Sistem Sirkulasi
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
PERNYATAAN
i
SKENARIO/KASUS: Ibu Miya’s Case
Ibu Miya, berumur 30 tahun dating ke RSHS dengan keluhan cepat lelah, wajah pucat,
gelisah kadang-kadang mata berkunang-kunang. Gejala ini mulai terasa sejak 3 bulan
yang lalu, dan gejala akan bertambah bila ibu Miya sedang menstruasi, dan berubah
posisi dari posisi jongkok ke posisi berdiri. Pada awalnya keluhan ini tidak terlalu
mengganggu, tetapi akhir0akhir ini gejala bertambah sering meskipun ibu Miya tidak
melakukan aktifitas. Beberapa hari belakang ini ibu Miya sering mengeluh sakit kepala
terus menurus. Dia menduga bahwa dirinya menderita kekurangan darah.
ii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN............................................................................................................i
SKENARIO/KASUS: Ibu Miya’s Case.....................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................6
1.1 Latar Belakang............................................................................................6
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................6
1.3 Tujuan Penyusunan.....................................................................................6
1.4 Manfaat penyusunaan.................................................................................7
1.5 Strategi Penyusunan....................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................8
2.1 Learning Issue.............................................................................................8
2.1.1 Mengapa Ibu Miya mengalami cepat lelah, wajah pucat, gelisah dan
kadang-kadang mata berkunang-kunang?......................................8
2.1.2 M engapa gejala yang dirasakan Ibu Miya bertambah saat menstruasi
dan berubah posisi dari jongkok kemudian berdiri?......................8
2.1.3 Mengapa saat Pasien tidak Beraktivitas, Keluhan Bertambah?.....8
2.1.4 Mengapa pasien mengalami sakit kepala terus menerus................8
2.1.5 Apa yang disebut anemia, apa penyebabnya, dan bagaimana
terjadinya........................................................................................8
2.2 I don’t know................................................................................................8
2.2.1 Pengertian Darah............................................................................8
2.2.2 Pengertian Kekurangan Darah.......................................................8
2.2.3 Faktor penyebab kekurangan darah...............................................8
2.2.4 Gambaran sel darah normal dan sel darah yang kekurangan Hb...8
2.2.5 Fungsi darah...................................................................................8
2.2.6 Kandungan darah dan fungsinya....................................................8
2.2.7 Macam-macam sel darah merah.....................................................8
2.2.8 Mikroskopis sel darah merah.........................................................8
2.2.9 Fungsi sel darah merah...................................................................8
2.2.10 Histogenesis sel darah merah....................................................8
2.2.11 Penyakit sel darah merah...........................................................8
iii
2.2.12 Cairan tubuh..............................................................................8
2.2.13 Penggolongan darah..................................................................8
2.2.14 Peredaran darah dan Pembekuan darah.....................................8
2.2.15 Dehidrasi dan EDEMA..............................................................8
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................9
BAB IV REFLEKSI DIRI........................................................................................10
4.1 Deskripsikan ini mengenai apa (What happen)........................................10
4.2 Apa yang telah berjalan dengan baik (What went well)...........................10
4.3 Apa yang belum berjalan dengan baik (What went wrong).....................10
4.4 Langkah konkret selanjutnya (Action plan).............................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
LAMPIRAN...............................................................................................................12
Lampiran 1.......................................................................................................12
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Melakukan penelusuran referensi umum dari media popular, mesin pencarian dan
database ilmiah melalui internet, serta membaca buku ajar (text book).
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Mengapa Ibu Miya mengalami cepat lelah, wajah pucat, gelisah dan
kadang-kadang mata berkunang-kunang?
8
8. Demam kelenjar: Demam kelenjar atau glandular fever merupakan penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus.
9. Sindrom kaki gelisah: atau restless legs syndrome adalah kondisi yang membuat
penderitanya terus-menerus menggerakkan kaki membuat penderita sulit tidur
sehingga mudah lelah.
10. Penyakit celiac: penyakit autoimun yang terjadi akibat konsumsi gluten
II.1.1.3 Gelisah
Gelisah disini diartikan oleh perasaan tidak tenang dan selalu merasa khawatir
(berhubungan dengan suasana hati) dan biasanya diekspresikan dengan gerakan tubuh
seperti tangan atau kaki yang terus menerus bergerak. Gelisah biasanya menunjukkan
rasa tidak nyaman dan kurang istirahat.
Penyakit yang menyebabkan gejala cepat lelah:
1. Gangguan panik
2. Gangguan kecemasan
9
3. Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder/GAD)
4. dll.
10
4. Aritmia Jantung : Aritmia jantung ini menjadi salah satu penyebab mata
berkunang-kunang disertai pusing. Aritmia jantung adalah masalah pada jantung
yang terjadi ketika jantung berdenyut sangat cepat atau sebaliknya, sangat lambat
Berdasarkan learning issue nomor 1, keluhan yang Ibu Miya rasakan, seperti
cepat lelah, wajah pucat, gelisah, dan mata berkunang-kunang dapat disebabkan oleh
beberapa hal serta menimbulkan berbagai penyakit. Diperlukan pemeriksaan lanjutan
untuk memastikan penyakit apa yang diderita oleh Ibu Miya. Contohnya dilakukan
pemeriksaan darah guna mengetahui kadar Hb sehingga dokter dapat memastikan
apakah Ibu Miya mengidap penyakit anemia atau tidak.
Anemia karena defisiensi besi merupakan masalah gizi yang paling umum
dialami oleh seorang wanita, terutama pada remaja putri. Menurut WHO (2011), remaja
putri merupakan kelompok resiko tinggi yang mengalami anemia dibandingkan remaja
putra dimana kebutuhan zat besi memuncak pada umur 14-15 tahun, sedangkan remaja
putra satu atau dua tahun berikutnya (Silalahi, Aritonang, & Ashar, 2016). Wanita pada
saat menstruasi mengalami lama siklus menstruasi yang berbeda-beda tergantung dari
masing-masing orang namun semakin lama menstruasi, maka akan semakin rendah
kadar hemoglobin karena mengalami banyak pengeluaran darah sehingga wanita
menstruasi lebih mudah mengalami anemia karena kadar hemoglobin dalam darah
dibawah normal akibat kehilangan banyak darah.
Penelitian Kristianti (2014), menunjukkan bahwa anemia dapat mempengaruhi
siklus menstruasi perempuan. Kadar hemoglobin yang cukup atau tidak anemia akan
membantu keteraturan siklus menstruasi. Sebaliknya apabila terjadi kekurangan zat besi
dalam tubuh dapat menyebabkan kadar haemoglobin rendah, yang dapat menimbulkan
banyak komplikasi pada perempuan. Hal tersebut terjadi karena rendahnya kadar
haemoglobin pada tubuh mengakibatkan kurangnya supply oksigen ke hipotalamus.
Oleh karena itu, wanita yang mengalami masa menstruasi perlu untuk menjaga pola
makan dan minum vitamin agar ketika mengalami masa menstruasi berkepanjangan
asupan gizi terimbangi sehingga kadar hemoglobin tetap normal.
11
Kemudian, dengan merubah posisi dari jongkok kemudian langsung berdiri dapat
membuat kita pusing dan mata berkunang-kunang karena rendahnya kadar Hb sehingga
kurangnya supply oksigen ke hipotalamus serta tubuh kita “shock” untuk tiba-tiba
langsung melakukan aktifitas dari posisi jongkok atau duduk (diam). Maka dari itu, kita
harus menggerakan anggota tubuh secara perlahan terlebih dahulu untuk mengurangi
keluhan pusing dan mata berkunang-kunang yang mungkin akan terjadi.
Orang yang kurang beraktivitas fisik berisiko terkena penyakit tidak menular,
seperti stroke, diabetes dan kanker.Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik
dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari.
Aktivitas fisik secara teratur yang dilakukan paling sedikit 30 menit dalam sehari
dapat menyehatkan jantung, paru-paru, serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu
yang digunakan untuk beraktivitas fisik, maka manfaat yang diperoleh juga lebih
banyak. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur dalam waktu 3 bulan ke
depan akan terasa hasilnya. Beberapa keuntungan melakukan aktivitas fisik secara
teratur antara lain : Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker,
tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain.
Berat badan terkendali; Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat; Bentuk tubuh
menjadi ideal dan proporsional; Lebih percaya diri; Lebih bertenaga dan bugar Adapun
cara melakukan aktivitas fisik yang benar adalah sebagai berikut : Melakukan secara
bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa
menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.
Melakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam setelah makan; Mengawali
aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan; Melakukan gerakan ringan dan secara
perlahan ditingkatkan sampai sedang; Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut,
frekuensi dan intensitasnya dapat ditambah atau ditingkatkan.
12
Jadi, dengan tidak adanya aktivitas yang dilakukan, maka kemungkinan keluhan yang
dirasakan pasien akan lebih bertambah.
Nyeri kepala migren dapat dicetuskan oleh banyak hal, seperti alkohol, obat-
obatan, cahaya terang, rasa lelah, kurang tidur, stres, hipoglikemi; selain itu juga sering
berkaitan dengan menstruasi dan dalam banyak kasus sembuh selama hamil. Penderita
migren lebih suka duduk tegak, berbeda dengan nyeri kepala akibat tumor yang
penderitanya lebih suka berbaring dan menghindari perubahan posisi, terutama bangkit
dari tidur.
Pada nyeri kepala tipe tegang, sebagai faktor pencetus adalah gangguan tidur,
stres emosional, menstruasi, disfungsi oromandibular, stres psikososial, ansietas, depresi,
fenomena delusi, stres otot, drug over-use, serta penyakit metabolik dan struktural
Trigger point pada neuralgia trigeminus yaitu pada wajah dan membran mukosa
mulut. Stimulasi ringan pada daerah trigger point tersebut oleh makan, berbicara,
terpapar dengan udara dingin, menyikat gigi, mengusap wajah, bercukur atau mencuci
dapat memicu serangan.
Nyeri kepala yang dicetuskan oleh exercise atau orgasme dapat disebabkan oleh
pecahnya aneurisma. Mengedan atau batuk dapat mencetuskan semua jenis nyeri kepala,
kecuali tipe tegang. Pasien nyeri kepala klaster tidak dapat tenang selama serangan,
bahkan dapat kelihatan panik; tanda ini khas karena tidak ditemui pada nyeri kepala
jenis lain. Guncangan kepala (head jolt) memperberat nyeri kepala, terutama akibat
tumor; kadang-kadang dijumpai juga pada nyeri kepala di saat demam, pasca trauma
atau meningitis; nyeri kepala tipe tegang tidak banyak dipengaruhi.
Gangguan tidur yang menyertai nyeri kepala biasanya disebabkan oleh anxietas
atau depresi. Riwayat keluarga umumnya dijumpai di kalangan pasien migren.
13
II.1.5 Apa yang disebut anemia, apa penyebabnya, dan bagaimana
terjadinya
II.1.5.2 Penyebab
Ada tiga proses utama yang menyebabkan terjadi anemia, yaitu berkurangnya
pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang (misalkan karena defisiensi asam
folat dan zat besi, kanker, gangguan sel sumsum tulang), terjadinya perdarahan (misal
pada menstruasi, persalinan, perdarahan saluran cerna, atau cedera/kecelakaan), dan
proses pemecahan sel darah merah yang lebih cepat/lebih banyak dari semestinya
(misalkan talasemia, defisiensi G6PD).
Darah adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari sel-sel yang dikelilingi oleh
matriks ekstraseluler cair. Matriks ekstraseluler disebut plasma darah, dan ia menahan
berbagai sel dan fragmen sel. Cairan interstisial adalah cairan yang melindungi sel-sel
tubuh dan terus diperbarui oleh darah. Darah mengangkut oksigen dari paru-paru dan
nutrisi dari saluran pencernaan, yang berdifusi dari darah ke dalam cairan interstitial dan
kemudian ke dalam sel-sel tubuh. Karbon dioksida dan senyawa lainnya bergerak ke
arah sebaliknya, dari sel tubuh ke cairan interstitial ke darah. Darah kemudian
14
mengangkut ke berbagai organ seperti :paru-paru, ginjal, dan kulit untuk dibuang dari
tubuh.
Secara ilmiah kekurangan darah atau disebut juga anemia adalah suatu keadaan
dimana jumlah sel darah merah atau jumlah Hemoglobin (protein pembawa oksigen)
dalam sel darah merah berada di bawah normal (kadar Hb<10g/dl) sehingga
menyebabkan penurunan kemampuan darah mengangkut oksigen.
Singkatnya, anemia merupakan penurunan jumlah sel darah merah yang dapat
disebabkan karena kehilangan sel darah merah yang terlalu banyak atau pembentukan
sel darah merah yang terlalu lambat sehingga menimbulkan penurunan kemampuan
darah mengangkut oksigen.
15
SDM. kekurangan kandungan ini dapat menimbulkan kegagalan pematangan
sel darah merah.
3. Anemia aplastik
Anemia aplastik disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang menghasilkan
cukup SDM meskipun semua bahan yang dibutuhkan sudah terpenuhi. Ada
beberapa hal yang memungkinkan hal ini terjadi, yaitu penurunan fungsi
sumsum tulang, destruksi sumsum merah oleh bahan kimia toksik, terkena
paparan radiasi secara berlebihan.
4. Anemia ginjal
Anemia ginjal dapat terjadi akibat penyakit ginjal. Karena eritropoietin dari
ginjal adalah rangsangan utama yang mendorong eritropoiesis, kurang
adekuatnya sekresi eritropoietin oleh ginjal yang sakit menyebabkan
berkurangnya produksi SDM.
5. Anemia perdarahan
Anemia perdarahan disebabkan oleh hilangnya banyak darah. Kehilangan
darah dapat bersifat akut, misalnya karena perdarahan pada luka, atau kronik,
misalnya darah haid yang berlebihan.
6. Anemia hemolitik
disebabkan oleh pecahnya eritrosit dalam sirkulasi secara berlebihan.
Hemolisis, atau pecahnya SDM, terjadi akibat sel normal dipicu untuk pecah
oleh faktor eksternal, seperti pada invasi SDM oleh parasit malaria, atau
akibat sel tersebut memang cacat, seperti pada penyakit sel sabit.
II.2.4 Gambaran sel darah normal dan sel darah yang kekurangan Hb
16
Transportasi.
darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh dan karbon dioksida
dari sel-sel tubuh ke paru-paru untuk dihembuskan. Ini membawa nutrisi dari
saluran pencernaan ke sel tubuh dan hormon dari kelenjar endokrin ke sel tubuh
lainnya. Darah juga mengangkut panas dan produk limbah ke berbagai organ
untuk dikeluarkan dari tubuh.
Regulasi.
Sirkulasi darah membantu menjaga homeostasis semua cairan tubuh. Darah
membantu mengatur pH melalui penggunaan buffer (bahan kimia yang
mengubah asam atau basa kuat menjadi asam lemah). Ia juga membantu
mengatur suhu tubuh melalui sifat penyerap panas dan pendingin air dalam
plasma darah dan kecepatan aliran yang bervariasi melalui kulit, di mana panas
berlebih dapat hilang dari darah ke lingkungan. Selain itu, tekanan osmotik darah
mempengaruhi kadar air sel, terutama melalui interaksi ion dan protein terlarut.
Perlindungan.
Darah dapat menggumpal (menjadi seperti gel), yang melindungi dari
kehilangannya yang berlebihan dari sistem kardiovaskular setelah cedera. Selain
itu, sel darah putihnya melindungi dari penyakit dengan melakukan fagositosis.
Beberapa jenis protein darah, termasuk antibodi, interferon, dan komplemen,
membantu melindungi dari penyakit dengan berbagai cara.
Darah terdiri dari cairan plasma dan elemen-elemen selular.Plasma darah mengandung
air, elektrolit, nutrien, zat sisa, gas, dan hormon, serta protein plasma (albumin, globulin,
fibrinogen). Protein globulin dibagi lagi menjadi alfa dan beta, serta gama.Elemen
seluler, yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Leukosit dibagi menjadi neutron,
eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit.
17
Tabel II.1 Kandungan Darah dan fungsinya (sumber:
sharewood)
18
demikian, hemoglobin harus tetap dalam sel darah merah agar berfungsi secara efektif
pada manusia.
Selain mengangkut hemoglobin, sel darah merah juga mempunyai fungsi lain.
Contohnya, sel tersebut mengandung sejumlah besar anhidrase karbonat, suatu enzim
yang mengkatalisis reaksi reversibel antara karbon dioksida (CO2) dan air untuk
membentuk asam karbonat (H2CO3) yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi ini
beberapa ribu kali lipat. Cepatnya reaksi ini membuat air dalam darah dapat mengangkut
sejumlah besar CO2 dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3-) dari jaringan ke paru. Di
paru, ion tersebut diubah kembali menjadi CO2 dan dikeluarkan ke dalam atmosfer
sebagai produk limbah tubuh. Hemoglobin yang terdapat di dalam sel merupakan dapar
asam-basa yang baik (seperti halnya pada kebanyakan protein), sehingga sel darah
merah bertanggung jawab untuk sebagian besar daya dapar asam-basa seluruh darah.
19
II.2.7.4 Jumlah Hemoglobin dalam Sel
Sel-sel darah merah mampu mengkonsentrasikan hemoglobin dalam cairan sel
sampai sekitar 34 gram per 100 ml sel. Konsentrasi ini tak akan melebihi nilai tersebut,
karena nilai ini merupakan batas metabolik mekanisme pembentukan hemoglobin sel.
Selanjutnya, pada orang normal, persentase hemoglobin hampir selalu mendekati nilai
maksimum dalam setiap sel. Namun, bila pembentukan hemoglobin dalam sumsum
tulang berkurang, persentase hemoglobin dalam sel dapat turun sampai di bawah nilai
tersebut, dan volume sel darah merah juga dapat menurun karena jumlah hemoglobin
yang mengisi sel menjadi berkurang.
Bila hematokrit (persentase jumlah sel dalam darah normalnya 40 sampai 45
persen) dan jumlah hemoglobin dalam masing-masing sel bernilai normal, maka seluruh
darah seorang laki-laki rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin per 100 mililiter sel;
pada wanita rata-rata mengandung 14 gram per 100 mililiter sel.
Setiap gram hemoglobin murni berikatan dengan 1,34 ml oksigen. Oleh karena
itu, pada seorang laki-laki normal, jumlah maksimum sebanyak kira-kira 20 mililiter
oksigen dapat dibawa dalam bentuk gabungan dengan hemoglobin per 100 mililiter
darah, dan pada wanita normal, oksigen yang dapat diangkut sebesar 19 mililiter.
20
Terlihat struktur mikroskopis dari sel darah. Pada perbesaran lemah, darah
memperlihatkan elemen-elemen berbentuk. Eritrosit (1) merupakan elemen yang paling
banyak dan paling mudah diidentifikasi. Eritrosit tidak memiliki inti dan berwarna
merah muda dengan eosin. Eritrosit terlihat seragam dengan ukuran seukuran kapiler.
Fungsi utama dari eritrosit, yaitu mengangkut O2 di dalam darah. Secara jelasnya,
eritrosit atau sel darah merah memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Mentransport hemoglobin, yang kemudian akan membawa oksigen dari paru-
paru ke jaringan.
2. Mengandung anhidrase karbonat dalam jumlah besar yang berfungsi untuk
mengkatalis reaksi antara CO2 dan air, sehingga meningkatkan kecepatan reaksi
ribuan kali
21
2. Proeritroblas membelah menghasilkan sel yang lebih kecil yaitu
berwarna basofil dan inti yang lebih padat tanpa nukleolus yang jelas.
tahap ini.
ukuran 8-10лm. Kromatin sangat padar, dan warna lebih seragam dan
semakin memerah.
retikulosit.
1. Anemia
22
Sehingga orang terkena anemia akan mudah lelah dan pusing, intoleran
-Iron Deficiency Anemia disebabkan oleh kurangnya asupan zat Fe atau zat
besi. Ini merupakan tipe anemia yang paling umum.
asam folat. Dan menghambat pertumbuhan dan produksi sel darah merah sehingga
tidak bisa menghantar oksigen dengan baik.
sehingga terbuangnya banyak darah dan tidak banyak oksigen yang bisa
rusak sehingga membrane plasma sel darah merah mudah hancur dan bisa
filter pada glomeruli di ginjal. Bisa juga disebabkan oleh genetic, parasite,
dan toxins.
merah. Sel darah merah pada thalassemia kecil, pucat dan umurnya tidak
23
panjang.
-Aplastic Anemia Kerusakan pada sum sum tulang sehingga tidak bisa
Pada orang yang menderita sickle cell disease, sel darah merahnya mengandung Hb-s
yaitu hemoglobin yang abnormal. Ketika Hb mengeluarkan oksigen ke cairan
interstisial, dia akan merusak bentuk sel darah merah menjadi seperti sickle. Sel darah
merah yang seperti ini akan menghambat jalannya melalui pembuluh darah dan
biasanya akan menempel dengan satu sama lain sehingga menimbulkan
penyumbatan. Sel darah merah dengan bentuk sickle juga akan mengalami
kehancuran dengan cepat sekitar10 sampai 20 hari saja umurnya.
3. Hemophilia
Merupakan penyakit turunan dengan deficiency blood clotting. Sehingga akan terus
mengalami pendarahan walaupun hanya trauma minor. Dan akan mengalami banyak
pendarahan dalam yang bisa merusak jaringandan organ, kemudian akan sering
mengalami mimisan yang tidak berhenti dan tiba-tiba. Hemofilia juga merupakan
ranah dokter spesialis penyakit dalam. Pengertian hemofilia menurut dokter adalah
penyakit koagulasi darah kongenital karena kekurangan faktor pembekuan VIII atau
faktor IX. Penyakit ini genetik atau diturunkan dari orang tua dan bisa menyerang
siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Meski begitu, penderita hemofilia
terbanyak adalah laki-laki. Terdapat dua jenis hemofilia, yaitu:
Hemofilia A atau klasik jika kekurangan faktor VIII
Hemofilia B jika kekurangan faktor IX
24
Hemofilia ringan: jika faktor pembekuan 5-40%. Bila terjadi perdarahan,
pembekuan berlangsung lebih lama. Jarang muncul perdarahan sendi atau otot
secara spontan.
Hemofilia sedang: jika faktor pembekuan 1-5%. Pembekuan darah berlangsung
lebih lama. Perdarahan timbul karena trauma berat. Perdarahan sendi atau memar
dapat mudah terjadi tanpa trauma berat.
Hemofilia berat: jika faktor pembekuan kurang dari 1%. Perdarahan sendi atau
otot bisa terjadi tiba-tiba tanpa penyebab.
4. Polisitemia
Polisitemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan abnormal sel
darah, terutama sel darah merah, disertai peningkatan konsentrasi hemoglobin perifer.
Keadaan ini harus dibedakan dengan polisitemia relatif, di mana terjadi peningkatan
hemoglobin yang tidak disertai peningkatan jumlah sel darah merah, misalnya karena
dehidrasi dan luka bakar.
Cairan Empedu
25
Cairan Darah
Cairan Lendir
Berdasarkan letaknya, cairan tubuh terbagi 2 yaitu:
1. Cairan Intraseluler
Cairan intraseluler adalah cairan di dalam sel. Pada orang dewasa cairan ini
normalnya kira kira 2/3 dari cairan tubuh atau sama dengan kira kira 25 liter.
Adapun komposisi dari cairan intraseluler yaitu akibat pompa natrium-kalium.
Konsentrasi ion natrium dan kalium intraseluler berlawanan dengan yang ada
dalam cairan ekstraseluler. Dalam cairan ekstraseluler ion kalium berkonsentrasi
tinggi, namun ion natrium berkonsentrasi rendah
2. Cairan Ekstraseluler
Cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel. Cairan ini mengisi 20%
dari berat badan. Ukuran relatif dari cairan ekstraseluler dapat menurun seiring
bertambahnya usia. Cairan ekstraseluler terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Cairan Interstisial
Cairan interstisial adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa volume cairan
interstisial kira-kira 8L. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial.
Volume relative cairan interstisial bergantung pada ukuran tubuh
Cairan Intravaskuler
26
Cairan intravaskuler adalah cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah.
Volume relative cairan ini pada orang dewasa maupun anak anak adalah sama.
Rata-rata volume darah orang dewasa 5-6L, 3L dari jumlah tersebut adalah
plasma, sisanya 2-3L terdiri dari sel darah merah yang mentranspor oksigen dan
bekerja sebagai buffer tubuh; sel darah putih; dan keping darah. Tapi nilai
tersebut berbeda beda pada setiap orang bergantung pada banyak factor.
Cairan Transeluler
Cairan transeluler adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dalam
tubuh. Contoh dari cairan ini adalah cairan cerebrospinal, pericardial, pleural,
synovial, dan cairan intraocular serta sekresi lambung. Sejumlah besar cairan
dapat bergerak keluar dan ke dalam ruang transeluler setiap hari. Komposisi dari
cairan ekstraseluler yaitu, plasma darah dan cairan interstisial yang berisi ion
natrium dan ion klorida, serta ion bikarbonat dalam jumlah besar.
II.3
27
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan kasus dan tinjauan pustaka di atas dapat disimpulkan bahwa, pasien
ibu Darti berusia yang berumur 60 tahun memiliki gejala tengjuk terasa berat, kencang
dan sakit. Ia juga menambahkan 2 bula yang lalu meraskan sakit kepala bagian belakang
dan merasa pusing meskipun minum obat sakit nya menhilang. Dia juga merasakan
jantung berdebar, kadang-kadang pusing dan sering mengalami sulit tidur dan wajah
Merah.
Didapatkan bahwa tekanan darah ibu Darti memiliki tekanan darah 170/110
mmHg, denyut nadi 120 kali/menit. Hasil EKG terdapat extra systole.
Dengan kasus tersebut didapatkan learning isu mengenai sistem saluran
Kardioskular. Sistem Kardiovaskular dibagi menjadi Organ Jantung dan Pembuluh
Darah secara Anatomy. Pada histologi mempelajari bentuk mikroskopik dari organ
jantung dan pembuluh darah dan Histogenesis pada Jantung dan Pembuluh darah. Secara
fisiologi mempelajari Siklus Jantung, Mekanisme Peredaran darah, Denyut Nadi, Denyut
Jantung, Elektrokardiogram(EKG),
28
BAB IV
REFLEKSI DIRI
IV.2 Apa yang telah berjalan dengan baik (What went well)
Pada Case ibu Miya kita daapt mengetahui penyebab cepat lelah, wajah pucat,
gelisah, mata berkunang-kunang, mengetahui penyebab saat menstruasi dan berubah
posisi gejala bertambah, mengetahui penyebab keluhan bertambah meskipun tidak
melakukan aktivitas, mengetahui penyebab sakit kepala terus menerus, mengetahui apa
itu anemia, apa penyebabnya, dan bagaimana terjadinya, mengetahui apa yang dimaksud
darah, kekurangan darah, faktor penyebab kekurangan darah dan bagaimana gambaran
sel darah yang normal dan sel darah yang kekurangan hb, mengetahui fungsi darah dan
kandungan darah beserta fungsinya, mengetahui macam-macam sel darah merah,
gambaran mikroskopis sel darah merah dan fungsi sel darah merah, mengetahui
histogenesis sel darah merah, mengetahui penyakit sel darah merah, mengetahui cairan
tubuh, mengetahui penggolongan darah, mengetahui peredaran darah dan pembekuan
darah dan mengetahui dehidrasi dan edema
IV.3 Apa yang belum berjalan dengan baik (What went wrong)
Pembelajaran ini terlalu mendetail seharusnya lebih difokuskan agar mudah
dipahami.
29
DAFTAR PUSTAKA
C. Guyton Professor and Chair. (2008). Guyton and Hall, Textbook of medical
Physiology. Jakarta: EGC.
Eroschenko, V. P. (2011). diFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations
11th Ed (evelenth e). EGC.
Mescher, A. L. (2018). Junqueira’s Basic Histology : Text & Atlas (15th ed.), 2018. In
McGraw-Hill Education (15th ed., Vol. 15). McGraw-Hill Education.
https://doi.org/10.26641/1997-9665.2019.3.101-104
Meskell, M. (2010). Principles of Anatomy and Physiology. In Journal of Anatomy (Vol.
217, Issue 5). https://doi.org/10.1111/j.1469-7580.2010.01292.x
Moore, K. L., Dalley, I. I. A. F., & Agur, A. M. R. (2018). Clinically Oriented Anatomy
EIGHTH EDITION. Wolters Kluwer Health.
Sataloff, R. T., Johns, M. M., & Kost, K. M. (2005). Gray’ s Basic Anatomy
International Ed (Third edit). F.A Davis Company.
Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia (8th E). EGC.
30
LAMPIRAN
Lampiran 1
31