©
Sumpah / Janji Apoteker
Materi IA
PERUNDANG-UNDANGAN & ETIKA
Program Studi Profesi FARMASI
Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Budi Djanu Purwanto, SH, MH
Semester Genap 2020-2021
Materi IA
Rahasia Kedokteran, Rahasia Kefarmasian, dan
Sumpah/Janji Apoteker
Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Budi Djanu Purwanto, SH, MH
Semester Genap 2020-2021
© Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Rahasia Kedokteran, Rahasia Kefarmasian, dan
Sumpah / Janji Apoteker
Makna Sumpah
Administratif Registrasi Nakes
Menyimpan
Substantif
rahasia
DASAR HUKUM
UU 36/2009 KESEHATAN
Pasal 48
Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
wajib menyimpan rahasia kedokteran
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan
Peraturan Menteri.
Rahasia KedokteranUU 44/2009
Pasal 38
(1) Setiap Rumah Sakit harus menyimpan rahasia kedokteran.
(2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, untuk pemenuhan
permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, atas
persetujuan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan peraturan
perundangundangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan
Peraturan Menteri.
Rahasia Kondisi KesehatanUU 36/2009
Pasal 57
(1) Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.
(2) Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal:
a. perintah undang-undang;
b. perintah pengadilan;
c. izin yang bersangkutan;
d. kepentingan masyarakat; atau
e. kepentingan orang tersebut.
Lanjutan …
Pasal 58
(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya. (Yang termasuk “kerugian” akibat pelayanan kesehatan termasuk didalamnya
adalah pembocoran rahasia kedokteran.)
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi
tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau
pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kewajiban Tenaga KesehatanUU 36/2014
Pasal 58
(1) Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib:
a. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
Penerima Pelayanan Kesehatan;
b. memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan
c. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan
tindakan yang dilakukan; dan
e. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai
Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf d hanya berlaku bagi
Tenaga Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perseorangan.
Lanjutan ...
Pasal 1
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-
orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam
lapangan kedokteran.
Penjelasan:
Dengan kata-kata “segala sesuatu yang diketahui”, dimaksud: Segala fakta yang didapat dalam
pemeriksaan penderita, interpretasinya untuk menegakkan diagnose dan melakukan pengobatan:
dari anamnese, pemeriksaan jasmaniah, pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran dan
sebagainya.
Juga termasuk fakta yang dikumpulkan oleh pembantu-pembantunya.
Seorang ahli obat dan mereka yang bekerja dalam apotik harus pula merahasiakan obat dan
khasiatnya yang diberikan dokter kepada pasiennya. Merahasiakan resep-dokter adalah sesuatu
yang penting dari etik pejabat yang bekerja dalam Apotik.
Lanjutan ...
Pasal 2
Pengetahuan tersebut Pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut dalam Pasal 3,
kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi daripada Peraturan
Pemerintah ini menentukan lain.
Penjelasan:
Berdasarkan pasal ini orang (selain dari pada tenaga kesehatan) yang dalam pekerjaannya berurusan
dengan orang sakit atau mengetahui keadaan sisakit, (baik) yang tidak maupun yang belum mengucapkan
sumpah jabatan, berkewajiban menjunjung tinggi rahasia mengenai keadaan sisakit.
Dengan demikian para mahasiswa kedokteran “kedokteran gigi, ahli farmasi, ahli laboratorium, ahli sinar,
bidan, para pegawai, murid para medis dan sebagainya termasuk dalam golongan yang diwajibkan
menyimpan rahasia.
Menteri Kesehatan dapat menetapkan, baik secara umum, maupun secara insidentil, orang-orang lain yang
wajib menyimpan rahasia kedokteran, misalnya pegawai tata-usaha pada rumah-rumah sakit dan
laboratorium-laboratorium,
Lanjutan ...
Pasal 3
(1) Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan seseorang yang
diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaan atau profesinya.
(2) Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.
(3) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari
pasien, keluarga pasien, pengantar pasien, surat keterangan konsultasi atau rujukan,
atau sumber lainnya.
Kewajiban Menyimpan Rahasia Kedokteran
(1) Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau menggunakan data
dan informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran.
(2) Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki akses terhadap data dan
informasi kesehatan pasien;
b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien di fasilitas
pelayanan kesehatan;
e. badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan; dan
f. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan/atau
manajemen informasi di fasilitas pelayanan kesehatan.
(3) Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya, walaupun pasien telah
meninggal dunia.
Pembukaan Rahasia Kedokteran
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
UU
29/2004 memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter atau dokter gigi
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
UU
44/2009
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di Rumah Sakit
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
PMK
36/2012
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada tenaga kesehatan yang berwenang.
KUHPUU 1/1946
MEMBUKA RAHASIA.
Pasal 322
(1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan
atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu
rupiah.
(2) Bila kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang, maka perbuatan itu dapat dituntut
hanya atas pengaduan orang itu.
Pasal 323
(3) Barangsiapa dengan sengaja memberitahukan hal-hal khusus tentang suatu perusahaan
dagang, kerajinan atau pertanian, di mana ia bekerja atau dulu bekerja, sedangkan ia
harus merahasiakannya, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan butan
atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(4) Kejahatan ini dituntut hanya atas pengaduan pengurus perusahaan itu.
TERIMA KASIH