Salah satu topik yang tak kala dibahas hingga saat ini adalah rasisme. Rasisme
adalah masalah sosial yang sering terjadi, kompleks, dan sulit untuk diatasi di dalam
masyarakat. Permasalahan sosial ini terjadi dikarenakan adanya berbagai macam suku
bangsa, agama, ras, kebudayaan, tradisi, dan bahasa. Setiap daerah, suku, dan agama
memiliki karakteristik dan nilai yang berbeda. Tidak heran apabila terdapat
karakteristik atau nilai yang saling bertentangan. Apalagi, sudah menjadi salah satu
karakteristik dasar manusia untuk menentang suatu hal yang berbeda dari apa yang
mereka miliki. Pertentangan akibat perbedaan tersebut itulah yang menimbulkan
gejolak rasisme dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu penyebab terjadinya rasisme adalah stereotip yang ada di tengah
masyarakat. Stereotip bermula ketika sekelompok orang menunjukkan sikap yang
serupa sehingga timbulah suatu persepsi akan orang yang berasal dari kelompok
tersebut. Contohnya, stereotip terhadap orang Cina adalah mereka pada umumnya
bermata kecil (mata sipit). Stereotip ini juga sering kali bermula akibat film
Hollywood. Ketika menggambarkan orang Meksiko di film Hollywood, mereka
sering diasosiasikan dengan kumis. Banyak pula film Holywood yang
menggambarkan orang berkulit hitam di Amerika sebagai orang kelas bawah dan
orang berkulit putih sebagai majikannya. Stereotip akibat film ini membuat orang
bersikap rasis pada golongan tertentu tersebut.
Selainnya, dalam SKB 2 Menteri PBM 9 dan 8 Tahun 2006 Pasal 14,
dicantumkan beberapa persyaratan tentang pembangunan rumah ibadah. Mereka
mencantumkan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, akan tetapi, golongan
agama minoritas tidak dapat membangun rumah ibadah karena ini. Gereja telah
menolak SKB 2 Menteri dan menganggap bahwa SKB 2 Menteri itu bersifat
diskriminatif terhadap agama minoritas, dan melanggar beberapa hak.
COVID-19 juga bisa merupakan hal tindakan rasisme. Karena berasal dari
Cina, banyak warga Amerika menghina orang Asia-Amerika. Orang Asia-Amerika
melaporkan mengalami penindasan secara kekerasan secara fisikal atau secara lisan,
gangguan karena xenofobia dan takut orang asing.