Anda di halaman 1dari 2

Dwy Fafuaningsih (08/267714/SP/23036)

How Biased Are You? Sebuah Dokumenter Pembentukan Prasangka Sosial


Dalam sajian film dokumenter berjudul How Biased Are You mengedepankan tentang prasangka sosial yang timbul diantara kulit hitam dan kulit putih di Amerika Serikat. Keberadaan kaum negro yang cenderung terdiskriminasi tergambar jelas dalam rekaman kamera tersembunyi. Dimana diperlihatkan pengalaman berbeda dari orang-orang kulit hitam dan kulit putih ketika mereka berada pada situasi yang sama, seperti belanja disebuah toko. Orang kulit putih yang selalu beranggapan bahwa kaum negro merupakan kaum terbelakang, bodoh, dan dekat dengan kriminal. Sedangkan orang kulit hitam mulai tersudut dengan adanya stigma yang demikian mendorong mereka untuk melakukan protes sosial. Salah satunya mereka lakukan melalui demonstrasi baik yang berskala besar ataupun kecil. Bahkan tak sedikit yang menyalurkan protes sosialnya lewat musik seperti Jazz, Rap, Hip Hop, dan lain sebagainya. Namun musik-musik sejenis rap dan hip hop lebih banyak bermain dilirik lagu sebagai manifestasi radikal dari protes sosial kaum negro. Beda halnya dengan musik-musik sejenis Jazz dan R n B yang cenderung lebih terlihat sebagai curhatan sosial-nya orang kulit hitam secara mendayu-dayu. Menurut David O. Sears dan kawan-kawan1, prasangka sosial adalah penilaian terhadap kelompok atau seorang individu yang terutama didasarkan pada keanggotaan kelompok tersebut,artinya prasangka sosial ditujukan pada orang atau kelompok orang yang berbeda dengannya atau kelompoknya. Perbedaan yang dimaksud bisa sangat kompleks. Mulai dari secara fisik seperti warna, kulit, bentuk tubuh, fisiogonomi bahkan hingga yang bersifat sangat privasi seperti agama dan kepercayaan. Dalam bukunya Gordon W. Allport yang berjudul The Nature of Prejudice2 menjelaskan tentang lima perspektif penyebab pembentukan prasangka. Salah satunya adalah
1

O. Sears, David, dkk, Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga, 1991, hlm. 89.

W. Allport, Gordon, The Nature of Prejudice, Boston: Beacon press, 1958, hlm. 78.

perspektif historis yang didasarkan atas teori pertentangan kelas, yakni menyalahkan kelas rendah yang inferior, sedangkan mereka yang tergolong kelas atas memiliki alasan untuk berprasangka terhadap kelas bawah. Hal inilah yang mendasari pembentukan prasangka negatif terhadap kaum negro oleh kelompok kulit putih di Amerika Serikat. Prasangka kelompok kulit putih terhadap orang-orang negro yang berakar pada sejarah perbudakan orang-orang negro oleh para pionir kulit putih, 300-an tahun yang lalu. Walaupun Amerika Serikat telah mengalami perubahan sosial politik yang besar, sikap dan prasangka dan anggapan stereotip tentang orang negro sebagai manusia pemalas, bodoh, brutal pada sebagian anggota masyarakat kulit putih masih tetap ada. Bukan hanya di Amerika Serikat saja yang bermasalah dengan pembentukan prasangka sosial. Semua negara mengalami hal yang sama tentang masalah prasangka sosial. Hanya saja yang menjadi perbedaannya adalah faktor yang melatarbelakangi dan jenis dari prasangka sosial. Di Indonesia sendiri sangat rumit jika membicarakan tentang hal ini. Salah satu yang paling kentara dan sensitif adalah prasangka sosial yang dilatarbelakangi oleh perbedaan agama dan etnis daerah. Sudah banyak kejadian pahit dan korban jiwa yang diambil hanya karena masalah yang bernama prasangka. Contohnya saja adalah kejadian berdarah yang sering terjadi di Ambon dimana terjadi perang saudara diantara orang Ambon karena masalah agama Islam-Kristen. Prasangka sosial menurut Rose3 dapat merugikan masyarakat secara umum dan organisasi khususnya. Hal ini terjadi karena prasangka sosial dapat menghambat perkembangan potensi individu secara maksimal. Dan dapat menjadi faktor penghambat berkembangnya suatu organisasi atau negara. Referensi O. Sears, David, dkk. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. W. Allport, Gordon. 1958. The Nature of Prejudice. Boston: Beacon press. Gerungan. 1986. Psikologi Sosial.. Bandung: PT Eresco.

Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: PT Eresco, 1986, hlm. 35.

Anda mungkin juga menyukai