Anda di halaman 1dari 3

RASISME

Salah satu topik yang tak kala dibahas hingga saat ini adalah rasisme. Rasisme
adalah masalah sosial yang sering terjadi, kompleks, dan sulit untuk diatasi di dalam
masyarakat. Permasalahan sosial ini terjadi dikarenakan adanya berbagai macam suku
bangsa, agama, ras, kebudayaan, tradisi, dan bahasa. Setiap daerah, suku, dan agama
memiliki karakteristik dan nilai yang berbeda. Tidak heran apabila terdapat
karakteristik atau nilai yang saling bertentangan. Apalagi, sudah menjadi salah satu
karakteristik dasar manusia untuk menentang suatu hal yang berbeda dari apa yang
mereka miliki. Pertentangan akibat perbedaan tersebut itulah yang menimbulkan
gejolak rasisme dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu penyebab terjadinya rasisme adalah stereotip yang ada di tengah
masyarakat. Stereotip bermula ketika sekelompok orang menunjukkan sikap yang
serupa sehingga timbulah suatu persepsi akan orang yang berasal dari kelompok
tersebut. Contohnya, stereotip terhadap orang Cina adalah mereka pada umumnya
bermata kecil (mata sipit). Stereotip ini juga sering kali bermula akibat film
Hollywood. Ketika menggambarkan orang Meksiko di film Hollywood, mereka
sering diasosiasikan dengan kumis. Banyak pula film Holywood yang
menggambarkan orang berkulit hitam di Amerika sebagai orang kelas bawah dan
orang berkulit putih sebagai majikannya. Stereotip akibat film ini membuat orang
bersikap rasis pada golongan tertentu tersebut.

Sejak dahulu kala, rasisme menimbulkan banyak konflik antara masyarakat,


menyebabkan perang, kerusuhan, diskriminasi dalam golongan. Lihat saja dari apa
yang terjadi pada Perang Dunia ke-2. Presiden German pada saat itu - Adolf Hitler –
membunuh orang-orang Yahudi sekitar 6 juta orang, akibat isu rasisme ini. Salah satu
contoh isu rasisme yang baru saja terjadi adalah Black-Life Matter. Pada Mei 2020,
seorang bernama George Floyd, yang seorang berkulit hitam, dibunuh oleh polisi
berkulit putih Derek Chauvin dengan brutal karena dia dicurigai memiliki tagihan
palsu. Kasus ini tersebar di media, sehingga memicu kemarahan orang berkulit hitam
dan masyarakat lainnya. Ini ditanggap sebagai isu rasisme karena mereka
menganggap bahwa nyawa orang berkulit hitam tidak sepenting ras lain.
Contoh peristiwa rasisme yang terjadi di negara kita adalah konflik SARA di
Ambon pada tanggal 19 Januari 1999. SARA (Suku, Agama, Ras, Antar-golongan),
yaitu perang antara golongan agama. Pertikaian ini terjadi antara golongan Muslim
dan Kristen. Hal itu disebabkan oleh suatu kesalahpahaman pada awalnya. Ada
seorang Muslim ditabrak oleh seorang Kristen, dan dia terluka. Dia dibawa ke rumah
sakit untuk mendapat pertolongan, akan tetapi, Ketika dia dibawa ke rumah sakit, ada
sekelompok orang di sekitar kediamannya membuat isu bahwa dia telah dianiaya oleh
seorang Kristen. Mereka menyebar berita bahwa masjid di kampung Kristen telah
dibakar. Mendengar hal tersebut, tersulutlah amarah dan amukan dari golongan
Muslim. Merekapun meneriakan perang terhadap golongan Kristen. Dan sebaliknya,
di kampung Kristen, mereka menyebarkan isu bahwa gereja di kampung Muslim
telah dibakar. Hal itu memicu kerusuhan di Ambon. Pertanyaannya sekarang,
mengapa tabrakan ini dapat menimbulkan masalah sebesar tersebut? Ini adalah akibat
rasisme yang telah ada sejak lama antara golongan Muslim dan Kristen.

Selainnya, dalam SKB 2 Menteri PBM 9 dan 8 Tahun 2006 Pasal 14,
dicantumkan beberapa persyaratan tentang pembangunan rumah ibadah. Mereka
mencantumkan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, akan tetapi, golongan
agama minoritas tidak dapat membangun rumah ibadah karena ini. Gereja telah
menolak SKB 2 Menteri dan menganggap bahwa SKB 2 Menteri itu bersifat
diskriminatif terhadap agama minoritas, dan melanggar beberapa hak.

COVID-19 juga bisa merupakan hal tindakan rasisme. Karena berasal dari
Cina, banyak warga Amerika menghina orang Asia-Amerika. Orang Asia-Amerika
melaporkan mengalami penindasan secara kekerasan secara fisikal atau secara lisan,
gangguan karena xenofobia dan takut orang asing.

Perbedaan selalu menjadi konflik dikarenakan manusia selalu tidak puas


karena merasa golongan mereka yang benar. Mereka kurang mau menerima
perbedaan sebagai sesuatu yang indah dan bisa melengkapi. Toleransi dan teggang
rasa adalah kunci utama dalam masyarakat agar perbedaan itu dapat diterima dengan
baik. Bila toleransi terjalin dengan baik, maka kitapun bisa hidup dalam damai dan
semua orang bersatu.
https://en.wikipedia.org/wiki/Killing_of_George_Floyd
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/18299/BAB%201.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200625202934-20-517627/kemenag-
bahas-skb-2-menteri-soal-rumah-ibadah-jadi-perpres

Anda mungkin juga menyukai