DISUSUN OLEH:
D E S T I N E A S I LVA N A P U T R I , S . K E D
1965050017
PEMBIMBING:
D R . D R . A G O H A R L I M , M A R S . , S P. K K . , F I N S D V. , F A A D V
Pasien dibawa oleh ibunya ke Poliklinik Kulit dan Kelamin dengan keluhan Bercak kebotakan
pada kepala sejak 2minggu yang lalu. Bercak kebotakan didahului dengan kerontokan rambut
yang makin meluas hanya pada daerah parietal. Area botak ditemukaran oleh ibu pasien saat
sedang menyisir rambut pasien. Pasien mengatakan tidak ada rasa gatal ataupun nyeri pada
area tersebut. Ibu pasien belum pernah mencoba mengobati keluhan tersebut dengan
penggunaan tonic rambut ataupun mengganti sampo. Riwayat kontak dengan binatang
peliharaan disangkal. Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat panas,trauma mencabut
rambut sendiri dan stres emosional.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit atopi seperti asma, dermatitis atopi atau rinitis alergika disangkal. Selain itu
riwayat kelainan tiroid, kelainan autoimun seperti Lupus eritematosis diskopid, anemia
pernisiosa dan miastenia gravis juga disangkal.
Keluarga pasien tidak pernah ada yang mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS
GENERALIS)
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda Vital
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 86x/menit
• Suhu : 36.7ºC
• Pernafasan: 18x/menit
• Berat Badan : 30 kg
• Tinggi Badan : 110 cm
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS
GENERALIS)
Kepala dan Leher
• Rambut: Pada regio parietal terdapat bercak soliter berbatas tegas, bulat, halus dengan diameter
kurang lebih 4 cm. Ditemui rambut tanda seru pada pinggir lesi dan mudah tercabut.
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Mulut : Tidak tampak geographic tongue
• Leher : Tidak teraba adanya perbesaran kelenjar getah bening. Tidak teraba benjolan
Thorax
• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
• Palpasi : vokal fremitus simetris
• Perkusi : sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, BJ 1 & 2 regular murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS
GENERALIS)
• Abdomen
• Inspeksi : mendatar
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : timpani, nyeri, ketok (-)
• Auskultasi : bising usus (+)
•
• Ekstremitas atas : Akral hangat, edema (-/-), warna kuku normal, onikolisis (-)
• Ekstremitas bawah : Akral hangat, edema (-/-), warna kuku normal, onikolisis (-)
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS
DERMATOLOGIS/VENEROLOGIS
1. Alopesia areata
2. Alopesia androgenetik
3. Tinea Kapitis
4. Trikotilomania
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Pemeriksaan
Hair pull test
Lampu Wood KOH
Pemeriksaan
histopatologik
TATALAKSANA
Non-Medikamentosa :
Medikamentosa :
4. Steroid intralesi (triamsinolon asetonid 5-10 mg/ml dengan jangka waktu pemberian
1x/minggu.
.
RESEP
Pro : An. A
Umur : 8 Tahun
Prognosis
• Ad vitam : Bonam
• Ad sanationam : Dubia ad Bonam
• Ad functionum : Bonam
TINJA UA N
PUSTA K A
DEFINISI
Alopesia areata (AA) atau disebut pitak merupakan kelainan inflamasi kronis
yang mengenai rambut dan kuku. Alopesia Areata dapat mengenai semua umur,
50% kasus sebelum berusia 20 tahun dan lebih banyak pada perempuan
dibanding dengan laki-laki.
GAMBARAN KLINIS