menyerang Tanaman
Indeks
Menentukan
Dinamika
Indeks
Keragaman Prevalensi
Keragaman dan
Indeks Dominasi Populasi
Serangga
Indek keragaman serangga tanah ditentukan dengan indek keragaman Shannon-Wiener yaitu
dengan rumus (Odum, 1971) :
Keterangan :
𝑠 H’ = indek keragaman Shannon-
𝐻 ′ = − 𝑖𝑃ln 𝑖𝑃 Wiener S = Jumlah genus
𝑖=1 Pi = ni/N sebagai proporsi jenis ke i (ni = Jumlah total individu jenis hama total
i
N = Jumlah seluruh individu dalam total n)
Kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan keragaman Shannon-Wiener (Ferianita-Fachrul
et al., 2005) yakni: H’nilainya < 1, berarti keragaman rendah, H’ nilainya 1 – 3 berarti keragaman
tergolong sedang dan H’ nilainya > 3 berarti keragaman tergolong tinggi.
7
Indek Dominasi
Indek dominasi serangga dihitung dengan menghitung indeks Simpson (Pirzan dan Pong-
Masak, 2008), dengan rumus sebagai beriku :
Keterangan :
𝑆 C = indek Simpson
𝐶= 𝑃𝑖2 S = Jumlah genus
𝑖=1 Pi = ni/N yakni proporsi individu jenis i dan seluruh individu (ni = Jumlah total
individu jenis i)
N = Jumlah seluruh individu dalam total n
Selanjutnya indek dominasi spesies (D) dapat dihitung dengan formulasi 1- C (Rad et al. 2009).
Kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan dominasi jenis serangga yakni: mendekati 0 =
indek rendah atau semakin rendah dominasi oleh satu spesies serangga atau tidak terdapat spesies yang
secara ekstrim mendominasi spesies lainnya, mendekati 1 = indek besar atau cendrung didomnasi oleh
beberapa spesies mikroba (Pirzan dan Pong-Masak, 2008).
8
Prevalensi
Prevalensi dapat dihitung melalui membagi jumlah koloni serangga tertentu dibagi dengan seluruh koloni serangga kali
100%.
Dinamika Populasi
Hama yang muncul pada setiap petak percobaan dihitung populasinya dan jenisnya serta secara kuantitatif dicatat
jumlahnya dari minggu ke minggu selama periode tumbuh tanaman. Dinamika pertumbuhan setiap populasi hama
secara eksponensial tersebut kemudian dihitung dengan rumus Malthus (1978):
Keterangan :
N0 = Jumlah populasi awal, pada waktu t
= 0 Nt = Jumlah populasi pada waktu t
𝑁𝑡= 𝑁0 𝑒𝑟 dN / dt = 𝑁
𝑟 e = Dasar logaritme natural = 2,71828
atau r = Konstanta/kecepatan instrinsik pertumbuhan secara
wajar
dN = Kecepatan berubah populasi/waktu pada saat tertentu
dt = Interval waktu
9
Analisis untuk menentukan hubungan antara populasi hama dengan suhu dan
kelembaban digunakan pendekatan analisis regresi, dan hubungan timbal
balik kedua peubah dihitung dengan analisis korelasi (Gomes dan Gomes,
2007).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi Hama Tanaman Jagung
Tabel 4.1 Populasi Hama Tanaman Jagung Gambar 4.1 Populasi Hama Tanaman Jagung Selama
Pengamatan
Nilai Dinamika Populasi
Tabel 4.3 Jumlah populasi dan prevalensi hama pada tanaman jagung
Indeks Keragaman dan Indeks Dominasi
Tabel 4.4 Indek keragaman dan indek dominasi serangan hama pada tanaman jagung
Tabel 4.5 Hubungan antara populasi lalat bibit, belelang dan ulat gyarak dengan suhu dan kelembaban
Populasi Hama Tanaman pada