Sterilisasi
Sterilisasi
Kelompok 1
• Alvira Alwa Setyorini 1841420061
• Aprillia Damayanti 1841420038
• Gilang Haryo Sembodo 1841420079
• Masita Rachmawati 1841420002
• Muhammad Zufar Rusdi 1841420039
• Zuyyin Gitya Humam N 1841420045
CONTENTS
Tujuan Sterilisasi:
Peristiwa pemberian panas pada sterilisasi sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas.
Perpindahan panas (heat transfer) adalah ilmu yang mempelajari perpindahan energi yang
terjadi karena adanya perbedaan temperatur diantara benda atau material. Semakin banyak
panas yang diberikan, akan sebanding dengan perubahan suhunya. Sesuai dengan persamaan
∆Q = mc∆T
yang berarti kalor (∆Q) berbanding lurus dengan masa zat (m), kenaikan suhu (∆T) dan kalor
jenis zat (c).
Sterilisasi
Heat shock
• Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan bahwa spesies spora sangat berbeda dalam
kerentanannya terhadap disinfektan dan responsnya terhadap heat shock setelah perawatan
disinfektan.
• Perbedaan dalam ketahanan spora dan pemulihan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor tetapi
tidak terbatas pada, ada atau tidaknya gen tambahan pada plasmid, perbedaan genetik berbasis
kromosom antar spesies, dan oleh interaksi antara produk gen dari plasmid dan kromosom.
• Metode Resmi AOAC 966.04 tentang Uji Aktivitas Sporisidal Disinfektan telah dievaluasi
ulang beberapa kali tetapi tidak satupun dari evaluasi ini membahas efek heat shock secara
langsung. Temuan penelitian ini mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4618609/#__sec2title
Sterilisasi Aseptik
• Cara aseptis pada prinsipnya adalah cara kerja untuk memperoleh sediaan steril dengan cara mencegah kontaminasi jasad renik/partikel
asing kedalam sediaan.
• Cara aseptik hanya bisa dilakukan khusus untuk zat aktif yang tidak tahan/rusak terhadap suhu tinggi, antibiotik dan beberapa hormon
merupakan contoh sediaan dengan perlakuan metode aseptis.
• Proses cara aseptisnya adalah melakukan sterilisasi pada semua bahan sediaan (pada awal sebelum pembuatan sediaan) sesuai dengan
sifat dari bahan yang digunakan. kemudian dilanjutkan pada proses pembuatan dan pengemasan dalam ruang steril atau didalam
laminar air flow untuk mencegah kontaminasi.
Sterilisasi
Hot-filling
• Pada proses hot-filling, botol dan tutup botol dibersihkan cukup hanya
dengan menyemprotnya dengan udara karena proses hot-filling akan
menjadikan wadahnya steril.
• Akan tetapi, tidak semua kemasan dapat digunakan untuk proses ini
karena kemasan tersebut dapat melengkung (collapse) jika mendapat
perlakuan suhu tinggi. Oleh karena itu, kemasan yang sering digunakan
dalam proses hot-filling yaitu kemasan yang terbuat dari plastik berbahan
polietilena tereftalat (PET) yang tahan terhadap suhu tinggi.