Anda di halaman 1dari 11

Dinamika Minoritas Muslim di Amerika Serikat1

Oleh:
Indriana Kartini

Abstract
The September 11, 2001 attacks against the United States has become the tragedy for American
society, including muslim minority in America. In the days following September 11, many people in
America points afinger at a Muslim terror suspect. Muslims and peoplefrom various ethnic who appeared
to be of Middle Eastern decent become the victims of discrimination and harrasment. The tragedy of
September ll'h, has become the turning pointfor Bush administration to conduct atough policy in order
tofight terrorism. President George W. Bush has dramatically overreacted to the September 11 attacks.
It is bitterly ironic that it was Bush ’s statements condemning “secret evidence ”policy and profiling that
earned him the endorsement ofthe Muslim-American block vote in the last elections in the year 2000.
However, today Bush administration expand these practices by conducting the USA PATRIOT Act with
reckless abandon. The purpose ofthis research was to explore the problems faced by Muslim related to
their position as minority in America and how they response to their problems.

M inoritas M uslim di Amerika Serikat m em baw a m e re k a pada p ro s e s


merupakan sebuah fenom ena yang menarik pengidentifikasian diri sebagai obyek dari
untuk dikaji. M uslim di A m erika Serikat diskrim inasi kolektif. Salah satu sifat dari
m erupakan sebuah kom unitas yang masih diskrim inasi adalah kecenderungan untuk
berproses menuju sebuah komunitas minoritas m emperlakukan orang-orang yang berbeda
yang kohesif. Oleh karena itu penelitian ini secara sama rata (to treat unequally people
berusaha menelusuri kehidupan minoritas Muslim equally) yakni memperlakukan setiap anggota
di AS beserta problem atika yang dihadapi dari kelompok minoritas seolah-olah mereka
berkaitan dengan status kem inoritasannya. sama dengan menafikan sifat individu masing-
Sebelum membahas mengenai minoritas Muslim masing.2
di AS, penting kiranya untuk memahami terlebih Minoritas juga dapat didefinisikan dalam
dahulu kerangka konseptual yang digunakan istilah keterikatan ideologis. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini. m inoritas adalah orang-orang yang sistem
Pada hakikatnya, minoritas merupakan pemikiran atau sistem nilainya berbeda - pada
sekumpulan individu yang diasingkan oleh tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah -
kelompok mayoritas dalam masyarakat karena dengan mayoritas di sekeliling mereka.3*
memiliki karakteristik fisik dan kultural yang U n tu k d ap at m em aham i hubungan
berbeda. Mereka memperoleh perlakuan yang mayoritas-minoritas maka penting kiranya untuk
tidak sama atau sederajat yang pada akhirnya memahami tujuan jangka panjang (long-run
goals) dari kelompok minoritas. Louis Wirth
1 Tulisan ini merupakan ringkasan laporan penelitian
kelompok Dunia Islam 2004, berjudul Minoritas Muslim
dan Isu Terorisme di Amerika Serikat. Tim peneliti Dunia 2J. Milton Yinger, A Minority Group in American Society,
Islam beranggotakan Afadlal, Dhurorudin Mashad, (New York: McGraw Hill, Inc., 1965), hlm. 22, 25.
Hamdan Basyar, Indriana Kartini, Riza Sihbudi, dan Sri 3John L. Esposito, The Oxford Encyclopedia of the Modem
Nuryanti. Islamic World. (Terj.) (Jakarta: Mizan, 2000), hlm. 65.

97
membedakannya dalam em pat tujuan utama, ketakutan akan hilangnya kekuatan monopolistik
yakni asimilasi, pluralisme, secessionis, dan dan kontrol atas kelompok minoritas agama.5
dominasi. Berbagai kelompok minoritas memiliki D i seb u ah n e g a ra y an g m e m ilik i
kebijakan yang berbeda-beda, namun tema karakteristik multikultural, kebijakan asimilasi
utamanya adalah : m enghilangkan identitas dilakukan untuk mewujudkan integrasi nasional,
kelompok, hanya individu yang dipertimbangkan termasuk Amerika Serikat. Sistem asimilasi yang
- asim ila si; m e m p erta h an k an id e n tita s terjadi dalam m asyarakat A m erika dapat
kelompok berdasarkan bahasa, agama, atau diklasifikasi dalam tiga teori utama, yaitu “Anglo-
kultur dengan memegang teguh kesetiaan kepada conformity”, “the melting pot”, dan “pluralisme
masyarakat - pluralism; memperoleh kebebasan kultural”. Teori “Anglo-conformity” pada intinya
dengan membangun masyarakat tersendiri agar menuntut para imigran yang datang ke Amerika
dapat mempraktekkan cara hidup sendiri tanpa untuk membuang secara keseluruhan budaya
adanya gangguan - secession; menghentikan leluhur mereka dan menerima perilaku dan nilai-
dom inasi kelom pok lain dan m elakukan nilai Anglo-saxon sebagai kelom pok utama
berbagai cara untuk m erebut status tersebut dalam mayarakat Amerika. Sementara itu “the
dengan cara militan jika diperlukan - dominasi. melting pot” didasarkan pada penggabungan
Oleh karena itu berdasarkan klasifikasi tersebut, biologis antara orang-orang Anglo-Saxon
maka kelompok minoritas di Amerika bersifat dengan kelompok imigran disertai peleburan
asimilasionis atau pluralistis, namun hanya masing-masing kultur menjadi sebuah kultur
gerakan Muslim kulit hitam (Nations o f Islam) A m erika yang baru. S edangkan inti dari
yang memperlihatkan militansi dan dominasi.4 “pluralism e kultural” adalah pemeliharaan
D alam rangka m ewujudkan integrasi kehidupan komunal dan kultur yang signifikan
nasional, para elit pem egang otoritas politik d ari k e lo m p o k im ig ra n d alam k o n tek s
nasional acapkali menerapkan kebijakan untuk k ew arganegaraan A m erik a dan integrasi
mengasimilasi berbagai minoritas etnis agama, ekonomi dan politik ke dalam masyarakat
atas n am a k e s a m a a a n d an k e s a tu a n . Amerika.6
Konsekuensinya, minoritas etnis dan/atau agama Pluralism e kultural sebagai salah satu
yang melakukan praktek-praktek religius sosial s iste m a s im ila s i b e rk e m b a n g m e n ja d i
yang dianggap tidak dapat menyesuaikan diri perdebatan dalam diskusi demokratik di tahun
dengan kelompok mayoritas dipaksa untuk 1 9 9 0 -an d an 2 0 0 0 -a n s e irin g d en g an
m engorbankan identitas etnis atau agam a meningkatnya arus imigrasi ke negara-negara
mereka. Jika tidak, m ereka akan mengalami Barat. Di A m erika Serikat sendiri, imigrasi
pengasingan dan diskriminasi. Sejalan dengan merupakan fenomena utama semenjak “Imigrasi
hal tersebut, sistem hukum dan moral/etika yang B esar” tahun 1890. A m erika Serikat (juga
beragam dapat mengkompromikan kesamaan K anada dan Australia) m erupakan negara-
antar individual atau bisa saja mengarah pada negara yang membuka pintu bagi para imigran
penganiayaan yang dilakukan kelom pok dengan syarat para pendatang tersebut memiliki
mayoritas terhadap minoritas. Penolakan yang keinginan dan kemampuan untuk berasimilasi
terjadi di negara-negara dem okrasi liberal -
termasuk Amerika Serikat - terhadap struktur
hukum dan etika yang beragam, beranjak dari 5Ahmad Yousif, “Minorities and Religious Freedom : A
C hallenge to Modern Theory o f Pluralism”, dalam
Journal of Muslim Minority Ajfairs, Vol. 2 0 , No. 1,2000,
hlm. 31.
6 Milton M. Gordon, Assimilation in American Life, the
Role ofRace, Religion, and National Origin, (New York:
4 Ibid., hlm. 31. Oxford University Press, 1964), hlm. 85.

98
dengan m ainstream bahasa, kultural, dan 10 ju ta jiw a. Sem entara itu, jum lah masjid di
prototipe rasial di negara tersebut. Akibatnya, AS berjumlah sekitar 1.209 buah. Oleh karena
skala imigrasi yang meningkat di tahun 1980-an itu, Islam menjadi agama terbesar kedua yang
dan 1990-an kemudian m engubah kontrak dianut oleh warga AS setelah Protestan. Peluang
Anglo-Amerika yang disepakati masyarakat pengembangan Islam yang cukup besar di AS
mainstream selama-lamanya. Dengan adanya didukung oleh Declaration oflndependence
arus imigrasi memudahkan bagi kaum minoritas d an K o n s titu s i A S , k h u s u s n y a d a la m
(lama maupun baru) untuk melakukan resistensi Amandemen pertama dan ke empat belas, yang
terhadap asimilasi yang diinginkan masyarakat kondusif bagi pengembangan agama manapun,
mainstream serta menunjukkan identitas mereka te rm a su k Islam . D alam Declaration o f
secara tegas.7 Independence A S, bangsa Amerika bersepakat
Penelitian ini didasarkan pada studi bahw a : ‘‘all people are equal in the eyes o f
kebijakan dengan menggunakan pendekatan God and endowed by God with inalienable
analisis kualitatif. Beranjak dari kedua pedoman rights... ”
tersebut dikaji prinsip dan kebijakan pemerintah S em e n tara itu d alam A m an d em en
AS beserta realitas politik yang ditemukan Pertama Konstitusi AS ditegaskan bahwa:
dalam konteks minoritas Muslim. Di samping itu, “Congress shall make no law respecting
untuk memperoleh pemahaman utuh dikaji pula an establishm ent o f religion, or
hubungan horisontal antarelemen masyarakat, prohibiting the free exercise thereof; or
dalam hal ini minoritas Muslim dengan mayoritas abridging the freedom ofspeech, or ofthe
masyarakat m ainstream A m erika yang juga press; or the right ofthe people peaceably
menjadi faktor penting dalam proses pembuatan to assem ble, and to petition the
kebijakan pem erintah AS dalam konteks Govemmentfo r a redress ofgrievances .”
minoritas Muslim.
U ntuk m em peroleh gam baran yang Kem udian dalam Amandem en k e -14
komprehensif, penelitian ini diawali dengan Konstitusi AS menekankan kewajiban negara
penelusuran data-data prim er dan sekunder untuk melindungi hak-hak warga negaranya,
melalui studi literatur. D iantaranya melalui y a k n i: “forbids States to deprive any person
berbagai jurnal, media massa serta media internet o f life, liberty, or property, without due
yang memberikan informasi penting yang dapat process oflaw. ”
membantu mengidentifikasi sekaligus memetakan Seperti halnya komunitas Muslim global,
permasalahan yang dikaji. komunitas M uslim di A m erika Serikat juga
M inoritas M uslim di Am erika Serikat bersifat heterogen. Yakni, terdiri dari beragam
merupakan sebuah komunitas yang dinamis komunitas etnis, antara lain Afrika Amerika, Asia
seiring dengan perkembangan agama Islam yang Selatan, Arab, Afrika, Iran, Turki, AsiaTenggara,
cukup pesat di negara tersebut. Hal ini terjadi kulit putih Amerika, Eropa Timur, dan etnis
karena adanya proses konversi, imigrasi, dan lainnya. Dalam hal ini, Muslim Afrika Amerika
reproduksi dengan angka kelahiran 3,5% per merupakan mayoritas dengan jum lah populasi
tahun di atas rata-rata nasional, sehingga jumlah sebesar 2.100.000 jiw a atau sekitar 42 % dari
Muslim diperkirakan berkisar antara 5 hingga total populasi Muslim di AS.8
Berbeda dengan minoritas M uslim di
Eropa, khususnya Inggris, yang tinggal di area

7Robert W. Hefner (Ed.), “The Politics o f Multiculturalism


: Pluralism and Citizenship in Malaysia, Singapore and
Indonesia”, 2001, USA : University o f Hawai’i Press, 8Fareed H. Numan, The Muslim Population in The United
hlm. 2-3. States, “A Brief Statement”, December 1992.

99
ghetto (pem ukim an khusus bagi im igran S ekitar abad ke-20 (1913), banyak
M uslim), minoritas M uslim di AS tinggal di waiga Afrika Amerika berpindah agama menjadi
berbagai area metropolitan seperti New York, Muslim. Kebanyakan dari mereka berpindah
Chicago, Los Angeles. Lebih luas lagi, populasi agam a karena terpesona oleh ajaran yang
minoritas M uslim tersebar di em pat wilayah dibawa oleh Noble Drew Ali (Moorish Science
utama, yakni dari New York hingga Washington; Temple o f America), serta Elijah M uhammad
California, khususnya Los Angeles dan San {Nation o f Islam) yang menggelorakan gerakan
Fransisco; wilayah segitiga dari Chicago ke pembebasan bagi warga Afrika Amerika yang
Cleveland hingga Detroit; dan Texas khususnya selam a em pat abad m engalam i perlakuan
Houston dan Dallas-Fort Worth. Daerah selatan diskriminatif dari mayoritas masyarakat kulit putih
dan utara AS hanya ditinggali oleh sedikit imigran dan pem erintah Am erika Serikat. Organisasi
Muslim, dengan pengecualian daerah selatan M uslim Afrika A m erika yang pertam a kali
Florida dan Seattle. Kebanyakan wilayah utama berhasil menarik perhatian publik Amerika adalah
ini memiliki konsentrasi Muslim dengan spesifikasi N ation o f Islam (N O I). M e sk ip u n
etnis tertentu. Di California dan Los Angeles menggunakan istilah Islam, namun pada intinya
terdapat banyak Muslim Iran. Sedangkan Texas gerakan ini bersifat nasionalisme kulit hitam yang
didiami oleh banyak Muslim dari Asia Selatan. militan dan separatis, yakni anti kulit putih dan
Sementara itu, wilayah segitiga didiami oleh menginginkan negara tersendiri, terpisah dari
M uslim Arab dan Afrika Amerika, kecuali Amerika Serikat.
Chicago yang banyak didiami Muslim dari Eropa Organisasi NOI didirikan oleh Elijah
Timur dari berbagai etnis, seperti Albania, Bosnia, Muhammad yang mengklaim bahwa ajarannya
dan Turki. KotaDetroitdidiami oleh Muslim Arab, diperoleh dari seorang misterius Imam Mahdi
khususnya Libanon, Iraq, Palestina, dan Yaman. Farad M uhammad dan kemudian mengangkat
Eksistensi Muslim Amerika dimulai pada dirinya sebagai nabi. Ia memiliki 50.000 sampai
abad ke-16 (1530), tatkala jutaan orang kulit 100.000 pengikut dan didampingi orang-orang
hitam dari Afrika Barat yang beragama Islam karism atik seperti M alcolm X dan Louis
didatangkan ke AS sebagai budak. Meski pada F arrak h an . E lija h w afat p ad a 1975 dan
akhirnya kebanyakan Muslim Afrika tersebut d ig a n tik a n o leh p u tra n y a W arith D een
meninggalkan identitas keislam annya akibat M uhammad. Berbeda dengan ayahnya yang
tekanan politis. Kemudian im igran M uslim b a n y a k m e n y im p an g d ari ajaran Islam
pertama datang ke AS pada kurun abad k e-19 sesungguhnya, W arith D een M uham m ad
(1875), khususnya dari Timur Tengah, yakni dari berusaha mentransformasikan NOI ke dalam
Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina. mainstream Islam global (Sunni). Pada 1976,
Gelombang kedua, berlangsung pada abad ke- ia mendeklarasikan bahwa ayahnya bukanlah
20 dan berhenti karena pecahnya perang Dunia seorang nabi. Nama organisasi NOI kemudian
H. Gelombang ketiga, teijadi pada pertengahan diganti m enjadi “The American Bilalian
1940-an dan 1960-an. Sementara gelombang Community" , la lu m en jad i “The World
keempat dimulai sekitar 1967.9 Community o f Islam in the West” dan pada
tahun 1980 diganti lagi menjadi “The American
9 Jumlah imigran terbesar pada gelombang ketiga ialah Muslim Mission”. Namun, pada tahun 1977
orang-orang Palestina yang terusir dari negerinya akibat
Louis Farrakhan menghidupkan kembali NOI
terbentuknya negara Israel, orang M esir di masa
pemerintahan Gamal Abdel Nasser, orang Irak dan y an g te ta p s e tia k e p a d a a ja ra n E lija h
Muslim dari Eropa Timur yang bermigrasi akibat tekanan Muhammad.
penguasa komunis. Sedangkan imigran pada gelombang
keempat mayoritas adalah orang terdidik dan banyak
dipengaruhi oleh budaya Barat.

100
Hubungan Minoritas-Mayoritas Amerika dipahami sebagai reaksi atas inferioritas
yang dipaksakan oleh masyarakat kulit putih
Meskipun eksistensi Muslim di AS telah
Anglo-Saxon. Ide separasi pada akhirnya
ada selama berabad-abad lamanya, bahkan
muncul dan menjadi impian bagi sebagian Muslim
disinyalir bahwa Islam hadir sebelum kedatangan
Afrika Amerika untuk dapat hidup independen
Colombus, namun hingga kini masyarakat
terpisah dari masyarakat hegemon kulit putih
Muslim masih belum diakui sebagai sebuah
yang rasis. Namun, dalam kenyataannya ide
entitas minoritas yang membentuk komponen
separasi kulit hitam hanyalah sebuah utopia.
bangsa Amerika. Prinsip melting pot yang
Meski demikian, pemerintah dan masyarakat
dianut dalam tataran pemerintah sebagai wadah
Amerika tidak memandang masyarakat Muslim
pembentukan bangsa Amerika pada akhirnya
kulit hitam sebagai sebuah entitas tersendiri,
menghasilkan hegemoni Anglo-Saxon sebagai
melainkan tetap menjadi bagian dari kaum
etinisitas asli yang memonopoli ikatan primordial
m in o ritas k u lit hitam . B ah k an , terd ap at
dalam pembentukan negara Amerika Serikat.
kecenderungan bahwa mereka tidak dipandang
M eskipun dalam perkem bangannya
sebagai bagian dari entitas minoritas Muslim.
muncul pula wacana pluralisme kultural atau
salad bowl dalam tataran masyarakat yang Problematika Minoritas Muslim
memberi ruang bagi eksistensi etnisitas non
Anglo-Saxon (m in o rita s ), n am u n p ad a Peluang pengem bangan Islam di AS
ken y ataan n y a kaum m in o ritas itu harus memang cukup besar, namun, tantangan yang
mengorbankan etnisitas aslinya dan melebur ke dihadapi umat Islam di AS jauh lebih besar.
d alam k u ltu r h e g e m o n A nglo-Saxon. Tantangan yang datang dari luar ialah falsafah
Amerikanisasi menjadi sebuah pilihan yang wajib negara AS itu sendiri yang menganut paham
diikuti bagi kaum minoritas jika ingin tetap eksis. sekuler yang memisahkan antara agama dengan
H al tersebut tentu berlaku p u la terhadap urusan negara. Agama kemudian diredusir ke
masyarakat M uslim sebagai salah satu entitas dalam lingkup ‘privat’ atau hanya merupakan
m inoritas di A m erika. M esk ip u n dalam urusan pribadi. Filosofi individualistis ini
kenyataannya, pem erintah A m erika nam pak bertentangan dengan filosofi yang dianut oleh
enggan m em berikan label m inoritas bagi masyarakat Muslim Amerika, dan juga Muslim
masyarakat Muslim (juga minoritas lain), karena di seluruh dunia yang lebih berorientasi kolektif,
hal ini akan berakibat pada pengakuan atas bahwa agama bukan hanya menyangkut urusan
hak-hak kaum minoritas yang dikhawatirkan pribadi tapi juga publik secara keseluruhan.
akan m eredusir h ak-hak istim ew a kaum Inilah realita yang menghimpit umat
mayoritas Anglo-Scvcon. Dengan ungkapan lain, Muslim di Amerika. Mereka harus menanggung
pemerintah AS memberikan kesempatan bagi beban sebagai kelompok masyarakat yang terus
M uslim untuk eksis dan berkem bang dengan ditatap dengan penuh kecurigaan. Sehingga
pengakuan hak-hak minoritas yang dibatasi. begitu ada pemicu, langsung berubah menjadi
Sementaraitu, MuslimAfrika Amerika di aksi teror yang nyata. Hal ini tentu saja teijadi
AS m eru p ak an elem en sig n ifik a n b ag i karena ketidakpahaman mayoritas masyarakat
pembentukan komunitas M uslim di Amerika. non Muslim AS mengenai Islam. Dan itu teijadi
Berbeda dengan komunitas m uslim lainnya, karena mereka amat minim menerima informasi
eksistensi m uslim Afrika Am erika tidak bisa tentang Islam. Kalaupun ada, informasi yang
dilepaskan dari sejarah perbudakan di Amerika. diterima banyak tidak benarnya. Misalnya saja,
Oleh karena itu m unculnya gerakan-gerakan sisw a-sisw a SM A di A m erika diharuskan
atau organisasi-organisasi M uslim A frika membaca buku wajib yang di dalamnya terdapat

101
penjelasan tentang Islam yang ngaw ur dan American political organizations: CAIR, the
berbahaya, seperti di bawah ini: American Muslim Alliance (AMA), theAmerican
“Islam didirikan oleh seorang pedagang kaya Muslim Council (A M C), dan the Muslim
berkebangsaan Arab bernama Muhammad. Political Action Committee (MPAC). Pada
Dia mengaku dirinya seorang nabi, dan diikuti Februari 1996 - atas upaya lobi organisasi Islam
oleh orang-orang Arab lainnya. Kepada para - untuk pertama kalinya dalam sejarah AS, Ibu
pengikutnya, Muhammad menjelaskan bahwa N egara A m erika H illary Rodham Clinton
mereka telah dipilih (oleh Tuhan) untuk
m engadakan jam uan makan malam untuk
memimpin dunia.”10*1
merayakan Hari Raya Idul Fitri di White House.
Selain itu, mereka cenderung memandang Bagi masyarakat Muslim AS, peristiwa tersebut
Islam secara m onolitik dan m engabaikan merupakan sebuah kemenangan publik yang
perbedaan aliran yang ada dalam Islam. Bagi signifikan.
mereka, Islam yang dianut oleh raja-raja di negar Masyarakat Muslim AS juga berupaya
Arab dan Ayatollah di Iran itu tidak ada bedanya, memberikan kontribusi dalam pemilihan umum di
karena sama-sama menghadap Mekah ketika AS. Misalnya saja, ketika warga Muslim/Arab
shalat dan keduanya menganut paham teokrasi Amerika memberikan bantuan dana kampanye
dan negara-negara kaya minyak. Dan bagi bagi kandidat-kandidat politik seperti Wilson
mereka, Islam merupakan ancaman global yang Grade (pemilihan walikota, 1983), Robert Neall
potensial, sama halnya dengan komunis di era (pemilihan anggota Kongres, 1986), Joseph
Perang Dingin. Kennedy (pemilihan anggota Kongres, 1986),
Bagi warga Muslim Amerika yang telah Walter Mondale (pemilihan presiden, 1984), dan
berulang kali mengalami pengalaman pahit, Hillary Clinton (pemilihan anggota Kongres,
peristiwa 11 September 2001 kemudian menjadi 1998).
media klarifikasi diri bahwa Amerika adalah rumah Pada pemilihan presiden tahun 2000,
m ereka dan tem pat bernaung kepentingan sekitar 70% hingga 90% masyarakat Muslim
mereka. Peristiwa tersebut juga menyadarkan memberikan hak votingnya kepada George W.
kembali rasa tanggung jaw ab kaum M uslim Bush. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah
m oderat untuk m elaw an secara aktif para pemilu AS, masyarakat Muslim menggunakan hak
ekstrimis walau hanya dalam bentuk retorika. votingnya dalam jumlah besar, yakni sekitar 34%
U paya lain yang harus dilakukan adalah dari total voting di AS. Masyarakat Muslim
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada berhasil menciptakan blok suara bagi kemenangan
warganon Muslim AS mengenai Islam yang tidak Bush. Walaupun terdapat pengakuan simbolik
mereka pahami. Selain itu, beberapa pemimpin dari Presiden Bush dan pejabat pemerintahan
M u slim ju g a b e ru p a y a u n tu k m em b eri lainnya kepada komunitas Muslim, tetapi bukan
pemahaman kepada komunitas M uslim yang berarti masyarakat Muslim AS telah diakui secara
selama ini terisolasi, mengenai hak dan kewajiban utuh. Tantangan terbesar yang masih dan akan
masyarakat sipil di AS dan untuk bersentuhan terus dihadapi masyarakat Muslim AS adalah
dengan kehidupan sosial di AS. menjadi bagian dari institusi mainstream Amerika.
S e b e n a rn y a , u p a y a u n tu k d a p a t Mayoritas masyarakat Muslim Amerika masih
bersentuhan dengan kehidupan bernegara di AS, berada di luarmainstreampolitikAS. Seperti yang
terutama dalam kehidupan politik telah dilakukan diungkapkan oleh tokoh Muslim AS, Salam Al-
oleh beberapa organisasi Islam diantaranya the M aray ati: “We’re not at the table yet. We still
Coordinating Council o f the four Muslirn- have to eam our right to sit at the table.

10 Steven Barboza, Jihad Gaya Amerika, Bandung: Mizan, 11 E lise Aym er, ”The A m erican M uslim P o litica l
1996, hlm. 39. Renaissance”, dalam http://www.yale.edu.com

102
M u slim d a n Isu T ero rism e kem erdekaan dan kebebasan sipil rakyat
A m erika. Sikap curiga yang ditunjukkan
Stereotip mengenai Islam yang radikal,
pemerintah AS juga berkorelasi dengan sikap
ekstrim, dan teroris memang telah lama melekat
sebagian masyarakat AS. M isalnya, seorang
dalam benak sebagian b esar m asyarakat
warga AS menelepon polisi untuk mengintai
Amerika. Hal ini diperkuat oleh peran media
seorang warga berwajah Timur Tengah, yang
massa di AS yang seringkali menampilkan citra
tengah membaca artikel di surat kabar mengenai
Islam yang negatif. Dari berbagai peristiwa
Osam a bin Laden di perpustakaan umum di
kekerasan nasional di AS, M uslim senantiasa
Florida. Laila al-Arian, staf majalah Washington
menjadi tertuduh utama. M isalnya, dalam
R eport on M iddle East A ffairs,
p e ristiw a p ele d a k a n g ed u n g fe d e ra l di
m engungkapkan dalam sebuah pertem uan
Oklahoma City, pada tahun 1995, media-media
tahunan organisasi American Muslim Alliance
di AS menggiring opini publik bahwa peledakan
pada 25 Septem ber 2004, bahw a M uslim AS
tersebut dilakukan oleh teroris Islam, meski
merupakan target utama kebijakan PATRIOT
akhirnya pelaku peristiw a tersebut adalah
Act. Apalagi ayahnya Prof. Sami Al-Arian juga
seorang kulit putih, Timothy McVeigh.
menjadi korban dari kebijakan tersebut, di mana
Tatkala tragedi 9/11 terjadi, M uslim
ayahnya ditangkap di hadapan anak-anaknya di
kembali harus menelan pil pahit, yakni menjadi
tengah malam. Dan pemandangan ini teijadi di
sasaran kem arahan w arga A S, m engingat
seluruh AS, bahkan sudah m enjadi trend.
pelaku penyerangan gedung WTC dan Pentagon
Apalagi, Jaksa Agung AS, John Ashcroft dalam
pada 11 September 2001 disinyalir dilakukan
sebuah konferensi pers juga menuding Muslim
oleh kelompok Al Qaida pimpinan Osama bin
sebagai pelaku utama setiap teror.
Laden yang beragam a Islam. Sebagai respon
K e b ija k a n p e m e rin ta h AS u n tu k
atas tra g e d i te rs e b u t, p e m e rin ta h AS
membatasi hak-hak sipil warga Muslim ternyata
m engeluarkan k eb ijak an d o m estik yang
didukung pula oleh m ayoritas w arga AS.
dirasakan merugikan warga minoritas Muslim.
Berdasarkan hasil polling di AS menunjukkan
Pada 26 Oktober 2001, Presiden Bush
bahw a 44 persen responden menginginkan
mengeluarkan kebijakan “the USA PATRIOT
adanya pembatasan dalam sejumlah hak-hak
Act” (the Uniting and Strengthening America
sipil w arga M uslim A m erika, 48 persen
by Providing Appropriate Tools Required to
responden malah menginginkan pembatasan itu
Intercept and Obstruct Terrorism Act) yang
dilakukan dalam semua aspek. Selain itu, 27
memberi wewenang kepada lembaga eksekutif
persen responden menyatakan setuju apabila
untuk menahan imigran (yang dicurigai terlibat
warga Muslim diharuskan melaporkan di mana
aksi teroris) dalam jangka waktu lama bahkan
ia tinggal pada pemerintah federal. Sekitar 22
ta k te rb a ta s . P a d a 4 D e s e m b e r 2 0 0 1 ,
persen mendukung adanya penyelidikan tentang
pemerintah AS juga menutup lembaga-lembaga
asal-asul warga Muslim untuk mengindentifikasi
amal Muslim seperti the Holy LandFoundation
potensi ancaman serangan teroris, dan 29 persen
for Relief and Development (HLF), Global
responden berpendapat perlu adanya agen-agen
Relief Foundation (GRF) dan Benevolence
yang menyamar yang masuk ke dalam komunitas
International Foundation (B IF ) dengan
M uslim , serta p em b en tu k an o rg an isasi-
tuduhan menyalurkan dana kepada kelompok
organisasi yang secara sukarela memantau
HAMAS Palestina.
aktivitas dan penggalangan dana oleh warga
Pemberlakuan PATRIOT Act dengan
Muslim.12
dalih dem i keam anan d om estik AS pada
akhirnya membawa ekses yang membahayakan
12 Lihat, http://www.eramuslim.com, 30 Desember 2004.

103
Selain itu, pemerintah AS juga mencegah M u slim d a n P e m ilih a n P re sid en A S
beberapa tokoh aktivis perdamaian, akademisi,
Sebagai sebuah kom unitas, M uslim
bahkan penyanyi Muslim asing untuk memasuki
memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah
w ila y a h A m e rik a . P a d a 28 Ju li 2 0 0 4 ,
kekuatan sosial di AS. A ktivism e politik
Departemen Keamanan D alam Negeri AS,
komunitas M uslim perlahan mulai bangkit.
melarang intelektual Islam terkemuka, Tariq
Berbagai organisasi Muslim yang bertujuan untuk
Ramadan untuk memberi kuliah di Universitas
m em ajukan p o sisi ta w ar M uslim dalam
Notre Dame. Ramadan, seorang tokoh reformis
k e h id u p a n p o litik di AS b e ru s a h a
Islam Eropa, dilarang masuk ke Amerika dengan
membangkitkan kesadaran politik Muslim untuk
dalih dem i kem anan n asional tan p a ada
berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum di AS.
penjelasan lebih lanjut. Tokoh Muslim lainnya
Seperti yang dilakukan oleh The Political
yang dilarang masuk ke AS adalah seorang
Action Committee ofthe American Moslem
aktivis perdamaian asal Inggris, YusufIslam, yang
Political Coordination Council (AMPCC-
sebelumnya terkenal sebagai penyanyi dengan
PAC) yang m enyerukan kepada komunitas
nama Cat Stevens di era 70-an. Yusuf Islam dan
Muslim Amerika untuk memilih George W. Bush
putrinya terbang dengan menggunakan pesawat
dalam pem ilu presiden tahun 2000. Dalam
United Airlines dari London menuju Washington,
kesempatan tersebut M uslim AS memberikan
D C , pada 21 S ep te m b er 2004. N am un,
blok suara yang memuluskan jalan bagi George
sebelum pesawat mendarat, petugas keamanan
W. Bush menaiki kursi presiden AS.
transportasi AS mencegah pendaratan pesawat
L an g k a h te rs e b u t d ia m b il setelah
tersebut dan meminta pesawat tersebut untuk
AM PCC bertemu dengan George W. Bush di
mengubah arah dari Washington menuju Bangor,
Detroit. Dalam pertemuan tersebut Bush beijanji
M aine. Yusuf Islam kemudian ditahan dan
akan m em perhatikan kepentingan M uslim
dikembalikan ke London keesokan harinya.
berkaitan dengan isu domestik dan luar negeri.
T in d ak an p em e rin ta h AS te rse b u t
Sementara saingan Bush dari Partai Demokrat,
mengundang kecaman keras dari organisasi-
Al Gore justru membatalkan pertemuannya
organisasi Muslim di AS. Mereka beranggapan
dengan pem impin AMPCC. Meski selama
bahwa perlakuan pemerintah AS terhadap tokoh
kam panye pem ilu presiden, peran M uslim
Muslim moderat seperti Yusuf Islam layaknya
diabaikan oleh Al Gore dan hanya memperoleh
seorang pelaku kriminal atau teroris, tanpa
sedikit atensi dari Bush, namun pada akhirnya
adanya surat perintah penangkapan, justru
M uslim AS m enjatuhkan pilihannya kepada
membawa pesan yang salah dan mengganggu
Bush. Hal ini terjadi karena pernyataan Bush
dunia Islam. Karena hal ini dapat diartikan bahwa
dalam debat capres yang menentang kebijakan
tokoh-tokoh M uslim yang mem bawa pesan
“secret evidence” di m ana M uslim menjadi
damai sekalipun juga dianggap membahayakan
target utama dari kebijakan tersebut.14Hasilnya
keamanan domestik AS. Direktur Eksekutif the
mengejutkan, sekitar 2,3 juta atau 72% dari total
Council on Am erican-lslamic Relations
(CA IR) N ihad Awad, pada 22 Septem ber
2002, menegaskan : “It doesn ’t help our war
Election Day”, the Washington Report on Middle East
on terror, It makes it harder. This is not the Affairs, November 2004, hlm. 32.
way to win the hearts and minds o f Muslims 14Bagi Muslim AS, kebijakan secret evidence merupakan
isu utama, sehingga pernyataan Bush tersebut dianggap
worldwide. ”13
sebagai janji untuk melakukan tindakan korektif jika Bush
terpilih menjadi presiden AS. Dan, pernyataan Bush
tersebut cukup memotivasi warga Muslim untuk datang
13 Lihat, Delinda Curtiss Hanley, “Muslim Promises a ke tempat-tempat pemungutan suara dan memberikan
Whirlwind o f Activity to Get Out the B loc Vote on suara mereka bagi Gubernur Texas tersebut.

104
suara M uslim A m erika diberikan kepada 3) memberi tekanan kepada kandidat presiden,
G eorge W. Bush. O leh karena itu, dapat k h u su sn y a dari p a rta i D e m o k ra t u n tu k
diungkapkan bah w a b lo k su ara M uslim mendukung pengakuan hak-hak sipil bagi seluruh
merupakan kunci bagi kemenangan Bush. warga AS; 4) memobilisasi blok suara yang lebih
Namun, ironisnya, pasca peristiw a 11 luas, terdiri dari Muslim, Kristen Arab, serta para
September 2001, kebijakan secret evidence p e n d u k u n g P a rta i H ija u , L ib e rta ria n ,
yang sebelumnya dikecam oleh Bush justru In d ep en d e n , dan la in n y a d alam ran g k a
d ip ra k te k k a n s e c a ra in te n s if di m a sa memberikan dukungan kepada kandidat yang
pemerintahan Bush. Bush kemudian memperluas pro hak-hak sipil.15
p e n g g u n a a n secret evidence d en g an J ik a d a la m p e m ilih a n p re s id e n
mengeluarkan kebijakan PATRIOT Act, karena sebelumnya, partai Republik dan Dem okrat
m enurut Bush, kebijakan secret evidence hanya memberi sedikit atensi terhadap komunitas
kurang efektif dalam hal perang melawan Muslim yang kuat di AS, maka dalam pemilihan
terorisme. presiden tahun 2004, kedua partai tersebut
Oleh karena itulah, pada saat menjelang berupaya untuk merebut suara M uslim bagi
pemilihan presiden AS tahun 2004, perdebatan kemenangan kandidat masing-masing. Apalagi,
di kalangan M uslim b erk isar pada siapa komunitas M uslim dan Arab banyak yang
kandidat presiden yang akan dipilih oleh Muslim bermukim di wilayah-wilayah perebutan suara
Amerika. Dan, apakah akan ada blok suara seperti di negara bagian Florida, Ohio, Michigan,
Muslim seperti halnya teijadi dalam pemilihan dan Pennsylvania. D itam bah lagi dengan
presiden tahun 2000, di m ana suara M uslim munculnya inisiatif dari AMT untuk membentuk
diberikan kepada George W. Bush. Pertanyaan- koalisi hak-hak sipil nasional yang dapat
pertanyaan tersebut menjadi bahan diskusi menghasilkan blok suara pendukung hak-hak
dalam konvensi ke-41 Islamic Society ofNorth sipil dari sekitar 10 juta pemilih Muslim. Oleh
America (ISNA) yang diselenggarakan pada karena itu, berdasarkan pertimbangan tersebut,
Hari Buruh di Chicago, Illinois. Permasalahan partai-partai besar di Amerika seperti Republik
tersebut menjadi perdebatan hangat dalam dan Demokrat berupaya menarik simpati para
diskusi yang diselenggarakan oleh the American pemilih Muslim. Misalnya saja, dalam konvensi
Muslim Taskforce on Civil Rights and ke-41 ISNA, masing-masing partai membangun
Elections (AMT). AMT merupakan organisasi stand yang diberi nama “Muslims for Bush” dan
yang memayungi beberapa organisasi Muslim “M uslim s for K erry” . Selain itu, ada pula
seperti the Am erican Alliance (A M A ), sejumlah M uslim yang menjadi pendukung
Council on American-Islamic Relations kandidat Independen, Ralph Nader.
(CAIR), Islamic Society o f North America Berdasarkan hasil polling dari Zogby
(ISNA), Muslim Alliance ofNorth America Intemational, diperoleh angka sekitar 76 atau
(MANA), Muslim American Society (MAS), 77 persen M uslim A m erika m em berikan
Muslim Public Affairs Council (M PAC), dukungannya kepada kandidat Demokrat, John
Muslim Student Association-National (MSA- Kerry.16Namun demikian, di dalam komunitas
N), Project Islamic Hope (PIH), dan United
Muslims o f America (UMA).
T u ju an d ari A M T a n ta ra lain : 1) '5Lihat, Lisette Poole, "American Muslims Strategize
mengupayakan hak-hak sipil dan hak asasi Presidential Endorsement”, the Washington Report on
Middle East Affairs, November 2004.
manusia menjadi agenda utama setiap presiden '6Lihat, Delinda Curtiss Hanley, “Muslim Promises
AS; 2) membangun koalisi hak-hak sipil nasional the Washington R eport on M iddle East Affairs,
November 2004, hlm. 32.
yang bertahan untuk jangka waktu yang lama;

105
Muslim sendiri masih timbul perdebatan internal Perkembangan Islam yang pesat di Amerika
mengenai kandidat mana yang layak didukung menjadi m enjadikan komunitas M uslim di
oleh M uslim. Hal ini disebabkan kandidat Amerika sebagai sebuah kekuatan sosial yang
Demokrat John Kerry kurang memiliki ketegasan p o te n sial. N am un d em ik ian , k u ran g n y a
sikap dalam hal pengakuan hak-hak sipil yang pem ahaman antar komunitas muslim, masih
m erupakan agenda perjuangan kom unitas menjadi kendala internal yang menghambat
M u slim A m erik a . M en g en ai k e b ija k a n kesatuan umat Islam di Amerika. Oleh karena
PATRIOT Act yang ditentang oleh komunitas itu, langkah m enuju bersatunya komunitas
M u slim , Jo h n K e rry te ta p m e n d u k u n g Muslim tersebut sangat penting dilakukan demi
pem berlakuan k eb ijak an te rseb u t m eski memperkuat kohesivitas minoritas M uslim
menjanjikan akan melakukan modifikasi atas sebagai sebuah kek u atan sosial m aupun
beberapa ketetapan. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan politik di Amerika.
alternatif yang diajukan Kerry tidakjauh berbeda Sementara itu, hubungan antara minoritas
dari kandidat partai Republik. Muslim dengan mayoritas masih diwarnai oleh
Namun demikian, tampaknya komunitas k u ran g p ah am n y a m a sy ara k at A m erik a
Muslim pada akhirnya menjatuhkan pilihannya mengenai Islam. Stereotip mengenai Islam yang
kepada kandidat Demokrat, John Kerry. Hasil seringkali dikaitkan dengan terorism e masih
survei lain yang dilakukan organisasi muslim diyakini oleh sebagian masyarakat Amerika. Hal
Amerika yang besar, Council on American- ini tercermin dengan dukungan sebagian besar
Islamic Relations (CAIR), juga menunjukkan m asyarakat A m erika terhadap kebijakan
mayoritas komunitas Muslim mendukung John pemerintah AS yang membatasi hak-hak sipil
Kerry dalam pemilihan Presiden tahun 2004. minoritas M uslim. Oleh karena itu, agenda
Survei tersebut dilakukan dengan mengirim u ta m a m in o rita s M u slim ad alah
daftar pertanyaan kepada pelanggan e-mail memperjuangkan pengakuan hak-hak sipil dan
mereka. Dari semua responden, 54 persen hak asasi m anusia bagi seluruh masyarakat
mengatakan mereka akan memilih Kerry dalam Amerika tanpa kecuali. Hal ini penting mengingat
p e m ilih a n p re sid e n . S e k ita r 26 p e rse n kom unitas M uslim telah lam a mengalam i
m engatakan m ereka akan m em ilih calon perlakuan diskrim inatif, khususnya pasca
independen Ralph Nader, seorang keturunan terjadinya tragedi 9/11.
Libanon. Hanya 2 persen yang menyatakan akan B e rd a sa rk a n p ertim b an g a n itu lah ,
memberi suara kepada Presiden Bush. Hampir mayoritas Muslim mendukung kandidat pesiden
separuh responden mengatakan bahwa mereka dari Partai D em okrat, John K erry dalam
telah mengalami suatu bentuk diskriminasi sejak pemilihan Presiden yang dilaksanakan pada 2
terjadinya tragedi 9/11.17 N o v e m b e r 2 0 0 4 . K e b ija k a n d o m e stik
pemerintahan Bush, khususnya pemberlakuan
Penutup PATRIOT Act, dirasakan merugikan komunitas
Minoritas Muslim di Amerika merupakan Muslim, sehingga dukungan Muslim bagi Bush
sebuah komunitas yang dinamis. Sebagai sebuah dalam pem ilihan presiden tahun 2000 kini
komunitas, Muslim Amerika merupakan sebuah dialihkan kepada Kerry. Namun, hasil pemilihan
m osaik yang terd iri dari berag am etnis. p resid en A m erik a S erik at m enunjukkan
kem enangan di pihak Geroge W. Bush. Oleh
karena itu, tampaknya peijuangan Muslim untuk
m e m p e ro le h k e s e ta ra a n h a k -h a k sip il,
17 http://www.voanews.com /indonesian/Archive/a-2004-
07-01-3-1.cfm, IJuli 2004. tampaknya masih panjang dan berliku.

106
Daftar Pustaka Vote on E lectio n D a y ” , dalam the
Washington Report on Middle East
A ym er, E lis e , 'T h e A m e ric a n M u slim
Affairs, N ovem ber 2004.
Political Renaissance” , dalam http://
www.yale.edu.com. Numan, Fareed H. The M uslim Population
in The United States, A Brief Statement,
B arb o za, S tev en . Jih a d G ay a A m erika.
Decem ber 1992.
Bandung: M izan, 1996.
Y inger, J. M ilton. A M inority Group in
Esposito, John L. The Oxford Encyclopedia American Society. New York: McGraw
o f the Modem Islamic World, (terj.) Hill, Inc., 1965.
Jakarta: M izan, 2000.
Yousif, Ahmad. “M inorities and Religious
Gordon, Milton M. Assimilation in American
F reedom : A C hallenge to M odern
Life, the Role o f Race, Religion, and Theory of Pluralism ” , dalam Journal
National Origin. New York : Oxford o f Muslim Minority Affairs, Vol. 20,
University Press, 1964.
No. 1,2000.
H efner, R obert W. (Ed.), T he P olitics of
http://w w w .eram uslim .com , 30 D esem ber
M u ltic u ltu ra lis m : P lu ra lis m and
2004.
Citizenship in Malaysia, Singapore and
Indonesia, U S A : University of H aw ai’i http://w w w .voanew s.com /in d o n esia n /
Press, 2001. Archive/a-2004-07-01-3-1.cfm, 1 Juli
2004.
Hanley, Delinda Curtiss “M uslim Promises a
Whirlwind of Activity to Get Out the Bloc

107

Anda mungkin juga menyukai