Anda di halaman 1dari 38

Tumor

Mammae
Oleh:
Nabila Putri Rahmadandi (712019055)

Pembimbing:
dr. Rudyanto, Sp.B
01

Anatomi
Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobuslus kelenjar.

Tiap lobulus memiliki saluran yang dinamakan


duktus latiferus, yang akan bermuara ke papila
mammae (nipple-areola complex, NAC).

Pendarahan payudara terutama berasal dari


cabang arteri perforantes anterior dari arteri
mamaria interna, arteri torakalis lateralis yang
bercabang dari arteri aksilaris dan beberapa arteri
interkostalis.

Sekitar 75% aliran limfe payudara mengalir ke


• Terletak antara iga 2 superior dan iga 6 di inferior kelompok limfatik aksila, sebagian lagi ke
• Antara taut sternokostal di media dan linea aksilaris kelenjar parasternal, terutama dari bagian sentral
anterior di lateral.
dan medial, dan ke kelenjar interpektoralis.
02
Tumor Mammae
Tumor Jinak

Tumor Ganas
Tumor Jinak
1. Kista
Kista payudara adalah kumpulan cairan lokal di payudara. Cairan terus diproduksi
dan diserap kembali di saluran susu di payudara. Ketika saluran tersumbat, atau
jumlah cairan yang dihasilkan lebih besar dari jumlah yang diserap, cairan
terakumulasi yang menyebabkan kista.

• Kista payudara umumnya dijumpai pada usia decade kelima, dan menurun
setelah melewati menopause.
• Penyebab pastinya belum jelas, kemungkinan akibat perubahan hormonal
Massa kista dapat dipastikan
dengan melakukan USG dan
aspirasi

Massa yang cukup jelas dan tampak jinak telah


disedot dan diisi dengan udara. eksposur dalam 2
proyeksi berbeda menunjukkan tumor yang
menonjol dari dinding ke dalam lumen,
menunjukkan neoplasma ganas (Hebert, 1972).
2. Fibroadenoma

• Merupakan neoplasma jinak yang terutama


dijumpai pada perempuan muda.
• Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat
atau berbenjol, dengan simpai licin, bebas
digerakkan dan konsistensinya kenyal
padat.
• Tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan
amat mudah digerakkan.
• Biasanya tidak nyeri, tetapi kadang ada rasa
nyeri
• Pada pemeriksaan histologi, dapat ditemukan
peningkatan selularitas.

• Kelompok sel multipel yang padat dan disosiasi


sel duktus dapat terlihat dan menyerupai staghorn
yang biasanya tersusun monolayer. Tiap sel
memiliki nukleus bundar monomorfik dengan
kromatin granular dan nukleoli kecil.

• Sel stroma sel-sel stroma memanjang dengan


nukleus yang seperti jarum. Ditemukan pula
adenosis dengan sklerosing, metaplasia apokrin
papilar, dan kalsifikasi epitel.
Pemeriksaan Histopatologi, Memperlihatkan
Kompleks Fibroadenoma dengan Kalsifikasi
Epitelial (tanda panah putus-putus) dan
Hiperplasia Lobular Atipikal (tanda panah) (Putri
& Hudyono, 2014).
Algoritme tatalaksana FAM untuk usia <35 tahun

Massa payudara

Pemeriksaan
USG, FNAB

Sesuai dengan gambaran


Tidak Ya
fibroadenoma

Regresi Membesar
Eksisi Kontrol tiap 6 bulan Kontrol hingga
sampai usia 35 tahun regresi sempurna
Tidak ada
perubahan

Usia 35 tahun
Algoritme tatalaksana FAM untuk usia >35 tahun

Massa payudara

Pemeriksaan USG,
FNAB, mamografi

Sesuai dengan gambaran


Tidak Ya
fibroadenoma

Membesar
Eksisi Observasi 6-12 bulan
Regresi
sempurna

Regresi tidak
lengkap Kontrol rutin
3. Perubahan Fibrokistik
• “Kelainan” fibrokistik timbul pada berbagai usia, terjadi akibat
ketidakseimbangan hormonal, dan berhubungan dengan proses penuaan
alami.
• Gejala yang membuat pasien datang ke dokter antara lain payudara bengkak,
adanya benjolan yang kadang nyeri bila disentuh, pengerasan payudara
sebelum periode haid sehingga mengganggu aktivitas
• Pemeriksaan patologis memperlihatkan gambaran adenosis, epiteliosis,
fibrosis stroma, kista multiple disertai fibrosis, metaplasia, dan hiperplasia
epithelial.
4. Tumor Filoides
• Tumor filoides merupakan neoplasma jinak yang berasal dari jaringan
penyokong payudara dan memiliki perilaku biologis yang beragam,
bisa jinak, borderline, maupun ganas.
• Pertumbuhan yang cepat, pasien biasanya datang dengan ukuran
tumor yang sudah besar. Kulit amat teregang dan tampak mengkilat
sehingga terjadi iskemia dan timbul ulkus serta pelebaran vena;
namun jarang disertai retraksi puting.
• Terapi terhadap tumor ini adalah eksisi luas dengan margin minimal 1
cm.
CREDITS: This presentation bilawas
template batas eksisi
created by Slidesgo,<1 cm, dianjurkan untuk dilakukan eksisi ulang.
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
5. Galaktokel
• Adalah kista retensi berisi air susu. Galaktokel berbatas jelas dan
mudah digerakkan, dan biasanya timbul 6-10 bulan setelah berhenti
menyusui.
• Galaktokel biasanya terletak didalam payudara atau dibawah puting.
• Tatalaksana adalah aspirasi untuk mengeluarkan sekret susu;
pembedahan baru dilakukan jika cairan teralalu kental untuk bisa
diaspirasi atau jika terjadi infeksi dalam galatokel.
6. Papiloma intraduktus
• Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh
dibawah areola mammae, hal ini kemudian memberikan gejala
berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu
• Konfirmasi diagnosis papilloma intraduktus dilakukan
denganduktografi; terapinya eksisi (microdochectomy.
7. Duktus ektasia
• Merupakan kelainan jinak akibat kerusakan elastis dinding duktus
payudara diikuti dengan infiltrasi sel radang dan hasil akhirnya adalah
dilatasi dan pemendekan duktus (duktus ekstasia).
• Tampilan duktus ektasia adalah keluarnya cairan keruh dari puting dan
teraba masa berupa duktus yang membesar.
• Mammografi dan usg tidak menunjukkan kelainan yang jelas.
• Eksisi duktus dapat dilakukan seandainya sekret yang keluar dari
puting sangat banyak dan sangat mengganggu.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
8. Adenosis sklerosis
• Secara klinis, adenosis sclerosis teraba seperti kelainan dysplasia yang
biasanya dijumpai secara kebetulan.
• Gambaran mamografi bisa berupa mikrokalsidikasim distorsi arsitektur
payudara atau adanya massa.
• Gambaran lobulosentrik secara histopatologik merupakan diagnosis
pasti adenosis sclerosis. Epitel pada adenosis sclerosis bisa mengalami
metaplasia apokrin sehingga disebut adenosis apokrin dan gambaran
histologinya menyerupai atipia.
9. Mastitis Sel Plasma
• Disebut juga mastitis komedo (saluran yang mengandung sekret
kental).
• Lesi ini merupakan radang subakut yang terdapat pada system duktus
yang berada dibawah areola.
• Gambaran klinisnya sukar dibedakan dengan karsinoma, yaitu
berkonsistensi keras, melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi
puting susu akibat fibrosis periduktal, dan dijumpai pembesaran
kelenjar getah bening.
10. Nekrosis Lemak
• Nekrosis lemak biasanya disebabkan oleh cedera. Kelainan berupa
massa keras yang sering agak nyeri, tetapi tidak membesar.
• Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya tidak rata.
• Secara klinis, kelainan ini sukar dibedakan dengan karsinoma. Secara
histopatologik, terdapat nekrosis jaringan lemak yang kemudian jadi
fibrosis.
Tumor Ganas
Insiden & epidemiologi
• Terjadi tersering pada wanita
(22% semua kasus baru pada
wanita).
• Insiden tertinggi dijumpai
dinegara-negara maju seperti Faktor Resiko
Amerika Utara, Eropa Barat,
• Usia
australia, jepang
• Genetik dan familial
• Peningkatan insiden turut terjadi
akibat adanya kemajuan dalam • Reproduksi dan hormonal
bidang diagnosis teknologi tumor
• Gaya hidup
ganas payudara.
• lingkungan
Patogenesis

Terjadi hyperplasia ductal yagn tersebar tidak rata,


kromatin tumpang tindih, duktus yang tidak teratur (tanda
awal keganasan)

Perubahan hyperplasia ke hyperplasia atipik (klonal) yg


sitoplasma sel lebih jelas, inti lebih jelas dan tidak
tumpang tindih serta duktus teratur (penigkatan resiko
kanker payudara)

Setelah hyperplasia atipik timbullah karsinoma in situ baik


ductal maupun lobuler
Karsinoma Duktal Invasif Karsinoma Lobuler Invasif

Karsinoma in situ duktal merupakan lesi duktus Karsinoma insitu lobuler menyebar ke seluruh
segmental yang dapat mengalami kalsifikasi jaringan payudara dan biasanya tidak teraba
sehingga memberikan penampilan yang beragam. dan tidak terlihat pada pencitraan

Karsinoma duktal invasive merupakan bentuk Karsinoma lobuler invasif yang berasal dari
keganasan payudara yang sering ditemukan . lonus payudara ini merupakan 10% dari seluruh
Keganasan yang peling sering dijumpai pada wanita keganasan payudara.
perimenopause
Gambaran klinisnya bervariasi mulai dari
asimptomatik hingga masa tumor yang bersifat
multifokal, multisentrik, dan bilateral.
Karsinoma Duktal Invasif

01 02 03
Penyakit paget Karinoma meduler Karsinoma
musinosus

04 05
Karinoma papiler Karsinoma tubuler
Angiosarkoma
• Kegansan payudara yang berasal dari pembuluh darah dan
limfe. Kadang timbul 5-10 tahun pasca radioterapi
pascamastektomi keganasan kanker sebelumnya.
• Gambaran klinis berupa ruam merah hingga ungu pada
kulit yang diradiasi.
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Nyeri Benjolan

Nyeri unilateral Berukuran kurang Retraksi kulit atau puting


maupun bilateral dari 1cm biasanya
tidak tampak namun Keluar cairan dari puting
Nyeri lokal salah teraba Eksim, radang, atau ulserasi
satu payudara puting susu
Benjolan ketiak serta edema
lengan
STAGING
STAGING

Mx Metastasis tidak dapat dinilai


M0 Tidak terdapat metastasis jauh
cM0 Tidak ada bukti klinis maupun radiologis
metastasis jauh
M1 Terdeteksinya metastasis jauh secara
klinis dan radiologis atau >0,2 mm
Pemeriksaan penunjang

Mamografi, USG, pemeriksaan


patologis, MRI, Ct-Scan, PET
scan, bone survey.
FNAB Core Biopsy

Sejumlah kecil jaringan tumor Menggunakan jarum yang


diaspirasi keluar dengan jarum ukurannya cukup besar
lalu diperiksa dibawah sehingga diperoleh spesimen
BIOPSI mikroskop. yang berbentuk silinder dan
lebih bermakna dari FNAB

Biopsi Terbuka Sentinel Node


Biopsi
Dilakukan bila pada Dilakukan untuk menentukan
mamografi terlihat kelainan
status keterlibatan kelenjar
mengarah ke tumor maligna
getah bening aksila dan
dan bila hasil FNAB atau core parasternal dengan memetakan
biopsi meragukan system limfatik
Pembedahan Radioterapi
Jenis pembedahan kuratif ● Dapat digunakan sebagai terapi
yang dapat dilakukan adalah kuratif maupun adjuvant pada
breast conserving surgery pembedahan BCT, mastektomi
(BCS), lumpektomi, simple, dan mastektomi radikal
mastektomi radiakal modifikasi.radioterapi harus
modifikasi, mastektomi dipertimbangkan pada karsinoma
radikal extended, simple atau mammae yang tidak bisa diangkat
areola skin mastectomy. atau jika metastasis.

● Radioterapi dapat diberikan dengan


2 cara, yaitu penyinaran dari luar
dan dari dalam.
Mastektomi radikal dimodifikasi
Terapi Sistemik

• Terapi hormonal: terdiri atas obat-obatan anti-esterogen, analog LHRH,


inhibitor aromatase selektif, zat progestasional, zat androgen, dan
prosedur oovrektomi.
• Kemoterapi:
Dapat terdiri atas adjuvant dan paliatif.
Kemoterapi adjuvant paling baik dimulai 4 minggu pasca bedah.
Regimen kemoterapi yang sering digunakan yaitu, CMF
(Cyclophosphamide Methotrexate Fluorouracil), FAC (Fluorouuracil-
Adriamicyn-Cyclo-phos-phamid), CEF (Cyclophosphamide – Epirubicin –
5 Fluoro Uracil).
Prognosis
Prognosis penderita kanker payudara
diperkirakan buruk jika usianya muda,
menderita kanker payudara bilateral,
dan adanya triple negative yaitu
grade tumor tinggi dan seragam.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai