Anda di halaman 1dari 38

बु

द्धा

Hindu-
Budha
हिं द ू
Mata Kuliah Sejarah Indonesia Masa Hindu-Budha
Dosen Pengampu : Drs. R. Wisnubroto, M.Pd
बु
द्धा
Kelompok Budha
7
1. Candle Haposan Mulatua (1403620076)
2. Miliani Wulandari (1403620071)
3. Septiani Tri Astuti (1403620049)
4. Faradhila Hikmah (1403620076)

हिं द ू
पौ

01
रा
णि

Perkembanga था

n Agama
Hindu-Budha
di India भार

Perkembangan Agama Hindu

Sejak ribuan tahun sebelum Masehi, di India telah


berkembang kebudayaan besar di Lembah Sungai Indus.
Dua pusat kebudayaan di daerah tersebut adalah
ditemukannya dua kota kuno yakni di Mohenjodaro dan
Harappa. Pengembang dua pusat kebudayaan tersebut
adalah bangsa Dravida. Pada sekitar tahun 1500 SM,
datanglah bangsa Arya dari Asia Tengah ke Lembah
Sungai Indus.
Perkembangan Agama Hindu dibagi
Menjadi 4 Fase
Zaman Weda
Dimulai pada waktu kedatangan bangsa Arya di Puniab, lembah sungai
Indus, sekitar tahun 2500-1500 SM, setelah mendesak bangsa Dravida ke
Daratan Tinggi Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi,
mereka menyembah dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, dan
Siwa.
Zaman Brahmana
Kekuasaan kaum brahmana sangat besar terutama dalam kehidupan
keagamaan. Zaman ini ditandai dengan mulai tersusunnya “tata cara
upacara” beragama yang teratur. Penyusunan tata cara ini berdasarkan
wahyu-wahyu Tuhan yang termuat dalam Weda.
Perkembangan Agama Hindu dibagi
Menjadi 4 Fase
Zaman Upanisad
Zaman pengembangan dan penyusunan filsafat agama. Pada
zaman ini, orang berfilsafat dasar Weda dan juga muncul ajaran
filsafat yang tinggi
Zaman Buddha
Dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama Sidharta,
menafsirkan Weda dengan cara mengembangkan system yoga dan
semedi sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan tuhan
Kemunduran Agama Hindu
Pada abad ke-6 SM agama Hindu mengalami kemunduran disebabkan oleh
faktor-faktor :
Kaum Brahmana yang memonopoli upacara keagamaan membuat sebagai dari
mereka bertindak sewenang-wenang. Contoh: rakyat dibebankan untuk
memberikan korban yang telah ditetapkan.
Sistem kasta membedakan derajat dan martabat manusia berdasarkan
kelahirannya. Golongan Brahmana merasa berada pada kasta tertinggi dan
paling berkuasa terutama untuk mempelajari kitab-kitab suci agama Hindu
lainnya. Sehingga hal ini menimbulkan rasa anti agama.
Timbul golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk mencapai
hidup abadi yang sejati. Golongan tersebut disebut golongan Buddha yang
dihimpun oleh Sidharta
Perkembangan Agama Budha
Agama Budha muncul sekitar tahun 500 SM. Pada masa tersebut
di India berkembang kerajaan-kerajaan Hindu yang sangat besar, salah
satunya dinasti Maurya. Dinasti ini mempunyai raja yang sangat terkenal
yakni Raja Ashoka Kemunculan agama Budhha tidak dapat dilepaskan
dari tokoh Sidharta Gautama. Sidharta adalah putra raja Suddhodana dari
Kerajaan Kapilawastu. Ajaran Budhha memang diajarkan oleh
Sidhrata Gautama, sehingga beliau lebih dikenal dengan Budhha
Gautama.
Perkembangan Agama Budha
Terdapat empat tempat utama yang dianggap suci oleh umat
Buddha. Tempat-tempat suci tersebut memiliki hubungan dengan
Sidharta. Keempat tempat tersebut adalah Taman Lumbini, Bodh
Gaya, Benares,dan Kusinegara. Taman Lumbiniterletak di daerah
Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta. Bodh Gayaadalah
tempat Shidarta menerima penerangan agung. Benares, adalah
tempat Sidharta pertama kali menyampaikan ajarannya. Kusinegara,
adalah tempat wafatnya Sidharta
Perkembangan Agama Budha
Hari Raya Umat Buddha adalah hari raya Waisyak. Hari
raya ini dimeriahkan untuk memperingati Peristiwa
kelahiran, menerima penerangan agung, dan kematian
Sidharta yang terjadi pada tanggal yangbersamaan, yaitu
waktu bulan purnama di bulan Mei.
Proses sampainya hindu-Budha Ke
Indonesia
Penemuan prasasti pada Yupa di Kalimantan Timur. Prasasti
tersebu tmenunjukkan bahwa telah berkembang kerajaan Kutai di
Kalimantan Timur. Dengan adanya kerajaan pada tahun 400 M,
berarti agama Hindu Budha masuk ke Indonesia sebelum tahun
tersebut.Hal ini senada dengan pendapat Darini (2013:33) “ Bukti
tertulis tertua yang ditemukan terkait pengaruh kebudayaan Hindu di
Indonesia adalah prasasti-prasasti yang ditemukan diwilayah
Kutai, Kalimantan Timur yang menyebutkan Raja Milawarman”.
Proses sampainya hindu-Budha Ke
Indonesia
Masa perkembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia dimulai sekitar
abad ke 5 M.Artinya perkembangan agma Hindu-Budha tidak terlepas
dari perkembangan kerajaan-kerajaan yang berdiri di Indonesia
dengan menganut agama tersebut baikmenganut agama Hindu
maupun menganut agama Budha yang kemudian
mempengaruhi kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia.
Proses sampainya hindu-Budha Ke
Indonesia
Berdasarkan keempat teori tentang penyebaran agama Hindu ke
indonesia tersebut masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya.
Kaum Ksatria dan Waisya, tidak memiliki kemampuan menguasai Kitab
Suci Weda. Sementara kaum Brahmana tidak dibebani untuk
menyebarkan agama Hindu walaupunmereka dapat membaca kitab suci
Weda. Kaum Brahmanapun memiliki pantangan menyeberangi laut. Yang
paling mungkin adalah, orang-orang Indonesia datang belajar ke India
untuk mempelajari agama Hindu, kemudian merekalah yang menyebarkan
agama tersebut ke Indonesia. Penyebaran ini menjadi lebih efektif,
karena orang-orang Indonesia jauh lebih memahami mengenai kondisi
sosial, adat dan budaya negerinya sendiri.
पौ हिं
रा दू
णि


Teori Masuknya

02
था

Hindu-Budha Ke
Indonesia
Teori Brahmana
•Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang
pertama adalah Teori Brahmana yang diajukan oleh Jacob Cornelis
Van Liur.
•Teori ini mengemukakan bahwa agama Hindu dibawa oleh para
brahmana atau kalangan pemuka agama dari India. Teori ini
dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu di
Indonesia pada masa lampau.
•Mayoritas prasasti yang ada di Indonesia ini menggunakan huruf
pallawa dan bahasa sanskerta. aksara dan bahasa tersebut tidak
sembarang orang yang bisa menguasainya dan hanya para
golongan brahmana yang menguasainya.
•Teori ini juga dikuatkan oleh tradisi dalam agama Hindu bahwa
yang memiliki otoritas dalam menyebarkan agama hanyalah kaum
हिंदू
brahamana. Hanya kalangan brahmana yang memahami ajaran
Hindu secara menyeluruh.
•Para brahman diundang ke Nusantara oleh kepala suku untuk
menyebarkan ajarannya.
Teori Ksatria  Teori Ksatria yang dikemukakan oleh C.C. berg Mookerji
dan J.L Moens
 teori ini mengatakan bahwa golongan bangsawan atau
ksatria dari India yang membawa masuk dan
menyebarkan pengaruh agama Hindu-Budha di
Indonesia.
 Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-
kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap
melarikan diri ke Indonesia, kemudian mendirikan koloni
maupun kerajaan baru yang bercorak agama Hindu-
हिंदू
Budha.
 Dalam perkembangannya, mereka pun kemudian
menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama
tersebut pada masyarakat local yang ada di Indonesia.
Teori Waisya
 Teori Waisya ini dikemukan oleh NJ Krom.
 Teori ini menjelaskan bahwa masuk dan
berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di
Indonesia dibawa oleh orang India berkasta
Waisya atau golongan pedagang.
 Menurut kerangka teori ini, para pedagang India
mengenalkan ajaran Hindu dan Budha beserta
nilai-nilai budanya kepada masyarakat local
हिंदू
Teori Sudra
 Teori ini dikemukakan oleh van Faber.
 Para budak dari India dan China datang ke
Nusantara karena dibawa oleh pemiliknya atau
karena mencari kehidupan yang lebih baikPara
budak dari India dan China datang ke
Nusantara karena dibawa oleh pemiliknya atau
karena mencari kehidupan yang lebih baik
 Pada saat mereka menetap di Nusantara, mereka
हिंदू
berasimilasi dan berakulturasi dengan penduduk
sekitar.
Teori Arus Balik
• Teori arus balik ini dikemukan oleh F.D.K Bosch
yang mengatakan penyebaran pengaruh Hindu-
Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif
masyarakat Indonesia sendiri.
• Kaum terpelajar di Nusantara untuk berguru ke
India. Setelah mereka berguru dan pulang ke
Nusantara, mereka mulai menyebarkan agama
baru yang mereka pelajari disana sebagai pemuka
हिंदू agama dan pendeta.
पौ

03
रा
णि

Perbedaan

था

Hindu
Indonesia
dan India
भार

You can enter a subtitle here if
you need it
Pengantar
Secara garis besar Hindu di seluruh dunia (India dan Nusantara)
memiliki 3 landasan utama yang sama.
Tattwa = filsafat
Susila = tingkah laku
Upakara = ritual

Umumnya mengenai Tattwa dan Susila apapun aliran Hindunya


tetaplah identik secara umum (seperti konsep catur-marga dan
filosofi puruṣārtha). Yang membedakan Hindu satu dengan
Hindu lainnya adalah Upakara atau kita menyebutnya sādhanā.
Sādhanā Hindu Bali dikenal sebagai Śiwa Siddhānta Tantra.
Pengantar
Hindu itu pluralis, bukan singularis. Bahkan Hindu di India pun
banyak denominasi (aliran teologisnya), seperti:
• Umat Śivaistik (memuja Śiva sebagai wujud Brahman),
• Umat Vaiṣṇava (memuja Viṣṇu / Kṛṣṇa sebagai wujud Brahman),
Umat Śākta (memuja Durgā sebagai wujud Brahman), dan
• Umat Gaṇapatya (memuja Ganeṣa sebagai wujud Brahman).
Ke 4 mazhab ini sering berselisih paham satu sama lainnya namun
tidak pernah terjadi pertumpahan darah. Intinya paradigma berpikir
tetaplah Tuhan Yang Maha Esa (Ahaṁ Brahmāsmi), terlepas
wujud siapa yang menjadi wujud mula-mula Tuhan (mūla-rūpa)
setiap aliran memiliki sudut pandangnya masing-masing.
hindu di indonesia (Hindu Dharma)
Hindu Dharma adalah aliran agama Hindu yang umumnya
dianut oleh suku Bali di Indonesia. Hindu Dharma
merupakan sinkretisme Hindu Saiwa, Waisnawa, dan
Brahma dengan kepercayaan lokal suku Bali. Hindu Dharma
berasal dari aliran Saiwa Sidhanta, yang berasal dari Madhya
Pradesh, India.
hindu di indonesia (Hindu Dharma)
1. Hindu Dharma percaya terhadap keberadaan Tuhan, yaitu Acintya atau
Sang Hyang Widhi.
2. Hindu Dharma percaya bahwa Trimurti adalah manifestasi utama
Brahman, dan para dewa-dewi adalah pengantara Brahman.
3. Hindu Dharma percaya terhadap atman, karma phala, reinkarnasi, dan
moksa.
4. Hindu Dharma mempraktekkan Caturwarna, yaitu: Brahmana (pengajar
dan pembelajar Hindu), Ksathrya (keturunan para raja dan panglima),
Waisya (masyarakat kelas menengah), dan Sudra (kasta pengabdi).
Perbedaan Hindu Indonesia dan India
(Hari Raya)
Hari-hari besar Hindu Dharma Hari-hari besar Hindu di India
(menggunakan kalendar Saka dan Wewaran) (menggunakan kalendar Hindu/India kuno)
1. Nyepi/Tahun Baru Saka 1. Holi
2. Dipawali
2. Galungan
3. Siwaratri
3. Kuningan 4. Saraswati Puja
4. Saraswati Puja 5. Durga Puja
5. Siwaratri 6. Chhath Puja
7. Guru Purnima
6. Pagerwesi 8. Dsb.

Hanya ada dua hari raya yang sama-sama dirayakan, yaitu Siwaratri dan Saraswati
Puja.
Perbedaan Hindu Indonesia dan India
(Upacara)
Hindu Dharma Hindu di India

1. Manusa Yadnya: Otonan, 1. Manusa Yadnya: Kelahiran,


Potong Gigi, Perkawinan Perkawinan, dsb.
2. Pitra Yadnya: Ngaben 2. Pitra Yadnya: Pemakaman,
Ziarah
hindu di indonesia (Pola Hidup)
Banyak pengikut Hindu Saiwa di India yang vegetarian.
Sementara di kalangan Hindu Dharma, jarang sekali yang
vegetarian. Ini karena Hindu Dharma berasal dari aliran Siwa
Sidhanta, di mana aliran ini hanya mengajarkan pokok-
pokok dari Hindu Saiwa.

Hindu di India mempraktekkan Pancawarna (Brahmana,


Ksathrya, Waisya, Sudra, dan Paria), sedangkan Hindu
Dharma mempraktekkan Caturwarna (Brahmana, Ksathrya,
Waisya, dan Sudra).
Jejak
04
Peninggalan
Agama Hindu-
Budha
Agama
 Bukti tertua adanya pengaruh agama Hindu di Indonesia adalah prasasti-prasasti yang
dikeluarkan oleh raja Mūlawarman dan Purṇnawarman, akan tetapi baru prasasti
Tuk Mas (pertengahan abad ke-7 M.) yang memperlihatkan unsur-unsur agama
Hindu.
 Sementara agama Buddha dapat dilihat dari prasasti-prasasti masa Śrīwijaya dari abad
ke-7 M.
 laporan perjalanan Fa-hsien5, maka pengaruh agama Buddha seharusnya lebih tua dari
abad ke-7 M. Selain itu dari penelitian Hasan Djafar mengenai aksara “ikal” prasasti
Pasir Awi, Bogor, yang dikeluarkan oleh Purṇnawarman sekitar abad 5 M., ternyata
bukan aksara “ikal”, melainkan daun pohon Boddhi yang dikenal sebagai lambang
agama Buddha (Djafar 2010b).
 Dengan demikian dapat disebutkan bahwa agama Hindu dan Buddha datang ke
Indonesia pada waktu hampir bersamaan
Arsitektur
 Denah candi-candi Hindu tersebut yang pada umumnya terdiri dari candi
induk dan candi perwara yang umumnya berjumlah tiga, meskipun ada
beberapa candi yang sudah tidak bisa diketahui lagi denahnya karena belum
selesai diteliti atau ketika ditemukan sudah tidak utuh lagi. Di antara
semua candi yang telah disebutkan, yang menarik adalah denah keletakan
Kompleks Candi Ijo. Kompleks Candi Ijo yang terdiri dari enam kelompok
bangunan candi, candi utama dengan ketiga perwaranya terletak di teras
tertinggi
 Sementara candi-candi di Sumatera Barat sebagian besar berlatar agama
Buddha. Pada umumnya, candi-candi tersebut baik yang berlatar agama Hindu
maupun agama Buddha dibuat dari bata. Candi-candi di Sumatera Barat terutama
ditemukan di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Dharmasraya.
Tata Ruang
 Dari hasil penelitian diketahui bahwa permukiman masa hindu-
budha terletak dipedalaman sampai pada permukiman penduduk
yang terletak di daerah aliran sungai . contohnya hasil penelitian
di Situs Nglempong, Desa Tirto, Kecamatan Salam yang
mengindikasikan permukiman di masa Mataram Kuno.
Tata Ruang
 Penelitian permukiman dari masa Hindu-Buddha yang bisa dikatakan
spektakuler adalah penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta di
Situs Liyangan di Dusun Liyangan, Kelurahan Purbasari, Ngadirejo,
Kabupaten Temanggung. Situs ini merupakan permukiman dari masa Matarām
Kuno (9-10 M.) yang memiliki area hunian, area peribadatan dengan latar
keagamaan agama Hindu, area pertanian, dan area perbengkelan. Area
hunian ditandai dengan ditemukanya sisa rumah kayu, peralatan rumah
tangga dari keramik, tembikar, logam, dan batu. Area peribadatan
Hindu ditandai oleh Candi Hindu, bangunan batur, dan peralatan
peribadatan berupa genta perunggu dan arca. Area pertanian ditandai oleh
sebaran yoni di bagian atas situs, peralatan pertanian dari logam, dan sisa
padi yang hangus terbakar oleh materi vulkanik.
Sistem Pemerintahan
 Di bidang pemerintahan dengan masuknya pengaruh
Hindu maka munculpemerintahan yang dipegang
oleh raja. Dengan adanya pengaruh Hindu,
dalammasyarakat kemudian berlangsung sistem kasta,
yang terdiri atas kaum brahmana,ksatria, waisya
dan sudra.
पौ

05
रा
णि

Pengaruh Hindu- था

Budha Terhadap
Kehidupan
Masyarakat Indonesia
भार

Bidang agama
Sebelum Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, kepercayaan yang
dianut masyarakat Indonesia adalah animisme dan dinamisme.
Dengan masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia, maka
masyarakat Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama
tersebut.

Bidang Politik/Pemerintahan
Sebelum Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia
masih terdiri atas kelompok-kelompok yang dipimpin oleh kepala
suku. Tetapi setelah Hindu-Buddha datang ke Indonesia, kepala
suku pun digantikan oleh raja yang dianggap sebagai keturunan dari
dewa yang memiliki kekuatan dan suci.
Bidang Sosial
Setelah Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, terjadi perubahan
terhadap tata kehidupan masyarakat Indonesia. Misalnya dalam
masyarakat Hindu diperkenalkan sistem kasta dan dalam
masyarakat Buddha diperkenalkan golongan biksu dan biksuni.

Bidang Arsitektur
Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur dapat dilihat dari
bangunan candi. Meskipun bangunan candi merupakan pengaruh
dari India, namun dalam arsitekturnya terdapat perpaduan dengan
arsitektur punden berundak pada zaman Megalitikum di Indonesia.
Bidang Seni Rupa/Lukis
Unsur seni rupa atau seni lukis yang berasal dari India telah masuk
ke Indonesia dan berakulturasi. Hal ini terbukti dengan relief
dinding candi yang banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang
berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Buddha. Dan
pada umumnya lebih menunjukkan suasana alam Indonesia.

Bidang Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan
beberapa prasasti besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa
Indonesia memperkaya diri dengan bahasa sanskerta itu.
Bidang Sastra
Berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia membawa kemajuan
besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab
Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga
Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Diantaranya Kitab Sutasoma karya
Mpu Tantular dan Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.

Bidang Astronomi
Pengaruh astronomi pada agama Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia
terlihat pada sistem kalender. Indonesia mengadopsi sistem Saka yang
digunakan di India. Disamping itu ada pula sistem Candrasengkala atau
kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender
Saka dan terdapat pada bangunan peninggalan Hindu-Buddha.

Anda mungkin juga menyukai