Kasus rasisme tidak hanya terjadi di arena sepakbola Eropa, tetapi juga di
Indonesia.
Pendukung klub Sriwijaya FC melakukan penghinaan terhadap para pemain Persipura
Jayapura dengan mengeluarkan suara mirip monyet.
RASISME
Tindakan yang sama dilakukan The Jak, pendukung Persija Jakarta yang meneriakkan
monyet kepada salah satu pemain Persib Bandung, Mbida Messi, pemain asal Kamerun.
Politisi Prancis, Jean Marie Le Pen menyampaikan ketidaksukaan dan
kebenciannya kepada pemain yang ia sebut sebagai “orang-orang pendatang”.
Tim nasional Prancis tidak pantas dihuni oleh “orang-orang pendatang”.
Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Thierry Henry, Patrick Vieira, Claude Makalele, Sylvain
Wiltord, Christian Karembeu, dan lain-lain.
Pernyataan Le Pen tidak terbukti, karena tim nasional Prancis justru berprestasi di
Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
RASISME
Perilaku rasis tidak hanya di lapangan sepakbola, tetapi juga di cabang olahraga
lain, yaitu tinju dan balap mobil.
Amir Khan, petinju Inggris keturunan Pakistan, peraih medali perak Olympiade Athena
2004 menjadi sasaran ketidaksenangan setelah terjadi usaha pengeboman Kota
London yang dilakukan oleh 4 warga Inggris keturunan Pakistan (Juli 2005).
Lewis Hamilton, pembalap berkulit hitam asal Inggris yang mendapat umpatan “puto
negro” (fucking black) dan “negro de mierda” (black shit) ketika melakukan uji coba pra
musim di Barcelona (2008).
RASISME
Rasisme dan etnisentrisme tidak sinonim, tetapi memiliki hubungan satu sama
lain.
Etnosentrisme merujuk pada tingkatan dimana orang memahami budayanya superior
dan menjadi patokan bagi budaya orang lain.
Rasisme merujuk pada keyakinan bahwa satu kelompok rasial superior dan kelompok
rasial lainnya inferior.
Menjadi etnosentrik, tetapi tidak rasis, merupakan sesuatu yang mungkin.
Menjadi rasis, namun tidak etnosentrik, merupakan sesuatu yang diragukan.
Kita meyakini bahwa budaya kita superior, namun tidak perlu meyakini kalau ras kita
superior.
KELOMPOK YANG DIBISUKAN
Mengapa orang kulit hitam dan kulit berwarna menjadi sasaran rasisme yang
dilakukan oleh orang kulit putih?
Mengapa ada dikotomi antara the white dan the nonwhites?.
Mengapa tidak ada kesetaraan budaya antara keduanya?.
Mark Orbe dkk. Menciptakan Co-Cultural Theory.
Menjelaskan tentang perlunya kesetaraan budaya.
Komunikasi co-cultural merujuk pada interaksi antara para anggota kelompok
underrepresented dengan kelompok dominan.
Fokus dari Co-cultural Theory adalah memberikan kerangka dimana para anggota co-
cultural menegosiasikan usaha untuk menyampaikan suara diam mereka dalam struktur
masyarakat dominan.
KELOMPOK YANG DIBISUKAN
Tindakan rasisme yang dilakukan orang kulit putih terhadap orang kulit
hitam/berwarna merupakan ekspresi ketimpangan budaya.
Orang kulit hitam/berwarna dimarjinalisasikan oleh struktur-struktur dominan yang
opresif.
Kesetaraan budaya yang diperjuangkan bisa jadi hanyalah sebatas mimpi indah, karena
perilaku yang mengarah pada kebencian dan intoleransi masih terjadi hingga saat ini.
Sudah ada upaya untuk mereduksi kebencian melalui pendidikan multikultural.
Kampanye FIFA: Kick Racism Out of Football.
Upaya yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
KELOMPOK YANG DIBISUKAN