Anda di halaman 1dari 34

Sistem Akuntansi Biaya &

Akumulasi Biaya

Materi-2 Cost Accounting

Universitas Esa Unggul-Jakarta


PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR,
PERDAGANGAN DAN JASA

• Perusahaan sektor manufaktur


 membeli bahan baku serta komponen dan mengubahnya
menjadi barang jadi. Contoh : perusahaan tekstil.

• Perusahaan sektor perdagangan


 membeli dan kemudian menjual produk yang berwujud tanpa
melakukan perubahan bentuk dasarnya. Contoh : toko buku.

• Perusahaan sektor jasa


 menyediakan jasa atau produk tidak berwujud, seperti audit,
nasihat hukum. Contoh: KAP, firma hukum, perusahaan asuransi.
JENIS-JENIS
PERSEDIAAN
Jenis-jenis persediaan pada perusahaan sektor
manufaktur:
1. Persediaan bahan baku langsung ( direct material
inventory)
 persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur.

2. Persediaan Dalam Proses ( Work in Process Inventory)


 Barang yang setengah dikerjakan dan belum sepenuhnya selesai.

3. Persediaan Barang Jadi ( Finished Goods Inventory)


 Barang yang sepenuhnya selesai diproduksi tetapi belum terjual.
• Persediaan pada perusahaan sektor perdagangan:
Persediaan barang dagang (merchandising
inventory)
 persediaan produk dalam bentuk asli saat dibeli
(tidak melakukan perubahan bentuk dasar)

• Persediaan pada perusahaan sektor jasa :


tidak menyimpan persediaan berwujud yang
akan dijual
BIAYA MANUFAKTUR

Biaya Bahan Baku Langsung


(Direct Material Cost)

BIAYA
Biaya Tenaga Kerja MANUFAKTUR
Langsung (Direct /BIAYA
Manufactur Labor Cost) PRODUKSI

Biaya Overhead
Pabrik/Biaya Manufaktur
tidak langsung
BIAYA MANUFAKTUR
Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Costs)
 biaya perolehan seluruh bahan baku yang pada akhirnya
akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses
kemudian barang jadi) dan dapat dilacak ke objek biaya
dengan cara ekonomis.
Mencakup beban angkut, PPN serta bea masuk.
Contoh: aluminium untuk membuat kaleng Pepsi.

Biaya Tenaga Kerja langsung ( Direct Manufaktur Labor


Costs)
 kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang
dapat dilacak ke objek biaya dengan cara ekonomis.
Contoh: gaji pekerja pada lini perakitan yang mengkonversi bahan
baku yang dibeli menjadi barang jadi.
Biaya Manufaktur Tidak Langsung/Biaya Pabrikase/Biaya
Overhead Pabrik (Indirect Manufacturing Costs
/Manufacturing Overhead Costs/Factory Overhead
Costs)
 seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan
objek biaya, namun tidak dapat dilacak ke objek biaya
secara ekonomis.
Contoh: biaya tenaga listrik, perlengkapan, bahan baku tidak langsung,
biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Persediaan (Inventoriable
Costs)

Biaya yang bisa masuk ke persediaan adalah: seluruh biaya


yang diperlakukan sebagai aset ketika terjadi dan
selanjutnya menjadi harga pokok penjualan ketika produk
itu dijual.

BBL
PERSEDIA PERSEDIA terjual
TKL AN AN
BARANG BARANG
HPP
DALAM JADI
PROSES
BOP
• Sektor Manufaktur :
 seluruh biaya manufaktur merupakan biaya yang dapat
dimasukkan sebagai persediaan atau biaya persediaan.

Penyelarasan beban terhadap pendapatan (Matching of


revenues and expenses):
Menganggap biaya manufaktur sebagai persediaan pada
periode ketika diproduksi dan baru mengakhirinya sebagai
beban atas harga pokok penjualan proses manufaktur itu
pada periode ketika terjual.
Sektor Perdagangan:
 biaya persediaan adalah biaya pembelian
barang yang akan dijual kembali dalam bentuk
yang sama.

Sektor Jasa:
 tidak ada biaya yang dapat dimasukkan ke
persediaan.
BIAYA PERIODIK (PERIOD COSTS)

• Adalah seluruh biaya pada laporan laba rugi selain


harga pokok penjualan.

• Diperlakukan sebagai beban periode ketika


terjadinya karena diharapkan memberi manfaat
pada periode berjalan dan diperkirakan tidak akan
memberi manfaat lagi pada periode berikutnya.
HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
INCOME
BALANCE SHEET STATEMENT
Inventoriable Cost
REVENUE

deduct
DIRECT When sales occur
Direct material MATERIAL
Costs
INVENTORY COST OF
GOODS SOLD

Direct FINISHED Equal Gross Margin


Manufactur
Labor Costs GOODS
INVENTORY deduct
WORK IN
Indirect PROCESS PERIOD
Manufacturing
Costs INVENTORY COSTS
Equal Operating Income
HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
DAGANG
INCOME
BALANCE SHEET STATEMENT
Inventoriable REVENUES
Costs
Deduct

When sales COST OF


occur GOODS SOLD
MERCHANDISE
PURCHASES INVENTORY
Equal Gross Margin

PERIOD
COSTS

Equal Operating Income


PRIME COSTS &
CONVERSION COSTS
Prime Costs (Biaya Utama):
adalah seluruh biaya manufaktur langsung
(biaya bahan baku langsung+biaya tenaga kerja
manufaktur langsung).
Semakin besar proporsi biaya utama pada struktur biaya suatu
perusahaan manufaktur, semakin yakin manajer pada akurasi biaya
dari berbagai objek biaya seperti produk.

Conversion Cost ( Biaya Konversi):


adalah seluruh biaya manufaktur selain biaya bahan baku
langsung. Biaya ini menunjukkan seluruh biaya manufaktur
yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi barang
jadi.
• Beberapa perusahaan manufaktur menggunakan biaya
konversi untuk menyederhanakan perhitungan.

• Dua klasifikasi biaya yang digunakan yaitu :


Biaya bahan baku langsung + biaya konversi.

• Biasanya digunakan pada pabrik manufaktur yang


terintegrasi komputer sehingga hanya memiliki sedikit
pekerja, sehingga biaya tenaga kerja langsung
angkanya akan relatif kecil dan sulit dilacak pada
produk.
CONTOH ARUS BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR

FINISHED GOODS
WORK IN PROCESS
10.000 490.000
Beg.Balance 30.000 495.000
495.000
Dir.material 200.000
Dir.labor 105.500
15.000
Indir.MC 194.500

End.Balance 35.000

COST OF GOODS
SOLD

490.000
PERHITUNGAN ARUS BIAYA
• Biaya Bahan Baku Langsung:
Persediaan awal BBL
Pembelian BBL
Bahan Baku Tersedia untuk digunakan
Persediaan akhir BBL
Bahan Baku Langsung Digunakan

• Barang Dalam Proses:


Persediaan Barang Dalam Proses awal
Biaya Manufaktur terjadi tahun berjalan
Biaya Manufaktur Total untuk diperhitungkan
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
• Barang Jadi:
Persediaan awal Barang Jadi
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan Akhir Barang Jadi
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
5 KOMPONEN DARI HARGA
POKOK PENJUALAN

1. Bahan Baku langsung


2. Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead Pabrik
4. Persediaan Barang Dalam Proses
5. Persediaan Barang Jadi
Sistem Akuntansi Biaya

• Yaitu sistem untuk mengolah data biaya menjadi


informasi mengenai biaya total dan biaya per unit.

• Suatu perusahaan dapat menggunakan salah satu


dari ketiga sistem biaya, yaitu:
1. Sistem biaya sesungguhnya (actual cost system,
historical cost system)
2. Sistem biaya normal (normal cost system).
3. Sistem biaya standar (standard cost system)
Sistem biaya sesungguhnya

• Perusahaan membebankan biaya produksi


sesungguhnya atas semua sumber-sumber yang
digunakannya dalam kegiatan produksi.

• Penentuan biaya total dan biaya perunit didasarkan


atas biaya sesungguhnya.

• Hanya dapat digunakan dalam metode biaya proses.

• Hanya dapat digunakan untuk tujuan penentuan


biaya (biaya total dan biaya perunit).
Sistem biaya normal

• Perusahaan membebankan biaya utama sebesar


biaya sesungguhnya dan biaya overhead pabrik
berdasar tarif biaya yang ditentukan di muka.

• Penentuan biaya total dan biaya perunit


berdasarkan biaya normalnya.

• Tarif biaya overhead = anggaran biaya


overhead pabrik dalam periode tertentu dibagi
dengan anggaran aktivitas periode tersebut.
• Dapat digunakan untuk metode biaya proses dan
metode biaya pesanan.

• Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya


produk lebih akurat dan tepat waktu.

• Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan


keputusan dan pengendalian BOP.
Sistem biaya standar

• Perusahaan membebankan semua biaya produksi


berdasarkan biaya standar yang telah ditentukan di muka.

• Biaya standar
 biaya yang ditentukan di muka yang mencerminkan
biaya yang seharusnya untuk menghasilkan produk atau
melaksanakan kegiatan tertentu.

• Biaya produksi standar


 ditentukan di muka berdasarkan standar kuantitas atau
kapasitas untuk menghasilkan satu unit produk dikalikan
harga atau tarif standarnya.
• Dapat digunakan untuk metode biaya proses
maupun metode biaya pesanan.

• Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya


produk lebih akurat dan tepat waktu.

• Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan


keputusan, dan pengendalian semua elemen biaya
produksi.
METODE PEMBIAYAAN (COSTING)

Terdapat dua metode pembiayaan yang


mempengaruhi besarnya biaya total dan biaya
perunit, yaitu:
1. Metode Costing penuh (Full Costing, Absorption
Costing)
2. Metode Costing variabel (Variable Costing, Marginal
Costing)
METODE COSTING PENUH
(FULL COSTING)

Adalah metode costing yang memasukkan semua biaya


produksi, baik biaya produksi variabel, maupun biaya
produksi tetap ke dalam biaya produk.

Dalam metode costing ini biaya produk mencakup:


1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
4. Biaya overhead pabrik tetap.
• Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
fungsional yang menggolongkan biaya ke dalam
biaya produksi dan biaya non produksi.

• Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing


penuh menggunakan laporan laba rugi fungsional.

• Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada berbagai


pihak eksternal perusahaan.
METODE COSTING VARIABEL
(VARIABLE COSTING)

Adalah metode costing yang hanya memasukkan


biaya produksi variabel ke dalam biaya produk.

Dalam metode costing ini biaya produk mencakup:


1.Biaya Bahan Baku
2.Biaya tenaga kerja langsung
3.Biaya overhead pabrik variabel
• Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
variabilitas yang menggolongkan biaya ke dalam biaya
variabel dan biaya tetap.

• Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing


variabel menggunakan laporan laba rugi kontribusi
(contribution margin).

• Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada pihak


internal perusahaan yang menggunakan informasi
laba kontribusi untuk perencanaan, pembuatan
keputusan dan pengendalian.
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode
costing penuh

PT ABC
Laporan laba Rugi Fungsional
Tahun 2014
Pendapatan 18.000.000
Harga Pokok Penjualan 10.000.000
Laba Bruto Penjualan 8.000.000
Biaya Non Produksi:
Biaya pemasaran3.000.000
Biaya Adm.&Umum 2.000.000
5.000.000
Laba Bersih 3.000.000
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing variabel
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Tahun 2014
Pendapatan 30.000.000
Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan Variabel:
Biaya Bahan Baku 3.000.000
Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000
Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000
Jumlah HPP Variabel 10.000.000
Biaya pemasaran variabel 3.500.000
Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000
Jumlah Biaya Variabel 15.000.000
LABA KONTRIBUSI (Contribution Margin) 15.000.000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000
Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000 5.000.000
LABA BERSIH 10.000.000
METODE PENGUMPULAN HARGA
POKOK PRODUK

Ditentukan oleh cara produksi:


1.Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job
Order Cost Method
 biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu.
2.Produksi massa, menggunakan Process Cost
Method
 biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode
tertentu.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai