Anda di halaman 1dari 38

MEMAHAMI KOMUNIKASI

ANTARBUDAYA
Turnomo Rahardjo
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro
PENGANTAR

No culture can live if it attempts to be exclusive


(Mahatma Ghandi)
PENGANTAR

 Komunikasi antarbudaya bukanlah sebuah fenomena yang


baru.
 Sejak munculnya peradaban ketika manusia pertama
membentuk kelompok-kelompok suku bangsa, kontak
antarbudaya sebenarnya telah berlangsung.
 Orang dari berbagai kelompok suku bangsa menjalin
interaksi dan menemukan bahwa diri mereka berbeda.
 Dalam situasi global sekarang ini, hal yang penting dilakukan
adalah bagaimana kita bisa berkomunikasi secara efektif
dengan orang yang secara kultural berbeda.
PENGANTAR

 Perkembangan kependudukan, sistem transportasi, sistem informasi,


dinamika politik dan ekonomi,
 Membawa orang dari latar belakang budaya yang beragam
melakukan kontak satu sama lain.
 Perkembangan dan perubahan itu menuntut seseorang untuk
belajar menjadi komunikator yang efektif ketika berhadapan dengan
orang lain yang secara budaya berbeda.
 Komunikasi antarbudaya yang efektif tidak bermakna terciptanya
keakraban atau kedekatan antara pihak-pihak yang berkomunikasi
(intimate relationships),
 Namun lebih dipahami sebagai upaya mengurangi kesalahpahaman
budaya (cultural misunderstanding).
PENGANTAR

 Kesalahpahaman kultural berpotensi menciptakan


ketegangan dan konflik.
 Pengakuan terhadap perbedaan kultur akan
memungkinkan kita menjalin relasi yang lebih
bermakna.
 Tantangan yang dihadapi adalah “belajar untuk
menerima” perbedaan-perbedaan kultural.
PENGERTIAN K A B

 Hal terpenting dari KAB yang membedakannya dengan kajian


keilmuan lainnya adalah perbedaan yang relatif tinggi pada latar
belakang pengalaman “the communicators”, karena perbedaan
kultural.
 Orang yang mempunyai kultur yang sama pada umumnya akan
berbagi “kesamaan” pada keseluruhan latar belakang
pengalaman mereka daripada orang yang berasal dari kultur
berbeda.
PENGERTIAN

 KAB merupakan “perluasan” terhadap studi komunikasi antarpribadi,


komunikasi organisasi dan area studi komunikasi antarmanusia
lainnya.
 Komunikasi antarbudaya dapat dipahami sebagai interaksi yang
berlangsung antara orang yang berbeda latar belakang budaya.
 Perbedaan latar belakang budaya tersebut bisa dalam lingkup
kebangsaan, etnis) agama, bahasa, dan kebiasaan/nilai budaya yang
lain.
 Komunikasi antarbudaya:
 Proses pertukaran simbolik antara orang dari budaya yang berbeda
dalam upaya mereka untuk menciptakan makna yang dipertukarkan
dalam konteks tertentu.
PENGERTIAN

 KAB dipahami sebagai proses transaksional, proses


simbolik yang melibatkan atribusi makna antara individu-
individu dari kultur yang berbeda.
 KAB merupakan proses pertukaran simbolik dimana orang
dari dua atau lebih komunitas kultural yang berbeda
menegosiasikan makna yang dipertukarkan dalam sebuah
jalinan yang interaktif.
 Ringkasnya, KAB merupakan peristiwa komunikasi dimana
partisipan yang berbeda kultur menjalin kontak secara
langsung maupun tidak langsung.
PENGERTIAN

 Satu manfaat penting yang bisa didapatkan dari


komunikasi antarbudaya adalah
 Pengetahuan antarbudaya akan membuka pintu
untuk memperkaya dan memperluas
pengalaman manusia.
PENGERTIAN

 International Communication adalah komunikasi


antara orang yang merepresentasikan bangsa
yang berbeda.
 Interacial Communication adalah pertukaran
makna antara individu-individu dari ras yang
berbeda.
 Interethnic Communication adalah interaksi
antara individu-individu dari asal usul etnis yang
berbeda.
PENGERTIAN

 Intracultural Communication adalah interaksi


antar para anggota dari ras, kelompok etnis atau
sub kultur yang sama.
 Co-culture/subcultures adalah kelompok-
kelompok orang yang berbeda secara etnis atau
sosiologis dengan the parent culture.
PERSOALAN POTENSIAL DALAM K A B

 Menjalin KAB yang efektif (mengurangi


kesalahpahaman budaya) bukan hal yang mudah.
 Dalam praktik, upaya mengurangi
kesalahpahaman budaya akan dihadapkan pada
etnosentrisme, prasangka dan diskriminasi, dan
stereotip (intercultural inhibitors).
PERSOALAN POTENSIAL

ETNOSENTRISME.
 Berasal dari kata dalam bahasa Yunani: “ethos”
(orang atau bangsa) dan “ketron” (pusat: terpusat
pada satu kelompok budaya).
 Tingkat dimana individu-individu menilai budaya
orang lain sebagai “inferior” terhadap budaya
mereka.
PERSOALAN POTENSIAL

ETNOSENTRISME.
 Terdiri dari 2 bagian: 1) keyakinan akan
superioritas satu kelompok dan 2) keyakinan
bahwa kelompok lain adalah inferior.
 Tidak seorang pun lahir dengan perilaku
etnosentrik. Ia dipelajari, paling tidak untuk
tingkatan tertentu.
PERSOALAN POTENSIAL

ETNOSENTRISME.
 Hal yang cukup wajar untuk merasa bahwa kelompoknya
adalah yang terbaik.
 Persoalan muncul bukan dari perasaan bangga terhadap
budayanya, tetapi “kesimpulan yang tidak perlu” bahwa
budaya lain adalah inferior.
 Simbol etnisitas, agama atau kebangsaan ingroup menjadi
obyek kebanggaan dan kehormatan, sebaliknya simbol-
simbol dari outgroup menjadi obyek penghinaan dan
kebencian.
PERSOALAN POTENSIAL

ETNOSENTRISME.
 Banyak bahasa yang menunjukkan tingkat etnosentrisme
tertentu.
 Cina: “the Middle Kingdom” (pusat dari dunia)
 Orang AS menyebut diri mereka sebagai “American”.
 Etnosentrisme yang ekstrim akan mengarah pada konflik,
bahkan perang dengan outgroup.
PERSOALAN POTENSIAL

ETNOSENTRISME.
 Dapat menyebabkan munculnya rasisme (kategorisasi
berdasarkan keadaan fisik eksternal) dan seksisme
(kategorisasi berdasarkan jenis kelamin).
 Ras merupakan sebuah konstruksi sosial, sebuah upaya
untuk memberikan makna sosial terhadap perbedaan-
perbedaan fisik.
PERSOALAN POTENSIAL

 Etnosentrisme cenderung muncul paling kuat


terhadap outgroup yang jarak sosialnya paling
tinggi dan paling tidak disukai oleh ingroup.
 Outgroup yang dipersepsikan memiliki
“kesamaan” dengan ingroup akan diperlakukan
seperti ingroup.
PERSOALAN POTENSIAL

PRASANGKA DAN DISKRIMINASI


 Sikap yang tidak beralasan terhadap outgroup yang
didasarkan pada komparasi dengan ingroup.
 Prasangka berisi hal-hal yang tidak rasional atau kebencian
terhadap sebuah kelompok budaya/agama.
 Prasangka merupakan wujud dari kebutaan kultural
(cultural blindness), karena menghalangi kita untuk melihat
realitas secara akurat.
PERSOALAN POTENSIAL

PRASANGKA DAN DISKRIMINASI.


Ekspresi prasangka:
 Antilocution: menceritakan orang dari kelompok budaya
tertentu dalam konteks yang negatif dan bersifat
stereotip.
 Avoidance: perilaku untuk menghindar dari anggota-
anggota kelompok yang tidak disukai.
PERSOALAN POTENSIAL

 Discrimination: melakukan pemilahan negatif


berdasarkan pekerjaan, tempat tinggal, kesempatan
pendidikan dan sebagainya.
 Physical attack: dalam kondisi emosi yang memuncak,
prasangka mengarah pada tindakan kekerasan.
PERSOALAN POTENSIAL

 Extermination: hukuman mati tanpa peradilan (lynchings),


pembunuhan besar-besaran yang terorganisasi (pogroms),
pembunuhan massal (massacres) dan pemusnahan
terhadap suatu kelompok bangsa (genocides).
 Extermination merupakan ekspresi prasangka yang paling
tinggi.
PERSOALAN POTENSIAL

PRASANGKA DAN DISKRIMINASI.


 Bila sikap negatif terhadap outgroup diwujudkan dalam
tindakan, maka perilaku yang dihasilkan disebut
diskriminasi.
 Diskriminasi adalah proses memperlakukan individu-
individu secara tidak setara berdasarkan etnisitas, gender,
umur, orientasi seksual atau karakteristik lain.
PERSOALAN POTENSIAL

PRASANGKA DAN DISKRIMINASI.


 Prasangka adalah sikap (attitude), sedangkan diskriminasi
adalah perilaku terbuka (overt behavior).
 Affirmative Action merupakan kebijakan yang memberi
perhatian terhadap terjadinya diskriminasi melalui ukuran-
ukuran aktif guna menjamin kesempatan yang sama,
khususnya di bidang pendidikan dan pekerjaan.
PERSOALAN POTENSIAL

STEREOTIP.
 Generalisasi tentang beberapa kelompok orang yang
sangat menyederhanakan realitas dan mengarah pada
prasangka.
 Generalisasi akan menghalangi munculnya persepsi yang
akurat tentang kualitas-kualitas “orang lain”.
PERSOALAN POTENSIAL

STEREOTIP.
 Gordon Allport (“Contact” Theory of Prejudice): individu-
individu yang tidak mempunyai jalinan komunikasi yang
akrab dengan budaya partikular, maka mereka akan lebih
berprasangka terhadap orang dari budaya tersebut.
 Melalui kontak antar pribadi, seseorang akan dapat
mengurangi tingkat prasangkanya.
PERSOALAN POTENSIAL

STEREOTIP.
 Banyak stereotip yang tidak benar dan mendistorsi
realitas.
 Stereotip seringkali merupakan self-fulfilling.
 Bila kita menerima stereotip sebagai penilaian yang
akurat, maka kita cenderung hanya melihat bukti yang
mendukungnya dan mengabaikan pengecualiannya.
PERSOALAN POTENSIAL

STEREOTIP.
 Relativisme kultural adalah tingkat dimana seseorang
menilai budaya orang lain berdasarkan konteksnya.
 Relativisme kultural merupakan sarana untuk
mempertanyakan keberadaan stereotip.
 Melalui relativisme kultural, seseorang dapat memahami
budaya dari dalam dan melihat perilaku orang dari titik
pandang mereka.
RELASI STEREOTIP, PRASANGKA, DAN K A B

 Stereotip dan prasangka akan memengaruhi KAB:


 Stereotip dan prasangka menjadi penyebab tidak
berlangsungnya KAB (menghindari kontak dengan orang
dari kelompok yang tidak disukai).
 Stereotip dan prasangka cenderung menciptakan hal
negatif selama pertemuan antar budaya (komunikasi
defensif dan superfisial).
RELASI

 Bila stereotip dan prasangka sangat intensif, maka orang


yang berprasangka akan terlibat dalam antilokusi yang
aktif dan diskriminatif.
 Kondisi ini akan mengarah pada konfrontasi dan konflik
terbuka.
EFEKTIFITAS K A B

 KAB yang efektif adalah upaya untuk mereduksi


etnosentrisme, prasangka dan stereotip.
 Ketika setiap individu yang terlibat dalam KAB dapat
mengurangi kesalahpahaman budaya, maka akan tercipta
situasi komunikasi yang mindful.
EFEKTIFITAS

 KAB yang mindful mempersyaratkan kesadaran bahwa ada


perbedaan sekaligus kesamaan dalam diri setiap anggota
kelompok budaya yang berbeda.
 “The Communicators” merupakan individu-individu yang
unik.
 Individu-individu dipersyaratkan memiliki kecakapan
ketika berkomunikasi dengan dissimilar others.
EFEKTIFITAS

 Kemampuan berinteraksi dengan dissimilar others disebut


kompetensi komunikasi antar budaya.
 Kompetensi merupakan integrasi antara pengetahuan
antar budaya, motivasi dan kecakapan berkomunikasi.
EFEKTIFITAS

Empat tataran kompetensi:


 Unconscious incompetence: seseorang salah
menginterpretasikan perilaku orang lain dan tidak
menyadari apa yang sedang ia lakukan.
 Conscious incompetence: seseorang mengetahui bahwa
ia salah menginterpretasikan perilaku orang lain, namun
tidak melakukan sesuatu.
EFEKTIFITAS

 Conscious competence: seseorang berpikir tentang


(kecakapan) komunikasinya dan terus menerus berusaha
merubah apa yang ia lakukan supaya menjadi lebih efektif.
 Unconscious competence: seseorang telah
mengembangkan kecakapan komunikasinya.
EFEKTIFITAS

ETIKA DIALOGIS MARTIN BUBER.


 Memfokuskan pada relasi antar individu.
 Buber mengkontraskan 2 tipe relasi: I–IT (Aku–Itu) dan I–
THOU (Aku– Engkau).
 Dalam relasi Aku-Itu, kita memperlakukan orang lain
sebagai suatu benda yang digunakan, sebuah obyek yang
dimanipulasikan.
 Relasi Aku-Itu tidak mempunyai saling pengertian.
EFEKTIFITAS

ETIKA DIALOGIS MARTIN BUBER.


 Dalam relasi Aku – Engkau, kita menghormati orang lain
sebagai subyek.
 Kita melihat orang lain sebagai diciptakan dalam citra
Tuhan.
 Kita memutuskan untuk memperlakukannya sebagai pihak
yang berharga, lebih dari sekadar untuk memenuhi tujuan
akhir kita.
EFEKTIFITAS

 Sepanjang sejarah manusia, dunia yang ditandai oleh relasi


Aku-Engkau semakin menyempit dan relasi Aku-Itu
menjadi semakin dominan.
 KAB yang efektif perlu dipahami dalam relasi Aku-Engkau.
 Dalam relasi Aku-Engkau, orang lain diterima, diakui dan
diperlakukan sebagai pribadi yang memiliki ruang gerak
untuk menjadi dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai