Pembimbing :
Disusun Oleh :
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 16 Oktober 2008
No Rekam Medis : 662xxx
Usia : 12 th 4 bulan 15 hari
Alamat : Cihelang Tonggoh,RT 2/RW 3, Ciheulang Tonggoh, Cibadak, Kab. Sukabumi
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 1 Maret 2021
Tanggal Pemeriksaan : 1 Maret 2021
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah Ibu
Nama : Tn. O Nama : Ny. N (alm)
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Sekarwangi dengan keluhan BAB cair disertai dengan mual dan muntah
sejak 1 hari sebelum masuk RS. Buang air besar dirasakan sebanyak 6 kali dengan kosistensi tinja cair
berwarna kuning, ampas sedikit disertai dengan lendir, tidak berbau busuk dan tidak disertai dengan
darah. BAB cair dirasakan pasien setelah memakan makanan tahlilan di rumah tetangga. Awalnya,
setelah makan makanan tersebut, pasien merasakan nyeri perut seperti dililit nyeri dirasakan pasien
hilang timbul.
BAB cair didahului dengan mual dan muntah dengan frekuensi 5 kali sehari, muntah berisikan makanan
yang dimakan namun lama kelamaan muntahan menjadi cair bening. Mual dan muntah dirasakan
terlebih setelah makan. Setelah muntah dan BAB cair pasien mengeluhkan panas badan, badan terasa
lemas, merasa sering haus dan buang air kecil sedikit. Pasien juga mengeluhkan nafsu makan nya
menurun.
ANAMNESIS
R. Penyakit dahulu
R. Penyakit keluarga
R. Pengobatan
Untuk mengobati mual dan muntahnya pasien meminum tolak angin
R. Alergi
Alergi makanan, obat-obatan maupun cuaca disangkal
R. Psikososial
Keluhan muncul setelah memakan makanan dari tahlilan tetangga
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Nadi : 137x/ menit
TD : 100/60 mmHg
RR : 23x/menit
Suhu : 37,8o C
Antropometri
• BB : 26 kg
•
STATUS GIZI
• Thorax
Inspeksi :Normochest (+), pergerakan dinding dada
• Ekstremitas
simetris (+/+), retraksi dinding dada (-), ictus cordis tidak
Superior : Akral hangat, anemis (-),
tampak
CRT < 2 detik
Palpasi :Vocal fremitus terasa sama di kedua lapang
Inferior : Sikatriks, Akral hangat (+),
paru, BJ S1S2 regular
CRT < 2 detik
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru (+/+)
Auskultasi : VBS ka=ki,
• Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) 18x/menit
Palpasi : Ascites (-) nyeri tekan seluruh lapang abdomen
(+), turgor kembali melambat
Perkusi : timpani (+)
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
Malabsorpsi Jamur
PENYAKIT
DIARE
Alergi
Sebab-sebab
lain
PATOMEKANISME
Invasi mikroorganisme ke
dalam mukosa usus
Contoh: rotavirus
Virus akan
berkembang biak dan Non disentri Disentri
memasuki apikal
usus halus
Karbohidrat bereaksi Bakteri yang tahan
Kerusakan apikal vili, dengan mikroflora oleh barrier asam
diganti oleh kripta kolon lambung
imatur menginvasi BAB berdarah dan
• Gas H2 → bau mukosa usus halus berlendir
Tidak dapat asam, BAB
menghasilkan laktase menyemprot Berkembang biak Bakteri sampai di
• Gas CO2 → kentut, dan mengeluarkan kolon dan
Malabsorbsi perut kembung enterotoksin, menginvasi sampai
karbohidrat kompleks • Diare cair, hiperemis merangsang adenil membentuk mikro
perianal siklase ulkus
Pada kasus :
Diare sekretorik
• Pasien mengalami BAB cair disertai
dengan lendir disertai mual dan muntah
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS • Keadaan umum
• Lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, • Tanda tanda dehidrasi
warna, bau, ada/tidak lendir dan darah. • Tanda-tanda vital
• Bila disertai muntah: volume dan frekuensinya.
• Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak
kencing dalam 6 – 8 jam terakhir.
• Makanan dan minuman yang diberikan selama Pada kasus :
diare. Adakah panas atau penyakit lain yang • Anak mengalami BAB Mencret 6x sehari disertai
menyertai seperti: batuk, pilek, otitis media, dengan lendir, mual, muntah setiap kali BAB
campak. • Terdapat demam 1 hari
• Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak • Batuk pilek disangkal
diare: memberi oralit, membawa berobat ke • Keluhan muncul setelah makan makanan dari
Puskesmas atau ke Rumah Sakit dan obat-obatan tahlilan tetangga
yang diberikan serta riwayat imunisasinya.
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
Tinja
Darah
Makroskopis : Tinja yang mengandung darah atau
darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah,
mucus bisa disebabkan oleh infeksi bakteri yang
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotic
menghasilkan sitotoksin
Mikroskopis : ditemukan leukosit
TATALAKSANA
• Memberikan air minum yang sudah direbus dan menggunakan air bersih
• Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
• Membuang makanan basi
• Buang air besar di jamban
• Membuang tinja bayi dengan benar
• Probiotik
• Prebiotik
KOMPLIKASI
● Dengan penggantian cairan yang adekuat dan perawatan yang mendukung, prognosis diare infeksius hasilnya sangat
baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. Seperti kebanyakan penyakit, morbiditas dan mortalitas
ditujukan pada anak-anak dan pada lanjut usia. .
THANK
S!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, incluiding icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.