Anda di halaman 1dari 127

PKn

HAK ASASI MANUSIA

Oleh
Drs.H.Kamaluddin H.Ahmad .SH., M.Pd
Dosen Kopertis Wilayah VIII NusaTenggara
DAFTAR REFERENSI
Ubaidillah A. Pendidikan Kewarganegaraan , HAM dan
Masyarakat Madani
Sabirin Maliani. Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi
Manusia 2002.
Soemantri MN. Masalah Hak dan Kewajiban Warganegara 2000
Jakarta Depdiknas.
Hikam M.AS. Demokrasi dan Civil Sociaty 1999 Jakarta LP3ES.
Team Penyusun Puslit IAIN Syarif Hidayatullah 2000. PKn,
Demokrasi , HAM dan Masyarakat Madani.
Wijaya H.A.W Pancasila dan Hak Asasi Manusia Jakarta Rineka
Cipta.
Djoko Prakoso. Ethanasia Hak Asasi Manusia dan H. Pidana
Ghalia Indonesia.
Abdullah Rozali. Perkembangan HAM dan Keberadaan
Pengadilan Indonesia 2002 Jakarta Galilai
Al- Maududi Abu A’la 1998 Hak Asasi Manusia dalam Islam
Jakarta YAPI.
UU RI No 39 tahun 1999 ttg Hak Asasi Manusia
UU RI No 26 tahun 2000 tantang Pengadilan HAM
UU RI No 13 tahun 2006 ttg Perlindungan Saksi dan Korban
UU RI No 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
PP Pengganti UU No 1 tahun 1999 Tentang Pengadilan HAM
PP Pengganti UU No 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Teroris.
Kepres No 50 tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia.
UU tentang perlindungan Anak
UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
A. HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
1.Pengertian Hak Asasi Manusia.
HAM merupakan hak dasar yg melekat dan dimiliki setiap
manusia sebagai anugerah TYME.
Mustafa Kemal Fasa (2002) HAM adalah hak2 dasar yg dibawa
manusia sejak lahir yg melekat pd esensinya sebagai anugerah
Allah SWT .
Gazali (2004) HAM adalah hak2 dasar yg dibawa sejak lahir dan
melekat dengan potensinya sebagai mahluk dan wakil Tuhan.
Berdasarkan UU No.39 Th 1999 tentang HAM,
HAM adalah seperangkat hak yg melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan YME dan
merupakan anugerahNya yg wajib dihormati , dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap
orang demi kehormatan sendungan harkat dan martabat
manusia.rta perli
Berdasarkan pengertian HAM maka Ciri pokok dari
HAM adalah sbb:
(1). HAM tdk perlu diberikan, dibeli atau diwarisi.
(2). HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik
dan pandangan politik.
(3). HAM tidak boleh dilanggar.

Pengakuan terhadap HAM memiliki 2 landasan sbb:


1) Landasan yg langsung dan pertama yakni, kuadrat
manusia.
2) Landasan yg kedua dan lebih dalam: Tuhan
menciptakan manusia. Semua manusia adalah
mahluk dari penciptaan yg sama yaitu Tuhan YME.
Pada masa lalu manusia banyak yg belum mengakui
derajat manusia lain akibatnya banyak terjadi
penindasan manusia oleh manusia lain.
HAM wajib dihormati , dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh negara, hukum pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Secara definitif hak artinya kekuasaan atau wewenang
yg dimiliki seseorang atas sesuatu diluar dirinya.
Suria Kusuma (1986) kebalikan dari hak asasi adalah
kewajiban yg berarti tugas yg harus dijalankan manu sia
untuk mengakui kekuasaan itu.
Istilah Hak asasi manusia bermula dari Barat dikenal dg
riht of man untuk menggantikan natural right. istilah itu
tdk menggantikan right of women Oleh Roosevelt
diganti dg istilah right yg lebih universal Gazali (2004).
2. Macam Hak Asasi Manusia
1. Hak asasi manusia menurut Piagam PBB ttg
Deklerasi Universal of Human Rights 1948, meliputi:
a. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat
b. Hak memilih sesuatu
c. Hak mendpatkan perlindungan dan pengajaran
d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama
e. Hak untuk hidup
f. Hak untuk kemerdekaan hidup
g. Hak untuk memperoleh nama baik
h. Hak untuk memperoleh pekerjaan dan
i. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.
2. Hak asasi manusia menurut UU No.19 Th 1999 ttg
HAM meliputi:
a. Hak untuk hidup
b. Hak berkeluarga
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak keadilan
e. Hak kemerdekaan
f. Hak berkomunikasi
g. Hak keamanan
h. Hak kesejahteraan dan
I . Hak perlindungan.
3. Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang sbb:

1. Hak asasi manusia pribadi (Personal Rights) mis.


Hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat dan
hak memeluk agama
2. Hak asasi politik (Political Rights) hak untuk diakui
sebagai wn. Mis. Hak memilih dan dipilih, hak
berserikat, hak berkumpul.
3. Hak asasi ekonomi (Property raight) mis. Hak
memilih sesuatu, hak mengadakan perjanjian hak
bekerja, hak mendapatkan hidup layak.
4. Hak asasi sosial dan kebudayaan (Sosial and Cultural
rights) mis. Mendapatkan pendidikan, mendapatkan
santunan, pensiun, mengembangkan kebudayaan,
hak berekspresi.
5. Hak untuk mendapatkan perlakuan yg sama dalam
hukum dan pemerintahan (Rights of Legal Equality)
6. Hak untuk mendapatkan perlakuan yg sama dalam
tata cara peradilan dan perlindungan (Procedural
Rights)
SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
Sejarah Pengakuan MAM.
Perkembangan pengakuan HAM ini berjalan secara
perlahan dan beraneka ragam adalah sbb:
1. Perkembangan HAM pada Masa Sejarah
a. Perjuangan nabi Musa dlm membebaskan umat
Yahudi dari perbudakan (thn 6000 SM)
b. Hukum Hammurabi Babylonia yg memberi
jaminan keadilan bagi warga negara
c. Sokrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM)
Aristoteles (384-322 SM) sebagai filusuf Yunani
peletak dasar diakuinya hak asasi manusia. Mereka
mengajukan untuk mengkritik pemerintah yg tidak
berdasarkan keadilan, cita2 dan kebijaksanaan.
d. Perjuangan Nabi Muhammad saw. Untuk
membebaskan bayi wanita dan wanita dari
penindasan bangsa Quraisy (tahun 600 M).
2. Perkembangan HAM di Inggris
Inggris merupakan negara pertama dunia yang
memperjuankan HAM. Beberapa dokumen al sbb:
a. Tahun 1215 munculnya piagam “Magna Charta” atau
piagam Agung. Terjadi pada pemerintahan Raja John
Yang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat
dan kelompok bangsawan
b. Tahun 1689 keluar “Bill of Rights”
Merupakan UU yg diterima parlemen Ingris sebagai
bentuk perlawanan terhadap Raja James II. Bill of
Rights ini merupakan UU yg diterima parlemen
Inggris yaitu tentang:
1. Kebebasan dlm pemilihan anggota parelemen
2. Kebebas. berbicara dan mengeluarkan pendapat
3. Parlemen berhak mengubah keputusan raja.
3. Perkembangan HAM di Amerika Serikat
Perjuangan penegakan HAM di AS didasari pemikiran
John Locke, yaitu ttg hak alam seperti hak hidup
(life), hak kebebsan (Liberty) dan hak milik (property).
Dasar inilah yg kemudian dijadikan sebagai landasan
bagi pengakuan hak2 asasi manusia yg terlihat dlm
Declaration of independence of the United State.
4. Perkembangan HAM di Prancis
Sebagai pernyataan tdk puas dari kaum borjuis dan
rakyat terhdap kesewenang-wenangan Raja Louis XVI
naskah tersebut terkenal dg Declaration des Droid de
I home et Du Citoyen (pernyataan mengenai hak
asasi manusia dan warganegara).
5. Atlantic Charter Thn 1441
Atlantic Charter muncul pada saat terjadinya Perang
Dunia II dipelopori oleh F,D. Roosevelt, menyebutkan
The four Freedom (empat macam kebebasan) sbb:
a. Kebebasan untuk beragama (freedom of religion)
b. Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat
(freedom of speceh end thoughat).
c. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear).
d. Kebebasan dari kemelaratan (freedom of want)
Keemapat kebebasan tersebut dianggap sebagai tiang
penjaga hak2 asasi manusia yg mendasar.
6. Pengakuan HAM oleh PBB
Pada tgl 10 Des. 1948 PBB telah berhasil merumuskan
naskah yg dikenal dg Universal Declaration of Human
Rights, yaitu pernyatakan sedunia ttg hak asasi manusia,
sehingga tgl 10 Desember sering diperingati sebagai hari
hak asasi manusia.
Isi pokok deklarasi itu dlm pasal 1 yg menyataakan:
“Sekalian org dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak2 yg sama. Mereka dikaruniai akal dan
budi, dan hendaknya bergaul satu sama lain dlm
persaudaraan”.
7. Hasil Sidang Majelis Umum PBB Tahun 1966
Thn 1966 Sidang Umum PBB telah diakui covenants on
Human Rights dalam Hukum Internasional dan
diratifikasi oleh negara2 anggota PBB. Covenants tsbt al:
a. Hak sipil dan hak politik (convensi ttg hak sipil
dan hak politik 1966)
b. Syarat2 dan nilai2 bagi sistem demokrasi
ekonomi, sosial, dan budaya.
c. Adanya kemungkinan seorang wn yg
mengadukan pelanggaran hak asasi manusia
setelah melalui upaya pengadilan di
negaranya.
Selanjutnya berkembang deklarasi mengenai
HAM didunia al:
b. Deklarasi hak bangsa2 atas perdamaian thn
1984 oleh negara dunia ketiga.
b. Deklarasi hak atas pembangunan thn 1986 oleh
negara dunia ketiga
c. Banjul Charter oleh negara Afrika yg tergabung dlm
Persatuan Afrika (OAU) tahun 1981.
d. Deklarasi oleh yg tergabung dlm OKI (Organisasi
Konverensi Islam) tahun 1990.
e. Bangkok declation diterima oleh negara2 Asia 1993
f. Deklarasi Wina 1993 yg merupakan declaratis
Universal dari negara2 yg tergabung dlm PBB.

Berdasarkan sejarah perkembangannya, ada 4


generasi hak asasi manusia sbb:
1. Generasi pertama adalah hak sipil dan politik yg
bermula didunia Barat (Eropa) hak atas hidup, hak
atas kebebasan dan keaman, hak atas kesamaan
dimuka pengadilan dll.
2. Generasi kedua adalah Hak Ekonomi, sosial dan budaya
yg diperjuangkan oleh negara sosialis di Eropa Timur
mis: hak atas pekerjaan, hak atas penghasilan yang
layak, hak membentuk serikat peekerja, hak atas
pangan, hak atas kesehatan, hak atas perumahandan
hak atas jaminan sosial.
3. Generasi ketiga adalah hak perdaamaian dan
pembangunan yg diperjuaangkan oleh negara2
berkembang (Asia-Afrika) mis: hak bebas dari
ancaman muisuh, hak setiap bangsa untuk merdeka,
hak sederajat dg bangsa lain, dan hak mendapatkan
kedamaian.
Perkembangan berikutnya adalah munculnya
generasi keempat hak asasi manusia (Tim ICCE
UIN 2003) HAM generasi keempat ini mengkritik
peranan negara yg sangat dominan dlm proses
pembangunan yg berfokus pembangunan
ekonomi sehingga menimbulkan dampak negatif
bagi keadilan rakyat.
HAK ASASI MANUISIA DI INDONESIA
1. Pengakuan Bangsa Indonesia akan HAM
a. Pembukaan UUD 1945 alinia Pertama Alinia pertama
berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak
segala bangsa ………..
b. Pembukaan UUD 1945 alinia keempat
“Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yg yg melindungi segenap BI
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum………..
c. Batang Tubuh UUD 1945
Rumusan tersebut mencakup hak dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, dan budaya yg tersebut dari pasal 27
sampai 34 UUD 1945.
Rumusan baru tentang HAM tertuang dalam pasal 28 A-J
UUD 1945 hasil amandemen pertama tahun 1999.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Secara garis besar hak dan kewajiban warga
negara Indonesia diatur dalam pasal 27
sampai 34 UUD 1945 :
Hak warganegara meliputi:
1. Hak warganegara Indonesia diatur dalam
pasal 27 s/d pasal 34 UUD 1945 antara lain
yaitu:
a.Hak persamaan kedudukan di dalam
hukum dan pemerintahan
b.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yg
layak
C. Hak ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara
D. Hak berpendapat, berkumpul dan
berserikat
E. Hak untuk hidup dan mempertahankan
hidup serta kehidupannya
F. Hak membentuk keluarga dan
melanjutan keturunan melalui
perkawinanan yg syah
G. Hak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
C. Hak ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara
D. Hak berpendapat, berkumpul dan
berserikat
E. Hak untuk hidup dan mempertahankan
hidup serta kehidupannya
F. Hak membentuk keluarga dan
melanjutan keturunan melalui
perkawinanan yg syah
G. Hak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
K. Hak memperoleh kesempatan yg sama dlm
pemerintahan
L. Hak atas status kewarganegaraan
M. Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya.
N. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau prilaku yg
merendahkan derajat martabat manusia
O. Hak memperoleh suaka politik dari Negara lain.
P. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan bathin, bertenpat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yg baik
dan sehat.
Q. Hak atas jaminan sosial yg memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yg bermartabat.
R. Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak
tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun
S. Hak kebebasan memeluk agama dan beribadat
menurut agama dan kepercayaannya.
T. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan
dan kemanan Negara.
U. Hak untuk mendapatkan pendidikan
V. Hak untuk mengembangkan dan memajukan
kebudayaan nasional
W. Hak untuk mendapatkan kesejahteraan
X. Hak mendapatkan jaminan sosial fakir miskin
dan anak terlantar.
Kewajiban Warga Negara Indonesia
pasal 27 pasal 28 J, pasal 30 pasal 31UUD 1945
1. Warga negara Wajib menjunjung/mentaati
hukum dan pemerintahan
2. Warga negara Wajib membela Negara
3. Warganegara Wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain
4. Wn Wajib tunduk pada pembatasan yg
ditetapkan dengan undang-undang
5. Wn Wajib ikut serta dalam upaya pertahanan
dan keamanan Negara
6. Wn Wajib untuk mengikuti pendidikan dasar.
Hak dan kewajiban Negara terhadap warga
Negara diatur dlm Pembukaan dan pasal-pasal
UUD 1945 al :
Hak Negara :
a. Menciptakan peraturan dan perundang-
undangan yg dapat mewujudkan ketertiban,
keamanan, dan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat
b. Memaksa setiap warga Negara mentaati
hukum yg berlaku.
c. Hak untuk dibela apabila ada ancaman
terhadap Negara
d. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yg
menguasai hajat hidup orang banyak.
Kewajiban Negara yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
b. Mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Memajukan kesejahteraan umum
d. Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
memeluk agama dan kepercayaan
e. Membiayai pendidikan khususnya pendidikan
dasar
f. Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari anggaran belanja Negara
g. Memajaukan kebudayaan di tengah peradaban
dunia
h. Menjamin kebebasan masyarakat untuk
melahirkan dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
i. Menguasai bumi air dan kekayaan alam demi
kemakmuran rakyat
j. Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
k. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
lemah dan tidak mampu sesuai martabat
kemanusiaan
l. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas layanan umum yang layak.
d. Ketetapan MPR
Ketetapam MPR tentang HAM tertuang dlm Tap MPR
No.XVII/1998 Ttg hak asasi manusia.Berdasarkan hal
itu maka keluarlah UU No 39 Tahun 1999 ttg hak
asasi mansia sebagai UU yg sangat penting kaitannya
dlm proses jalannya HAM di Indonesia. Selain itu juga
UU No 26 Tahun 2000 Tentang pengadilan HAM.
Macam2 HAM yg tercantum dlm ketetapan tersebut
adalah:
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak keadilan
4. Hak kewmerdekaan
5. Hak atas kebebasan informasi
6. Hak keamanan
7. Hak kesejahteraan
8. Kewajiban
9. Perlindungan dan pemajuan
e. Peraturan Perundang-Undangan
UU HAM di Indo adalah UU No.39 Tahun 1999. Adapun hak2
yg ada dlm UU tersebut adalah:
1. Hak untuk hidup (pasal 4)
2. Hak untuk berkeluarga (pasal 10)
3. Hak untuk mengembangkan diri (psl 11,12,13,14,15,16)
4. Hak untuk memperoleh keadilan (psl 17, 18 dan 19).
5. Hak atas rasa aman (pasal 28-35) 9. Hak wanita
6. Hak kebebsan pribadi (pasal 20-27) 10. Hak anak
7. Hak atas kesejahteraan (pasal 36-42
8. Hak turut serta dlm pemerintahan (pasal 34-44)
2. Penegakan HAM
Kelembagaan yg menaungi HAM
a. Komisi Nasional HAM (Komnas HAM)
Komnas HAM di bentuk berdasarkan Kepres No 5 Thn
1993 yg kemudian dikukuhkan melalui UU No 39 Thn
1999 tentang hak asasi manusia
Komnas HAM bertujuan :
1. Mengembangkan kondisi yg kondusif bagi
pelaksanaan HAM sesuai Pancasila, UUD 1945 dan
Piagam PBB serta deklarasi HAM
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM
guna perkembangan pribadi manusia Indonesia
seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan
b. Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan UU No 26
Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
Pengadilan HAM merupakan pengadilan husus yg
berada dilingkungan pengadilan umum dan
berkedudukan di Daerah Kabupaten atau Kota.
Pengadilan adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran HAM yang berat.
c. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR
berdasarkan peristiwa tertentu dg keputusan
presiden untuk memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggaran HAM yg berat yg terjadi sebelum
diundangkannya UU No.26 Tahun 2000 Tentang
Pengadilan HAM
d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
UU No.26 Tahun 2000 memberikan alternatif bahwa
penyelesaian pelanggaran HAM yg berat dapat
dilakukan diluar Pengadilan HAM. Yaitu melalui
komisi kebenaran dan Rekonsiliasi yg dibentuk
berdasarkan Undang-undang.
Lembaga Swasta Masyarakat LSM yg menangani HAM
1. KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak
kekerasa).
2. YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesa)
3. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELMAM)
4. Human Right Watch (HRW).
PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA
1. Periode Sebelum Kemerdekaan (1908-1945)
a. Budi Utomo (1908)
b. Sarekat Islam (1911)
c. Indische Parti (1912)
d. Partai Komunis Indonesia (1920)
e. Perhimpunan Indonesia (1925)
f. Partai Nasional Indonesia (1927)
2. Periode Setelah Kemerdekaan
Perdebatan tentang HAM 1945-1950, 1950-1959, 1959-1966,
1966-1998, dan periode HAM Indonesia kontemporer (Pasca
Orde Baru)
a. Periode 1945-1950
Pemikiran HAM awal pasca kemerdekaan masih menekankan
pada wacana hak untuk merdeka kebebasan untuk berserikat
melalui organisasi politik yg didirikan, hak menyampaikan
pendapat . Wacana HAM Periode ini:
a. Bidang sipil dalam politik
-1945 (Pembukaan, pasal 26, psl 27, psl 28, psl 29 dan 30)
- Maklumat-maklumat Pemerintah
- KUHP Pasal 99.
b. Bidang Ekonomi, sosial dan budaya, melalui :
-UUD 1945 (Psl 27,Psl 31,Psl 33,Psl 34, Penjelasan Psl 31-32)
2. Periode 1950-1959
Masa ini dikenal dg demokrasi parlementer, perjalanan HAM
masa kondusif sejalan dengan demokrasi liberal pada masa
itu. Hal ini tercermin pada lima indikator:
a. Munculnya partai2 politik dg beragam ideologi
b. Adanya kebebasab pers
c. Pelaksanaan pemilu secara aman, bebas dan demokratis
d. Kontrol parlemen atas eksekutif
e. Perdebatan HAM secara bebas dan demokratis.
Berbagai pol. Yg berbeda haluan dan ideologi sepakat tentang
substansi HAM universal dan pentingnya HAM masuk dalam
UUD 1945.
Pada periode ini Indonesia meratifikasi dua konvensi
Internasional HAM, yaitu :
a. Konvensi Genewa yaitu perlindungan hak bagi korban
perang.
b. Konvensi tetang Hak politik perempuan. Hak memilih dan
dipilih tanpa perlakuan diskriminasi .
3. Periode 1959-1966
Periode ini masa berakhirnya Demokrasi liberal, diganti oleh
sistem demokrasi terpimpin yg terpusat pada kekuasaan
presiden Soekarno. Presiden tidak dapat dikontrol oleh
paelemen, sebaliknya parlemen dikendalikan oleh presiden.
Kekuasaan presiden Soekarno bersifat absolut, bahkan
dinobatkan sebagai Presiden RI seumur hidup.
4. Periode 1966-1998
Pada mulanya lahir orde baru menjanjikan harapan baru bagi
penegakan HAM di Indo. Berbagai seminar HAM dilakukan
Orde Baru. Namun pada kenyatannya, Orde Baru telah
menolehkan sejarah hitam pelanggaran HAM di Indonesia.
Bahkan setelah dapat mandat dari MPRS pemerintah orde
baru mulai menunjukkan watak aslinya sebagai kekuasaan yg
anti HAM.
Diantara butir penolakan pemerintah Orba terhadap konsep
universal HAM adalah:
a. HAM adalah produk pemikiran Barat yg tidak sesuai dg
nilai2 luhur budaya bangsa yg tercermin dlm Pancasila
b. Bangsa Indonesia sudah terlebih dahulu mengenal HAM
sebagaimana tertuang dlm UUD 1945 yg lahir lebih dahulu
dibandingkan dg Deklarasi Universal HAM
c. Isu HAM sering kali digunakan oleh negara2 Barat untuk
memojokkan negara yg sedang berkembang sep. Indonesia.
5. Periode Pasca Orde Baru
Tahun 1998 adalah era paling penting dlm sejarah
HAM di Indonesia. Lengsernya kekuasaan Orde Baru
sekaligus menandai berakhirnya rezim militer di
Indonesia dan datangnya era baru demokrasi dan
HAM, setelah 30 tahun lebih terpasung dibawah
rezim otoriter.
Pada masa pemerintahan Habibi misalnya perhatian
pemerintah terhadap pelaksanaan HAM mengalami
perkembangan yg sangat signifikan. Lahirnya Tap
MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM merupakan
salah satu indikator keseriusan pemerintahan era
reformasi akan penegakan HAM. Sejumlah konvensi
HAM juga di rativikasi diantaranya: HAM kebebasan
berserikat.
Keunggulan pemerintahan B.J Habibi dlm perbaikan
pelaksanaan HAM ditunjukkan dg pencanangan
program HAM yaitu rencana aksi Nasional HAM pada
Agustus 1998. Agenda HAM ini bersabdakan pada 4
pilar yaitu:

a. Persiapan pengesahan perangkat internasional di


bidang HAM
b. Diseminasi informasi dan pendidikan bidang HAM
c. Penentuan skala perioritas pelaksanaan HAM
d. Pelaksanaan isi perangkat internasional di bidang
HAM yg telah diratifikasi melalui perundang-undangan
nasional.
Komitmen Pemerintah ttg HAM ditunjukkan dengan :
1. Adanya pengesahan UU ttg HAM,
2. Pembentukan Kantor Kementerian Negara urusan HAM,
3. Penamabahan pasa2 khusus dlm amandemen UUD 1945
tentang HAM,
4. Penerbitan inpres ttg penyetaraan jemder dlm
pembangunan,
5. pengesahan UU ttg pengadilan HAM.
6. Pada thn 2001 Indo. Juga menandatangani dua protokol hak
anak yaitu pelarangan perdagangan, prostitusi dan ponografi
anak, serta keterlibatan anak dlm konflik bersenjata.
7. Pengesahan penghapusan kekerasan dlm rumah tangga, dan
8. Penerbitan Kepres tentang Rencana Aksi Nasional(RAN) HAM
Indonesia Tahun 2004-2009.
PKn
INDONESIA
NEGARA HUKUM
A. NEGARA HUKUM
Pengertian Negara Hukum
Negara hukum secara sederhana adalah negara yg
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya
didasarkan atas hukum. Di negara yang berdasarkan
atas hukum maka negara termasuk didalamnya
pemerintah dan lembaga2 lain dalam melaksanakan
tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Dalam
negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan
berdasarkan kedaulatan hukum (supermasi hukum) dan
bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.
Nega berdasarkan hukum menempatkan hukum
sebagai hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada
istilah supermasi hukum. Supermasi hukum harus tidak
boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum yaitu :
keadilan, kemamfaatan dan kepastian. Oleh karena itu
negara dalammmelaksanjakan hukum harus
memperhatikan tiga hal tersebut.
Apabila negara berdasarkan hukum, pemerintah negara
itu juga harus berdasarkan atas suatu konstitusi atau
Undang2 Dasar sebagai landasan penyelenggaraan
pemerintahan. Konstitusi dalam negara hukum adalah
konstitusi yang bercirikan gagasan konstitusionalisme
yaitu adanya pembatasan atas kekuasaan dan jaminan
hak dasar warganegara.
Tampa adannya konstitusi yg demikian sulit disebut
sebagai negara hukum.

B. CIRI-CIRI NEGARA HUKUM


Negara hukum yg muncul pada abad ke -19 adalah
negara hukum formil atau negara hukum dalam arti
sempit. Negara hukum adalah terjemahan dari istilah
Rechtsstaat atau Rule og Law. Istilah Rechtsstaat di
berikan oleh para ahli hukum Eropa Kontinental
sedangkan istilah Role of Law di berikan oleh para ahli
hukum Anglo Saxon.
Fredrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa
Kontinental memberikan ciri2 Rechtsstaat sebagai
berikut:
a. Hak asasi manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk
menjamin hak asasi manusia yg biasa dikenal
sebagai Trias Politika.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan2.
d. Peradilan administrasi dalam perselesihan.
Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon
memberikan ciri2 Role of law sbb:
e. Supermasi hukum dalam arti tidak boleh ada
kesewenang-wenangan, sehingga seseorang hanya
boleh dihukum jika melanggar hukum
f. Kedudukan yg sama didepan hukum, baik bagi
rakyat biasa maupun bagi pejabat.
c. Terjaminnya hak2 manusia dalam Undang2 atau
keputusan pengadilan.

Menurut Montesqieu negara yg paling baik adalah


negara hukum sebab didalam konstitusi di banyak
negara terkandung tiga inti pokok yaitu:

a. Perlindungan HAM
b. Diterapkannya ketatanegaraan suatu negara dan
c. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ2
negara.
C. INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM
1. Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia.
Dasar berpijak bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum sekarang ini tertuang dengan jelas pada pasal 1
ayat 3 UUD 1945 perubahan ketiga, yang berbunyi
“negara Indonesia negara hukum” Dimasukkannya
ketentuan ini kedalam bagian pasal UUD 1945
menunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta
menjadi amanat negara, bahwa negara Indonesia
adalah dan harus merupakan negara hukum.
Sebelumnya landasan negara hukum Indonesia kita
temukan dalam bagian penjelasan umum UUD 1945
tentang sistem pemerintahan negara yaitu:
1. Indonesia adalah negara yg berdasarkan atas hukum
(Rechtsstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka.
(Machtssaat).
2. Sistem Konstitusional. Pemerintah berdasarkan atas
sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yg tidak terbatas).
2. Perwujudan Negara Hukum di Indonesia
Opersionalisasi dari konsep negara hukm Indonesia
dituangkan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
UUD 1945 merupakan hukum dasar negara yang
menerapkan posisi sebagai hukum negara tertinggi
dalam tertib hukum (legal order) Indonesia. Di bawah
UUD 1945 terdapat berbagai aturan hukum/peraturan
perundang-undangan yang bersumber dan berdasarkan
pada UUD 1945
Legal order yg merupakan satu kesatuan sistem hukum
yg tersusun secara tertib itu di Indonesia dituangkan
dalam ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan.
Dalam ketetapan tersebu dinyatakan bahwa yang
dimaksud sumber hukum adalah sumber yg dijadikan
bahan untuk menyusun peraturan perundangan.
Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan
tidak tertulis. Sumber hukum dasar nasional adalah
Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yg adil dan beradab, persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan
mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan batang tubuh UUD 1945.
Adapun tata urutan perundangan adalah sbb:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR Republik Indonesia
3. Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang2 (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah :
1. Keputusan Presiden
2. Peraturan Daerah
Penjelasan dari masing2 aturan perundang tersebut
adalah sbb:
1. Undang2 Dasar 1945 merupakan hukum dasar
tertulis. Negara RI, memuat dasar dan garis2 besar
hukum dalam penyelenggaraan negara.
2. Ketetapan MPR RI merupakan putusan MPR sebagai
pengemban kedaulatan rakyat yg ditetapkan dalam
sidang2 MPR.
3. UUD dibuat oleh DPR bersama Presiden untuk
melaksanakan UUD 1945 serta Ketetapan MPR RI.
4. PERPU dibuat oleh Presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan
sebagai berikut.
Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidanmgan
berikut. DPR dapat menerima atau menolak PERPU
dengan tidak mengadakan perubahan. Jika ditolak
DPR, PERPU tersebut harus dicabut.
5. Peraturan pemerintah di buat oleh pemerintah untuk
melaksanakan Undang2.
6. Keputusan Presiden yg sifat mengatur di buat oleh
presiden untuk menjalankan fungsi dan tugasnya
berupa peraturan pelaksanaan administrasi negara
dan administrasi pemerintahan.
7. Peraturan daerah merupakan peraturan untuk
melaksanakan aturan hukum diatasnya dan
menampung kondisi husus dari daerah yang
bersangkutan
Peraturan daerah kabupaten dan kota di buat oleh
DPR daerah kabupaten dan kota bersama
bupati/walikota.
Peraturan desa atau yg setingkat, dibuat oleh badan
perwakilan desa (BPD) atau yg setingkat, sedangkan
tata pembuatan aturan desa atau yg setingkat diatur
oleh peraturan daerah kabupaten/kota yang
bersangkutan.
Ketetapan MPR tersebut menunjukkan bahwa di
negara hukum Indonesia, hukum merukan satu
kesatuan sistem hukum yang bertingkat dan
hierarchis. Norma hukm diatas merupakan sumber
dan dasar bagi pembuatan norma hukum di
bawahnya.
Negara Hukum Indonesia menurut UUD 1945
mengandung prinsip2 sbb:
1. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai
hukum dasar nasional dan adanya chierarchi jenjang
norma hukum.
2. Sistemnya yaitu sistem konstitusi.
3. Kedaulatan rakyat
4. Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan (pada 27 (1) UUD 1945
5. Adanya organ pembentuk Undang (Presiden dan DPR)
6. Sistem pemerintahannya adalah predensiil
7. Kekuasaan kehakiman yg bebas dari kekuasaan lain
(eksekutif)
8. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
9. Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban
dasar manusia (Pasal 28 A-J UUD 1945).
D. POLITIK HUKUM INDONESIA
Politik Hukum Indonesia yg dimaksudkan adalah
kebijakan nasional mengenai hukum dan pembangunan
hukum di Indonesia. Kebijakan penyelenggaraan
bernegara pada masa lalu dituangkan dalam naskah
GBHN sebagai haluan negara dlm penyelenggaraan
bernegara dan pembangunan nasional.
Pada masa sekarang sehubungan dengan MPR tidak lagi
berwewenang menetapkan GBHN maka haluan negara
tentang penyelenggaraan bernegara menjadi tugas dan
tanggungjawab presiden pilihan rakyat untuk
merumuskannya dalam suatu rencana pembangunan.
Dalam bab 9 tentang Pembenahan Sistem dan Politik
Hukum, naskah RPJMN 2004-2009 dikemukakan adanya
sasaran, arah kebijakan dan program2 pembangunan
hukum.
1. Sasaran Politik Hukum Nasional
Untuk mendukung pembenahan sistem dan hukum
sasaran yang akan dilakukan dalam tahun 2004-2009
adalah menciptakan sistem hukum nasional yang
adil, konsekwen dan tidak diskriminatif .
2. Arah Kebijakan Haluan Nasional
Pembenahan sistem dan politik hukum dalam lima
tahun mendatang diarhkan pada kebijakan untuk
memperbaiku substansi (materil), hukum, struktur
(kelembagaan) hukum, dan kultur (budaya) hukum.
E. HUBUNGAN NEGARA HUKUM DENGAN
DEMOKRASI
Hubungan antara negara hukum dengan demokrasi dapat
dinyatakan bahwa negara demokrasi pada dasarnya adalah
negara hukum. Namun, negara hukum belum tentu negara
demokrasi. Negara hukum hanyalah satu ciri dari negara
demokrasi.
Franz Magnis Suseno menyatakan ada 5 gagasan ciri hakiki
dari negara demokrsi yaitu:
1. Negara hukum
2. Pemerintah di bawah kontrol nyata masyarakat
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Prinsip mayoritas
5. Adanya jaminan terhadap hak2 demokrasi
Berdasarkan sejarah perkembangannya, tumbuhnya
negara hukum, baik formal maupun materiil bermula
dari gagasan demokrasi konstitusional yaitu negara
demokrasi yang berdasar atas konstitusi. Gagasan
demokrasi konstitusional abad ke-19 menghasilkan
negara hukum klasik (formil) sedang demokrasi
konstitusional dalam abad ke-20 menghasilkan Rule of
Law yang dinamis (negara hukum materiil).
3. Program Pembangunan Hukum Nasional
a. Program perencanaan Hukum
b. Program Pembentukan Hukum
c. Program Peningkatan Kinerja lembaga
Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum
lainnya.
d. Program Peningkatan Kualitas Profesi Hukum
e. Program peningkatan kesadarn Hukum dan
hak asasi manusia
PKn
HAK DAN KEWAJIBAN
BELA NEGARA
A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan
1. Warga Negara
Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari
suatu organisasi perkumpulan. Warga negara artinya
warga atau anggota dari suatu negara. Kita juga sering
mendengar kata2 seperti warga desa, warga kota, warga
masyarakat, warga bangsa, dan warga dunia. Warga
diartikan sebagai anggota atau peserta. Jadi, warganegara
secara sederhana diartikan sebagai anggota dari suatu
negara.
Istilah warganegara merupakan terjemahan kata citizen
(bahasa Inggris) yg mempunyai arti sbb:
a. Warga negara
b. Petunjuk dari sebuah kota
c. Sesama warga negara, sesama penduduk orang
setanah air
d. Bawahan atau kaula
Menurut AS Hikam warganegara sebaga terjemahan
dari citizen artinya adalah anggota dari suatu komunitas
yg membentruk negara itu sendiri.
Rakyat menunjuk pada orang2 yg berada di bawah satu
pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu.
Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa.
Penduduk adalah orang2 yg bertempat tinggal di suatu
wilayah negara dalam kurun wakru tertentu. Orang yg
berada di suatu wilayah dapat dibedakan menjadi
penduduk dan non penduduk.
Adapun penduduk negara dapat dibedakan menjadi
warganegara dan orang asing atau bukan warga negara.
2. Kewarganegaraan
a. Kewarganegaraan dalam arti Yuridis dan Sosiologis
1. Kwn dalam arti yuridis ditandai dg adanya ikatan
hukum antar warganegara dengan negara. Adanya
ikatan hukum itu menimbulkan akibat hukum
tertenti.
2. Kwn dalam arti sosiologis tidak ditandai dg ikatan
hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan
perasaan, ikatan keturunan, ikatan tanah air. Dg
kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan warga
negara yg bersangkutan.
b. Kwn dalam arti forma dan Materiil
1. Kwn dalam arti formil menunjuk pada tempat kwn.
Dalam sistimatika hukum, masalah kwn berada
pada hukum publik.
2. Kwn dalam arti materiil menunjuk pada akibat
hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya
hak dan kewajiban warganegara.
B. KEDUDUKAN WARGANEGARA DALAM NEGARAa
1. Penentuan Warga negara
Dari sisi hukum, status kwn seseorang amat
menentukan hak dan kewenangannya selaku wn. Org
yg memilki status kwn akan berbeda dg orang yg
berstatus sebagai warganegara di Negara tersebut.
Kwn seseorang mengakibatkan org tersebut memiliki
pertalian hukum serta tunduk pada hukum Negara yg
bersangkutan. Kwn menghasilkan akibat hukum yaitu
adanya hak dan kewajiban wn maupun Negara. Hak
dan kewajiban wn merupakan “isi” atau “aspek
material” dari konsep kwn itu sendiri.
Hukum internasional memberi pengakuan
bahwa tiap2 negara memiliki hak untuk
menentukan siapa yg dapat menjadi wn dan
bukan.
(Heater 1999) Setiap Negara memilki
kedaulatan. Negara tidak tersikat oleh Negara
lain dlm menentukan kwn Negara lain juga tidak
berhak menentukan atau turut campur dlm
penentuan kwn suatu Negara.
Menurut pasal 1 Konvensi Den Haag tahun 1930
penentuan kwn merupakan hak mutlak dari Negara yang
bersangkutan. Namun demikian hak mutlak ini di batasi
oleh apa yg dinamakan sebagai general principles adalah:
1. Tidak boleh bertentangan dengan konvensi2
internasional
2. Tidak boleh bertentangan dg kebiasaan internasional
3. Tidak boleh bertentangan dg prinsip2 hukum umum yg
secara internasional diterapkan dlm hal penentuan kwn.
Hal tersebut sebagaimana dinyatakan dlm Deklarasi
Universal HAM tahun 1948 bahwa “Setiap orang berhak
atas sesuatu kwn. Tidak seorangpun haknya untuk
mengganti kwn”.
1. Penentuan Kewarganegaraan
Asas kwn menjadi pedoman dasar bagi suatu
Negara untuk menentukan siapakah yg
menjadi wnnya. Pada dasarnya Negara sebagai
subjek hukum yg berdaulat memiliki
kebebasan untuk menentukan kwn termasuk
asas yg digunakan. Dalam menentukan kwn
seseorang, dikenal adanya asas kwn
berdasarkan kelahiran dan asas kwn
berdasarkan perkawinan (Koerniatmanto,
1996).
Menurut Heater (1999) ada dua cara dlam
menentukan kwn yaitu yang dinamakan Ius
Sanguinis dan Ius soli. Selain asas ius sanguinis dan Ius
soli juga dipakai asas campuran
Asshidigie 2006. Penentuan kwn didasarkan pada
sisi kelahiran dikenal 2 asas yaitu asas Ius Soli dan Ius
Sanguinis. Kedua istilah ini berasal dari bahasa latin. Ius
artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yg
artinya negeri atau tanah. Sedangkan penentuan kwn
berdasarkan aspek perkawinan mencakup asas
kesatuan hukum dan asas persamaan derajat. Asas Ius
Soli dan asas Ius Sangunis dianggap sebagai asas yg
utama dlm menentukan status hukum kwn.
a. Asas Ius Soli
Ius Soli artinya pedoman yg berdasarkan daerah atau
tempat. Asas ini menyatakan bahwa kwn seseorang
ditentukan dari tempat dimana orang tersebut
dilahirkan. Disebut juga asas daerah kelahiran.
Contoh; Negara A menganut asas ius soli, berarti orang
yg lahir di Negara A akan memiliki kwn A, tidak melihat
orang tersebut keturunan dari mana.
b. Asas Ius Sanguinis
Ius Sanguinis artinya pedoman yang berdasarkan darah
atau keturunan. Asas ini menyatakan bahwa kwn
seseorang ditentukan berdasarkan keturunan dari
orang tersebut. Disebut juga asas keturunan atau asas
darah.
Contoh: Negara B menganut asas Ius Sanguinis,
maka orang yg lahir dimanapun saja asalkan
keturunan dari orang yg berkwn B, maka orang tsb.
akan berkwn B.

Dalam prakteknya ada Negara yg menganut asas ius


soli dan ada yg menggunakan asas ius sanguinis.
Namun dewasa ini, umumnya Negara menganut
kedua aspek tersebut secara simultan. Ada Negara
yg nenitik beratkan pada aspek ius soli dengan ius
sanguinis sebagai pengecualian. Sebaliknya ada
Negara yg menitikbertakan pada aspek ius sanguinis
dengan ius soli sebagai pengecualian.
Negara2 imigran (Negara yg sebagian besar merupakan
kaum pendatang atau cenderung didatangi orang asing)
cenderung menggunakan ius soli sebagai asas kwn.
Dasar perimbangannya adalah Negara menghendaki
warga baru segera melebur diri sebagai wn di Negara
tersebut. Contoh: Amerika Serikat menerapkan ius soli.
Sebaliknya Negara2 emigran (Negara yg warganya
cenderung keluar dari Negara) lebih menggunakan asas
ius sanguinis. Latar belakangnya adalah Negara ingin
tetap mempertahankan kwn dari warganya meskupun
berada diluar negeri termasuk keturunannya.Contoh:
RRC. Asas ius sanginis digunakan pula agar dapat
menentukan kwn seseorang yg lahirnya diluar wilayah
suatu Negara atau wilayah bebas. Mis. Di pesawat udara
atau di kapal laut lepas.
Penentuan kwn berdasarkan aspek perkawinan merupakan asas
kesatuan hukum dan asas persamaan derajat

1. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami


istri adalah suatu ikatan yg tidak terpecah sebagai inti dari
masyarakat. Dalam penyelenggaraan kehidupan bersama suami
istri perlu mencerminkan satu kesatuan yg bulat termasuk dlm
masalah kwn. Berdasarkan asas ini diusahakan staus kwn suami
dan istri sama
2. Asas persamaan derajat di dasarkan pandangan bahwa suatu
perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kwn suami
atau istri. Keduanya memiliki hak yg sama untuk menentukan
sendiri kwn. Jadi mereka dapat berbeda kwn seperti halnya
ketika belum berkeluarga.
Penentuan kwn yg berbeda-beda oleh setiap
Negara dapat menciptakan problem kwn dari
seorang warga.
Secara ringkas problem kwn adalah
munculnya apatride dan bipatride. Apatride
adalah istilah untuk orang2 yg tidak memiliki
kwn. Istlah lain adalah stales.
Biparide adalah istilah untuk orang2 yg
memilki kwn rangkap (dua) Bahkan dapat
muncul multipatride yaitu istilah untuk orang2
yg memilki kwn banyak (lebih dari dua).
Contoh apatride, seorang lahir di Negara A yg
menganut asas ius sanguinis sedangkan ia
merupakan keturunan dari orang yg berkwn di
Negara B yg menganut asas ius soli. Orang tersebut
tidak memilki kwn A sebab ia bukan keturunan
orang yang berkwn A. Orang tersebut juga tidak
berkwn B sebab ia tidak lahir diwilayah Negara B.
Contoh bipatrida, seorang lahir di Negara X yang
menganut asas ius soli sedangkan ia keturunan
dari orang yg berkwn Y yg menganut asas ius
sanguinis. Orang tersebut berkwn X karena ia lahir
di Negara X. Orang tersebut juga berkwn Y sebab ia
keturunan dari orang yg berkwn Y.
Penggunaan asas berdasar perkawinan yg
berbeda antar Negara juga dapat
menyebabkan seseorang menjadi apatrida
atau bipatride khususnya bagi wanita.
Melalui perkawinan campuran seorang
wanita dapat mempunyai kwn lebih dari satu.
Sebaliknya melalui perkawinan campuran
seorang wanita dapat menjadi apatride atau
kehilangan kwn.
Contoh, Negara A menganut asas kesatuan hukum
sedang Negara B asas persamaan derajat. Ada laki2
berkwn A menikah dengan wanita berkwn B, maka
wanita tersebut bisa berstatus bipatrida. Ia menjadi
wn A sebab ikut kwn suaminya dan ia juga masih
berkwn B karena asas persamaan derajat.
Sebaliknya bisa menjadi apatride jika wanita itu wn
A sedang suaminya berkwn B. Di negaranya sendiri
(A) kwnnya telah lepas sebab bersuamikan orang
asing. Sedangkan di Negara suaminya (B) ditolak
kwn sebab menurut ketentuan suatu perkawinan
tidak meneyebabkan perubahan status kwn
masing2 pihak.
Berkaitan dg asas kwn tersebut maka dalam suatu Negara terdapat
dua stelsel kwn
a. Stelsel aktif
Yaitu orang harus aktif melakukan tindakan2 hukum tertentu
untuk dapat menjadi wn. Ini dapat disebut pula perwn aktif.
b. Stelsel pasif.
Yaitu orang dg sendiri dianggap sebagai wn walaupun tanpa
melakukan tindakan tertentu untuk menjadi warga Negara. Ini
dapat disebut pewn pasif.
Dengan adanya dua stelsel tersebut, terdapat dua kelompok atau
jenis wn yaitu:
1. Wn by operation of law atau wn dengan stelsel pasif. Bahwa
status kwn yg ia peroleh terjadi karena berlakunya ketentuan
hokum atau peristiwa hukum
2. Wn by registration atau wn dengan stelsel aktif. Bahwa mereka
memperoleh status kwn karena melalui proses yg ditentukan.
Dalam hal pewarganegaraan aktif, seorang
dapat menggunakan hak opsi yaitu hak untuk
memilih atau mengajukan kehendak menjadi
wn. Sedang dlm pewn pasif, seseorang yg
tidak mau diwarganegarakan atau tidak mau
dijadikan wn suatu Negara dapat
menggunakan hak repudiasi yaitu hak untuk
menolak suatu kwn.
2. Warganegara Indonesia
Negara Indonesia telah menentukan siapa2 yg menjadi
warganegara. Ketentuan tersebut tercantum dalam
pasal 26 UUD 1945 sbb:
(1) Yang menjadi warganegara Indonesia ialah orang2
bangsa Indonesia asli dan orang2 bangsa lain yang
di syahkan dengan Undang2 sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah wargnegara Indonesia dan orang2
yg bertempat tinggal di Indonesia.
(3) Hal2 mengenai warganegara dan penduduk diatur
dengan undang2.
Berdasarkan pasal 26 ayat (2) UUD 1945 penduduk
negara Indonesia terdiri atas dua yaitu warganegara
dan orang asing. Ketentuan ini merupakan hal baru dan
sebagai hasil mandemen UUD 1945.

Ketentuan Undang2 Mengenai Warga Negara Indonesia


UU yang mengatur lebih lanjut ketentuan pasal
26 UUD 1945 yaitu UU No. 12 tahun 2006 pasal
4 menyatakan bahwa WNI adalah:
UU yang mengatur lebih lanjut ketentuan pasal
26 UUD 1945 yaituUU No. 12 tahun 2006
pasal 4 menyatakan bahwa WNI adalah:
a. Setiap orang yg berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan/atau berdasarkan
perjanjian Pemerintah RI dg Negara lain
sebelum UU ini berlaku sudah menjadi WNI.
b. Anak yg lahir dari perkawinan yg sah dari
seorang ayah dan ibu WNI.
c. Anak yg lahir dari perkawinan yg sah dari
seorang ayah WNI dan ibu warga Negara
asing.
d. Anak yg lahir dari perkawinan yg syah dari seorang
ayah warga negara asing dan ibu warganegara
Indonesia
e. Anak yg lahir diluar perkawinan yg sah dari seorang
ibu warganegara Indonesia, tetapi ayahnya tidak
mempunyai kewarganeraan atau hukum negara asal
ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada
anak tersebut
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah
dan ayahnya warganegara Indonesia.
g. Anak yg lahir diluar perkawinan yg sah dari seorang
ibu warganegara Indonesia.
h. Anak yg lahir diluar perkawinan yg sah dari
seorang ibu wn asing yg diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu
dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
tahun atau belum kawin.
i. Anak yg lahir diwilayah Negara RI yg pada waktu
lahir tidak jelas status kwn ayah dan ibunya.
j. Anak yg baru lahir di temukana di wilayah RI
selama ayah dan ibunya tidak di ketahui
k. Anak yg lahir di wilayah Negara RI apabila ayah
dan ibunya tidak mempunyai kwn atau tidak
diketahui keberadaannya.
Tentang cara memperoleh kwn RI menurut UU No12 Tahun
2006 sbb:
a. permohonan
yaitu cara bagi orang asing untuk memperoleh kwn
Indonesia. Atau disebut pewarganegaraan. Permohonan
pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon dg
memenuhi syarat2 yg sudah ditentukan.
b. Kelahiran
Kwn RI dapat diperoleh seseorang melalui kelahiran. Setiap
anak yg lahir dari orang tua (ayah atau ibunya) kwn
Indonesia akan memperoleh kwn Indonesia. Demikian juga
dalam hal tertentu, kwn RI dapat diperoleh seseorang
karena kelahirannya di wilayah Negara RI. Ketentuan2
tersebut juga menunjukkan dianutnya asas ius sanguinis dan
asas ius soli terbatas untuk mencegah terjadinya apatride.
c. Pengangkatan
Anak wn asing belum berusia 5 tahun yg diangkat secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI memperoleh kwn RI
(pasal 21 ayat 2)
d. Perkawinan/Pernyataan
Orang asing yg menikah dg wn RI dapat memperoleh kwn RI apabila
memenuhi persaratan sebagaimana diatur dalam pasal 19.
e. Turut ayah dan ibu
Anak yg belum berusia 18 tahun atau belum kawin berada dan
bertempat tinggal di Indonesia, dari ayah atau ibu yg memperoleh kwn
Indonesia dengan sendirinya berkewn Indonesia (pasal 21 ayat 1).
f. Pemberian
Org asing yg telah berjasa kepada Negara RI atau dg alasan kepentingan
Negara dapat diberi kwn RI oleh Presiden setelah memperoleh
pertimbangan DPR RI, kecuali dg pemberian kwn tersebut
mengakibatkan yg bersangkutan berkwn ganda (pasal 20).
g. Pewarganegaraan
Kehilangan Kewarganegaraan RI
Pasal 23 UU No. 12 tahun 2006 menyatakan bahwa
WNI kehilangan kwn jika yg bersangkutan :
a. Memperoleh kwn lain atas kemauan sendiri.
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kwn lain,
sedangkan orang yg bersangkutan mendapatkan
kesempatan untuk itu
c. Dinyatakan kehilangan kwn oleh presiden atas
permohonannya sendiri ybs sudah berusia 18 tahun
atau sudah kawin.
d. Masuk dlm dinas tentaral asing tanpa ijin terlebih
dahulu dari presiden
e. Secara suka rela masuk kedalam dinas Negara asing, yg
jabatan dlm dinas semacam itu di Indonesia sesuai dg
ketentuan peraturan perunadang-undangan yg dapat
dijabat oleh WNI.
f. Secara suka rela mengangkat sumapah atau menyatakan
janji setia kepada Negara asing atau bagian dari Negara
asing tersebut.
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan
sesuatu yg bersifat ketatanegaraan untuk suatu Negara
asing.
h. Mempunyai paspor atau surat yg bersifat paspor dari
Negara asing atau surat yg dapat diartikan sebagai tanda
kwn yg mnasih berlaku dari Negara lain atas namanya atau
j. Perempuan WNI yg kawin dg laki2 wn asing kehilangan Kwn
RI jika menurut hukum Negara asal suaminya, kwn istri
mengikuti kwn suami sebagai akibat perkawinan tersebut.
k. Laki2 negara Indonesia yg kawin dg perempuan WNA
kehilangan kwn RI jika menururt hukum Negara asal
istrinya, kwn suami mengikuti kwn istri sebagai akibat
perkawinan tersebut.
l. Laki2 wni yg kawin dg perempuan WNA kehilangan kwn RI
jika menurut negara asal istrinya, kwn suami mengikuti kwn
istri sebagai akibat perkawinan tersebut
m. Setiap orang yg memperoleh kwn RI berdasarkan
keterangan yg kemudian hari dinyatakan palsu atau
dipalsukan, tidak benar, atau terjadi kekeliruan mengenai
orangnya oleh instansi yg berwewenang dinyatakan batak
kwnnya.
C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA
INDONESIA
1. Wujud hubungan warga Negara Dengan Negara
pada umumnya berupa peranan (role) Peranan pada
dasarnya adalah tugas apa yg dilakukan sesuai dg
status yg dimilki dalam hal ini sebagai warganegara.
Secara teori status warganegara meliputi status
pasif, aktif, negatif dan positif.
Peranan pasif adalah keputusan warganegara
terhadap peraturan perundang-undaangan yang
berlaku. Peranan aktif merupakan aktivitas warga
negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil
bagian dalam kehidupan berbegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik.
Peranan positif merupakan aktivitas warganegara untuk
meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan
aktivitas warga negara untuk menolah campur
tangan negara dalam persoalan pribadi.
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Secara garis besar hak dan kewajiban warga


negara Indonesia diatur dalam pasal 27
sampai 34 UUD 1945 :
Hak warganegara meliputi:
1. Hak warganegara Indonesia diatur dalam
pasal 27 s/d pasal 34 UUD 1945 antara lain
yaitu:
a.Hak persamaan kedudukan di dalam
hukum dan pemerintahan
b.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yg
layak
C. Hak ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara
D. Hak berpendapat, berkumpul dan
berserikat
E. Hak untuk hidup dan mempertahankan
hidup serta kehidupannya
F. Hak membentuk keluarga dan
melanjutan keturunan melalui
perkawinanan yg syah
G. Hak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
K. Hak memperoleh kesempatan yg sama dlm pemerintahan
L. Hak atas status kewarganegaraan
M. Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
N. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau prilaku yg
merendahkan derajat martabat manusia
O. Hak memperoleh suaka politik dari Negara lain.
P. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan bathin, bertenpat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yg baik dan
sehat.
Q. Hak atas jaminan sosial yg memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yg
bermartabat.
HAK DAN
KEWAJIBAN BELA
NEGARA
Terdapat hubungan antara ketahanan nasional suatu
negara dengan pembelaan negara. Kegiatan
pembelaan negara pada dasarnya merupakan usaha
dari warganegara untuk mewujudkan ketahanan
nnmasional.
Bela negara biasanya selalu dikaitkan dg militer , seolah
olah keawjiban dan tanggungjawab untuk membela
negara hanya terletak pada tentara nasional Indo.
Padahal berdasarkan pasal 27 dan 30 UUD 1945
masalah bela negara dan pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara
Indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga
negara untuk mempertahankan RI terhadap ancaman
baik dari luar maupun dari dalam negeri.
Dimasa demokrasi danketerbukaan sekarang, tentu
timbul pertanyaan apakah bela negara msih relevan
dan di butuhkan? Seperti apakah pembelaan negara
yg harus di lakukan warganegara sekaran?
1. Makna Bela Negara
Membela negara merupakan kewajiban sebagai
warganegera. Membela negara ternyata bukan
hanya kewajiban tetapi juga hak setiap
warganegara terhadap negaranya. Membela negara
Indonesia adalah hak dan kewajiban dari setiap
warganegara Indonesia. Hal ini tercermin secara
jelas dlm pasal 27 ayat (3) UUD 1945 Perubahan
kedua yg berbunyi “Setiap warganegara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Setiap warganegara juga berhak dan berkewajiban ikut
serta dalam pertahanan negara. Hal demikian
sebagaimana tercantum dalam pasal 30 UUD 1945
perubahan Kedua, bahwa “Tiap2 warganegara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara”.
Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 (1) UUD
1945 tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha
pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak
dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini
menimbulkan konsekwensi bahwa setiap
warganegara berhak dan wajib untuk turut serta
dalam ikut menentukan kebijakan dalam pembelaan
negara melalui lembaga2 perwakilan.
Dalam Undang2 nomor 3 tahun 2002 Tentang
pertahanan negara pasal 9 ayat (1) di sebutkan pula
bahwa “Setiap warganegara berhak dan wajib ikut
serta yg diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara”.
Bagian penjelasan UU N0.3 Tahun 2002 menyatakan
bahwa upaya bela negara adalah sikap dan prilaku
warganegara yg dijiwai oleh kecintaannya kepada
negara kesatuan RI yg berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara.
Konsep bela negara dapat dilaksaanakan secara fisik
dan non fisik.
Secara fisik yaitu dengan cara “memanggul bedil”
menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela
negara secara fisik dilakukan untuh menghadapi
ancaman dari luar.
Adapun bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan
sebagai “segala upaya untuk mempertahankan
negara kesatuan RI dengan cara meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara”. Bela negara
perlu kita pahami dlm arti sempit yaitu secara fisik
dan arti luas yaitu secara fisik maupun non fisik.
Peraturan Perundang-undangan ttg Bela Negara
a. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
b. Pasal 30 UUD 1945
Sampai saat ini UU yg merupakan pelaksanaan dari psl
30 UUD 1945 tersebut adalah:
1. UU No.2 Tahun 2002 Ttg kepolisian negara RI
2. UU No.3 Tahun 2002 ttg pertahanan negara
3. UU N0.34 Tahun 2004 ttg Tentara Nasional
Indonesia.
Mengenai peran warganegara dlm bela negara di
sebutkan dlm pasal 9 UU No.3 Tahun 2002 yaitu:
(1) Setiap warganegara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara, yg diwujudkan dlm
penyelenggaraan pertahanan negara
(2) Keikutsertaan warganegara dalam upaya bela
negara, sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1)
diselenggarakan melalui:
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemeliteran secara wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela
atau secara wajib dan
d. Pengabdian sesuai dengan profesi
(3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemeliteran secara wajib, dan
pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan
undang-undang.
3. Keikutsertaan Warga Negara dlm Bela Negara.
a. Bela Negara secara fisik
Menurut UU No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, keikutsertaan warganegara dlm bela negara
secara fisik dapat dilakukan dg menjadi anggota TNI
dan Pelatihan Dasar Kemeliteran.
Rakyat terlatih terdiri dari berbagai unsur, seperti
ResimenMahasiswa (Menwa) Perlawanan
Rakyat(Wandra) Pertahanan Sipil (Hansip). Mitra
Babinsa, dan organisasi Kemasyarakatan Pemuda
(OKP) yang telah mengikuti pendidikan dasar Militer
dan lainnya.
Rakyat terlatih mempunyai 4 fungsi yaitu
1. Ketertiban umum.
2. Pelindung masyarakat.
3. Keamanan rakyat. Dan
4. peralawanan rakyat.
Tiga fung yg disebutkan pertama umumnya
dilakukan pada masa damai atau pada saat
terjadinya bencana alam atau darurat sipil
b. Bela Negara secara Nonfisik
Menurut UU No.3 Tahun 2002 keikutsertaan
warganegara dlm bela negara secara nonfisik dapat
diselenggaran melalui pendidikan kewarganegaraan
dan pengabdian sesuai dg profesi. Berdasarkan hal itu
keterlibatan warganegara dalam bela negara secara
nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk,
sepanjang masa dan dalam segala situasi misalnya
dengan cara:
a. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
termasuk menghayati arti demokrasi dengan
menghargai perbedaan pendapat dan tidak
memaksakan keehendak.
b. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui
pengabdian yg tulus kepada masyarat.
c. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara
dg berkaryanyata (bukan retorika)
d. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap
hukum/Undang2 dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
e. Pembekalan mental spiritual dikalangan masyarakat
agar dpt menangkal pengaruh2 budaya asing yg tidak
sesuai dg norma2 kehidupan bangsa Indonesia
dengan lebih bertaqwa kepada Allah s.w.t, melalui
ibadah sesuai dg agama /kepercayaan masing-
masing.
4. Identifikasi Ancaman terhadap Bangsa dan
Negara.
Menurut UU No.20 Tahun 2982. ancaman mencakup
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan,
sedangkan menurut UU No.3 Tahun 2002 digunakan
istilah yaitu ancaman.
Sekarang ini ancaman terhadap kedaulatan negara yg
semula bersifat konvensional (fisik) berkembang
menjadi multi dimensional (fisik dan non fisik) baik yg
berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
Ancaman yg bersifat multi dimensional tersebut dapat
bersumber baik dari permasalahan ideologi politik,
ekonomi, sosial budaya, maupun permasalahan
keamanan terkait dg kejahatan internasional.
Bentuk-Bentuk Ancaman
Ancaman dibedakan menjadi dua yaitu ancaman militer dan
ancaman non militer. Ancaman militer adalah yg
menggunakan kekuatan senjata yang terorganisasi yg dinilai
mempunyai kemampuan yg membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa.
Bentuk Ancaman Militer mencakup:
1.Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh
Negara lain terhadap kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
2.Pelanggaran wilayah yg dilakukan oleh Negara lain, baik yg
menggunakan kapal maupun pesawat nonkomersial
3.Spionase yg dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan
mendapatkan rahasia militer
4. Sabotase untuk merusak instalasi penting
militer dan objek vital nasionjal yg
membahayakan keselamatan bangsa.
5. Aksi terror bersenjaata yg dilakukan oleh
jaringan terorisme internasional atau yg
bekerja sama dg terisme dlm negeri .
6.Pemberontakan bersenjata
7.Perang saudara yg terjadi antara kelompok
masyarakat bersenjata dg kelompok
masyarakat bersenjata lainnya.
4. Sabotase untuk merusak instalasi penting
militer dan objek vital nasionjal yg
membahayakan keselamatan bangsa.
5. Aksi terror bersenjaata yg dilakukan oleh
jaringan terorisme internasional atau yg
bekerja sama dg terisme dlm negeri .
6.Pemberontakan bersenjata
7.Perang saudara yg terjadi antara kelompok
masyarakat bersenjata dg kelompok
masyarakat bersenjata lainnya.
Berdasarkan buku putih yg disusun oleh Dep. Pertahanan
perkiraan ancaman dan tantangan masa depan bangsa adalah:
1.Terorisme internasional yg memiliki jaringan lintas Negara
dan timbul di dlm negeri
2.Gerakan separatis yg berusaha memisahkan diri dari NKRI
terutama gerakan separatis bersenjata yg mengancam
kedaulatan dan keutuhan BI
3.Aksi radikalisme yg latar belakang primodial etnis, ras dan
agama serta ideologi diluar pancasila.
4.Konflik komunal, meskipun bersumber pada masalah sosial
ekonomi namun dpt berkembang menjadi konflik antara suku,
agama maupun ras.
5.Kejahatan lintas Negara sep. penyelundupan barang, senjata,
amunisi dan bahan peledak, penyelundupan manusia,
narkoba dll.
6.Kegiatan imigrasi gelap yg menjadikan Indonesia sebagai
tujuan maupun batu loncatan ke Negara lain
7.Gangguan keamanan laut sep. pembajakan dan perampokan,
penangkapan ikan secara illegal, pencemaran dan perusakan
ekosistem
8.Gangguan keamanan udara sep. pembajakan udara,
pelanggaran wilayah udara dan terorisme melalui transportasi
udara.
9.Perusakan lingkungan sep. pembakaran hutan, perambahan
hutan illegal pembuangan limbah bahan beracun dan
berbahaya
10.Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

SEKIAN TERIMAKASIH….
Berdasarkan buku putih yg disusun oleh Dep. Pertahanan
perkiraan ancaman dan tantangan masa depan bangsa adalah:
1.Terorisme internasional yg memiliki jaringan lintas Negara
dan timbul di dlm negeri
2.Gerakan separatis yg berusaha memisahkan diri dari NKRI
terutama gerakan separatis bersenjata yg mengancam
kedaulatan dan keutuhan BI
3.Aksi radikalisme yg latar belakang primodial etnis, ras dan
agama serta ideologi diluar pancasila.
4.Konflik komunal, meskipun bersumber pada masalah sosial
ekonomi namun dpt berkembang menjadi konflik antara suku,
agama maupun ras.
5.Kejahatan lintas Negara sep. penyelundupan barang, senjata,
amunisi dan bahan peledak, penyelundupan manusia,
narkoba dll.

Anda mungkin juga menyukai