Anda di halaman 1dari 15

Nama : Fitria Tsabita Ramadina

NIM : 210910101045

Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi

Dosen Pengampu : Adhiningasih Prabhawati S.Sos, M.Si

Diskriminasi Ras dan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat

I. Latar Belakang

Amerika Serikat merupakan negara yang terbilang menjadi tolakukur dari


standar kehidupan kenegaraan yang idealis. Dilihat dari penduduk Amerika
Serikat, negara ini adalah negara multirasial yang maksudnya diduduki semua
Ras dari beragam jenis ras dalam seluruh dunia.

Melihat sejarah yang terjadi, Amerika Serikat memiliki masa kelam tentang
diskriminasi antara orang kulit putih dengan orang kulit hitam selama 3-abad
terakhir.Kasus yang sedang terjadi pada orang kulit hitam di negara Amerika
memang semakin menarik perhatian beberapa peneliti, orang dengan kulit hitam
terkenal dikarenakan menjadi korban tindakan diskriminatif orang kulit putih
terhadap mereka mendiskriminasi orang kulit hitam.

Oleh karena itu, perlu cukup waktu lama bagi orang kulit hitam untuk
berjuang mengenali status mereka yang sebagai warga yang berkulit hitam
namun ingin memiliki kebebasan. Permasalahan sejarah kelam Amerika Serikat
sangat panjang, jauh sebelum kasus yang disebutkan tadi usaha untuk
meminimalisirkan tindakan diskriminatif ternuyata sudah dibuat oleh presiden
Abraham Lincoln, dimana pada saat Lincoln mengeluarkan peraturan mengenai
persamaan hak warga negara Amerika yang tercantum pada Amandemen 15
tahun 1869 yang menyebutkan bahwa “Melarang pemerintah Federal atau
pemerintah negara bagian melakukan deskriminasi terhadap calon pemilih
berdasarkan ras, warna kulit, atau status terdahulunya sebagai budak.
Diskriminatif benar benar ditunjukan oleh warga kulit putih dengan cara
memisahkan sarana dan prasana sosial seperti tempat duduk di bus, tempat
duduk di bisokop, sarana pendidikan gereja, WC umum,dll. Ditambahkan
dengan diskriminatif yang terang-terangan dibuat terhadap warga kulit hitam
dengan di terbitkan hukum kenegaraan Amerika Serikat pada tahun 1876-1965
diberlakukannya Undang-undang Jim Crow, yaitu Undang-undang yang
membahas pemisahan hak-hak sipil antara kulit hitam dnegan kulit putih agar
membuat tatanan sosial terus berjalan baik.

II. PEMBAHASAN
2.1 Diskriminasi pada warga kulit hitam di Amerika Serikat

Warga Amerika Serikat sekarang memiliki pola pikir yang buruk tentang
warga kulit hitam sehingga mereka merasa di diskriminasi karena stratifikasi
sosial paling bawah menyebabkan mereka makin merasa dikucilkan.

Pola fikir yang buruk ini terus berlanjut mewarisi warga kulit putih. Situasi
ini tidak berjalan dengan negara Amerika Serikat yang menerbitkan Declaration
of Independence, dimana yang disebutkan keputusan itu dijelaskan bahwa
semua warga Amerika Serikat untuk saling menghargai satu sama lain, dan
berhak bebas melakukan apapun, tidak ada diskriminasi dan mendominasi.

Selain itu Amerika juga memahami konsep Bill of Right yang artinya Hak
Asasi Manusia ada di sistem perubahan tersebut. Berisi negara Amerika Serikat
menolak dengan keras adanya perbudakan, Negara Amerika Serikat pun harus
melindungi warganya dan memiliki hak untuk memilih dan menentang segala
penyangkalan ras , warna kulit dan ras, dan tidak ada mayoritas yang
mendiskriminasi minoritas.

Dilihat secara kasus yang ada, warga kulit putih masih terus berlanjut
mendiskriminasi warga kulit hitam yang dominannya kedudukan minoritas.
Akhirnya dibentuklah gerakan untuk melindungi warga minoritas yang
menuntut kesamaan hak sipil yang artinya menuntut apa yang harusnya warga
yang didiskriminasi terima hak dari negaranya sendiri.
Gerakan yang dibuat oleh Martin Luther King Jr, seorang aktivis yang
berhasil membuat hati semua warga Amerika Serikat terbuka. Gerakan ini
dibuat tahun 1950-1960an.Gerakan ini didasari pidato yang berjudul “I Have a
Dream” di lanjut oleh Du Bois yang menentang diskriminasi di Amerika Serikat
serta Clarrence Darrow ialah seorang pengacara berkulit putih yang membela
kasus Henry Sweet warga berkulit hitam.

Para tokoh tersebut berjuang dengan caranya masing-masing untuk


kepentingan bersama kesejahteraan hidup orang kulit hitam Amerika
Serikat.Gerakan sosial orang kulit hitam di Amerika Serikat pada umumnya
terjadi atas pengaruh gerakan-gerakan sosial dunia lainya, seperti gerakan sosial
anti kekerasan yang dipimpin oleh Mahatma Gandi di India yang ditekuni oleh
Martin Luther King, Jr, ia menekuni metode non kekerasan Gandi yang
berpandangan bahwa orang perlu mencintai musuhnya. Begitupun dengan
gerakan yang dilakukan oleh Malcolm X yang termotivasi oleh gerakan yang
dilakukan oleh Du Bois mengenai perjuangan membela kaum yang tertindas
secara refresif, inti pandangan Malcolm X adalah Black Power mempunyai
potensi menggunakan sikap liberal dan metode kekerasan untuk melawan
kekerasan. Orang kulit hitam harus percaya diri, mereka harus bangga terhadap
warna kulit yang dia miliki. Mereka harus percaya bahwa mereka suatu
saat akan mendapatkan kesempatan untuk bersaing dengan kulit putih.Fokus
penelitian ini adalah mengenai perjuangan Malcolm X untuk mencapai
kesamaan hak sipil di Amerika Serikat, peneliti tertarik untuk mengkaji sepak
terjang yang dilakukan oleh Malcolm X, dikarenakan dia merupakan orang
penting dalam sejarah perjuangan penegakan hak sipil orang kulit hitam di
Amerika Serikat, disisi lain Malcolm X dianggap sebagai penentang yang brutal
tidak kooperatif pada pemerintahan saat itu, karir politik yang gemilang
membuat pribadi Malcolm X menjadi sosok yang besar, namanya terkenal
sebagai pejuang hak sipil orang kulit hitam Amerika Serikat, namun dibalik
kesuksesannya ia harus menghadapi orang-orang yang tidak suka terhadapnya.
Sepak terjang Malcolm X dalam kehidupan politik Amerika Serikat terlihat
pada tahun 1950-1960-an, namanya menjadi terkenal ketika bergabung dengan
organisasi Nation of Islam yang dipimpin oleh Elijah Muhammad yang
membawanya terjun pada ide-ide fanatik tentang perlawanan terhadap orang
kulit putih yang sewenang-wenang. Organisasi tersebutlah yang memberikan
nama
Malcolm X “yang melambangkan kehidupan barunya sebagai eks perokok,
eks peminum, eks Kristen, eks budak”.Malcolm X menjadi berkembang dan
menjadi orang yang berpengaruh di organsasi Nation of Islam, walaupun
menggunakan nama Islam organisasi tersebut mengamalkan paham rasis
terhadap orang kulit putih, dalam praktiknya mereka berubah menjadi
organisasi politik yang berusaha berjuang untuk mendapatkan hak-hak sipil
orang kulit hitam.
Sebagai Perwakilan Nasional dari Elijah Muhammad yang Terhormat
selama dua belas tahun berikutnya, ia berbicara secara nasional dan
internasional mengenai keadaan kaum kulit hitam di masyarakat Amerika dan
tentang kesempatan yang diciptakan NOI untuk mengubah keadaan tersebut. Ia
menjadi menjadi tokoh masyarakat pada tahun 1959 diwawancarai oleh Mike
Wallace untuk sebuah dokumenter televisi yang kontroversional mengenai
Nation berjudul The Hate That Hate Produced. Jangka tahun 1957-1965 adalah
tahun dimana dikeluarkanya UUD yang secara De Facto membahas tentang
penegakan Hak Sipil bagi seluruh warga Amerika Serikat serta penghapusan
segala bentuk deskriminasi dalam bentuk apapun, namun aturan hanyalah
aturan, dalam prakteknya mayoritas penduduk kulit putih tidak menghiraukan
aturan tersebut.

Keadaan tersebut jelas tidak sejalan dengan Negara Amerika Serikat yang
telah melahirkan sistem Demokarasi, kedaulatan tertinggi berasal dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Maka dari itu munculah gerakan “Civil Right
Movement” dimana masyarakat orang kulit hitam Amerika Serikat bersatu
menggabungkan kekuatan menentang tindakan yang tidak manusiawi dan
menuntut Haknya sebagai warga Negara. Adapun menurut Harold Crouch,
Demokrasi merupakan suatu sistem dimana rakyat memerintah dirinya sendiri
dalam arti kata seluruh warga negara berpartisipasi dalam pemerintahan
ditambah adanya jaminan Civil

Liberalies dan hak-hak individu. Selain itu dalam Negara yang menganut
sistem Demokrasi harus berdasarkan hak asasi manusia karena Hak Asasi
merupakan kodrati yang dimiliki manusia sejak lahir. Inilah yang menjadi
alasan terjunnya Malcolm X terhadap dunia perjuangan penegakan hak sipil
orang kulit hitam Amerika Serikat, ia sadar bahwa suatu perubahan harus
dimulai dengan suatu tindakan yang berani dan terorganisir. Oleh sebab itu,
melihat uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil pembahasan mengenai
perjuangan yang dilakukan Malcolm X dalam perjuangan penegakan hak sipil
orang kulit hitam di Amerika Serikat tahun 1957-1965.

 Kekerasan bisa dipahami dengan kategori berikut :


a. Kekerasan kolektif, yaitu kekerasan yang dibentuk oleh dukungan para
kultur berbentuk institusional.
b. Kekerasan individual, yaitu kekerasan ini berbentuk kekerasan pribadi.
c. Kekerasan sosial, yaitu kekerasan di publik sosial.
d. Kekerasan emosional, contohnya kekerasan yang bersumber pada atau
didorong oleh apa yang dinamakan sara ( akronim dari suku, agama, ras
antar golongan )
 Kekerasan dapat diklasifikasikan sebagai
1. emosional violence amarah atau perasaan takut yang terus meningkat
sehingga warga menjadi agresif.
2. Instrumental violence karena faktor lingkungan maka warga tersebut
menjadi agresif melakukan kekerasan.
3. Random or individual violence kekerasan yang mempunyai tujuan alias
dendam pada satu atau sekelompok orang.
4. Collective violence satu orang yang meminta sekelompok untuk
melakukan kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu.
Apabila klasifikasi kekerasan serta jenis-jenis kekerasan yang telah
dikemukakan diatas dikaitkan dengan bentuk kekerasan yang berupa
perkelahian antar penduduk, maka dapatlah dikatakan perkelahian fisik antar
penduduk ini dapat digolongkan sebagai kekerasan antar kelompok
(intergroepsgeweld) Hal ini menyebabkan perkelahian sendiri yang melibatkan
hampir seluruh penduduk berkelahi bersama-sama.

Selain itu, perkelahian ini juga merupakan pencetusan dari emotional


violence yang menujuk pada tingkah laku yang bersifat agresif disebabkan
karena amarah dari mereka yang terlibat perkelahian.

Banyak yang melakukan kekerasan karena tidak memiliki jalan keluar lagi.
Mereka berfikir dengan cara kekerasan akan menyelesaikan suatu masalah,
justru kekerasan dibalas kekerasan akan membuat masalah menjadi panjang dan
tidak ada cara lain untuk membela diri sendiri.

Konflik sosial akibat perilaku ini dilarang dan diancam dengan hukuman
pidana. Istilah kejahatan dalam tulisan ini diartikan sebagai salah satu perbuatan
yang melanggar hukum tertulis / KUHP yaitu salah satu perbuatan yang diatur
dalam buku II KUHP. Yang dimaksud dengan istilah kekerasan kolektif ialah
bentuk kekerasan yang didukung atau dibenarkan oleh kultur warga setempat.

Mengingat beberapa tahun yang lalu, Barrack Obama diangkat menjadi


presiden dan dia adalah sosok figur seorang yang minoritas namun menjadi
wujud kebijakan dan kekuatan Amerika Serikat dalam multikulturalisme.
Barrack Obama memiliki kulit yang hitam dan memegang rakyat Amerika
Serikat yang dominannya kulit berwarna putih.
Bukan berarti Amerika Serikat tidak lagi melakukan tindakan diskriminasi,
melainkan kondisi negara yang dihuni beberapa ras dan etnis malah membuat
penjuru dunia memungkinkan adanya konflik horizontal antar ras.

Contohnya kasus penembakan yang dilakukan oleh pemuda kulit putih yang
menewaskan sembilan orang berdarah Afrika-Amerika disalah satu Gereja di
Charleston, South Carolina pada tanggal 18 Juni 2015.
2.2 Korban Diskriminasi di Amerika Serikat

Trayvon Martin Berusia 17 Tahun

Pada tanggal 26 februari 2012 tepat waktu malam, Trayvon Martin sedang
berjalan pulang dan tiba tiba ditembak oleh George Zimmerman, ia adalah
sukarelawan pengawas lingkungan yang sedang berpatroli dikawasan Twin
Lakes di Sandford, Florida.

George mengakui ia menembak Martin karena sebagai pertahanan diri


setelah adanya pertengkaran fisik yang terjadi pada mereka berdua. Martin
dengan pakaiannya yang mencurigakan karena memakai tudungan kepala.
Tidak ada saksi mata saat penembakan dan polisi tidak memiliki bukti yang
cukup untuk menangkap George

Eric Garner Berusia 43 Tahun

Pada Juli 2014, Eric Garner adalah penjual rokok ilegal di sudut jalan Staten
Island, New York. Garner diberi peringatan oleh polisi agar tidak berjualan lagi.
Dua minggu kemudian, Garner ditangakap pada tanggal 17 Juli dengan tuduhan
yang sama.

Karena menolak untuk diborgol, polisi menarik paksa Garner ke trotoar dan
salah satu polisi melingkarkan lengan di leher Garner. Garner tersentak dan
berkata “Lepaskan saya! Saya tidak bisa bernapas!” Sebanyak 11 Kali dalam
beberapa menit ia tidak sadarkan diri. Peristiwa ini tertangkap di sebuah video.

Medis menyimpulkan bahwa Garner meninggal karena kesulitan bernapas,


yaitu jika seseorang mengaitkan leher di lengan beberapa menit sambil menekan
nadi, tidak akan lama korban akan lemas dan tidak sadarkan diri.
Michael Brown Berusia 18 Tahun

Pada 9 Agustus 2014, di Ferguson, Missouri, Michael Brown dan Petugas


polisi, Darren Wilson berpapasan di jalan perumahan. Polisi tiba tiba menembak
Brown dengan alasan bahwa ia mencuri cerutu dari sebuah toko. Polisi
menembak remaja yang tak bersenjata itu.

Brown ternyata membawa teman saat berjalan di daerah sekitar perumahan


dan kebetulan juga berada di tempat kejadian. Dilihat Brown mengangkat
tangan dan mulai berlutut, namun polisi terus mendekat dan dengan pistol
terarah sebelum akhrinya menembak brown.

Tamir Rice Berusia 12 Tahun

Pada 22 November 2014, seseorang yang sedang berada di pusat rekreasi


melihat anak kecil, Tamir rice sedang bermain pistol mainan, namun karena
Tamir merupakan warga berkulit hitam, seseorang menelpon kepolisian
Cleveland dan melaporkan seakan akan pistol itu pistol berisi peluru. Hingga
polisi datang dan tanpa aba aba langsung menembak Tamir.

Philando Castile Berusia 32 Tahun

Pada 6 Juli 2016, polisi Jeronimo Yanez menghentikan Castile dipinggiran


kota. Yanez mengira Castile ialah tersangka kasus perampokan baru baru ini.
Ketika mobil diberhentikam, Castile diberi tahu petugas membawa senjata api.
Yanez memutarbalikan fakta tentang Castile lah yang membawa senjata api dan
Yanez berpura pura berteriak pada Castile jangan menarik senjata api tapi
nyatanya Yanez menembakan tujug kali tembakan kearah Castile.

Yanez saat diadili, dia melakukan pembelaan diri dengan alasan bahwa
Castile tidak mendengarkannya dan malah menggerakan tangannya untuk
menarik senjata api itu. Kebetulan disitu ada salah satu penumpang mobil yang
memvideokan kejadian tersebut.
Yanez didakwa melakukan pembunuhan dan membahayakan nyawa orang
lain. Karena salah satu peluru Yanez menembus mobil orang lain sampai ke
kursi pengemudi. Tahun 2017, Yanez dibebaskan dari tuduhan,

George Floyd Berusia 46 Tahun

Pada 25 Mei 2020, George Floyd duduk di dalam mobilnya yang berada
tepat di luar toko. Tiba tiba polisi datang mendatangi Floyd dan menuduh bahwa
Floyd melakukan transaksi dengan menggunakan uang palsu. Dia menggunakan
uang kertas 20 Dolar AS ( senilai Rp.300.000 )

Dalam rekaman videonya, terlihat petugas bernama Derek Chauvin


menjepit leher Floyd dengan lengannya yang sedang di borgol di trotoar dan
berlutut di lehernya selama 9 menit. Tiga petugas lain juga membantu menahan
Floyd tidak ada yang membantu Floyd. Floyd tidak sadarkan diri dan dinyatakan
meninggal.

Chauvin dipecat dan didakwa melakukan pembunuhan tingkat ke tiga,


sedangkan teman yang membantu menahan Floyd didakwa melakukan
pembunuhan tingkat ke dua.

Menurut catatan yang dirilis oleh Departemen Kepolisian Minneapolis,


selama hampir dua dekade menjadi polisi, Chauvin telah menjadi subjek
pengaduan sedikitnya 17 kali.

Breonna Taylor 26 Tahun

Sekitar pukul 01.00 pada 13 Maret 2020, tiga petugas mendobrak rumah
Taylor mengenakan baju sipil dengan surat perintah penyelidian narkoba. Pacar
Taylor memiliki senjata ilegal mengira petugas itu berpura pura dan sebenarnya
mereka ingin merampok dan melepaskan tembakan perlindungan diri.

Polisi menembakan lebih dari 20 peluru mengenai Taylor kurang lebih 8


kali tepat di perutnya dan Taylor meninggal ditempat. Penyelidikan narkoba
hasilnya adalah tidak ditemukan sama sekali narkotika.
2.3 Pertanyaan Seputar Diskriminasi oleh para Sosiolog

Mengapa di Amerika banyak polisi yang berpatroli melihat warga asing


yang memiliki kulit hitam akan di tangkap?
Karena dapat di simpulkan bahwa perlakuan Polisi patroli terhadap warga asing
yang berkulit hitam didasari adanya konflik sosial yang dikemukakan oleh Karl
Marx yaitu ketika jabatan tertinggi Polisi memberi tugas untuk menangkap
warga asing yang berkulit hitam dan Polisi patroli hanya akan menaati perintah
yang diinginkan. Kejadian ini berakibat pada terbentuknya keseimbang karena
setiap Polisi memiliki keinginan untuk melindungi para warga asing yang
berkulit hitam.

Mengapa sering terjadi kekerasan saat mencoba menangkap warga asing


berkulit hitam?
Karena dapat disimpulkan bahwa Polisi sampai menggunakan kekerasan
kepada warga asing yang berkulit hitam didasari adanya konflik sosial yang
dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf yaitu perubahan sosial ke arah yang lebih
buruk seperti diberi tawaran memiliki jabatan lebih tinggi dari jabatan
sebelumnya jika menangkap warga asing berkulit hitam, maka Polisi dengan
ambisius nya yang tinggi melakukan sesuatu hal yang bisa menaikan
jabatannya. Kondisi ini jika terjadi terus menerus akan menyebabkan
masyarakat berada dalam kesenjangan sosial yang lebih tinggi.

Mengapa warga berkulit putih sering menggunakan kekerasan terhadap


warga asing berkulit hitam?
Karena dapat disimpulkan bahwa perlakuan warga berkulit putih terhadap
warga asing berkulit hitam didasari adanya konflik sosial yang dikemukakan
oleh Lewis A Coser yaitu ketika kekuasaan sedang berada di tangan warga
berkulit putih dan kekuasaan akan diberikan kepada orang yang sama sama
memiliki uang yang kondisi ini kita rasakan. Pada akhirnya warga asing
berkulit putih tidak memilih tokoh yang hanya mengandalkan uang lantaran
kekayaan bukan jaminan dalam seseorang dalam menghindari tindakan
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mengapa warga asing berkulit hitam banyak terkena kekerasan saat ia


mencoba mengupayakan untuk bekerja?
Karena dapat disimpulkan bahwa warga asing berkulit hitam sering terkena
kekerasan didasari adanya konflik sosial yang dikemukakan oleh Max Weber
yaitu tingginya angka pengangguran dalam masyarakat menyebabkan
tingginya angka kriminalitas sehingga pengangguran tinggi dan para
perusahaan yang membuka lowongan hanya untuk yang berkulit putih.

Mengapa warga asing berkulit hitam sering terkena diskriminatif pada


budayanya?
Karena dapat disimpulkan bahwa warga asing berkulit hitam sering
didiskriminasi karena didasari adanya konflik budaya yang dikemukakan oleh
George Simmel yaitu apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah
kebudayaan khusus yang bersifat tutu, kebudayaan ini dianggap aneh sehingga
menjadikan pandangan masyarakat setempat memiliki dasar pengetahuan yang
bahwa apa yang dilakukannya adalah bentuk sikap mengenai ketidakterimaan
dalam perubahan sosial.

III. KESIMPULAN

Secara sosial, dilihat dari kasus kasus yang terjadi bisa disimpulkan bahwa
secara kultur masyarakat Amerika Serikat terbelah menjadi dua ras yaitu ras
kulit hitam dan ras kulit putih dan warga Amerika Serikat menanggapi
perbedaan ras itu dengan sikap diskriminatif dan segregatif.

Amerika serikat pun lebih demokratis dan masyarakat sipil disana mulai
sadar akan diskriminasi dan mulai menentang adanya rasisme, diskriminasi, dan
kekerasan. Warga pun mulai demokratis. Banyak peluang untuk mengakhiri
tindakan rasisme, diskriminasi dan kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA

Bradley, A. S. (2019). Human Rights Racism. Harvard Human Rights Journal.

Boza, Tanya-Golash. (2016). A Critical and Comprehensive Sociological


Theory of Race and Racism. ASA: American Sociological
Association, 2 (2).

Amani, Natasha Khairunisa, (2020). Black Lives Matter Populer Saat Demo
Kematian George Floyd, Ini Asal Mulanya.

Liputan 6 https://www.liputan6.com/global/read/4270455/black-lives-matter-
populer-saat-demo-kematian-george-floyd-ini-asal-mulanya.

ICERD. (1969). International Convention on the Elimination of All Forms of


Racial Discrimination.

Jismulatif. (2014). Studi Tentang Rasialisme dalam Film "The Green Mile".
Ilmu Sejarah, Budaya dan Sosial.

Malik, A. K. (2016). Peranan Malcom X Dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil


Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat Tahun 1957-1965.
Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, 1-2.

Mappingpoliceviolence. (2020). https://mappingpoliceviolence.org. Black


People are Most Likely to be Killed by Police.

Myrdal, G. (1944). An America dilemma: The Negro Problem and Modern


Democracy. New York: Harper & Brothers Publishers.

National geographic. (2019). https://nationalgeographic.grid.id. Tempat


Terbaik Bagi Warga Kulit Hitam Afrika Amerika.

National geographic. (2020). www.nationalgeographic.grid.id. Kematian


George Floyd dan Sejarah Panjang Rasisme di Minneapolis.

Nations, U. (1945). Charter of the United Nations and Statute of the


International Court of Justice. San Fransisco: United Nations
Department of Public Information.
Sandra, L.Colby and Jennifer M. Ortman. (2015). Projections of the Size and
Composition of the U.S. Population: 2014 to 2060. New York: U.S.
Census BUREAU.

Sloss, D. (2015). How International Law Transformed The U.S. Constitution.


Human Rights Quarterly.

Sutopo, O. R. (2016). Rasisme dan Marginalisasi dalam Sejarah Sosiologi


Amerika. Masyarakat Jurnal Sosiologi, 21 (2): 285 – 290.

The Civil right Project, truthout.org. (2020). Truthout. What School Segregation
Looks Like In The US Today.

Tod, Lewis paul dan Merle Curti. (1927). Rise of The American Nation. New
York: Harcourt Brace.

UNESCO. (2015). Countering Online Hate Speech. UNESCO. Paris: United


Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
Publishing.

UNHCR. (2009). Combating Racism, Racial Discrimination, Xenophobia and


Related Intolerance Through A Strategic Approach. Geneva: United
Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Division of
International Protection.
Diskriminasi Ras dan Hak Asasi
Manusia di Amerika Serikat
by Niko ms

Submission date: 11-Dec-2021 05:09AM (UTC-0600)


Submission ID: 1727510131
File name: Makalah_pengantar_sosio_revisi_2_1.docx (28.23K)
Word count: 2994
Character count: 18972
Deskriminasi Ras dan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat
ORIGINALITY REPORT

5 %
SIMILARITY INDEX
5%
INTERNET SOURCES
0%
PUBLICATIONS
0%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
dosensosiologi.com
Internet Source 5%

Exclude quotes Off Exclude matches Off


Exclude bibliography Off

Anda mungkin juga menyukai