Anda di halaman 1dari 12

TOKSISITAS ARSEN

OLEH KELOMPOK 6:
Nurannisa Hasibuan 15330151
Salwa Alvonita Diaz Pratiwi 17330008
Puspadina Rahmah 18330722
Siti Darwia Manaf 18330730
Sindi Fahira Walalayo 19330709
Definisi
Arsen merupakan logam berat dengan valensi 3 atau 5, dan berwarna metal (steel-Grey).
Arsen dalam bentuk organik bersifat kurang toksik sedangkan bentuk anorganik bersifat
toksik.
Arsen (As) berasal dari kerak bumi yang bila dilepaskan ke udara sebagai hasil
sampingan dari aktivitas peleburuan bijih baruan, Arsen (As) dalam tanah berupa bijih,
yaitu arsenopirit dan orpiment, yang pada akhirnya bisa mencemari air tanah. Arsen (As)
merupakan unsur kerak bumi yang berjumah besar, yaitu menempati urutan keduapuluh
dari unsure kerak bumi, sehingga sangat besar kemungkinannya mencemari air tanah
dan air minum. .
Klasifikasi Arsen
Klasifikasi bentuk senyawa kimia dari arsen ada 3, yaitu :

1. Asam Arsenat
Asam Arsenat adalah senyawa kimia dengan rumus H3AsO4. Kristal putih,
higroskopik. rumus lain yang lebih deskriptif adalah AsO(OH)3. Asam yang tidak
berwarna ini merupakan analog asam fosfat
Asam arsenat disiapkan dengan mereaksikan arsen trioksida dengan asam nitrat
yang terkonsentrasi. Dinitrogen trioksida dihasilkan sebagai produk sampingan.
As2O3 + 2 HNO3 + 2 H2O → 2 H3AsO4 + N2O3
Klasifikasi Arsen

2. Asam Arsenit
Asam Arsenit adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia H3AsO3. Asam ini
dapat ditemukan dalam larutan berair, tetapi masih belum diisolasi sebagai materi
murni, meskipun As(OH)3 tetap menjadi bahan yang penting.
Senyawa asam arsenit bersifat racun dan korosif.
Untuk mempersiapkan As(OH)3, diperlukan proses hidrolisis arsen trioksida yang
berlangsung lambat.
Penambahan basa akan mengubah asam arsenit menjadi ion arsenit
[AsO(OH)2] − , [AsO2(OH)]2−, dan [AsO3] 3− .
Klasifikasi Arsen
3. Arsen Trioksida
Arsen Trioksida adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia As2O3. Setiap tahunnya
terdapat sekitar 50.000 ton arsen trioksida yang diproduksi di dunia. Kemudharatan bahan
ini masih diperdebatkan karena senyawa arsen sangat beracun. Dapat larut dalam asam
encer dan alkali, tidak dapat larut dalam pelarut organik,.

Arsen trioksida dapat dihasilkan lewat pemrosesan rutin senyawa arsen, termasuk
oksidasi (pembakaran) mineral arsenik di udara. Contohnya adalah pembakaran orpimen.

2 As2S3 + 9 O2 → 2 As2O3 + 6 SO2


Mekanisme
Toksisitas Mekanisme Masuknya Arsen dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari
Arsen makanan/minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus
halus kemudian masuk ke peredaran darah. Arsen adalah racun yang bekerja dalam
sel secara umum.Hal tersebut terjadi apabila arsen terikat dengan gugus sulfhidril (-
SH), terutama yang berada dalam enzim.

Kelompok sulfhidril sangat berperan mengikat arsen trivial yang membentuk kelat,
kelat dari dihidrofil-arsenat dapat menghambat reoksidasi dari kelompok akibatnya
bila arsen terikat dengan system enzim, akan terjadi akumulasi asam piruvat dalam
darah.
Toksikokinetik Arsen

Bahan kimia arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan makanan,
saluran pernafasan serta melalui kulit walaupun jumlahnya sangat terbatas. Arsen yang
masuk ke dalam peredaran darah dapat ditimbun dalam organ seperti hati, ginjal, otot,
tulang, kulit dan rambut.
Pada keracunan arsen, menurut Casarett dan Doull’s Arsen mempunyai waktu paruh
yang singkat (hanya beberapa hari), sehingga dapat ditemukan dalam darah hanya pada
saat terjadinya paparan
Arsen dapat masuk kedalam tubuh
melalui:
Melalui saluran pernafasan
saluran pencernaan (tertelan) Kulit (Kontak dengan Kulit) (terhirup)

Arsen yang masuk ke Bagian Kulit yang sering terpapar Arsen yang masuk melalui pernafasan
kerongkongan kemudian ke arsen adalah tangan dan lengan dapat berupagas uap mist fume dan
lambung terus ke usus dan bawah, arsen tersebut dapat debu halus yang tidak dapat dilihat
diserap masuk kedalam aliran merusak.kerusakan dapat berupa oleh mata. Arsen yang masuk melalui
darah dan selanjutnya tersebar bercak-bercak atau bintik berwarnah saluran pernafasan dapat berupa iritasi
keseluruh tubuh. kemerahan luka bakar dan pada mukosa hidung dan saluran
peradangan kulit pernfasan dan dapat pula merusak
jaringan paru
Toksikodinamik Arsen
Efek Akut Efek Kronis
Paparan akut dapat terjadi jika Gejala klinis yang Nampak pada paparan
tertelan (ingestion) sejumlah 100 mg kronis dari arsen adalah peripheral
As. Gejala yang dapat timbul akibat neurophaty (rasa kesemutan atau mati
paparan akut adalah mual, nyeri rasa) lelah, hilangnya reflex, anemia,
perut, diare, kedinginan, kram otot gangguan jantung, gangguan hati,
dalam beberapa menit atau beberapa gangguan ginjal, keratosis telapak tangan
jam setelah mengisap preparat arsen. maupun kaki, hiperpigmentasi kulit dan
dermatitis
Penatalaksanaan Toksisitas
Arsen

1. Pertolongan Pertama Keracunan Arsen


Pada keracunan arsen akibat tertelan arsen, tindakan yang terpenting
adalah merangsang reflex muntah. Jika penderita tidak sadar (Shock)
perlu diberikan infus.

Pada keracunan akut, jika dilakukan penanganan dengan baik maka


akan kembali normal setelah sekitar 1 minggu atau lebih. Pada
keracunan kronis akan kembali normal dalam waktu 6-12 bulan.
Penatalaksanaan Toksisitas Arsen

2. Upaya Pengendalian Keracunan Arsen


Pencegahan keracunan arsen dan persenyawaannya terutama ditujukan kepada tata cara memeperlakukan
bahan kimia berbahaya dengan kriteria racun dan upaya menekan kadar debu arsen di udara tempat kerja.
Usaha pencegahan terjadi paparan arsen secara umum adalah pemakaian alat proteksi diri bagi semua
individu yang mempunyai potensi terpapar oleh arsen. Alat proteksi diri itu tersebut misalnya:
● Masker yang memadai
● Sarung tangan yang memadai
● Tutup Kepala
● Kacamata Khusus

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai