M RUANG PERINA
RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI
DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pasien Vomitus di Rumah Sakit Medika Mulya
Wonogiri”. Asuhan keperawatan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan masa orientasi sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Medika
Mulya Wonogiri.
Dalam penyusunan Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
1. Ibu dr. Wenny Retno Sarie L, MMRS selaku Direktur Rumah Sakit Medika
Mulya Wonogiri.
2. Ibu Tarni, S.Kep selaku Kepala Komite Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri.
3. Ibu Fitri, AMK selaku Manager Keperawatan Rumah Sakit Medika Mulya
Wonogiri.
4. Ibu Anis, AMK selaku Kepala Perawat Ruang Intensif Rumah Sakit Medika
Mulya Wonogiri.
5. Ibu , AMK selaku Perawat Pendidik Ruang Intensif Rumah Sakit Medika Mulya
Wonogiri
6. Ibu Erika, AMK selaku Perawat Pendidik selama masa orientasi di Rumah
7. Rekan-rekan perawat Ruang Intensif Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri atas
8. Orang tua, kakak, dan ponakan tercinta yang telah memberikan dukungan moril
9. An. M dan keluarga yang telah membantu dan berkenan untuk bekerjasama dengan
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan
kesehatan. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. vii
A. Latar Belakang .............................................................................. ix
B. Rumusan Masalah ........................................................................ x
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... xi
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 1
A. Konsep Kasus Hiperbilirubinemia ............................................... 4
1. Pengertian ............................................................................... 4
2. Etiologi ................................................................................... 5
3. Patofisiologi ............................................................................ 6
4. Pathway .................................................................................. 6
5. Penatalaksanaan ...................................................................... 6
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Hiperbilirubinemia .............. 7
1. Pengkajian .............................................................................. 9
2. Kemungkinan Diagnosis Keperawatan .................................. 11
3. Rencana Keperawatan ............................................................ 13
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN KASUS............................... 14
A. Deskripsi Kasus................................................................................... 16
1. Pengkajian Keperawatan............................................................... 16
2. Diagnosis Keperawatan................................................................. 19
3. Intervensi Keperawatan................................................................. 19
4. Implementasi Keperawatan........................................................... 44
5. Evaluasi Keperawatan................................................................... 48
B. Pembahasan Kasus.............................................................................. 52
1. Pengkajian Keperawatan............................................................... 52
2. Diagnosis Keperawatan................................................................. 55
3. Intervensi Keperawatan................................................................. 57
4. Implementasi Keperawatan........................................................... 60
5. Evaluasi Keperawatan................................................................... 65
BAB V PENUTUP......................................................................................... 72
A. Kesimpulan.......................................................................................... 72
B. Saran.................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR BAGAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik di
Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menerapkan asuhan keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik di Ruangan
Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri ?
2. Tujuan khusus
a) Mengidentifikasi data hasil pengkajian pada neonatus dengan kasus
ikterik di Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri.
b) Merumuskan diagnosa keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik
di Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri .
c) Menyusun rencana keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik di
Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri.
d) Melakukan tindakan keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik di
Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri.
e) Melakukan evaluasi keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik di
Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri .
f) Melakukan dokumentasi keperawatan pada neonatus dengan kasus ikterik
di Ruangan Perinatologi RS Medika Mulya Wonogiri.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi perawat
Laporan kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan peneliti dalam menerapkan asuhan keperawatan
pada neonatus dengan ikterus yang telah dipelajari.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam
menerapkan asuhan keperawatan pada neonatus dengan ikterus.
3. Manfaat bagi pasien dan keluarga
Mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penanganan pasien yang mengalami
ikterus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Luasnya ikterus pada neonatus menurut daerah yang terkena dan kadar
bilirubinnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Derajat ikterus pada neonatus menurut rumus Kramer
3. Patofisiologi
Bilirubin diproduksi dalam sistem retikuloendotelial sebagai produk
akhir dari katabolisme heme dan terbentuk melalui reaksi oksidasi
reduksi. Karena sifat hidrofobiknya, bilirubin tak terkonjugasi
diangkut dalam plasma, terikat erat pada albumin. Ketika mencapai
hati, bilirubin diangkut ke dalam hepatosit, terikat dengan ligandin.
Setelah diekskresikan ke dalam usus melalui empedu, bilirubin
direduksi menjadi tetrapirol tak berwarna oleh mikroba di usus besar.
Bilirubin tak terkonjugasi ini dapat diserap kembali ke dalam sirkulasi,
sehingga meningkatkan bilirubin plasma total (Mathindas ,dkk, 2013).
Hepar gagal
berkonjugasi
Hiperbilirubinemia
Ikterus Neonatus
Bilirubin bersirkulasi Ikterus pada
kembali sklera dan leher,
peningkatan
bilirubin
Peningkatan bilirubin >12mg/dl
Sebagian masuk ke unconjugated dalam
siklus enterohepatik darah
Gangguan Kadar bilirubin >12mg/dl Kadar bilirubin
sistem tubuh Indikasi >20mg/dl
Indikasi Transfusi
fototerapi
tukar
2) Fenoforbital
Dapat mengekskresi bilirubin dalam hati dan memperbesar
konjugasi. Meningkatkan sintesis hepatis glukoronil transferase
yang mana dapat meningkatkan bilirubin konjugasi dan clearance
hepatik pada pigmen dalam empedu, sintesis protein dimana dapat
meningkatkan albumin untuk mengikat bilirubin. Fenobarbital
tidak begitu sering dianjurkan.
3) Transfusi Tukar
Apabila sudah tidak dapat ditangani dengan fototerapi atau kadar
bilirubin indirek lebih dari 20 mg%.
Langkah penatalaksanaan saat transfusi tukar adalah
sebagai berikut :
a. Sebaiknya neonatus dipuasakan 3-4 jam sebelum
transfusi tukar.
b. Siapkan neonatus dikamar khusus.
c. Pasang lampu pemanas dan arahkan kepada neonatus.
d. Tidurkan neonatus dalam keadaan terlentang dan buka
pakaian ada daerah perut.
e. Lakukan transfusi tukar sesuai dengan protap.
f. Lakukan observasi keadaan umum neonatus, catat
jumlah darah yang keluar dan masuk.
g. Lakukan pengawasan adanya perdarahan pada tali
pusat.
h. Periksa kadar Hb dan bilirubin setiap 12 jam.
(Suriadi dan Yulianni 2006)
2) Bilirubin Direk
Penatalaksanaannya yaitu dengan pemberian intake ASI yang
adekuat. Hal ini disarankan karna bilirubin direk dapat larut
dalam air, dan akan dikeluarkan melalui sistem pencernaan.
(Atikah & Jaya, 2016 ; Widagdo, 2012)
6) Pemeriksaan neurologis
Letargi, pada kondisi bilirubin indirek yang sudah
mencapai jaringan serebral, maka akan menyebabkan
kejang-kejang dan penurunan kesadaran.
7) Urogenital
Urine berwarna pekat dan tinja berwarna pucat. Bayi yang
sudah fototerapi biasa nya mengeluarkan tinja kekuningan.
e. Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan bilirubin serum
Bilirubin pada bayi cukup bulan mencapai puncak kira-kira
6 mg/dl, antara 2 dan 4 hari kehidupan. Jika nilainya diatas
10 mg/dl yang berarti tidak fisiologis, sedangkan bilirubin
pada bayi prematur mencapai puncaknya 10-12 mg/dl,
antara 5 dan 7 hari kehidupan. Kadar bilirubin yang lebih
dari 14 mg/dl yaitu tidak fisiologis. Ikterus fisiologis pada
bayi cukup bulan bilirubin indirek munculnya ikterus 2
sampai 3 hari dan hilang pada hari ke 4 dan ke 5 dengan
kadar bilirubin yang mencapai puncak 10-12 mg/dl,
sedangkan pada bayi dengan prematur bilirubin indirek
munculnya sampai 3 sampai 4 hari dan hilang 7 sampai 9
hari dengan kadar bilirubin yang mencapai puncak 15
mg/dl/hari. Pada ikterus patologis meningkatnya bilirubin
lebih dari 5 mg/dl perhari.
2) Ultrasound untuk mengevaluasi anatomi cabang kantong
empedu
3) Radioisotope scan dapat digunakan untuk membantu
membedakan hepatitis dan atresia biliary.
(Surasmi, dkk, 2003; Lynn & Sowden, 2009; Widagdo,
2012)
f. Data penunjang
1) Pemeriksaan kadar bilirubin serum (total) (normal =
<2mg/dl).
2) Pemeriksaan darah tepi lengkap dan gambaran apusan
darah tepi.
3) Penentuan golongan darah dari ibu dan bayi.
4) Pemeriksaan kadar enzim G6PD.
5) Pada ikterus yang lama, lakukan uji fungsi hati, uji fungsi
tiroid, uji urin terhadap galaktosemia.
6) Bila secara klinis dicurigai sepsis, lakukan pemeriksaan
kultur darah, urin, IT rasio dan pemeriksaan C reaktif
protein (CPR).
1. Implementasi
2. Evaluasi
pernyataan tujuan.
1. Data Umum
Identitas Bayi
Nama : An. M
Tgl lahir/umur : 30 Juli 2021/ 9 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :2
Identitas Orangtua
Nama Ibu : ny. D Nama Ayah : tn. W
Umur : 32 Tahun Umur : 34 Tahun
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pracimantoro Alamat : Pracimantoro
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. KELUHAN UTAMA An. M dirawat diruang perina RS Medika Mulya karena bayi kuning
b. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien merupakan Rujukan dari RS Maguan Husada dengan kuning diwajah sampai dengan ekstermitas
bawah. Berat Badan Turun BB lahir 3000gr, BB sekarang 2600 gr.
Riwayat Kehamilan
Status kehamilan G 2 P1 A 0
Pemeriksaan kehamilan/ANC □ Tidak ada √ Ada, Frekuensi : < 3 x √ > 3 x
Masalah kehamilan □√ Tidak ada Ada, ……..............
Konsumsi obat selama hamil √ Tidak ada Ada, sebutkan … ..
Pemeriksaan kehamilan ke □ Perawat √ Bidan √ Dokter
Riwayat Kelahiran
Usia Gestasi 39 + 4 mg
BB lahir 3000 gr PB lahir 49cm
Nilai APGAR Menit ke 1….... Menit ke 5….........
Kala Persalinan Kala I: ……jam.........menit Kala II: ……jam.........menit Kala III: ..……jam...menit
Penolong □ Perawat Bidan √ Dokter Dukun
Jenis persalinan □ Spontan √ Sectio Vakum
Forcep Caesarea
Kesulitan √ Tidak Ada Ada, sebutkan …..
Air ketuban √ Jernih Keruh
Kelainan bayi □ Tidak Ada Ada, sebutkan …..
Inisiasi Menyusu Dini √ Ada Tidak Ada
(IMD)
Pemberian Vit K □ √ Ada Tidak Ada
LINGKUNGAN
2. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital Suhu : 36,7 oC RR : 48 x/m HR : 130 x/m TD : - mmHg
Tingkat
kesadaran : E4 M4 V2 Jumlah: 10
(GCS)
Antropometri BB saat ini : 2600.gr PB : 50 cm
Kepala Lingkar Kepala : 35 cm
Ubun-ubun besar : Ubun-ubun kecil:
Bentuk √ Normal Kelainan, sebutkan :............ Jejas
Sutura Sagitalis : ................................. Caput Succedaneum
:......................
PROGRAM TERAPI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
07/08/2021 Bilirubin Total 12.00 0.0 - 11.7
Bilirubin Direk 1.37 0.1 – 0,25
Darah Tepi - Ll
Hemoglobin 14.5 12.7 – 18.7
Hematokrit - Ll 43.3 -
Leukosit 12900 5000
Trombostit 387000 1500000.0-350000.0
Hitung Jenis
Basofil 0 -
Eosinofil 1 -
Batang 2 -
Segmen 23 -
Limfosit 69 -
Monisit 5 -
Covid-19 Antigen Rapid - Ll Negatif Negatif
Jam
1. 7 Agustus 2021 DS: Resiko Cedera Peningkatan kadar Risiko cedera b.d Nova
B. Intervensi Keperawatan
Nama : An M No. CM : 136010xxx
Umur : 9 Hari Diagnosa Medis: Ikterik Krimer 5
13.15 Memedukasi kelarga pasien tentang S: Keluarga mengatakan belum mengerti tentang
perawatan yg akan dijalankan pasien perawatan yang dilakukan pasien
O : Keluarga terlihat bingung dan bertanya tentang
perawatan yang dilakukan pasien
5.1 Kesimpulan
Ruang Perina Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri selama 3 hari sejak
berbeda. Pada pengkajian tidak semua data yang ada di teori ditemukan
Tindakan keperawatan.
4. Adapun pemecahan masalah yang dilakukan pada An. M yaitu dengan
5.2 Saran
Atikah,M,V & Jaya,P. 2015. Buku Ajar Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, dan
Balita. Jakarta. CV.Trans Info Media
Dinkes Kota Padang. 2015. Profil Kesehatan Kota padang 2014. Sumatera
Barat. Kementrian kesehatan RI
Nelson. Waldo E. dkk. 2011. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Vol. 1.
Jakarta. EGC
Surasmi, A. Handayani, S. Kusuma, H, N. 2003. Perawatan bayi risiko tinggi.
Jakarta . EGC.
http://www.who.int/gho/child_health/mortality/neonatal_infant_text/en/.
Diakses Senin, 10 Januari 2017.