Anda di halaman 1dari 17

REFLEKSI KASUS Olivia Chandra Devi (15711201)

STASE RADIOLOGI
IDENTITAS PASIEN

Nama / Inisial : Tn. P


Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
No RM : 608884
RESUME KASUS
Seorang pasien datang dengan keluhan sesak dan riwayat CKD pemeriksaan foto
thorax didapatkan hasil:
Corakan vaskuler meningkat dan mengabur
Kedua sudut costofrenicus lancip
Kedua diafragma licin
Cor , CTR >0,5
Sistema tulang tervisualisasi intact
Kesan :
Oedema pulmonum dan cardiomegali
LATAR BELAKANG

Penyakit Ginjal Kronis di dunia saat ini mengalami peningkatan


dan menjadi masalah kesehatan serius, hasil penelitian Global
Burden of Disease tahun 2010, Penyakit Ginjal Kronis merupakan
penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan
meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010.
Pada tahun 2013, sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800
penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal Ginjal. Menurut
data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%.
Prevalensi kelompok umur ≥ 75 tahun dengan 0,6% lebih tinggi
daripada kelompok umur yang lain.
Edema paru adalah komplikasi yang umum terjadi pada gagal ginjal kronik
maupun akut. Hipoalbuminemia, yang merupakan karakteristik dari gagal
ginjal kronik. menurunkan tekanan onkotik plasma dan dengan demikian
mendorong pergerakan cairan dari kapiler paru. Sebuah data dari studi
observasional menunjukkan, dari hampir 30.000 pasien gagal ginjal yang
dirawat di ICU dari 54 rumah sakit di 23 negara, ditemukan bahwa 5,7% dari
semua pasien mengalami kegagalan pernafasan akut selama mereka tinggal.
ASPEK MEDIKOLEGAL
1. Beneficence
merupakan prinsip dimana dokter bertindak untuk kepentingan
pasien dalam membantu mencegah bahaya atau hanya sekedar
mengobati masalah pasien.
=> Dalam kasus ini dokter sudah memberikan pemeriksaan
penunjang radiologis yang bermanfaat bagi kepentingan pasien.
Kecurigaan adanya edema pulmo pada kasus CKD dapat ditegakan
dengan modalitas foto thoraks
Non malaficence
merupakan prinsip dimana dokter tidak bertindak yang dapat
memperburuk pasien. Dokter memilih tindakan dengan resiko
terkecil.
=> Pada kasus ini pasien diberikan usulan pemeriksaan penunjang
yang sesuai dengan arah diagnosis dan tidak memberatkan pasien dari
segi klinis maupun ekonomis
Justice
Keadilan adalah prinsip dimana seorang dokter
memperlakukan secara adil sesuai dengan kaidahnya
demi kenyaman pasien. Perbedaan tingkat ekonomi,
politik, agama, kebangsaan, kedudukan sosial tidak
akan mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.
=> Dokter tetap memberikan pelayanan dan sikap
terbaik kepada pasien
Autonomy
merupakan prinsip dimana dokter menghormati
maratabat pasiennya. Dimana setiap pasien diperlakukan
sebagai manusia yang memiliki otonomi dengan
melakuakan informed consent, memberikan pasien hak
untuk menjalani pemeriksaaan, serta melibatkan pasien
dan keluarganya dalam mengambil keputusan.
REFLEKSI KEISLAMAN
Selama hidupnya manusia tidak akan lepas dari ujian, baik dalam bentuk kesusahan (dalam hal ini
adalah penyakit), maupun kesenangan, sebagai sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan, Allah
SWT berfirman:

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagia cobaan yang sebenear-
benarnya, dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (QS Al-Anbiya: 35)
REFLEKSI KEISLAMAN
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Tidaklah menimpa seorang
mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan,
bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan
dengannya dosa-dosanya.(HR. Muslim). Dari hadits tersebut dapat kita pahami bahwa
sakit dapat menghapuskan dosa yang pernah dilakukan.
REFLEKSI KEISLAMAN
Oleh karena itu, ketika manusia mengalami cobaan maka hendaknya selalu bersabar, sesuai dengan
firman Allah SWT :

”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah ayat 153).”
REFLEKSI KEISLAMAN
Islam mengajarkan pada umatnya untuk mau bersabar ketika diberikan cobaan oleh Allah SWT berupa
sakit atau lainnya. Ada banyak keutamaan yang ditawarkan bagi siapa saja yang mau bersabar dalam
menghadapi penyakitnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 10, yang berbunyi:

Artinya: “ Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan”.
REFLEKSI KEISLAMAN
Islam mengajarkan pada umatnya untuk mau bersabar ketika diberikan cobaan oleh Allah SWT berupa
sakit atau lainnya. Ada banyak keutamaan yang ditawarkan bagi siapa saja yang mau bersabar dalam
menghadapi penyakitnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 10, yang berbunyi:

Artinya: “ Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan”.
REFLEKSI KEISLAMAN

Dalil-dalil tersebut memberikan gambaran bahwa sesungguhnya manusia


memang tidak lepas dari yang namanya ujian yang diberikan oleh Allah
SWT akan tetapi sebagai seorang manusia harus bersabar dan
berhusnudzon kepada Allah bahwa cobaan yang diberikan (dalam hal ini
adalah sakit) insyallah teradapat penyembuhnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai