Perang Saudara di Amerika Serikat yang terjadi pada tahun 1861 – 1865 di dalam lembaran
sejarah Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan istilah The Civil War. Istilah ini jika
diterjemahkan secara harfiah adalah Perang Warga Negara 1861 – 1865, namun seringkali
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi Perang Saudara 1861 – 1865 atau Perang
Budak 1861 – 1865. The Civil War 1861 – 1865 diartikan sebagai Perang Warga Negara antara
bangsa atau warga negara yang tinggal di 11 negara bagian yang berada di wilayah selatan yang
David berhadapan dengan warga negara yang berdiam di 23 negara bagian yang berada di
wilayah utara dengan menyebut dirinya sebagai pihak Union di bawah pimpinan Presiden
Abraham Lincoln. The Civil War juga sering disebut dengan Perang Saudara, karena sebenarnya
peperangan ini terjadi antara sesama warga negara Amerika yang sebelum perang meletus
Peperangan antara bangsa Amerika Serikat yang tinggal di 23 negara bagian di wilayah utara
berhadapan dengan bangsa "Amerika Serikat" yang tinggal di 11 negara bagian di wilayah
selatan. Lantas mengapa dikatakan sebagai Perang Budak? Hal ini karena secara substansi
peperangan initerjadi antara pihak Union (Utara) yang menghadapi penghapusan sistem
1
2. Latar Belakang Perang Saudara
Terdapat dua faktor penting yang saling terjalin satu sama lain. Adapun faktor itu adalah
perbudakan yang berlangsung di Amerika Serikat sudah terjadi sejak wilayah itu menjadi koloni
inggris,berlangsung selama dua setengah abad (1619 – 1865). Di Amerika Serikat sikap orang
kulit putih terhadap perbudakan antara orang – orang utara berbeda dengan orang – orang
selatan. Wilayah Utara menentang terjadinya perbudakan, sedangkan wilayah Selatan pro
terhadap perbudakan. Masalah perbudakan menjadi salah satu faktor penyebab meletusnya
Masalah perbudakan menjadi fokus perdebatan politik yang sengit diantara kedua wilayah
tersebut. Sikap orang kulit putih di Utara yang antiperbudakan itu menggunakan berbagai
alasan, diantaranya bahwa perbudakaan sesama umat manusia jelas bertentangan dengan
Declaration of Independence. Segala hak manusia mendapat hak yang sama dalam
memperoleh pendidikan, politik, dan kehidupan ekonomi. Demikian pula hak – hak
kemerdekaan berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Perbedaan sikap orang kulit putih
terhadap perbudakan di kedua wilayah tersebut pada hakekatnya tidak terlepas dari
berdemokrasi tanpa memandang ras, status social, kepercayaan maupun bahasa yang
digunakan dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Praktik – praktik kehidupan rakyat
Amerika Serikat di negara – negara bagian di wilayah Selatan dalam memperlakukan orang –
2
orang Negro telah bertentangan dengan prinsip – prinsip demokrasi. Rakyat wilayah Utara tidak
menginginkan orang Negro tetap menjadi budak tanpa pendidikan, sebaliknya ingin
memberikan hak – hak sebagai warga negara seperti halnya orang – orang kulit putih.
Penunjang – penunjang gerakan Abolisi Putih di wilayah Utara diantaranya terdiri dari ahli – ahli
politik seperti Lloyd Garrison, William Ellery Channing, disampimg itu pula terdapat pengarang
terkenal, misalnya James Pauding, James G. Bierny, Samuel May, dan Beriah Green.
Lloyd Garrison dalam menentang perbudakan yang terjadi di wilayah Selatan, mengatakan
dengan prinsip moral manusia. Peraturan – peraturan yang dibuat oleh negara – negara bagian
di Selatan jelas melindungi dan menjamin perbudakan. Salah satu hasil karya Lloyd Garrison
yang berjudul The Liberator diterbitkan pada tahun 1831. Fitzhugh menggunakan sistem
"Laissez Faire" dalam ekonomi politik yang sesuai dengan kehendak manusia dan alam.Sistem
persaingan bebas seperti yang terjadi di wilayah Utara lebih menitikberatkan pada kepentingan
individu dengan sistem perbudakan sebagai suatu bentuk sosialisme yang terbaik sebab
James Fenimore Cooper, salah seorang pengarang terkenal di wilayah Selatan, ikut juga
pikirannya bahwa perbudakan tetap dipertahankan sebagai sumber tenaga kerja didaerah
perkebunan di wilayah Selatan. Mereka akan dididik ke arah kemajuan, mengingat orang –
3
Kegiatan dari gerakan antiperbudakan sebenarnya sudah terjadi pada pertengahan abad XVIII.
Beberapa orang tokohnya antara lain Johns Wolman dan Anthony Benezet masing –masing dari
wilayah New Jersey dan Philadelphia.setelah perang kemerdekaan dipelopori oleh kelompok
Quaker, gerakan Abolisi dan masyarakat antiperbudakan mulai tersbar luas di wilayah Utara.
Sebelum 1800, orang – orang abolisi hitam Prince Hall, Benyamin Banneker, Absolom Jenes dan
Richard Allan mulai menyuarakan atiperbudakan dan mendirikan The Free African Society of
Philadelphia. Pada masa itu belum terdapat suatu gerakan abolisi yang terorganisasi dengan
baik.
Beberapa orang tokoh dari gerakan Abolisi Hitam diantaranya James G. H. Barbadoss, Robert
Purvis, James Mc, Grammel dan Frederick Douglass. Gerakan itu sangat aktif didalam
gerakan Abolisi hitam terdapat didaerah Philadelphia, merupakan organisasi yang bersifat lokal
dan regional yang didirikan XIX. Dalam membantu membebaskan para budak, pemimpin –
pemimpin dari gerakan tersebut memerlukan dana – dana (uang) yang diperoleh dari anggota –
anggotanya.tokoh – tokoh pembicara dari gerakan Abolisi hitam dalam mencari dukungan
untuk kepentingan menentang perbudakan dan emansipasi Negro melawat ke negara – negara
Inggris, Skotlandia, Prancis, dan Jerman. Mereka dapat dukungan dan sambutan baik dari
negara –negara tersebut. Kegiatan lain dari gerakan Abolisi hitam, misalnya yang telah dirintis
oleh Samoel Cornish telah menerbitkan surat kabar orang – orang kulit hitam yang pertama,
4
Pemimpin – pemimpin orang kulit putih maupun orang – orang kulit hitamdi wilayah Utara
mendirikan suatu gerakan Abolisi yang terorganisasi baik, terkenal dengan nama The
Underground Railroad. Pada awal abad XIX, gerakan ilegal ini terdapat didaerah Indiana, Illinois,
Ohio, dan Pennsylvania. Gerakan tersebut lebih aman di dalam melakukan kegiatannya
membantu melarikan budak – budak selalu pada waktu malam. Budak – budak didalam
usahanya untuk melarikan diri sering mengambil persediaan makanan milik tuannya. Jika
dirasakan penting, mereka menyamar. Ada diantaranya budak – budak Mulatto yang
menyammar sebagai orang kulit putih dan kadang sebagai pemilik budak. Pada saat – saat yang
kritis, budak – budak menyamar sebagai pengasuh anak – anak dengan cara membawa bayi –
bayi kulit putih agar tidak dicurigai. Sering pula terdapat budak laki –laki menyaar sebagai
Adapun tempat – tempat pelarian para budak di antaranya terdapat di daerah – daerah
Virginia, Mississippi, dan Tenesse. Para pelarian yang menuju ke wilayah Utara sering melewati
pegunungan – pegunungan , sungai – sungai seperti Ohio atau sungai – sungai yang lain.
Gubernur Quitman dari negara bagian Mississippi menyatakan bahwa selama periode 1800 –
1850, wilayah Selatan tercatat kehilangan seratus ribu budak yang seharga tidak kurang dari
Reaksi orang – orang Selatan dalam menghadapi gerakan The Underground Railroad,
diantaranya mulai dikeluarkan peritah – perintah penangkapan terhadap tokoh – tokoh dan
anggota – anggota gerakan tersebut yang telah menyeludup ke wilayah Selatan. Hal ini
terbuktibahwa dewan legislatif negara bagian Georgia bersedia memberikan hadiah uang $
5
40.000 kepada siapa saja yang dapat menangkap Garrison (John Hope Franklin, 1958). Demikian
pula barang siapa dapat menangkap Arthur Tappan disediakan hadiah $ 20.000 oleh daerah
New Orleans. Negara bagian Carolina Selatsn memberikan $ 1.500 bagi siapansaja yang dapat
menangkp seseorang yang kedapatan menyebarkan buku The Liberator atau Appeal karangan
David Walker.
Para pemimpin di Selatan dalam usahanya menentang The Underground Railroad sering
melakukan pengejaran terhadap budak – budak yang telah melarikan diri ke wilayah Utara. Ada
masyarakat Indiana dan Ohio. Ia berhasil menemuian tempat persembunyian para pelarian.
Akhirnya pemilik – pemiliknya meminta kembali budak – budak itu. Permintaan dari orang
tersebut ditolak oleh keputusan pengadilan setempat atas pertimbangan bahwa ia kedapatan
berada dilingkungan masyarakat yang menentang perbudakan dan daerah – daerah tersebut
Konflik di wilayah Utara dan Selatan selain menyangkut masalah perbudakan juga berhubungan
dengan masalah hak – hak negara bagian. Menurut pandanganpara negarawan Utara, bentuk
pemerintahaan Utara harap tetap dipertahankan.. Artinya, tidak ada alasan apa pun dari suatu
federal bersifat sukarela. Siapa pun, dari negara manapun yang tidak taat sesuai dengan
konstitusi Amerika, bagi wilayah Utara, bentuk pemerintahan federal Amerika merupakan
6
Masalah penafsiran hak negara bagian dalam konteks Amerika telah terjadi sejak lama antara
Golongan Federal yang dipimpin oleh Alexander Hamilton dari negara bagian New Jersey, dari
Golongan Anti-Federal yang dipimpin oleh Thomas Jefferson dan William Randolp dari Virginia.
Bagi Hamilton, Perserikatan atau Union itu merupakan hasil final bagi bentuk pemerintahan
Republik Federal Amerika. Sebaliknya, Thomas Jefferson berkeyakinan bahwa Perserikatan itu
merupakan hal yang bersifat sukarela antara negara – negara bagian yang berdaulat dan
konstitusi merupakan hasil paduan sukarela dari negara – negara bagian tersebut. Pada
hakekatnya, akut dan khawatir pihak Selatan terhadap Interferensi Utara dalam masalah
perbudakan.namun, pendapat dari tokoh – tokoh Selatan ditentang oleh orang – orang dari
pihak Utara. Sosok menteri Keuangan Alexander Hamilton dari kubu Federalis (wilayah Utara)
dengan Menteri Luar Negeri Thomas Jefferson dari kubu demokrat (wilayah Selatan).
Pertentangan mengenai hak – hak negara bagian muncul kembali ketika menjelang meletusnya
Perang Saudara (1861 – 1865). Bagi Selatan jika kepentingan dari suatu negara bagian
terabaikan, tidak terpenuhi, merasa dirugikan, mereka bisa saja keluar dari negara Federal
Amerika. Pemerintahan federal harus menghormati adanya suatu undang – undang yang
berlaku di negara – negara bagian, meskipin dalam pandangan pemerintah federal hal itu
dianggap bertentangan dengan konstitusi. Setiap negara bagian mempunyai hak otonomi untuk
mengatur urusan pemerintah sendiri. Pemerintah federal khusus hanya menangani mengenai
urusan – urusan politik luar negeri, membuat mata uang, dan mengatur sistem
pertahanan.konflik antara Utara dan Selatan telah lama terjadi sejak Amerika menyatakan
kemerdekaannya. Konflik itu tampak pada keinginan Golongan Federal dan Anti – Federal
7
3. Peran Presiden Abraham Lincoln
Abraham Lincoln terkenal sebagai sosok yang antiperbudakan. Ia berasal dari Partai Republik,
sebagai partai baru setelah mengalami berbagai perubahan, terpilih sebagai anggota badan
legislatif di wilayah Illinois. Pada awal tahun 1860, ia pernah berdebat dengan senator Douglass
dari negara bagian Virginia yang cenderung menyetujui perbudakan, bahwa perbudakan jelas
Federal dan Kongres harus mengalahkan kaum Kolonis dan pembesar – pembesar setempat
Berkat karier politiknya yang sangat mananjak, ia dicalonkan oleh Partai Republik sebagai calon
presiden bersama Douglass. Kubu partai Demokrat mencalonkan Thomas Bell dan Buckinridge.
Dalam pemilihan presiden pada akhir 1860, Lincoln terpilih menjadi presiden Amerika. Setelah
Lincoln menempati Gedung Putih pada Maret 1861, dengan berani presiden tersebut
Pada masa Lincoln, meletus Perang Saudara, ketika pada 4 Februari 1861 wilayah menyatakan
keluar dari negara Federal membentuk Pemerintahan Konfederasi dengan memilih Presiden
Jefferson Davis, dan negara bagian Virginia ditetapkan sebagai ibu kota Konfederasi.
Negara – negara bagian di wilayah selatan (negara konfederasi) pada 12 April 1861 menyerang
po tentara Amerika Serikat di benteng Fore Sumpter (Virginia). Peristiwa tersebut merupakan
sebab langsung meletusnya Perang Saudara di Amerika selama 4 tahun. Peran Lincoln dalam
Perang Saudara, selain ia dianggap sebagai tokoh, pelopor pembebasan budak di Amerika, juga
8
banyak disebut sebagai seorang negarawan yang berhasil mempertahankan Negara Federal
Amerika. Meskipun ia sendiri tewas dibunuh oleh seorang aktor pengangguran dari simpatisan
konfederasi, bernama John Willkes Booth di Ford's Theater di Washington D.C pada 15 April
1865.
Ketika 11 Negara bagian di selatan (Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Louisiana, Mississipi,
Karolina Utara, Karolina Selatan, Tennese, Texas, dan Virginia) menyatakan dirinya sebagai
negara – negara konfederasi, berarti tidak mengakui keberadaan Negara Federal. Pernyataan
konfederasia pada 4 Februari 1861 itu merupakan penggunaan dan pukulan keras bagi
kesatuan Amerika. Namun, wilayah Utara juga memiliki keyakinan bahwa aksi militer yang
dilakukan oleh pasukan – pasukan Federal segera akan dengan cepat membuat pihak
Baik dalam jumlah penduduk maupun kekuatan persenjataan, pihak Utara melebihi Selatan
dengan perbandingan sekitar 3:1. Jumlah negara bagian di Utara yang anti perbudakan tercatat
25 negara bagian dengan jumlah penduduk sekitar 22 juta jiwa. Sementara, pihak
Selatandidukung oleh 11 negara bagian dengan jumlah penduduk 9 juta jiwa, 3,5 jiwa
diantaranya para budak merekalah yang menghasilkan makanan – makanan dan teksil yang
paling banyak bagi Selatan, dan mereka pulalah yang paling banyak mencangkul, menarik
gerobak, dan melakukan pembangunan bagi para tentara konfederasi. Suatu hantaman telak
kepada perbudakan akan melumpuhkan pertahanan Selatan dan akan menarik ribuan kaum
9
kulit hitam yang sudah dibebaskan ke Utara, mereka dapat bekerja dan berjuang. Tidak hanya
Sementara kekuatan industri dan manufaktur pihak Utara adalah 9 kali lebih besar daripada
kapasitas yang dimiliki oleh Selatan, yang mengandalkan perekonomian mereka berbasis pada
sektor pertanian dan perkebunan. Demekian pula pihak Utara juga memiliki infrastruktur yang
mendukung berupa jalan kereta api sepanjang kurang lebih ratusan mil dari Utara sampai
wilayah Selatan.
Di wilayah timur, ada ibukota AS, Washington, District of Columbia, dan ibukota Konfederasi di
Richmond. Kedua kota itu hanya berjarak 90 mil. Di daerah ini, pemimpin militer Konfederasi
ialah Robert E. Lee. Lee adalah jenderal yang genius dan banyak memenangkan pertempuran,
termasuk Pertempuran Bull Run Pertana dan Pertempuran Bull Run Kedua dan berhasil
menekankan pasukan Uni mundur, hingga berhasil dihambat oleh pasukan Uni dalam
Pertempuran Antietam. Akan tetapi, Pertempuran Gettysburglah yang merupakan titik balik
perang ini. Pertempuran Gettysburg banyak memakan korban jiwa, baik dari Uni dan
Konfederasi, tetapi jumlah pasukan Konfederasi lebiih sedikit jika dibandingkan pasukan Uni.
Sehingga jelas kerugian berada di Konfederasi. Sejak perang ini, Konfederasi hampir tidak
Di wilayah barat, daerah Sungai Mississipi. Di wilayah ini, pasukan Konfederasi banyak
mengalami kekalahan. Pasukan Uni yang dipimpin oleh Ulysses Grant (yang kemudian menjadi
Presiden AS) banyak memenangkan pertempuran di sini. Pasukan Uni menduduki hampir
10
semua kota di sungai Mississipi, namun konfederasi menjadi dua bagian dan membuka jalan
Lincoln memutuskan bahwa Ulysses ialah jenderal terbaiknya. Ia mengangkat Ulysses sebagai
jenderal di bagian Timur. Grant menyerang Lee kembali dalam Operasi Appomattox. Lee
menyadari pasukannya telah kalah banyak. Akhirnya, Jenderal Lee menyerah kepada Jenderal
Grant pada 9 April 1865 di Gedung Pengadilan Appomattox, Virginia. Berbagai faktor
kemenangan pihak Utara diperoleh dari kekuatan militer dengan jumlah personel yang lebih
besar karena mempunyai jumlah penduduk sangat besar. Mereka berhasil mengusai jalur
perdagangan laut, memblokade semua pelabuhan yang berada di Selatan, mengepung pantai
Selatan, sehingga pihak Selatan mengalami kesulitan untuk mencari bantuan keluar.
bentuk negara Konfederasi. Enam hari seusai Perang Saudara, pada 15 April 1865, ketika ia di
tengah – tengah menikmati pertunjukan seni di Ford's Theater Ford, Washington D.C , ia
Pada akhir 1862, Pemerintah Federal berhasil menggunakan prajurit – prajurit kulit hitam yang
sebelumnya pada awal 1862 mulai mendaftar untuk menjadi prajurit tentara Union. Hasilnya
sangat menggembirakan. Mereka bersama – sama dengan pasukan Union terjun dalam kancah
perang besar. Keterlibatan pasukan – pasukan kulit hitam Utara sangat mendorong ke arah
proses pembebasan para budak Selata, merampas sumber yang berasal dari Konfederasi dan
menggunakan sumber itu untuk kepentingan Union, tidak hanya untuk menggali lubang
11
pertahanan dan menarik gerobak persediaan pangan seperti yang biasa dilakukan orang kulit
hitam di Selatan, tetapi juga membiarkan mereka memakai seragam ketentaraan untuk
berperang demi Union dan kemerdekaan. Dalam berbagai pertempuran di seluruh wilayah
Selatan selama 1864 – 1865, pasukan – pasukan Negro menunjukkan keberanian dan ketetapan
hatinya. Mereka memperlihatkan kemampuan perang yang luar biasa. Tiga puluh resimen kulit
hitam bertempur di dalam barisan tentara Union yang membantu menghantam serangan nya
sehingga pasukan – pasukan Jenderal Lee menyerah. Pasukan Negrolah yang pertama kali
memasuki Charleston dan Richmond (ibukota Virginia) ketika kubu Selatan itu jatuh pada akhir
perang. Menjelang akhir perang, sekitar 180.000 laki – laki kulit hitam, kebanyakan bekas
budak, telah bertempur di Angkatan Laut. Lebih dari 37.000 serdadu kulit hitam gugur di dalam
mempertahankan Union dari kemerdekaan. Pasukan kulit hitam berjumlah hampir 10% dari
jumlah seluruh angkatan bersenjata Union dan lebih banyak lagi di Angkatan Darat Utara dalam
tahuna terakhir yang menentukan itu. Prestasi tentara kulit hitam mendapatkan kehormatan
mendorong pihak Utara untuk memperjuangkan persamaan hak. Bantuan Negro terhadap
usaha perang pihak Union menciptakan suatu utang budi yang hanya dapat dilunasi dengan
memberikan rakyat kulit hitam hak menjadi warga negara secara penuh.
Perang Saudara di Amerika yang berlangsung selama 4 tahun, membawa berbagai akibat yang
sangat merugikan bagi pemerintah Amerika Serikat. Peperangan berakibat hilangnya sekitar
12
620.000 jiwa, hancurnya ekonomi bagian Selatan, demikian pula rusaknya lingkungan alam
Selama perang berlangsung, paling tidak pasukan Federal kehilangan 364.511 prajurit tewas,
sedangkan pasukan Konfederasi kehilangan 133.821 prajurit tewas. Hal ini, masih belum
terhitung puluhan ribu pasukan yang hilang, berbagai bangunan telah hancur, dan menelan
Akibat perang, perbudakan dihapuskan selamanya di Amerika dan cita – cita Lincoln tentang
suatu negara yang bersatu telah tercapai. Akhir Perang Saudara memunculkan berbagai
gagasan untuk memperoleh kehidupan politik, sosial, dan ekonomi, utamanya di wilayah
Selatan. Setelah selesai perang, dalam sejarah politik Amerika, negara terebut memasuki suatu
DAFTAR PUSTAKA
John W. Chambers, II, ed. in chief (1999), The Oxford Companion to American Military History,
Francis Whitney, ed. Keith W. Olsen (2004), Garis Besar Sejarah Amerika, Deplu AS
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_saudara
https://www.academia.edu/25633892/PERANG_SAUDARA_DI_AMERIKA_SERIKAT_TAHUN_186
1-1865
14