Anda di halaman 1dari 19

Pondasi

Telapak Persegi
Tujuan :
Agar mahasiswa dapat menjelaskan :
• Kapan digunakan Pondasi Telapak
Persegi
• Bagaimana merencanakan Pondasi
Telapak Persegi
Kapan digunakan Pondasi
Telapak Persegi ?
Pondasi telapak Persegi digunakan
bila ruang untuk membuat pondasi
telapak bujur sangkar tidak
memungkinkan.
Pondasi telapak persegi lebih efektif
bila sisi panjang diperuntukan
menahan momen lentur.
Prosedur Perencanaan
Prosedur perencanaan Pondasi Telapak Persegi
pada dasarnya sama saja dengan Pondasi
Telapak Bujur sangkar, hanya saja gaya geser
dan momen lentur satu arah perlu ditinjau
untuk kedua arah utama, kecuali bila yakin arah
lain tidak menentukan .
Contoh Soal
Rencanakan Pondasi Telapak Persegi yang akan
memikul beban mati (WDL) 750 kN dan momen 50 kNm,
Beban hidup (WLL) 500 kN dan momen 100 kNm.
Kolom berukuran 50 x 60 cm, tegangan tanah ijin 250
kN/m2 pengaruh tanah timbunan diabaikan. Digunakan
beton dengan fc’ = 25 Mpa dan fy 350 Mpa.
50 kNm
750 kNm

100 kNm
500 kNm
Penyelesaian
Tebal plat ditaksir 60 cm
•Tegangan ijin tanah = 250 kN/m2
•Berat sendiri pondasi = 0,6 x 24 = -14,40 kN/m2
Tegangan netto ijin tanah (σnet) = 235,6 kN/m2
WDL  WLL 750  500
Luas bidang dasar Aperlu    5,3 m 2
 net 235,6
Lebar pondasi ditetapkan B = 200 cm
53000
Panjang Pondasi L =  265 cm  270 cm
200
M M DL  M LL 50  100
Eksentrisitas e    0,12 m
W WDL  WLL 750  500

e  0,12 m

Garis sumbu Pondasi


Tegangan netto akibat beban berfaktor
Beban berfaktor

WU  1,2WDL  1,6WLL  1,2  750  1,6  500  1700 kN


Tegangan netto berfaktor
WU 1700
 U  net    315 kN / m 2
B  L 2,00  2,70

Kontrol kekuatan geser

Tebal efektif

d B  h  p  D  0,5D  600  70  20  10  500 mm

d L  h  p  0,5 D  600  70  10  520 mm


Penampang kritis pondasi
Aksi dua arah Aksi satu arah

d d

d /2 d /2 d d
Untuk aksi dua arah
VU   U  net  luas beban geser
  U  net   B  L    a1  d  a2  d  
 315  2,0  2,7    0,6  0,5 0,5  0,5 
 1355 kN
Gaya geser nominal
 VU  1 / 3 b0  d fc'  b0  2 a1  d   2 a2  d 

 0,6 1 / 3  21100  100 500 25

 2100000 N  2100 kN  VU  OK
Untuk aksi satu arah
Besar kedua sisi dasar pondasi tidak sama panjang
sehingga perlu ditentukan gaya-gaya geser yang bekerja
pada kedua sisinya.
Gaya geser berfaktor
Arah pendek : VU   U  net  luas beban geser
 328  0,25  2,7  213 kN
Arah panjang : VU   U  net  luas beban geser
 328  0,67  2,0  422 kN

Gaya geser nominal :


 VU  1 / 6 bW  d fc'  bW  B

 0,6 1 / 6  2000   500 25  500008 N  500 kN  422 kN  OK


Perhitungan momen lentur
Arah panjang

M U  1 / 2  315  1,17   2,0  431 kNm


2

Arah pendek
2
 B  a2 
M U  1 / 2   U  net   L
 2 
 1 / 2  315   0,75  2,7  239 kNm
2
Perhitungan luas tulangan
Tulangan arah memanjang
MU 431 1000 1000
k   0,9376
 b  d 0,85  2000   520 
2 2

0,85  f 'c  2k  0,85  25  2  0,9376 


  1  1   
 1  1    0,002741
fy  0,85  f 'c 
 350  0,85  25 

Dari tabel konstanta perencanaan  min  0,0040 sehingga dipakai


sebagai rasio pada perhitungan luas tulangan.
A    b  d  0,004  2000  520  4160 mm 2
4160
Permeter lebar dibutuhkan A   2080 mm 2
2,0
Dipakai tulangan D19 – 125 = 2269 mm2
Tulangan arah memendek
MU 239 1000 1000
k   0,5199
 b  d 0,85  2700   520 
2 2

0,85  f 'c  2k  0,85  25  2  0,5199 


  1  1    1  1 

  0,00150
fy  0,85  f 'c 
 350  0,85  25 

Juga digunakan  min  0,0040 karena > dari 

A    b  d  0,004  2700  520  5400 mm 2

Luas tulangan ini harus didistribusikan ke jalur tengah


kolom selebar pondasi dan ke jaqlur tepi.
2 2
Atngh  *A * 5400  4596 mm 2
 1 (2,7 / 2,0)  1
4596
Luas tulangan permeter lebar A  2298 mm 2
2,0
Dipakai tulangan D19 -125 = 2269 mm2
Luas tulangan jalur tepi= Atp  5400  4596  804 mm 2
Dipakai tulangan tepi D19 – 150 = 1136 mm2

Perhitungan Tulangan Pasak


Tegangan tekan rencana dalam kolom
500   600 
2
PU M U
0,85  fc'    WX   30000000 mm 2
Ag WX 6
1700000 239000000
0,65 * 0,85 * 25  
300000 30000000
13,812 MPa  13,633 MPa .........(OK )
Ini berarti beban pada kolom dapat dipindahkan dengan
baik oleh telapak, meskipun demikian tetap disyaratkan
untuk menggunakan tulangan pasak minimum.
Apsk  min  0,005  Ag  0,005  600  500  1500 mm 2

Dipakai tulangan 6D20 = 1884 mm2

Kontrol Panjang Penyaluran Pasak


Tulangan pasak 6D20 harus dipasang di atas dan di
bawah pertemuan kolom dan telapak.
Panjang penyaluran Ld yang disyaratkan adalah :
db 20
Ldb  0,25  f y   0,25  350   260 mm
fc ' 25
Ldb  0,04  f y  d b  0,04  350  20  280 mm
Ldb min  200 mm
Panjang penjangkaran di bawah pertemuan kolom dan
pondasi L1 yang tersedia :
L1  h  p  2 Dtelapak  D pasak  600  70  2  20  20  470 mm  350 mm........(OK )

Jika tidak terpenuhi bisa diatasi dengan mempertebal


telapak.

Kontrol Lebar Retak


Dari tabel Smax dibawah untuk D20 dan fy =350 Mpa
diperoleh Smax = 234 mm > 125 mm jarak
tulangan memenuhi syarat.
Tabel Smaks untuk pengendalian retak pada plat.

Mutu Baja fy (MPa)


Diameter 350 400 450
(mm) dalam luar dalam luar dalam luar

D – 10 2332 416 1562 279 1097 196

D -16 1859 366 1245 245 875 172

D – 20 1619 234 1085 156 110 110

D - 28 1261 220 845 138 593 96


Gambar hasil disain

D19-125

D19-150
D19-125

3D20

3D20
L2

L1 = 0,47 m

D19-150 D19-125 D19-150


0,35 2,00 0,35

Anda mungkin juga menyukai