan
dengan adanya getah lambung hasil miring pada bagian dalam. Kontraksi ketiga
sekresi kelenjar lambung. otot tersebut menimbulkan gerak
Kelenjar lambung berada pada peristaltik. Akibat gerak ini, makanan
dinding lambung. Hasil sekresinya dapat teraduk dan tercampur dengan getah

Jurusan Biologi FMIPA UNM 68


Buku Ajar Biologi Dasar

lambung sehingga menjadi bubur yang protein. Hasil pencernaannya ialah sari-sari
disebut kim. Selanjutnya, makanan menuju makanan yang berupa asam amino,
sfingter pilorus. HCL memengaruhi sfingter glukosa, asam lemak, dan gliserol.
pilorus membuka dan selanjutnya makanan Selanjutnya, sari-sari makanan
masuk menuju duodenum, bagian dari diserap oleh usus penyerapan (ileum).
usus halus. Panjang usus penyerapan sekitar 0,75
hingga 3,5 m. Proses penyerapannya
Usus Halus, Pankreas, Hati, dan dilakukan oleh jonjot-jonjot usus atau vili
Kantung Empedu yang berada pada dinding usus halus.
Usus halus, terbagi menjadi 3 bagian, Adanya vili menjadikan permukaan
meliputi usus dua belas jari (duodenum), penyerapan usus halus menjadi luas. Vili
tersusun oleh pembuluh darah, pembuluh
usus kosong (jejenum), dan usus
penyerapan (ileum). Usus dua belas jari kil atau lakteal (limfa), dan sel epitelium.
adalah bagian usus halus yang
Hati
bersambung secara langsung dengan
lambung. Panjangnya sekitar 25 cm. Pada
dindingnya bermuara dua saluran yang
berasal dari kantung empedu dan
pankreas. Kantung empedu menyimpan
cairan empedu, yakni zat hasil ekskresi
Duktus
organ hati. yang mengandung beberapa
hepatikus
zat seperti garam mineral, pigmen (bilirubin
dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan
air. Garam mineral akan mempermudah
dalam proses pengemulsian lemak. Duktus Pankreas
Pankreas menghasilkan getah sistikus
pankreas yang mengandung zatzat
Kantung
semacam enzim amilase, lipase, dan empedu
tripsinogen yang belum aktif. Amilase
berperan mengubah zat tepung menjadi Duodenum Duktus pankreas
gula. Lipase berfungsi mengubah lemak Gambar 4.16. Diagram skematis letak hati,
menjadi asam lemak. Sedangkan pankreas, kantung empedu, dan usus halus (Tortora
tripsinogen diaktifkan terlebih dahulu oleh Derrickscon, 2009; h. 957)
enzim enterokinase yang berasal dari
sekresi usus halus. Tripsinogen aktif Usus Besar
menjadi tripsin dan tripsin segera
mengubah protein menjadi peptida dan Sari-sari makanan dan zat yang
asam amino. Dari usus dua belas jari, berguna telah diserap oleh usus halus,
bubur makanan akan menuju ke usus sisanya akan diteruskan menuju usus
kosong (jejenum). Panjangnya sekitar 1,5 besar. Usus besar (large intestine) atau
m hingga 1,75 m. Pada usus kosong, kim kolon (kolon) merupakan persambungan
yang belum dicerna dengan sempurna usus halus yang panjangnya sekitar 1 m
akan dicerna kembali. Berbagai zat yang dan berdiameter 6,5 cm. Fungsi utama
dicerna yakni karbohidrat, lemak, dan usus ini ialah mengontrol kadar air sisa

Jurusan Biologi FMIPA UNM 69


Buku Ajar Biologi Dasar

makanan. Air pada sisa makanan yang Sistem Pernapasan


berlebihan akan diserap (reabsorpsi),
sedangkan bila kurang akan ditambah. Organ-organ yang menyusun sistem
Selain itu, pada usus besar juga terjadi pernapasan berperan penting pada proses
proses pembentukan feses yang pergerakan udara dari atmosfer masuk ke
selanjutnya dibuang melalui anus. paru-paru dan pada proses pertukaran
Usus besar terbagi atas beberapa antara oksigen dengan karbondiosida, baik
bagian. Ada bagian usus besar yang naik yang berlangsung antara alveolus paru-
(askenden), ada yang mendatar paru dengan pembuluh darah kapiler
(transversum), dan ada pula bagiannya alveolus ataupun antara pembuluh darah
yang menurun (deskenden). Pada bagian kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.
perbatasan antara usus halus dan usus Tubuh kita secara terus menerus
besar terdapat bagian yang dinamakan membutuhkan oksigen (O2) untuk reaksi
sekum atau usus buntu. Rektum metabolisme yang menghasilkan energi.
merupakan bagian akhir dari usus besar. Pada saat yang sama, reaksi ini
Proses pengeluaran feses lewat anus melepaskan karbondiosida (CO2).
disebut proses defi kasi. Pada anus Dikarenakan CO2 bersifat racun bagi sel-
terdapat otot sfi ngter anus yang berupa sel jaringan tubuh, maka harus dikeluarkan
otot polos dan otot lurik. Masing-masing dari tubuh. Sistem pernapasan dan sistem
otot ini berturut-turut berada di dalam dan peredaran darah saling bekerjasama dalam
bagian luar lubang anus. Saat feses menyuplai O2 dan mengeluarkan CO2.
menyentuh dinding rektum, otot lurik Berikut ini kita akan membahas struktur
terangsang melakukan proses defekasi. organ-organ yang menysun sistem
struktur usus besar dapat dilihat pada pernapasan dan fungsi yang dijalankan.
gambar 4.16.
Rongga Hidung
Kolon transversal Hidung merupakan organ yang
pertama kali dilalui udara dari luar tubuh.
Udara masuk dari lingkungan luar ke
organ-organ sistem pernapasan melalui
rongga hidung, begitu juga sebaliknya,
Kolon askenden udara hasil pernapasan keluar dari paru-
paru menuju lingkungan juga melewati
rongga hidung. Di dalam rongga hidung
terdapat rambut-rambut dan sel-sel yang
Kolon mensekresikan mukus/lendir. Rambut
deskenden hidung berguna menyaring udara kotor
Rektum
Apendiks yang masuk melalui hidung. Sementara
mukus/ lendir berfungsi menangkap
Anus partikel-partikel asing yang ikut bersama
Gambar 4.17. Diagram skematis struktur usus udara pernapasan. Selain itu, lapisan
besar (Tortora Derrickscon, 2009; h. 960) mukus berfungsi menghangatkan suhu
udara yang masuk ke paru-paru dan
mengatur kelembaban udara. Pada atap
rongga hidung juga terdapat saraf

Jurusan Biologi FMIPA UNM 70


Buku Ajar Biologi Dasar

olfaktorius yang dapat mendeteksi stimulus katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Jika
berupa bau yang ikut bersama udara udara menuju tenggoroka, anak tekak
pernapasan. Organ-organ penyusun sistem melipat ke bawah, dan ketemu dengan
pernapasan dapat dilihat pada gambar katup pangkal tenggorokan sehingga
4.17. membuka jalan udara ke tenggorokan.
Saat menelan makanan, katup tersebut
Faring menutupi pangkal tenggorokan dan saat
Setelah melewati hidung, udara bernapas katup tersebut akan membuka.
masuk menuju faring. Saat udara melewati Pada pangkal tenggorokan terdapat pita
faring, antara rongga hidung dengan suara yang bergetar bila ada udara
tenggorokan, terdapat katup epiglottis yang melaluinya. Misalnya saja saat kita
berperan menutup laring saat kita sedang berbicara.
menelan makanan. Apabila makanan kita Batang tenggorokan terletak pada
telan dan katup belum menutup, maka daerah leher, tepatnya di bagian depan
makanan masuk ke tenggorokan, kerongkongan (esofagus). Batang
akibatnya kita pun tersedak. tenggorokan tersusun atas cincin-cincin
tulang rawan berbentuk seperti huruf “C”,
dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding
dalamnya terlapisi oleh selaput lendir
Faring dengan sel-selnya yang memiliki silia. Silia
Rongga
hidung berfungsi menolak debu atau benda-benda
asing.
Trakea Laring
Laring
Bronkus Trakea
kanan Cabang-cabang
Gambar 17. Diagram skematis organ-organ bronus kiri
penyusun system pernapasan (Tortora
Derrickscon, 2009; h. 876)

Bronkus Paru-paru
kanan kiri
Gambar 4.18. Diagram skematis organ-organ
penyusun sistem pernapasan (Tortora
Derrickscon, 2009; h. 876)

Laring dan Trakea Diafragma


Cabang-cabang Pleura
Dari faring, udara pernapasan akan bronkiolus
menuju pangkal tenggorokan atau disebut Gambar 4.19. Diagram skematis percabangan
juga laring. Laring tersusun atas kepingan trakea dan bronkus (Tortora Derrickscon,
tulang rawan yang membentuk jakun. 2009; h. 885)
Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh

Jurusan Biologi FMIPA UNM 71


Buku Ajar Biologi Dasar

Bronkus, Bronkiolus, dan Alveolus


Setelah melalui trakea, udara akan Sistem Peredaran Darah
terus masuk menuju cabang batang Sistem peredaran darah pada
tenggorokan atau dinamakan bronkus. manusia terdiri atas dua organ, yaitu
Batang tenggorokan bercabang menjadi jantung dan pembuluh darah.
dua bronkus, yakni bronkus sebelah kiri
dan sebelah kanan. Pada dinding bronkus Jantung
terdapat jaringan otot polos, tulang rawan, Jantung manusia berada di dalam
dan dinding bagian dalam dilapisi oleh rongga dada agak sedikit ke sebelah kiri.
jaringan epitel. Bronkus akan membentuk Rata-rata berat jantung sekitar 300 gram
percabangan-percabangan yang lebih kecil untuk laki-laki dan 250 gram untuk
sampai mencapai bronkiolus, yang perempuan. Dinding jantung tersusun atas
diameter lumennya sangat kecil dan tiga lapisan, yaitu: epikardium, miokardium,
dindingnya tidak lagi memiliki jaringan dan endokardium. Epikardium merupakan
tulang rawan. Bagian akhir bronkiolus lapisan paling luar, transparan, tersusun
berhubungan dengan alveolus paru-paru. atas mesotelium dan jaringan ikat,
Percabangan-percabangan bronkus dapat memberi permukaan halus tehadap dinding
dilihat pada gambar 19. luar jantung. Miokardium, tersusun atas
Dinding alveolus sangat tipis hanya jaringan otot jantung, merupakan lapisan
tersusun atas satu lapis sel-sel epitel pipih paling tebal, menyusun kurang lebih 95%
dan permukaannya selalu lembab. Pada bagian dari dinding jantung, berperan
dinding alveolus berlangsung pertukaran penting untuk aktivitas pemompaan darah.
gas oksigen dengan karbon diosida. Endokardium, merupakan lapisan paling
Oksigen akan berdifusi dari rongga dalam yang membatasi rongga jantung,
alveolus menuju pembuluh darah kapiler tersusun atas lapisan tipis jaringan epitel
disekitar alveolus, sebaliknya karbon (endothelium) dan jaringan ikat. Letak
diosida akan berdifusi dari pembuluh darah masing-masing lapisan dinding jantung
kapiler menuju rongga alveolus untuk dapat dilihat pada gambar 4.21.
dikeluarkan dari tubuh. Struktur alveolus
dapat dilihat pada gambar 4.20.

Bronkiolus Perikardium

Epikardium

Miokardium

Pembuluh Endokardium
kapiler
alveolus
Alveolus Gambar 4.21. Letak epikardium, miokardium,
Gambar 4.20. Diagram skematis struktur dan endokardium pada jantung(Tortora
alveoulus (Tortora Derrickscon, 2009; h. 887) Derrickscon, 2009; h.721)
Jurusan Biologi FMIPA UNM 72
Buku Ajar Biologi Dasar

Jantung manusia terdiri atas 4 balik darah dari bilik menuju serambi. Pada
ruang, 2 serambi (atrium) yaitu serambi kiri pangkal aorta dan pangkal arteri
dan kanan dan 2 bilik (ventrikel) yaitu bilik pulmonalis (pembuluh nadi paruparu)
kiri dan bilik kanan. Sekat yang terdapat katup berbentuk bulan sabit (katup
memisahkan jantung menjadi bagian kiri semilunaris) yang mencegah darah tidak
dan kanan disebut Septum Cordi dan sekat kembali ke bilik jantung. Struktur luar dan
yang memisahkan atrium dan ventrikel struktur dalam jantung manusia dapat
disebut Septum atrio ventrikular. Antara dilihat pada gambar 22.
serambi kiri dan serambi kanan pada fetus
masih terdapat lubang yang disebut
foramen ovale dan akan tertutup dengan Pembuluh Darah
sendirinya kurang lebih 10 hari setelah
Pembuluh darah merupakan organ
kelahiran. tubuh yang berperan penting untuk
mengedarkan darah dari jantung ke
seluruh bagian-bagian tubuh dan

Aorta

Aorta Arteri Vena


Vena cava pulmonalis pulmonalis
Vena cava kiri Arteri
superior kiri
Vena superior pulmonalis
Arteri
pulmonalis kiri
pulmonalis
kanan kiri
Serambi Serambi
kiri kiri
Vena
pulmonalis Serambi
Katup
kanan kanan
bikuspidalis
Serambi
kanan Bilik
kiri Katup
trikuspidalis

Bilik kanan Bilik kiri


Vena cava
Bilik kanan
inferior Vena cava Miokardium
a inferior b

Gambar 22. a) struktur luar jantung,b) struktur dalam jantung (Tortora Derrickscon, 2009; h.723)

Antara serambi kiri dan bilik kiri


dihubungkan oleh katup berkelopak dua Membawa darah dari sel-sel jaringan tubuh
(katup biskuspidalis), antara serambi kanan kembali ke jantung. Terdapat lima jenis
dan bilik kanan dihubungkan oleh katup pembuluh darah, yaitu arteri, arteriola,
berkelopak tiga (katup trikuspidalis). Katup kapiler, venula, dan vena. Arteri berperan
katup tersebut diperkuat oleh korda membawa darah dari jantung ke seluruh
tendinae dan berperan mencegah aliran sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh arteri

Jurusan Biologi FMIPA UNM 73


Buku Ajar Biologi Dasar

memiliki diameter yang berbeda-beda, Kelompok pembuluh kapiler pada suatu


pembuluh arteri dengan diameter yang jaringan akan menyatu membentuk
paling besar yaitu aorta, berawal dari bilik pembuluh venula. Beberapa venula akan
kiri jantung. Aorta akan membentuk membentuk pembuluh vena, dan beberapa
percabangan-percabangan dengan pembuluh vena akan bermuara pada
diameter yang lebih kecil untuk menyuplai pembuluh vena yang sangat besar, yang
darah ke organ-organ tubuh, sebagai disebut vena cava. Dinding arteri yang
contoh pembuluh arteri renalis membawa bersifat elastis (kenyal) dan mampu
darah menuju ginjal dan arteri carotid berkontraksi ini terdiri atas tiga macam
membawa darah menuju ke daerah kepala. jaringan, yaitu jaringan ikat di lapisan
Arteri selanjutnya akan bercabang menjadi paling luar, jaringan otot yang tebal, dan
ukuran yang lebih kecil yang disebut jaringan endotel yang melapisi permukaan
arteriola. Pembuluh arteriola menuju ke dalam arteri. Penimbunan senyawa-
jaringan-jaringan tubuh dan membentuk senyawa lemak pada dinding arteri
percabangan-percabangan yang sangat menyebabkan penyempitan pembuluh dan
kecil yang disebut pembuluh kapiler. hilangnya elastisitas dinding arteri. Seperti
Dinding pembuluh kapiler yang sangat halnya arteri, dinding vena juga tersusun
tipis, hanya tersusun atas satu lapis dari tiga macam jaringan, tetapi jaringan
jaringan epitel memungkinkan pertukaran otot sangat tipis sehingga secara
substansi antara darah dengan sel-sel keseluruhan dinding vena lebih tipis dan
jaringan tubuh. kurang kenyal dibandingkan dengan
dinding arteri.

Endotelium

Lapisan otot
polos
Lapisan
elastika
Katup
Lapisan
luar
Lumen Lumen
a b

Endotelium Membran
Lumen c basal

Gambar 4.22. a) struktur arteri,b) struktur vena, c) struktur kapiler (Tortora Derrickscon, 2009; h.762)

Jurusan Biologi FMIPA UNM 74


Buku Ajar Biologi Dasar

Pengaruh kontraksi jantung terhadap aliran cabang tersebut membentuk ranting-


darah vena sangat kecil sehingga aliran di ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut
dalam vena sebagian besar disebabkan menyebabkan otot-otot bilik berkontraksi,
oleh kontraksi otot-otot di sekitarnya yang peristiwa ini disebut sistol sehingga
dibantu oleh katup-katup pencegah arus tekanan di dalam bilik meningkat dan darah
balik di sepanjang pembuluh. Struktur mendesak katup trikuspidalis dan katup
pembuluh arteri, vena, dan kapiler dapat bikuspidalis menutup, sedangkan desakan
dilihat pada gambar 23. dari bilik kiri ke aorta dan bilik kanan ke
arteri pulmonalis menyebabkan katup-
katup semilunar terbuka. Ketika darah
Mekanisme Peredaran Darah keluar dari bilik kiri melewati katup
semilunar, di dalam aorta masih terdapat
Peredaran darah pada manusia
merupakan peredaran darah tertutup sebagian darah yang belum dialirkan
karena darah mengalir dalam pembuluh sehingga tekanan darah di dalam aorta
darah. Darah mengalir melewati jantung meningkat dan tekanan ini dinamakan
dua kali sehingga disebut pembuluh darah tekanan sistol yang dalam keadaan normal
besarnya kurang lebih 120 mm Hg. Setelah
ganda, yang terdiri atas peredaran darah
besar atau peredaran darah sistemik dan pengosongan bilik, otot-otot bilik
sistem peredaran darah kecil atau mengalami relaksasi atau biasa pula
peredaran darah paru. Pada peredaran disebut diastol, tekanan di dalam bilik saat
itu lebih rendah daripada tekanan di dalam
darah kecil, darah mengalir dari jantung
melalui ventrikel kanan ke paru-paru dan aorta sehingga darah dari aorta mendesak
kembali menuju jantung melalui atrium kiri. kembali ke jantung yang mengakibatkan
Sebaliknya pada sistem peredaran darah katup semilunar menutup. Sementara itu,
besar, darah mengalir dari jantung melalui darah di dalam aorta sebagian dialirkan ke
berbagai arteri, maka tekanannya menurun
ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh
kecuali paru-paru, kemudian darah kembali sampai 80 mmHg pada keadaan normal
menuju ke jantung melalui atrium kanan. dan disebut sebagai tekanan diastol.
Kemampuan jantung untuk berdenyut Selama jantung mengalami diastol, darah
dari vena pulmonalis masuk ke dalam
dipicu oleh suatu jaringan tertentu pada
jantung itu sendiri yang disebut nodus serambi kiri dan darah dari vena kava
sinoartrial (nodus S-A) pada dinding atas memasuki serambi kanan selanjutnya otot-
serambi kanan. Impuls yang ditimbulkan otot serambi akan berkontraksi lagi setelah
memperoleh impuls dari nodus S-A.
nodus S-A disebarkan ke seluruh otot
serambi sehingga otot-otot serambi
berkontraksi yang menyebabkan darah dari
Rangkuman
serambi masuk ke bilik.
Sementara itu, impuls dari nodus S-A Berdasarkan struktur dan
merambat mencapai nodus atrioventrikular fungsinya, terdapat empat jaringan dasar
(nodus A-V) yang terletak di bagian bawah pada hewan vertebrata, yaitu jaringan
sekat serambi kemudian diteruskan melalui epitel (epithelial tissue), jaringan ikat
berkas His yang bercabang dua, satu (connective tissue), jaringan otot (muscle
tissue), dan jaringan saraf (nervous tissue).
cabang menuju otot bilik kiri dan cabang
Organ-organ tubuh dibentuk dari dua atau
yang lain menuju otot bilik kanan, tiap-tiap

Jurusan Biologi FMIPA UNM 75


Buku Ajar Biologi Dasar

lebih jaringan yang berbeda yang bekerja terorganisasi untuk menjalankan fungsi
bersama dalam menjalankan fungsi tertentu. Sebagai contoh, jantung dan
tertentu. Jaringan epitel terdiri atas epitel pembuluh darah merupakan organ yang
penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel menyusun system peredaran darah. Pada
diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel system pencernaan terdapat organ-organ
pada permukaan apikal dan jumlah lapisan diantaranya, rongga mulut, faring,
sel-sel epitel. Jaringan ikat berperan kerongkongan, lambung, usus halus, usus
melindungi dan menyokong tubuh dan besar, dan anus. Sistem pernapasan
organ-organ tubuh. Beberapa jenis jaringan dibangun oleh organ-organ diantaranya
ikat diantaranya, jaringan ikat areolar, rongga hidung, faring, laring, tenggorokan,
jaringan adipose, jaringan ikat reticular, bronkus, bronkus, dan alveolus paru-paru.
jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat Secara umum tubuh vertebrata terdiri atas
padat tidak teratur, jaringan ikat elastin, 10 sistem organ, diantaranya (i) sistem
kartilago hialin, fibrokartilago, kartilago integumen, (ii) sistem otot, (iii) sistem
elastin, jaringan tulang, darah, dan limfa. rangka, (iv) sistem pencernaan, (v) sistem
Secara khusus, jaringan tubuh hewan pernapasan, (vi) sistem peredaran darah,
terorganisasi membentuk organ. Sebuah (vii) sistem urogenitalia, (viii) sistem
organ merupakan suatu unit struktural endokrin, (ix) sistem saraf, dan (x) sistem
dengan dua atau lebih jaringan yang saling imun.

Soal-Soal Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Jelaskan tiga perbedaan struktural antara jaringan epitel dengan jaringan jaringan ikat!
2. Gambarkan struktur sel saraf dilengkapi dengan keterangan bagian-bagiannya!
3. Tuliskan tiga perbedaan antara jaringan otot rangka, otot polos, dan otot jantung!
4. Tuliskan tiga perbedaan antara pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler!
5. Jelaskan tiga ciri struktural dan fungsi organ yang menyusun sistem percernaan pada
manusia!
6. Jelaskan tiga ciri struktural dan fungsi organ yang menyusun sistem pernapasan pada
manusia!

Jurusan Biologi FMIPA UNM 76


Buku Ajar Biologi Dasar

Jurusan Biologi FMIPA UNM 77

Anda mungkin juga menyukai