Anda di halaman 1dari 52

Memahami data hasil pengujian laboratorium untuk

pekerjaan jalan
a. Data tanah
b. Data aspal dan perkerasan

UMSU
27 – 28 Januari 2020
Pekerjaan Jalan

1. Tanah sebagai Sub Grade


2. Tanah sebagai bahan timbunan
Tipikal Struktur Perkerasan Lentur
Tipikal Struktur Perkerasan Kaku
Istilah dan Definisi
Perkerasan pada permukaan tanah asli
Tanah dasar perkerasan harus memenuhi kriteria berikut:
 harus mempunyai nilai CBR rendaman rencana minimum 6%;
 dibentuk dengan benar, sesuai dengan bentuk geometrik jalan;
 dipadatkan dengan baik pada ketebalan lapisan sesuai dengan
persyaratan;
 tidak peka terhadap perubahan kadar air;
 mampu mendukung beban lalu lintas pelaksanaan konstruksi.
Pemadatan lapangan
Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan SNI 1742 : 2 Cara uji
kepadatan ringan untuk tanah , pada rentang kadar air 3% < kadar air
optimum > 1% dengan syarat
95% kepadatan kering maksimum kedalaman > 30 cm
100% kepadatan kering maksimum kedalaman < 30 cm
Pengujian kepadatan lapangan dilakuan sesuai dengan SNI 2828 2011
Pekerjaan laboratorium

Sebelum pekerjaan lapangan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan


pengujian laboratorium benda uji yang diambil dari lapangan
Pemadatan laboratorium
Tabel Cara uji kepadatan ringan untuk tanah
Gambar Cetakan
silinder dan keping alas
(diameter 101,60 mm)
Gambar Cetakan silinder
dan keping alas (diameter
152,40 mm)
Perhitungan pemadatan
Grafik pengujian kepadatan
Pemadat proctor standard dan modified
Pengujian CBR laboratorium SNI 0744 2012
CBR (California Bearing Ratio)
perbandingan antara beban penetrasi suatu jenis material dan beban
standar pada kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama
Gambar alat CBR laboratorium
Tabel Dimensi
dan ukuran
peralatan CBR
Tampak depan Tampak
samping
Peralatan
1. Mesin Penetrasi
2. Piston penetrasi dari logam dengan diameter 49,63 ± 0,13 mm, luas
penampang 1935 mm2 (3 inci2)
3. Dua arloji ukur
4. Beban standar 13 kN (3000 lbs) pada penetrasi 2,54 mm (0,10 inci) dan 20
kN (4500 lbs) pada penetrasi 5,08 mm (0,20 inci)
Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Cara uji ini merupakan suatu prosedur yang cepat untuk melaksanakan
evaluasi kekuatan tanah dasar dan lapis fondasi jalan, dengan
menggunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Cara uji ini juga
merupakan cara alternatif jika pengujian CBR lapangan tidak bisa
dilakukan.
Pengujian tersebut memberikan kekuatan lapisan bahan sampai kedalaman
± 100 cm
Pengujian dilaksanakan dengan mencatat jumlah pukulan (blow) dan
penetrasi dari konus (kerucut logam) yang tertanam pada tanah/lapisan
fondasi karena pengaruh penumbuk kemudian dengan menggunakan
grafik dan rumus, pembacaan penetrometer diubah menjadi pembacaan
yang setara dengan nilai CBR.
Pembacaan dapat dilakukan untuk setiap 1 atau 2 tumbukan dan 5 sampai
10 tumbukan tergantung jenis bahan yang diuji
Gambar Penetrometer
konus dinamis (DCP)
Formulir
pengujian
penetrometer
konus dinamis
(DCP)
Formulir hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi
Hubungan nilai DCP dengan CBR
Contoh hasil pengujian
Tabel Faktor Penyesuaian Modulus Tanah Dasar Terhadap Kondisi Musim.

Nilai CBR desain = (CBR hasil pengujian DCP) x faktor penyesuaian


Pengujian densitas tanah lapangan
dengan alat konus pasir
SNI 2828 2011
Gambar Alat uji
densitas lapangan
tanah dengan konus
pasir
Tabel Volume minimum lubang uji dan berat contoh untuk kadar air
berdasarkan ukuran butir maksimum
Formulir pengujian metode uji densitas tanah di tempat (lapangan)
dengan alat konus pasir
Contoh pengisian formulir pengujian metode uji densitas tanah di
tempat (lapangan) dengan alat konus pasir
Cara koreksi kepadatan tanah yang
mengandung butiran kasar
SNI 1976:2008

Koreksi kepadatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tingkat


atau derajat kepadatan lapangan yang lebih teliti sesuai persentase
bahan butiran kasar yang digunakan.
Koreksi dilakukan pada kadar air dan kepadatan kering

1. Kadar air terkoreksi

wTk adalah kadar air terkoreksi dari contoh total (gabungan bahan
butiran halus dan kasar), dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
wf adalah kadar air bahan butiran halus, dinyatakan sebagai suatu
bilangan desimal;
wc adalah kadar air bahan butiran kasar, dinyatakan sebagai suatu
bilangan desimal;
Pf adalah persen massa bahan butiran halus;
Pc adalah persen massa bahan butiran kasar.
2. Kepadatan kering terkoreksi

ρdfk adalah kepadatan kering lapangan terkoreksi dari bahan butiran


halus, kg/m3 atau g/cm3;
ρdT adalah kepadatan kering lapangan dari contoh total, kg/m3 atau
g/cm3;
Pf adalah persen massa bahan butiran halus;
Pc adalah persen massa bahan butiran kasar;
k adalah suatu angka yang besarnya 1000 dikalikan dengan berat
jenis curah (Gm) kering oven bahan butiran kasar, kg/m 3
bahan butiran halus
tanah atau campuran agregat tanah yang lolos saringan No. 4 (4,75
mm) untuk cara A dan cara B atau lolos saringan 3/4” (19,0 mm)
untuk cara C dan cara D

bahan butiran kasar


tanah atau campuran agregat tanah yang tertahan saringan No. 4
(4,75 mm) untuk cara A dan cara B atau tertahan saringan 3/4” (19,0
mm) untuk cara C dan cara D
Formulir kepadatan kering laboratorium dikoreksi terhadap kepadatan
kering lapangan
Formulir kepadatan basah lapangan dikoreksi terhadap kepadatan
laboratorium
Cara uji analisis ukuran butir tanah
SNI 3423:2008

Cara uji ini dilakukan untuk mendapatkan gradasi (distribusi ukuran butiran)
tanah terdiri atas 2 cara
yaitu Cara uji analisis hidrometer dan cara uji analisis saringan .
Cara uji analisis hidrometer

Cara uji analisis hydrometer dilakukan untuk tanah dengan ukuran


butir lolos saringan No.200 (0,075 mm)

Cara uji analisis saringan

Cara uji analisis saringan dilakukan untuk tanah dengan ukuran tertahan
saringan nomor 200 (0,075 mm)
Gambar alat hidrometer
Gambar saringan
NO. AYAKAN DIAMETER LUBANG AYAKAN
(mm)

4 4.75

6 3.35

8 2.36

10 2.00

20 0.85

30 0.60

40 0.425

50 0.30

60 0.25

80 0.18 Tabel ukuran saringan


100 0.15

140 0.106

170 0.088

200 0.075

Anda mungkin juga menyukai