Anda di halaman 1dari 12

STERILISASI

Kelompok 1
• Alvira Alwa Setyorini 1841420061
• Aprillia Damayanti 1841420038
• Gilang Haryo Sembodo 1841420079
• Masita Rachmawati 1841420002
• Muhammad Zufar Rusdi 1841420039
• Zuyyin Gitya Humam N 1841420045
CONTENTS

01. Definisi Sterilisasi


03. Metode Sterilisasi
Sterilisasi dengan aliran panas

02. Tujuan Sterilisasi Sterilisasi heat shock


Sterilisasi aseptik
Sterilisasi hot-filling
Definisi

Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk


dalam bentuk spora. Sterilisasi mengacu pada proses apa pun yang menghilangkan,
membunuh, atau menonaktifkan semua bentuk kehidupan (khususnya mengacu pada
mikroorganisme seperti jamur, bakteri, spora, organisme eukariotik uniseluler seperti
Plasmodium, dll.) dan agen biologis lain seperti prion yang ada di permukaan tertentu,
benda atau cairan, misalnya makanan atau media kultur biologis.
Pembagian jenis mikroorganisme berdasarkan ketahanannya terhadap proses steril
adalah resistensi tertinggi endospora: bakteri, Resistensi sedang: cystprotozoa, spora
seksual fungi (zygospora), beberapa virus (virus tanpa kapsul lebih resisten dari pada
virus berkapsul, virus paling resisten adalah hepatitis B dan poliovirus), beberapa sel
vegetatif baketri (sel paling resisten adalah Mycobacterium tuberculosis, Staphylococcus
aureus, dan spesies Pseudomonas). Serta resistensi rendah sebagian besar sel vegetatif
bakteri, hifa atau spora fungi umum, virus, yeast dan tropozoit.
Tujuan

Tujuan Sterilisasi:

- Membunuh berbagai bakteri, patogen, virus, spora,

jamur, dan kontaminan lain yang ada di dalam air.

- Sterilisasi membasmi semua mikroorganisme atau

mikroba baik yang berbahaya maupun yang tidak.


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air maka air
digolongkan menurut peruntukannya menjadi 4:

Golongan A yaitu air yang dapat Golongan B yaitu air


digunakan sebagai air minum secara yang dapat digunakan
langsung tanpa pengolahan terlebih sebagai air baku air
dahulu. minum.

Golongan C yaitu air Golongan D yaitu air yang dapat


yang dapat digunakan digunakan untuk keperluan pertanian
untuk keperluan dan dapat dimanfaatkan untuk usaha
perikanan dan perkotaan, industri, dan pembangkit
peternakan. listrik tenaga air.
Metode
Sterilisasi
Sterilisasi
dengan Aliran Panas

Peristiwa pemberian panas pada sterilisasi sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas.
Perpindahan panas (heat transfer) adalah ilmu yang mempelajari perpindahan energi yang
terjadi karena adanya perbedaan temperatur diantara benda atau material. Semakin banyak
panas yang diberikan, akan sebanding dengan perubahan suhunya. Sesuai dengan persamaan
∆Q = mc∆T
yang berarti kalor (∆Q) berbanding lurus dengan masa zat (m), kenaikan suhu (∆T) dan kalor
jenis zat (c).
Sterilisasi
Heat shock

• Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan bahwa spesies spora sangat berbeda dalam
kerentanannya terhadap disinfektan dan responsnya terhadap heat shock setelah perawatan
disinfektan.
• Perbedaan dalam ketahanan spora dan pemulihan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor tetapi
tidak terbatas pada, ada atau tidaknya gen tambahan pada plasmid, perbedaan genetik berbasis
kromosom antar spesies, dan oleh interaksi antara produk gen dari plasmid dan kromosom.
• Metode Resmi AOAC 966.04 tentang Uji Aktivitas Sporisidal Disinfektan telah dievaluasi
ulang beberapa kali tetapi tidak satupun dari evaluasi ini membahas efek heat shock secara
langsung. Temuan penelitian ini mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4618609/#__sec2title
Sterilisasi Aseptik

• Cara aseptis pada prinsipnya adalah cara kerja untuk memperoleh sediaan steril dengan cara mencegah kontaminasi jasad renik/partikel
asing kedalam sediaan.
• Cara aseptik hanya bisa dilakukan khusus untuk zat aktif yang tidak tahan/rusak terhadap suhu tinggi, antibiotik dan beberapa hormon
merupakan contoh sediaan dengan perlakuan metode aseptis.
• Proses cara aseptisnya adalah melakukan sterilisasi pada semua bahan sediaan (pada awal sebelum pembuatan sediaan) sesuai dengan
sifat dari bahan yang digunakan. kemudian dilanjutkan pada proses pembuatan dan pengemasan dalam ruang steril atau didalam
laminar air flow untuk mencegah kontaminasi.
Sterilisasi
Hot-filling

• Hot-filling adalah pengemasan bahan dalam kondisi panas setelah proses


pasteurisasi ke dalam kemasan steril, misalnya botol atau gelas jar, lalu
ditutup rapat kedap udara dan didinginkan.

• Banyak dilakukan untuk produk minuman yang memiliki pH rendah


untuk tujuan pasteurisasi dan dikombinasikan dengan teknik pengawetan
lain, misalnya penambahan bahan pengawet atau pendinginan

• Pada proses hot-filling, botol dan tutup botol dibersihkan cukup hanya
dengan menyemprotnya dengan udara karena proses hot-filling akan
menjadikan wadahnya steril.

• Akan tetapi, tidak semua kemasan dapat digunakan untuk proses ini
karena kemasan tersebut dapat melengkung (collapse) jika mendapat
perlakuan suhu tinggi. Oleh karena itu, kemasan yang sering digunakan
dalam proses hot-filling yaitu kemasan yang terbuat dari plastik berbahan
polietilena tereftalat (PET) yang tahan terhadap suhu tinggi.

Alat pada proses hot-filling yang sering digunaan


terbuat dari stainless steel.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai