Nabila - Revisi Tugas Baca - Sindrom Nefrotik
Nabila - Revisi Tugas Baca - Sindrom Nefrotik
Oleh:
Nabila Putri Rahmadandi, S.Ked (712019055)
Pembimbing:
Dr. Hadi Asik, Sp. A
Sindrom Nefrotik
Sindrom klinik yang terdiri dari beberapa gejala yaitu
proteinuria masif (>40 mg/m2 LPB/jam), hipoalbuminemia ≤
2,5 g/dL, edema, dan hiperkolesterolemia.
Epidemiologi
Prevalens SN 16/100.000 kasus dengan rata-
●
●
sekitar 2 : 1
Etiologi
Sekunder
Primer
Hipoalbumi
nemia
Hipoalbumin
Transudasi ke Hipovolemia
dalam intersisium
Edema
Gambaran
Klinis
Hiperkolestrol
emia
Proteinuri
Edema
a
Hipoalbumin
emia
Gambaran Apabila ekskresi protein ≥ 40
Klinis mg/jam/m2 luas permukaan
badan disebut dengan protenuria
berat atau (++/+++)
Hiperkolestrol
emia
Proteinuri
Edema
a
Hipoalbumin
emia
Gambaran
Klinis
Hiperkolestrol
emia
Proteinuri
Edema
a Manifestasi pada pasien sindrom
nefrotik pada anak terjadi
hipoalbuminemia apabila kadar
Hipoalbumin albumin kurang dari 2,5 g/dL
emia
Gambaran
Klinis
Hiperkolestrol
emia
Proteinuri
Edema
a
Hipoalbumin
emia
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau
rasio protein/kreatininpada urin pertama pagi hari.
• Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah:
1. Darah tepi lengkap (hb, leukosit,
diff count, trombosit, ht, LED)
2. Albumin dan kolesterol serum
3. Ureum, kreatinin
4. Kadar komplemen C3
Tatalaksana
Diitetik Diuretik
Steroid Kolesterol
Diitetik
Respon (-)
Respon (-)
Bolus furosemide IV 1-3 mg/kgbb/dosis atau infus
dengan kecepatan 0,1-1mg mg/kgbb/jam
Respon (-)
Dalam rekomendasi KDIGO (Kidney Disease Improving Global Out) tersebut, pengobatan inisial
sindrom nefrotik dengan prednison/prednisolone, memberi dua pilihan,
• Prednison oral dosis penuh (full dose) selama 6 minggu (maksimal 60 mg/m2 /hari),
dilanjutkan 6 minggu dengan dosis alternating, diberikan single dose pagi hari (1B)
• Pemberian prednison dosis penuh 4 minggu, dilanjutkan dengan 4 minggu kedua 40 mg/m2
atau 1,5 mg/kgbb/hari alternating, jadi tetap 8 minggu seperti sebelumnya, tetapi dilanjutkan 3
bulan dosis diturunkan (tapering off) sebelum prednison dihentikan
Sindrom Nefrotik Relaps
Sindrom Nefrotik Relaps
Pada pasien SN remisi yang mengalami proteinuria kembali ≥ ++ tetapi tanpa edema
dan biasanya diawali oleh pemicu, yaitu infeksi seperti infeksi saluran napas atas.
Untuk tatalaksana sindrom nefrotik dengan relaps jarang, dapat diberikan Prednison 2
mg/kgbb tiap hari sampai remisi, kemudian 1,5 mg/kgbb alternating selama 4 minggu
TatalaksanaSindrom
Tatalaksana SindromNefrotik
NefrotikRelaps
RelapsSering
Sering
Jika terjadi relaps sering diberi prednison dosis penuh sampai terjadi remisi (paling
sedikit 2 minggu) dilanjutkan dengan dosis alternating bersama dengan obat
kortikosteroid sparing agent (2C).
Preparat kortikosteroid sparing agent yang dianjurkan pada sindrom nefrotik adalah,
• Siklofosfamid atau klorambusil (2C) dengan dosis siklofosfamid 2 mg/kg/hari selama
8-12 minggu dosis kumulatif maksimal 168 mg/kg. Siklofosfamid diberikan setelah
pasien mengalami remisi dengan steroid dosis penuh (full dose).
• Sedangkan dosis klorambusil 0,1-0,2 mg/kg/hari, dosis kumulatif maksimal 11,2
mg/kg (2C
SindromNefrotik
Sindrom NefrotikResisten
ResistenSteroid
Steroid
(SNRS)
(SNRS)
Sindrom nefrotik resisten steroid terdiri dari resisten primer dan sekunder.
• Resisten primer apabila terjadi pada pengobatan inisial (awal) yaitu setelah diberi preparat
kortikosteroid selama 8-12 minggu tidak terjadi remisi.
• Sedangkan resisten sekunder jika pada pasien sindom nefrotik yang telah berulang kali
mendapat steroid (relaps frekuen) atau dependen steroid.
Trombosis
Hiperlipidemia
Hipokalsemia
Hipovolemia
Hipertensi