Anda di halaman 1dari 48

Reviu International

Standard on Audit
(ISA)
RPS 14
Oleh :
Kelompok 13
Nama Anggota Kelompok :

I Gst Ayu Intan Dewa Ayu Sri


01 Satwika Pramesti Laksmi Dewi
1907531244 1907531247
02

03

04 Ni Wayan Sintya
Prabawati
1907531254
Pokok Bahasan

1 Standar Audit 200


6 Standar Audit 700

01
2 Standar Audit 300
7 Standar Audit 800

02

03 3 Standar Audit 400

04 4 Standar Audit 500

5 Standar Audit 600


01.
Standar Audit 200
SA 200 : Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit

● Tujuan Audit adalah untuk meningkatkan keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal itu dicapai
melalui pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Tujuan umum kerangka opini adalah
01 tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka. SA mengaharuskan auditor memelihara skeptisme profesional selama perencanaan dan pelaksanaan
audit, diantaranya mencakup:
02
○ Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
03 maupun kesalahan, berdasarkan suatu pemahaman atas entitas dan lingkungan nya, termasuk
pengendalian internal entitas.

04 ○ Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah terdapat kesalahan penyajian material,
melalui perancangan dan penerapan reposns yang tepat terhadap risiko yang dinilai

○ Merumuskan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari bukti audit

yang diperoleh.
SA 210 : Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit

Standar Audit (SA) 210 berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam
menyepakati syarat perikatan audit dengan manajemen dan, jika relevan,
dnganpihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.SA ini juga
01 menetapkan bahwa terdapat prakondisi tertentu untuk suatu audit,
tanggung jawab manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung
02 jawab atas tata kelola entitas. SA 220' berkaitan dengan aspek penerimaan
perikatan yang berada dalam pengendalian auditor.Tujuan auditor adalah
03 untuk menerima atau melanjutkan perikatan audit hanya ketika basis yang
melandasi pelaksanaan audit telah disepakati, melalui: Penetapan apakah

04 terdapat prakondisi untuk suatu audit; dan Penegasan bahwa ada


pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit antara auditor,
manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola entitas.Auditor harus menyepakati ketentuan perikatan audit dengan
manajemen atau pihak yangbertanggung jawab atas tata kelola entitas, jika
relevan
SA 220 : Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan
Keuangan

01 Tujuan auditor adalah mengimplementasi prosedur


pengendalian mutu pada tingkat penugasan yang memberikan
02
asurans yang layak bahwa: Auditnya mematuhi Standart
Profesional serta kewajiban hukum/ketentuan perundang-
03
undangan yang berlaku dan kewajiban yang ditetapkan
regulator. Laporan auditor yang diterbitkan, sudah tepat dalam
04
situasi (yang dihadapi). Sistem, kebijakan, dan prosedur
pengendalian mutu merupakan tanggung jawab KAP.
SA 230 : Dokumentasi Audit

Auditor wajib membuat dokumentasi audit yang cukup, yang


memungkinkan auditor berpengalaman, yang tidak mempunyai
01 hubungan sebelumnya dengan audit tersebut, memahami: Sifat,
waktu, dan luasnya prosedur audit yang dilaksanakan sesuai
02
ISA dan ketentuan perundang-undangan terkait (SA 230.A6-A7);
serta hasil dari prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti
03
audit yang diperoleh. Hal-hal signifikan yang ditemukan dalam
audit, kesimpulan atas hal-hal itu, dan kearifan profesional
04
(profesional judgement) signifikan yang diterapkan dalam
menarik kesimpulan tersebut (SA 230.A8-A11).
SA 240 : Tanggung jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam suatu
Audit atas Laporan Keuangan

01 Tanggungjawab utama untuk pencegahan dan pendeteksian kecurangan berada


pada dua pihak yaitu yang bertanggungjawab atas tata kelola entitas dan
02 manajemen. Merupakan hal penting bahwa manajemen, dengan pengawasan oleh
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, menekankan pencegahan
03 kecurangan yang dapat mengurangi peluang terjadinya kecurangan, dan
pencegahan kecurangan (Fraud Deferrence), yang dapat membujuk individu-
04 individu agar tidak melakukan kecurangan karena kemungkinan akan terdeteksi
dan terkena hukuman.
SA 250 : Pertimbangan atas Peraturan Perundang-undangan dalam Audit atas
Laporan Keuangan

01

02

03 Ketentuan dalam Standart Audit (SA 250) dirancang untuk membantu


auditor dalam mengidentifikasi kesalahan penyajian material dalam laporan
04
keuangan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan. Namun, auditor tidak bertanggungjawab untuk
mencegah dan tidak mendeteksi ketidak patuhan terhadap semua peraturan
perundang-undangan.
SA 260 : Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola

Auditor wajib berkomunikasi dengan TCGW (Those Charge With


01
Goverment) mengenai tanggung jawab auditor berkenaan dengan

02 audit atas laporan keuangan, termasuk (bahwa): Auditor


bertanggungjawab untuk merumuskan dan memberikan opini atas

03 laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen dibawah


pengawasan TCGW (Those Charge With Goverment). Audit atas
04 laporan keuangan tidaklah membebaskan manajemen atau TCGW
(Those Charge With Goverment) dari tanggungjawab mereka (SA
260.A9-A10).
SA 265 : Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian Internal kepada Pihak yang Bertanggung
jawab atas Tata Kelola

SA ini tidak memberikan tanggung jawab


01 tambahankepada auditor untuk memperoleh
pemahaman tentang pengendalian internal
02 danmerancang serta melakukan pengujian
atas pengendalian melebihi yang disyaratkan
03 dalamSA 315 dan SA 330. SA 260
menetapkan ketentuan lebih lanjut dan
04 memberikan panduantentang tanggung
jawab auditor untuk mengomunikasikan
hal-hal yang berhubungandengan audit
kepada pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola.
02.
Standar Audit 300
SA 300 : Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Perencanaan suatu audit mencakup penetapan strategi audit secara


keseluruhan untuk perikatan (Penugasan) audit dan pengembangan rencana
01
audit. Perencanaan yang cukup akan bermanfaat dalam audit atas laporan
keuangan dalam beberapa hal, termasuk hal-hal sebagai berikut (SA 300.2):
02
• Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area
03
yang penting dalam audit;

04 • Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang


potensial;
• Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan
audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien;
SA 315 : Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material melalui
Pemahaman Entitas dan Lingkungannya

Prosedur penilaian risiko digunakan untuk menyediakan suatu dasar bagi


pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material pada
01 tingkat laporan keuangan. Risiko yang harus dinilai mencakup risiko
kesalahan dan risiko kecurangan.
02
Prosedur penilaian risiko harus mencakup sebagai berikut:
03 • Permintaan keterangan dari manajemen dan personel lai, seperti pihak yang
bertanggung jawab atas tata Kelola, auditor internal, karyawan, penasihat
04 hukum internal, dan personel pemasaran atau penjualan.
• Prosedur analitis
• Dapat mengidentifikasi aspek – aspek dalam entitas yang tidak disadari dan
dapat membantu dalam menilai risiko keasalahan penyajian material.
• Observasi dan inspeksi
SA 320 : Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

01
Materialitas dan resiko audit perlu dipertimbangkan sepanjang
02
pelaksanaan audit, khususnya pada saat (SA 320.A1):
03 Mengidentifikasi dan menilai kesalahan penyajian material;
Menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit selanjutnya;dan
04
Mengevaluasi dampak laporan keuangan dan dalam merumuskan
opini dalam laporan auditor.
SA 330 : Respon Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai

01
Jika auditor sudah menentukan bahwa salah saji material

02 yang dinilai, pada tingkat asersi merupakan risiko signifikan,


auditor wajib melaksanakan prosedur substantif yang khusus
03 menanggapi risiko tersebut. Dalam hal pendekatan terhadap
risiko signifikan itu hanya terdiri atas prosedur substantif,
04
prosedur wajib uji rincian (SA 330.21)
03.
Standar Audit 400
SA 402: Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas Yang Menggunakan
Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor pengguna untuk memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat ketika suatu entitas pengguna memanfaatkan jasa dari satu atau lebih
01 organisai jasa. Secara spesifik, standar ini menjelaskan tentang bagaimana auditor pengguna menerapkan
SA 315 dan SA 330 dalam meperoleh pemahaman tentang entitas pengguna, termasuk pengendalian
02 internal yang relevan dengan audit, yang cukup untuk megidentifikasi dan menilai risiko adanya
kesalahan penyajian material dan dalam merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut sebagai
03
respons terhadap risiko tersebut.
Tujuan auditor pengguna, ketika entitas pengguna menggunakan jasa dari suatu organisasi jasa yaitu:
04
● Untuk memperoleh pemahaman tentang sifat dan signifikansi jasa yang disediakan oleh organisasi
jasa dan dampaknya terhadap pengendalian internal entitas pengguna yang relevan dengan audit,
yang cukup untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material.
● Untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit sebagai respons terhadap risiko tersebut.
SA 450 : Pengevaluasian Atas Kesalahan Penyajian Yang Di Identifikasi
Selama Audit

SA ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang
diidentifikasik dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada terhadap laporan
01 keuangan. SA 700 berkaitan dengan tanggung jawab auditor, dalam merumuskan suatu opini atas laporan
keuangan, untuk menyimpulkan apakah keyakinan memadai telah diperoleh tentang apakah laporan
02 keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material. Kesimpulan auditor yang
diharuskan oleh SA 700 memperhitung pengevaluasian auditor atas kesalahan penyajian yang tidak
03
dikoreksi, jika ada terhadap lapioran keuangan, berdasarkan SA 320 berkaitan dengan tanggung jawab
auditor untuk menerapkan konsep materialitas dengan tepat dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu
04
audit atas laporan keuangan.
Tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi yaitu :
● Dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi atas audit
● Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.
04.
Standar Audit 500
SA 500 : Bukti Audit

Standar Audit (SA) ini menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu
01 audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk merancang dan

02 melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
memungkinkan penarikan kesimpulan memadai yang menjadi basis opini auditor. Tujuan
03
Auditor yaitu merancang dan melaksanakan prosedur audit yang teapat sesuai dengan
04 kondisi untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Bukti audit yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
SA 501 : Bukti Audit – Pertimbangan Spesifik Atas Unsur Pilihan

Standar Audit (SA) ini berkaitan dengan pertimbangan spesifik oleh auditor dalam memperoleh bukti
01
audit yang cukup dan tepat berdasarkan SA 330, SA 500 dan SA lainnya yang relevan, berkaitan dengan
02 aspek tertentu atas persedian, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam
suatu audit atas laporan keuangan.
03
Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit yng cukup dan tepat berkaitan dengan :

04 ● Eksistensi dan kondisi persedian


● Kelengkapan informasi tentang litigasi dan klaim yang melibatkan entitas
● Penyajian dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan pelaporan keuangan yang berlaku.
SA 505 : Konfirmasi Eksternal

Standar Audit ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk
memperoleh bukti audit berdasarkan ketentuan SA 330 dan SA 500. Hal ini tidak ditujukan untuk
01
meminta keterangan tentang litigsi dan klaim, yang dibahas dalam SA 501. Tujuan auditor dalam
02 menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, ialah merancang dan melaksanakan prosedur untuk
memperoleh bukti audit yang relevan dan andal. Jika auditor menyimpulkan bahwa jawaban konfirmasi
03
tidak andal/tidak dapat dipercaya, auditor wajib mengevaluasi implikasinya terhadap penilaian resiko

04 yang dilakukan auditor mengenai salah saji yang material, termasuk risiko adanya kecurangan (fraud),
dan terhadap sifat, waktu dan luasnya prosedur audit lainnya. Auditor wajib mengevaluasi apakah hasil
dari prosedur konfrimasi eksternal memberikan bukti audit yang relevan dan andal, atau apakah bukti
audit tambahan diperlukan..
SA 510 : Perikatan Audit Tahun Pertama – Saldo Awal

Standar audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor yang berhubungan dengan saldo awal dalam
perikatan audit tahun pertama. Selain jumlah dalam laporan keuangan, saldo awal mencakup hal-hal yang
01
memerlukan pengungkapan yang ada pada awal suatu periode, seperti kontijensi dan komitmen.

02 Penugasan audit pertama bukan hal baru untuk praktisi di indonesia. Standart Audit 510 menegaskan
kewajiban-kewajiban auditor dan memberikan petunjuk pelaksanaannya. Petunjuk pelaksaan yang
03 diberikan adalah:
● Membaca laporan keuangan terakhir dan laporan auditor terdahulu;
04 ● Melihat apakah saldo penutupan dari periode yang lalu telah dipindahkan ke periode ini dengan
benar, dan mencerminkan penggunaan kebijakan akuntansi yang tepat;
● Meriview kertas kerja auditor terdahulu;
● Melaksanakan prosedur audit dalam periode ini untuk memperoleh bukti tentang saldo pembukuan.
Ini penting jika laporan keuangan yang lalu tidak diaudit.
SA 520 : Prosedur Analitis

Standar audit ini mengatur penggunaan prosedur analitis oleh auditor sebagai pengujian substantive. SA
ini juga mengatur tanggung jawab auditor untuk melakukan prosedur analitis pada tiap akhir audit yang
01 akan membantu auditor pada merumuskan suatu kesimpulan keseluruhan atas laporan keuangan.
Prosedur analitis didefinisikan sebagai pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang dilakukan
02 melalui analisis hubungan antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis juga mencakup
investigasi sebagaimana yang diperlukan atas fluktuasi atau hubungan teridentifikasi yang tidak
03 konsisten dengan informasi relevan lain, atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan dalam jumlah yang
signifikan.
04 Tujuan auditor pada SA 520 ini yaitu:
● Untuk mendapatkan bukti audit relevan dan andal ketika menggunakan prosedur analitis substantive.
● Untuk merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang membantu auditor
dalam merumuskan kesimpulan keseluruhan apakah laporan keuangan konsisten dnegan pemahaman
auditor terhadap entitas.
SA 530 : Sampling Audit

Standar audit ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam
01
pelaksanaan prosedur audit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik
02 ketika perancangan dan pemilihan sampel audit, pelaksanaan pengujian pengendalian, dan penguian
rinci, serta pengevaluasian hasil sampel tersebut. Sampling audit sebagai penerapan prosedur audit
03
terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga

04 semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih dalam memberikan basis memadai bagi
auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan. Tujuan peggunaan sampling
audit atas oleh auditor adalah untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik
keismpulan mengeni populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel.
SA 540 : Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi
Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi
akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan dalam suatu audit atas laporan keuangan.
01
Secara spesifik, SA ini memperluas tentang bagaimana SA 315 dan SA 330, serta SA lainnya yang
02 relevan diterapkan dalam hubungannya dengan estimasi akuntansi. SA ini juga mencakup ketentuan dan
panduan atas kesalahan penyajian estimasi akuntansi secara individual, dan indicator tentang
03
kemungkiinan keberpihakan manajemen.

04 Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti yang cukup tepat tentang:
● Estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dalam laporan keuangan baik yang
diakui atau diungkapkan adalah wajar.
● Pengungkapan yang bersangkutan dalam laporan keuangan adalah memadai dalam konteks kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
SA 550 : Pihak Berelasi

Standar audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas hubungan dan transaksi pihak berelasi
dalam suatu audit atas laporan keuangan. Terutama, SA ini memperluas bagaimana SA 315, 330 dan 240
01
diterapkan dalam hubungannya dengan risiko kesalahan penyajian material yang berkaitan dengan
02 hubungan dan transaksi pihak berelasi.
Tujuan auditor pada SA ini adalah:
03 ● Terlepas apakah kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan pihak berelasi,
memperoleh suatu pemahaman tentang hubungan dan transaksi pihak berelasi untuk dapat
04 mengidentifikasi faktor-faktor risiko kecurangan.
● Jika kerangka pelaporan keuangan menetapkan ketentuan pihak berelasi, memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat tentang apakah hubungan dan transaksi pihak berelasi telah dengan tepat
diidentifikasi, dipertanggungjawabkan, dan diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan
kerangka tersebut.
SA 560 : Peristiwa Kemudian
Standar audit ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian
dalam suatu audit atas laporan keuangan. Auditor wajib melaksanakan prosedur audit untuk mencakup
01 periode antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor (atau tanggal yang sedekat
mungkin dengan tanggal laporan auditor). Auditor wajib memperhitungkan penilaian risiko dalam
02 menentukan sifat dan luasnya prosedur audit.
Tujuan auditor pada SA ini yaitu:
03 ● Memperoleh bukti audit yang cukup tepat tentang apakah peristiwa yang terjadi antara tanggal
laporan keuangan dan tanggal laporan auditor yang mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan
04
dalam laporan keuangan, secara tepat telah digambarkan dalam laporan keuangan tersebut sesuai
dengan kerangka perlaporan keuangan yang berlaku.
● Merespons secara tepat fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan auditor, yang mana
jika diketahui oleh auditor pada tanggal tersebut kemungkinan menyebabkan auditor mengubah
laporan auditnya.
SA 570 : Kelangsungan Usaha

Standar audit ini mengatur tanggung jawab auditor dalam udit atas laporan keuangan yang berkaitan
dengan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.
01
Ketika melaksanakan prosedur penilaian risiko sesuai (SA 315), auditor wajib mempertimbangkan
02 apakah ada peristiwa atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan mengenai kemampuan entitas
untuk melanjutkan usahanya sebagai usaha yang berkesinambungan.
03 Tujuan auditor pada SA ini yaitu :
● Untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang ketepatan penggunaan asumsi
04 kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.
● Untuk menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah terdapat suatu ketidakpastian
material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan
atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
● Untuk menentukan dampak terhadap laporan auditor.
SA 580 : Representasi Tertulis

Standar audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk memperoleh representsai tertulis dari
manajemen dan jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atsa tata kelola dalam audit atas laporan
01 keuanga. Representasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan kepada auditor.
Tujuan auditor pada SA ini yaitu:
02 ● Untuk memperoleh representasi tertuki dari manajemen dan jika rellevan, pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola tentang keyakinan bahwa mereka telah memenuhi tanggungjawab
03 mereka untuk menyusun laporan keuangan dan untuk kelengkapan informasi yang disediakan bagi
auditor.
04 ● Untuk mendukung bukti audit lain yang relevan dengan laporan keuangan atau asersi spesifik dalam
laporan keuangan melalui representasi tertulis jika ditetapkan perlu oleh auditor atau diharuskan oleh
SA yang lain
● Untuk merespons secara tepat representasi tertulis yang disediakan oleh manajemen dan jika relevan,
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola atau manajemen atau pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola tidak menyediakan representsai tertulis yang diminta oleh auditor.
05.
Standar Audit 600
SA 600 : Pertimbangan Khusus Audit Atas Laporan Keuangan Grup
(Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen)

Ruang Lingkup Istilah-Istilah Tujuan SA 600


01
SA ini berkaitan dengan pertimbangan a. Komponen
02 khusus yang berlaku untuk audit grup, b. Auditor Komponen
terutama audit yang melibatkan auditor c. Manajemen Komponen
komponen. Auditor komponen diharuskan d. Materialitas Komponen
03 oleh statuta, regulasi, atau alasan lain, e. Grup
untuk menyatakan opini audit atas laporan f. Audit Grup
keuangan suatu komponen. Tim perikatan g. Opini Audit Grup
04 grup dapat memutuskan untuk h. Rekan Perikatan Grup
menggunakan bukti audit yang menjadi i. Tim Perikatan Grup
basis opini audit atas laporan keuangan j. Laporan Keuangan Grup
komponen sebagai bukti audit bagi audit k. Manajemen Grup
grup. l. Pengendalian Grup Secara Keseluruhan
m. Komponen Signifikan
SA 610 :  Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Ruang Lingkup
01
Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang
SA ini mengatur tanggung jawab auditor dilakukan oleh auditor internal untuk tujuan auditor
02 eksternal yang berhubungan dengan eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi
apakah :
pekerjaan auditor internal. Namun, SA ini a. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang
tidak mengatur hal-hal yang berkaitan memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang cukup;
03 dengan kondisi ketika auditor internal b. Perkerjaan tersebut disupervisi, direviu, dan
direkomendasikan dengan baik;
secara individual menyediakan bantuan c. Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk
langsung kepada auditor eksternal dalam memungkinkan auditor internal untuk menarik kesimpulan
04 pelaksanaan prosedut audit. yang wajar;
d. Kesimpulan yang ditarik adalah tepat dengan kondisinya
dan laporan yang dibuat oleh auditor internal konsisten
dengan hasil pekerjaan yang dilakukan; dan
e. Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang
diungkapkan oleh auditor internal telah diselesaikan dengan
baik.
SA 620 : Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

01
SA ini berhubungan dengan tanggung jawab
02 auditor atas pekerjaan individu atas organisasi di
bidang keahlian selain akuntansi autau audit.
03 Definisi dari pakar auditor adalah individu atau
organisasi yang memiliki keahlian dalam suatu
04 bidang selain akuntansi atau auditing, yang bekerja
dalam bidang yang digunakan oleh auditor untuk
membantu auditor tersebut dalam memperoleh
bukti audit yang cukup dan layak.
06.
Standar Audit 700
SA 700 : Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

Ruang Lingkup Istilah-Istilah Tujuan SA 700


01
Standar Audit (“SA”) ini mengatur
02 tanggung jawab auditor dalam a. Laporan keuangan bertujuan
merumuskan suatu opini atas umum;
laporan keuangan. SA ini juga b. Kerangka bertujuan umum;
03 mengatur bentuk dan isi laporan c. Opini tanpa modifikasian.
auditor yang diterbitkan sebagai
04 hasil suatu audit atas laporan
keuangan.
SA 705 : Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor
Independen

Keputusan tentang ketepatan penggunaan tipe


01 opini modifikasian bergantung pada :

SA ini menetapkan tiga tipe • Sifat dari hal-hal yang menyebabkan


02 opini modifikasian, yaitu dilakukannya modifikasi, yaitu apakah laporan
keuangan mengandung kesalahan penyajian
opini wajar dengan material atau dalam hal ketidakmampuan untuk
03 memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat,
pengecualian, opini tidak kemungkinan mengandung kesalahan penyajian
04 wajar, dan opini tidak material.
• Pertimbangan auditor tentang seberapa
menyatakan pendapat. pervasifnya dampak atau kemungkinan dampak
hal-hal tersebut terhadap laporan keuangan.
(Ref: Para. A1)
SA 706 : Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain
dalam Laporan Auditor Independen

01

02 Jika auditor akan mencantumkan suatu paragraf


Penekanan Suatu Hal atau suatu paragraf Hal Lain
03 dalam laporannya, maka auditor harus
mengomunikasikan ekspektasi tersebut beserta
04 susunan kata-kata terkait dalam laporan auditor
dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola (Ref: Para. A12).
SA 710 : Informasi Komparatif  Angka Koresponding dan Laporan
Keuangan Komparatif

Untuk tujuan ini, auditor harus mengevaluasi


01 apakah :
SA ini mengatur tanggung jawab auditor
yang berkaitan dengan informasi • Informasi komparatif tersebut cocok dengan
02 komparatif dalam audit atas laporan jumlah dan pengungkapan lain yan disajikan
keuangan. Auditor harus menentukan dalam periode sebelumnya atau, jika relevan,
apakah laporan keuangan mencakup telah disajikan kembali; dan
03 informasi komparatif yang diharuskan • Kebijakan akuntansi yang tercermin dalam
menurut kerangka pelaporan keuangan informasi komparatif adalah konsisten dengan
04 yang berlaku dan apakah informasi kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
tersebut telah diklasifikasikan dengan periode kini, atau jika telah terjadi perubahan
tepat. dalam kebijakan akuntansi, apakah perubahan
tersebut sudah dicata dengan tepat dan
disajikan dan diungkapkan secara cukup.
SA 720 : Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam
Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

01

02 Standar audit ini mengatur tentang tanggungjawab


auditor atas informasi lain dalam dokumen yang
03 berisi laporan keuangan auditan dan laporan
auditor terkait. Dalam hal tidak terdapat ketentuan
04 khusus dalam perikatan, opini auditor tidak
mencakup informasi lain dan auditor tidak memiliki
tanggungjawab khusus untuk menentukan apakah
informasi lain tersebut telah disajikan dengan tepat.
07.
Standar Audit 800
SA 800 : Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun
Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

01 Mengatur pertimbangan khusus dalam penerapan SA 100-700 dalam audit atas laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus. SA 800 tidak menghilangkan ketentuan
yang tercantum dalam SA-SA lain, dan juga ditujukan untuk mengatur seluruh pertimbangan
02 khusus yang mungkin relevan dengan kondisi perikatan.

03 Beberapa istilah dari tujuan SA 800 yaitu :


a. Laporan keuangan bertujuan khusus : Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu
kerangka bertujuan khusus.
04 b. Kerangka bertujuan khusus : Suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi pengguna tertentu. Kerangka pelaporan keuangan
dapat berupa suatu kerangka penyajian wajar atau kerangka kepatuhan.
SA 805 : Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan Tunggal dan Suatu
Unsur, Akun, atau Pos Tertentu dalam Laporan Keuangan

SA ini berkaitan dengan dengan pertimbangan khusus atas penerapan SA-SA tersebut
01
untuk suatu audit atas laporan keuangan tunggal atau unsur, akun atau pos tertentu
dalam laporan keuangan. Tujuan auditor, pada saat menerapkan SA-SA dalam suatu
02
audit atas suatu laporan keuangan tunggal atau atas unsur, akun, pos tertentu
dalam laporan keuangan adalah untuk mengarahkan secara tepat pertimbangan
03 khusus yang relevan dengan :
• Penerimaan perikatan;
04 • Perencanaan dan pelaksanaan perikatan tersebut; dan
• Perumusan opini dan pelaporan atas laporan keuangan tunggal atau unsur, akun,
atau pos tertentu dalam suatu laporan keuangan.
SA 810 : Perikatan untuk Melaporkan Ikhtisar Laporan Keuangan

01

02 Standar Audit ini mengatur tanggungjawab auditor yang


berkaitan dengan perikatan untuk melaporkan ikhtisar
laporan keuangan yang berasal dari laporan keuangan
03 auditan sesuai dengan SA oleh auditor yang sama. Auditor
harus menerima suatu perikatan untuk melaporkan ikhtisar
04 laporan keuangan berdasarkan SA ini hanya ketika auditor
telah melakukan perikatan untuk melaksanakan audit
berdasarkan SA dari laporan tersebut ikhtisar laporan
keuangan tersebut diperoleh.
01

02

03
SESI DISKUSI
04

Do you have any questions?


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai