Anda di halaman 1dari 16

Definisi

• Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. sebagian besar


oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain
(aspirasi, radiasi, dll)
Etiologi
• Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada
perbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi,
gambaran klinis dan strategi pengoatan. Spektrum mikroorganisme penyabab
pada neonatus dan bayi kecil berbeda dengan anak yang lebih besar. Etiologi
pneumonia pada neonatus dan bayi kecil meliputi Streptococcus gurp B dan
bakteri Gram negatif seperti E.colli, Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp. Pada
bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering disebabkan oleh infeksi
Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenzae tipe B, dan
Staphylococcus aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja,
selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan infeksi Mycoplasma pneumoniae.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

Anamnesis
• Batuk yang awalnya kering kemudian menjadi produktif dengan dahak purulen
bahkan bisa berdarah
• Sesak napas
• Demam
• Kesulitan makan/minum
• Tampak lemah
Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap
• Pada pneumonia virus dan juga pada pneumonia mikoplasma umumnya ditemukan
leukosit dalam batas normal ataus sedikit meningkat. Akan tetapi, pada pneumonia
bakteri didapatkan leukositosis yang berkisar antara 15.000-40.000/mm 3 dengan
predominan PMN. Leukopenia ( >5.000/mm3) menunjukan prognosis yang buruk.
Leukositosis hebat (< 3.000/ mm3) hampir selalu menunjukkan adanya infeksi bakteri,
sering ditemukan pada keadaan bakteriemi, dan risiko terjadinya komplikasi lebih tinggi.
C- Reactive Protein (CRP)
• CRP adalah suatu protein fase akut yang disintesis oleh hepatosit. Sebagai respon infeksi
atau inflamasi jaringan, produksi CRP secara cepat distimulasi oleh sitokin, terutama
inteleukin (IL) -6, IL-1, dan TNF. Meskipun fungsi pastinya belum diketahui, CRP sangat
mungkin berperan dalam opsonisasi mikroorganisme atau sel yang rusak.
Pemeriksaan mikrobiologik
• Pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan kecuali pada anak dengan pneumonia berat yang
dirawat di RS. Untuk pemeriksaan mikrobiologis dikatakan definitif bila kuman ditemukan
dari darah, cairan pleura, atau aspirasi paru.
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen toraks
• Gambaran foto rongen toraks pneumonia pada anak meliputi infiltrat
ringan pada satu paru hingga konsolidasi luas pada kedua paru. Pada
suatu penelitian ditemukan bahwa lesi pneumonia pada anak
terbanyak berada di paru kanan, terutama lobus atas. Bila ditemukan
di paru kiri, dan terbanyak di lobus bawah, maka hal itu merupakan
prediktor perjalanan penyakit yang lebih berat dengan resiko
terjadinya pleuritis lebih meningkat.
Tatalaksana pneumonia
Prognosis
• Pada umumnya anak akan sembuh dari pneumonia dengan cepat dan
sembuh sempurna, walaupun kelainan radiologi dapat bertahan
selama 6-8 minggu sebelum kembali ke kondisi normal. Pada
beberapa anak, pneumonia dapat berlangsung lebih lama dari 1 bulan
atau dapat berulang. Pada kasus seperti ini keumgnkinan adanya
penyakit lain yang mendasari harus dinvestigasi lebih lanjut, seperti
dengan uji tuberkulin, pemeriksaan hidroklorida keringat untuk
penyakit kistik fibrosis, pemeriksaan imunoglobulin serum dan
determinasi sub kelas IgG, bronkoskopi untuk identifikasi kelaianan
anatomis atau mencari benda asing, dan pemeriksaan barium meal
untuk refluks gastroesofageal.
Pencegahan
Untuk mencegah pneumonia perlu partisipasi aktif dari masyarakat
atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena pneumonia sangat
dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar rumah. Pencegahan
pneumonia bertujuan untuk menghindari terjadinya penyakit
pneumonia pada balita. Berikut adalah upaya untuk mencegah
terjadinya penyakit pneumonia :
• Perbaikan gizi balita
• Memberikan imunisasi lengkap pada anak
• Memeriksakan anak sedini mungkin apabila mengalami batuk
• Mengurangi polusi di dalam dan diluar
• Menjauhkan balita dari penderita batuk
Diagnosis Pneumonia
ANAMNESIS
Dasar diagnosis pneumonia menurut buku Pedoman Pelayanan Medis
IDAI adalah berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis didapatkan batuk yang
awalnya tidak berdahak lalu beberapa bulan kemudian menjadi
berdahak disertai dengan napas pasien yang terlihat megap-megap,
keluhan ini disertai dengan demam. Nenek pasien mengatakan bahwa
sejak 1 hari mengalami keluhan batuk, sesak dan demam ini, pasien
pernah mengalami muntah berisikan lendir.
Diagnosis Pneumonia
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak
lemah dengan nadi dalam batas normal. Kemampuan makan pasien
masih baik, pasien masih mau menyusu. Terdapat gejala distress napas
seperti takipneu, retraksi dinding dada (suprasternal), batuk berdahak
namun sudah jarang dan penurunan suara paru. Riwayat demam (+)
namun saat pemeriksaan pasien sudah tidak demam.
Diagnosis Pneumonia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang wajib dilakukan adalah radiologi. Pada
pasien ditemukan kesan TB paru aktif dengan bronkopneumonia dan
terdapat emfisema pulmonum bilateral. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan leukositosis (21000/mm3).
Menurut klasifikasi WHO, peningkatan frekuensi napas dan retraksi
subkosta dapat digunakan untuk mengklasifikasikan pneumonia. Pasien
termasuk anak berusia 14 bulan (kelompok usia 2 bulan – 5 tahun)
dengan pneumonia berat karena mengalami retraksi dada dan
takipneu.
Dasar Pemberian Terapi
• IVFD 2A 14 cc/jam
• Larutan 2A merupakan larutan yang terdiri dari glukosa 5% dan NaCl 0,9% dengan
perbandingan 1:1 yang terdiri dari dextrose monohidrat 55 g/dl, dextrose andhidrat 50
gr/dl, natrium 150 mmol/L dan klorida 150 mmol/L yang digunakan untuk mengaja
keseimbangan cairan dalam tubuh selama demam.
• Tatalaksana yang diberikan menurut Pelayanan Kesehatan Anak di RS (WHO) yaitu 100
cc/kgBB untuk 10 kg pertama, lalu 50 cc/kgBB untuk 10 kg berikutnya, selanjutnya 25
cc/kgBB untuk setiap tambahan kg BB-nya.
• Ampisilin 4 x 200 mg
Amoksisilin merupakan pilihan pertama untuk antibiotik oral pada anak usia <5 tahun
karena efektif melawan sebagian besar patogen yang menyebabkan pneumonia pada anak.
Antibiotik intravena diberikan pada pasien pneumonia yang tidak dapat menerima obat per
oral atau termasuk derajat pneumonia berat. Antibiotik yang dianjurkan yaitu salahsatunya
ampisilin 25-50 mg/kgBB/dosis IV.
Dasar Pemberian Terapi
• Nebulizer combivent ½ respules dan NaCl 0,93 cc tiap 6 jam
Nebulisasi combivent merupakan gabungan antara short acting muscarinic
antagonist + short acting beta adrenergic agonist bermanfaat dalam
memperbaiki mucocilliary clearance.
• Metilprednisolon 3 x 1,25 mg
Anti-inflamasi merupakan salah satu terapi antibiotik yang sering diberikan
pada pasien pneumonia. Steroid adalah zat anti inflamasi yang menekan
ekspresi sitokin proinflamasi dan berpotensi mencegah respon inflamasi.
Steroid juga berpengaruh terhadap kondisi sesak melalui efek anti-inflamasi
pada saluran nafas dengan menurunkan jumlah sel-sel inflamasi di saluran
napas.

Anda mungkin juga menyukai