Anda di halaman 1dari 46

PT.

POWER SUMBER SOLUSINDO


Bona Indah Business Centre No.8J Jl. Karang Tengah Raya- Lebak Bulus Jakarta Selatan 12440
Telp. 021- 8778 7736 Fax. 021- 8778 7735 Email: sales@ptpss.com
HAZID & RISK ASSESSMENT

Adalah proses mengidentifikasi


Sumber-sumber Bahaya, penilaian
Resiko, dan tindakan untuk
menghilangkan serta mengurangi
Resiko secara terus menerus.
APLIKASI DI TEMPAT KERJA

• Untuk mengidentifikasi sumber bahaya yang


berhubungan dengan proses pelaksanaan kerja
dan peralatan
• Untuk mengidentifikasi pola pengendalian yang
efektif
• Untuk mengimplementasikan metoda yang
sesuai yang dapat diketahui dan
dikomunikasikan kepada para pekerja
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerugian
(harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.

al zahr
Resiko terdiri dari 2 dimensi:

Akibat Kesempatan
(Consequence) (Probability)
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
 
PROBABILITY
Sample of Qualitative Risk Matrix
INJURIES ENVIRONMENT MATERIAL 5 4 3 2 1
POLLUTION DAMAGE  

US$ >5 1-5 6 - 12 14 days 1 - 14


years years months - 6 mths days  

Fatal > 100 m3 > 75 150 225 300 375 1


1,000,000  
C
Serious injury with pos- > 10 m3 > 100,000 25 50 75 100 125 2 O
sible disablement N  
S
Serious injury > 1 m3 > 10,000 10 20 30 40 50 3 E
Q  
U
Medical treatment injury > 100 litres > 1,000 5 10 15 20 25 4 E
N  
C
First aid treatment < 100 litres < 1,000 1 2 3 4 5 5 E
injury  

High Risk Medium Low Risk


Risk
 
FOUR STEPS TO RISK ASSESSMENT

1 Identify the hazards

Have the
Assess the risks control
2
measure
eliminated
3
Control the risk? or reduced
the risks?

4 Monitor and review


HAZARD IDENTIFICATION
METHODS
Beberapa metoda yang dapat diaplikasikan untuk
mengidentifikasi bahaya-bahaya di tempat kerja,
antara lain;
 Inspection
 Survey
 Audit
 Questionnaire
 Etc.
1 Elimination

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
Contoh-Contoh Pengendalian Resiko
Menghilangkan (Elimination)
 Menghilangkan sumber bahaya kaki tersangkut/terbentur (trip hazard) di
atas lantai
 Membuang/ memusnahkan bahan kimia yang tidak diperlukan lagi
 Memperbaiki peralatan yang rusak

Penggantian (Subtitution)
 Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah
tingkat bahayanya
 Mengganti pasir silika (sand blasting) dengan copper slag (grit blasting)
pada pekerjaan abbrfasive blasting
 Mengganti proses kering dengan proses basah
 Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling
Contoh-Contoh Pengendalian Resiko
Rekayasa (Engineering)
 Program desain ulang untuk mengurangi tingkat kebisingan
 Memasang/ mengatur ventilasi udara di daerah lingkungan
pengecatatan
 Memasang pagar pengaman mesin pada bagian-bagian mesin yang
bergerak
 Menggunakan anti-glare screen pada layar monitor komputer
 Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada
pekerjaan oxy-cutting

Administrasi (Administrative)
 Pemeliharaan secara reguler
 Mendesain ulang cara kerja
 Penyediaan SOP
 Membatasi paparan pekerja terhadap bahaya
 Pelatihan
Contoh-Contoh Pengendalian Resiko
Alat Pelindung Diri (PPE)

 Helmet
 Safety shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 Safety gloves
ACCEPTANCE CRITERIA

Semua Resiko harus dikurangi ke arah


tingkat As Low As Reasonably
Practicable (ALARP). Untuk
mengidetifikasi potensi kerugian
gunakan tabel matriks kualitatif.
Tinjauan Ulang dan Pemantauan
Resiko
Setelah pengendalian resiko yang sesuai diterapkan, perusahaan
harus melalukan tinjauan ulang dan memantau pengendalian
resiko untuk meyakinkan pengendalian resiko yang dilakukan
benar-benar efektif. Manajemen juga harus siap dengan bayaha-
bahaya baru pada waktu-waktu mendatang.

Bahaya-bahaya tersebut kemungkinan datang dari:


 Penggunaan teknologi baru

 Peralatan/ bahan material baru

 Cara-cara kerja baru

 Lingkungan kerja yang berganti

 Pekerja baru
Pa g e :

Ge ne ra l Risk Asse ssm e nt Da te :

Lo c a tio n

Le a d :
Me m b e rs :
Pro je c t :
Ac tivity :
HAZARDS Co nse que nc e s De sc riptio n Initia l Risk Mitig a tio n Re sidua l Risk Re c o m m e nda tio n

Welding Operations  Personal injury and  Conduct Task-


illness may occur to Briefing/Toolbox Talk
workers, e.g. burn injury, regularly
foreign body enter eye,  Wear appropriate PPE
eye injury due to ultra-  Wear appropriate clothing
violet/UV, painful, etc.  Perform safe and health
practices
 Provide adequate
ventilation and/or
mechanical fume extraction
equipment
 Portable screens shall be
used where appropriate
 Consideration shall be
given to the effect of
sparks and slag
 Avoid trip hazards by
maintaining standard
housekeeping
 Damage to Welding  Conduct daily check of
Machine, cables and welding machine, electric
other equipment sources, hoses and air
compressor unit
 Conduct preventive
maintenance and
inspection regularly
 Ensure cable connection
well fitted
 Explosion/fire caused by  Signs and barricades shall
flammable be installed beneath hot
llliquid/materials, papers, work operations
plastics.  Combustible materials shall
be removed or covered.
MACAM-MACAM TEKNIK HAZID &
RISK ASSESSMENT

• General HIRARC
• Hazard & Operability Study (HAZOP)
• Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
• Event Tree Analysis
• Fault Tree Analysis
• What If Technique
• Job Safety Analysis
Hazard Evaluation Techniques 1

1. Safety Review
2. Checklist Analysis
3. Relative Ranking
4. Preliminary Hazard Analysis (PHA)
5. What-If Analysis
Biasanya dipergunakan untuk Plant sebelum
commisioning, efisien utk melihat secara keseluruhan
bahaya yang terkandung dalam Plant yang besar dan
kompleks prosesnya. Sangat penting untuk
meningkatkan cost effectiveness dan safety.
Hazard Evaluation Techniques 2

1. What-If/Checklist Analysis
2. Hazard and Operability (HAZOP) Analysis
3. Failure Modes and Effects Analysis (FMEA)
Sangat memuaskan untuk melaksanakan analisa
secara rinci terhadap bahaya selama tahap
design dari proses dan selama operasi rutin
Hazard Evaluation Techniques 3

1. Fault Tree Analysis


2. Event Tree Analysis
3. Cause-Consequence Analysis
Memerlukan training khusus dan pelaksana
yang ahli untuk melaksanakan metoda ini.
Di samping itu diperlukan waktu dan effort
lebih banyak untuk melaksanakan pendekatan
lebih menyeluruh.
STANDARD OPERATING
PROCEDURE (SOP)/ JOB
SAFETY ANALYSIS (JSA)

PT. POWER SUMBER SOLUSINDO


Bona Indah Business Centre No.8J Jl. Karang Tengah Raya- Lebak Bulus Jakarta Selatan 12440
Telp. 021- 8778 7736 Fax. 021- 8778 7735 Email: sales@ptpss.com
TUJUAN

• Memberikan peserta pelatihan tentang


pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan
dalam penyiapan SOP dan penerapan JSA
• Peserta mampu mendemontrasikan ketrampilan
penerapanya
• Peserta mampu mempresentasikan JSA kepada
atasan dan teman sekerjanya sehingga program
ini akan diaplikasikan di tempat kerja setiap
hari.
Manfaat SOP/ JSA

 SOP harus dipastikan ada pada setiap


pekerjaan
 JSA harus disiapkan untuk pekerjaan-
pekerjan tertentu, seperti sifatnya yang
kritikal, baru, jarang dikerjakan
Dimana dengan diaplikasikannya akan
didapat pekerjaan yang handal, memenuhi
standar mutu, dengan tetap memperhatikan
keselamatan kerja (HES).
Ketentuan SOP
 Merupakan langkah-langkah kerja tertulis
yang terfokus pada pelaksanaan pekerjaan
untuk mengurangi resiko kerugian dan
mempertahankan kehandalan.
 Dalam penulisannya mempunyai batasan-
batasan operasi peralatan dan keselamatan,
prosedur menghidupkan/ mengoperasikan/
mematikan peralatan.
 Mengacu pada perhitungan desain yang
dibuat, spesifikasi pabrik, dan peraturan
perundangan terkait dengan HES.
Ketentuan JSA
 Pendekatan struktural untuk mengidentifikasi
potensi bahaya dalam suatu pekerjaan dan
memberikan langkah-langkah perbaikan.
 Identifikasi bahaya harus mencakup:
kecederaan, kebakaran/ peledakan, kerusakan
properti, gangguan proses, pencemaran
lingkungan.
 Formulir JSA harus mencakup sekurang-
kurangnya informasi pekerjaan, pihak-pihak
yang terlibat, langkah-langkah dasar pekerjaan,
potensi bahaya, dan rekomendasi tentang
prosedur kerja aman.
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN
JSA
1. Pilih pekerjaan yang akan dianalisa
2. Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah
yang logis
3. Identifikasi bahaya-bahaya dari setiap
langkah kerja
4. Rekomendasi menghilangkan/ mengurangi
bahaya/ resiko
5. Catat JSA dalam formulir standar
6. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan JSA tsb.
LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah 1
PILIH PEKERJAAN YANG AKAN DIANALISA

PEKERJAAN YANG MANA YANG MEMERLUKAN JSA?

 Pekerjaan dimana pengalaman lewat berpotensi


terhadap kecederaan, kebakaran/peledakan,
terganggu proses, pencemaran lingkungan
 Pekerjaan yang kritikal
 Pekerjaan baru
 Pekerjaan yang berubah
 Pekerjaan dimana terlibatnya personil baru
melaksanakan pekerjaan tersebut
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 2
PECAHKAN PEKERJAAN MENJADI
LANGKAH-LANGKAH YANG LOGIS
 Identifikasi langkah-langkah simple yang
akan dilakukan.
 Secara umum sebaiknya kurang dari 10
langkah.
PENGISIAN LANGKAH KEDUA DALAM FORMULIR JSA

Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate


or reduce potential
hazards
Memecah suatu pekerjaan
menjadi langkah-langkah,
seperti: apa yang pertama
anda lakukan, selanjutnya dan
seterusnya. Anda dapat
melakukannya dengan jalan:
(1). Menganalisa pekerjaan
tsb.

(2.) Diskusi dengan operator/


pekerja

(3). Menggambarkan
pekerjaan tsb, sesuai dengan
pengetahuan anda,
(4) Kombinasi ketiga-tiganya.

Catat langkah-langkahnya
sesuai dengan
pelaksanaannya. Terangkan
apa yang dikerjakan, tidak
perlu terlalu detail.
CONTOH

LANGKAH KERJA PEKERJAAN


LAS & PEMOTONGAN DGN
API

1. Penyiapan silinder gas, cutting


torch (suluh), selang-selang dan
peralatan lain dan objek yang
akan dilas/ dipotong.

2. Mengidupkan torch (suluh).

3. Memotong objek dengan toch.

4. Mengelas objek dengan torch.

5. Melepas peralatan dan


membersihkan tempat kerja.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3
IDENTIFIKASI BAHAYA-BAHAYA DARI SETIAP
LANGKAH KERJA
Pertimbangan terhadap bahaya pisik berikut:
 Tekanan
 Sumber-sumber penyalaan api terbuka
 Gas dan Cairan mudah terbakar
 Botol gas bertekanan
 Bejana tekan
 Kelistrikan
 Penanganan bahan kimia
 Gesekan
 Peralatan berputar
 Kendaraan mobil
 Ketinggian
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan terhadap mekanisme
terjadi cedera:
 Tertumbur
 Terperangkap dalam atau apada
 Regangan otot
 Objek terjatuh
 Saling menumbur
 Terpeleset/jatuh
 Terhirup
 Kebakaran/ledakan
 Paparan gas/panas/asap/debu/kimia
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan terhadap bahaya pisik berikut
(Lanjutan):
 Udara
 Objek panas
 Penggunaan peralatan & perkakas
 Saluran pemipaan
 Vibrasi
 Kebisingan
 Penumpukan material
 Daerah rawan petir
 Tempat tertutup
 Tempat masuk
 Objek bergerak
 Radiasi
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan terhadap mekanisme
terjadi cedera:
 Tertumbur
 Terperangkap dalam atau apada
 Regangan otot
 Objek terjatuh
 Saling menumbur
 Terpeleset/jatuh
 Terhirup
 Kebakaran/ledakan
 Paparan gas/panas/asap/debu/kimia
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan lain:
 Pencemaran lingkungan
 Kerusakan peralatan
 Faktor manusia (seperti kompetensi, training, sehat, lelah,
dll.)
 Opersi bekesinambungan
 Teman sekerja
SUMBER-SUMBER BAHAYA

Dari langkah kerja ke 3:


Memotong objek dengan torch.

1. Gas oksigen dan asetilen bercampur dalam torch dan selang


menyebabkan ledakan dan kebakaran pada selang, torch dan
silinder

2. Decomposition (pecah molekul) asetilen karena tekanan tidak


seimbang menyebabkan peledakan dan kebakaran pada selang dan
torch

3. ………….
PENGISIAN LANGKAH KEDUA DALAM FORMULIR JSA

Sequence of basic job Potential accidents or Recommended to eliminate


steps hazards or reduce
potential hazards
Untuk setiap langkah, Tanya
pada diri sendiri: kecelakaan
apa yang dapat terjadi ketika
mengerjakannya. Anda dapat
menjawabnya dengan (1)
menganalisa pekerjaan tsb.
(2) diskusi dengan operator/
pekerja (3) melihat
kecelakaan-kecelakaan yang
lalu (4) kombinasi ketiganya.
Tanya pada diri sendiri
dapatkah ia tertimpa, terjepit,
tersenggol, terbentur,
terkurung, terjatuh, tersengat
panas, terkena radiasi,
terhirup gas beracun, dll.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 4
REKOMENDASI MENGHILANGKAN/ MENGURANGI
BAHAYA/ RESIKO
Menerapakan prinsip hirarki pengendalian.
Elimination
1

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
REKOMENDASI MENGHILANGKAN/ MENRUANGI BAHAYA/
RESIKO (LANGKAH 4)

Dari langkah kerja ke 3:


Memotong objek dengan torch.

Sumber bahaya:
1. Gas oksigen dan asetilen bercampur dalam torch dan selang
menyebabkan ledakan dan kebakaran pada selang, torch dan
silinder

Pengendalian resiko:
- Melakukan pembersihan torch sebelum dan ketika sedang
digunakan
- Menempatkan flashback arrestors
- Melakukan purging sebelum torch dinyalakan
- ………….
PENGISIAN LANGKAH KEDUA DALAM FORMULIR JSA

Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate


or reduce potential hazards

Untuk setiap kecelakaan atau bahaya yang


mempunyai potensi tinggi, Tanya pada diri
sendiri bagaimana pekerja melakukan
langkah kerja tsb. Dengan aman. Anda
akan menemukan jawabannya dengan
cara (1) menganalisa cara mengatasi
pekerjaan tsb., (2) diskusi untuk soal
pencegahannya dengan operator/ pekerja
yang berpengalaman, (3) menggambarkan
pekerjaan tsb. Sesuai dengan pengetahuan
and (4) kombinasi ketiganya. Yakinkan
bahwa uraian langkah-langkah tsb. Harus
diikuti oleh pekerja. Jangan adanya hal-hal
yang penting sampai tertinggal. Jumlah
masing-masing rekomendasi harus sama
dengan jumlah potensi kecelakaan/
bahaya. Gunakan statement “lakukan” atau
“jangan lakukan”, untuk menerangkan
rekomendasi pencegahan. Seperti anda
lakukan ketika sedang berbicara dengan
orang tsb.
Misalnya: “Angkat dengan posisi kekuatan
pada kakimu, jangan dengan posisi
pinggangmu”. Hindari kata-kata yang
sifatnya umum seperti “Hati-hati”, “Bahaya”
dll.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 5
CATAT dalam formulir standar JSA
Gunakan formulir dengan format standar:
 Jumlah Langkah
 Jelaskan Langkah-langkah Kerja
 Selesaikan setiap bagian dari langkah: identifikasi bahaya,
penilaian resiko hingga pengendalian resiko
 Lanjutkan dengan langkah berikutnya
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 6
TINJAU ULANG JSA
Tinjau ulang JSA, harus dilakukan saat:
 Pekerjaan selesai dilaksanakan

 Sumber bahaya lain teridentifikasi

 Metode pelaksanaan perubahan

 Pekerjaan dilakukan kembali


LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

TINDAK LANJUT DAN TINJAU ULANG


 Action plan jelas melibatkan personil yang terkait
 Bahaya lain teridentifikasi
 Metoda pelaksanaan perubahan
 Pekerjaan dilakukan kembali
TERIMA KASIH

PT. POWER SUMBER SOLUSINDO


Bona Indah Business Centre No.8J Jl. Karang Tengah Raya- Lebak Bulus Jakarta Selatan 12440
Telp. 021- 8778 7736 Fax. 021- 8778 7735 Email: sales@ptpss.com

Anda mungkin juga menyukai