Anda di halaman 1dari 4

Makalah Sejarah Perkembangan Islam di Amerika Serikat

Sejarah Islam Masuk Amerika

Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam
sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Barbar dari Afrika Utara yang menjelajahi
Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai
seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16.Selama tahun 1520-an telah didatangkan
budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini
atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak
kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi
oleh Islam.Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun
1875 dan 1912. Mereka berasal dari Suriah, Yordania, Lebanon, Palestina, dan Israel. Daerah ini
dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Mereka datang
ke AS untuk mengadu untung dan mencari sukses dalam rangka ingin memperbaiki taraf hidup
mereka. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang
kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, dimana dalam periode ini pula dimulainya
kolonialisme Barat di Timur Tengah.

Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang
kedua imigrasi ini dengan memberlakukan “sistem kuota negara asal”. Periode imigrasi ketiga
terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS,
yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi
pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang
keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertaha lama.

Pada pertengahan abad ke-20, kelompok imigran baru Muslim tiba di AS. Faktor-faktor
dalam pengambilan keputusan mereka untuk berimigrasi ke AS. Mereka ini terdiri dari orang
Palestina, Mesir, Syria, Eropa Timur dan Negara-negara Islam lainnya yang di negara mereka
tertekan oleh rezim yang berkuasa. Faktor inilah yang mendorong dan menyebabkan mereka
berimigrasi ke AS untuk menikmati kebebasan politik di negeri Paman Sam itu.
Sejarah Perkembangan Islam di AS

Tahun 1997, Amerika Serikat mengalami persoalan sosial yang serius. Ahmed Husosen
Deedat mengatakan, persoalan yang dihadapi oleh Amerika Serikat adalah para gay, pemabuk,
surplus kaum wanita, pemerkosaan dan pembunuhan. Tidak ada orang Amerika yang dapat
menjadi Walikota di New York, Los Angles atau San Fransisco tanpa dukungan kaum gay di
kota-kota tersebut.Amerika juga memiliki 11 juta pemabuk (problem drinkers) ditambah lagi 40
juta peminum berat. Lalu kemudian orang-orang Amerika mencari jalan keluar dari persoalan-
persoalan tersebut, di antaranya dengan terbentuknya sekte-sekte keagamaan, seperti Sun Meong
Mouse (pemuda Korea yang mengaku menjadi Kristus kedua), Father Devine (seorang Negro
Amerika yang mengaku dirinya Tuhan), Riv Jim Jones (yang mempraktekkan cara memuja
dengan bunuh diri), Klu Kluks Klan (gerakan Here Krishna, kelompok pemuja setan).

Kemudian Ahmed Deedat menjelaskan bahwa Islam dapat memberikan jalan keluar
kepada orang-orang Amerika, akan tetapi siapa yang cocok melakukan Islamisasi di Amerika
adalah Afro-Amerika karena tekanan yang mereka alami selama lebih kurang tiga abad, telah
menjadikan mereka sebagai komunitas muslim paling militan di dunia. Allah telah memilih the
black man untuk tugas mulia ini, yakni mengubah masyarakat Barat.

Di samping dakwah yang dilakukan oleh masyarakat muslim Afro-Amerika, usaha lain
yang dilakukan oleh masyarakat muslim yang diperkenalkan Islam di California adalah
mendirikan perpustakaan dengan nama Muslim Public Library. Perpustakaan ini dimaksudkan
untuk studi keagamaan, penyesuaian kebudayaan Amerika bagi keluarga muslim, dan
memperkenalkan non-muslim pada Islam yang sering digambarkan sebagai agama teroris karena
seringnya terjadi distorsi, itulah terjadi pembakaran mesjid di Yuba City sebelah utara California,
dan mesjid di New York sekitar tahun 1994.

Di samping itu, di Washington sendiri terdapat Islamic Centre, pusat kegiatan Islam yang
selama ini menjadi pusat pedoman penting untuk berbagai persoalan penting bagi masyarakat
muslim Amerika Serikat, seperti penentuan awal Ramadhan, jatuhnya Idul Fitri, dan jadwal
shalat sehari-hari.

Kaum muslim yang tinggal di Amerika Serikat saat ini mewakili banyak pergerakan besar
dan identitas dari kalangan imigran dan pribumi, Sunni dan Syiah, konservatif dan liberal.
Muslim Arab kini terus mengisi proporsi dalam jumlah besar dari komunitas Islam di Amerika
Serikat. Banyak dari mereka yang berpendidikan tinggi dan para profesional yang sukses
berperan sebagai pemimpin dalam pengembangan Islam Amerika yang lintas kebangsaan dan
lintas etnis.

Belum ditemukan data akurat tentang jumlah Muslim Amerika Serikat. Namun, ada yang
memperkirakan jumlah Muslim di Amerika Serikat saat ini telah mencapai 6 juta jiwa. Sarana
peribadatan berupa mesjid di Amerika Serikat terdapat pada hampir seluruh, kalau tidak semua
negara bagian di Amerika Serikat. Jumlah mesjid menurut data yang diperoleh sebanyak 1.209
buah. Sekolah-sekolah Islam terdapat di Ohio dengan nama Sekolah Islam Oasis, di New Jersey
terdapat SD Muslim al-Gazali.

Menurut Ulil Abshar Abdallah bahwa kekerasan dan diskriminasi yang menimpa umat
Islam, terutama yang ada di Amerika semenjak peristiwa WTC telah mencapai 1717 kasus, dan
kasus yang terbanyak (372 kasus) adalah pelecehan seksual terhadap para muslimah yang
berjilbab di Amerika. Jilbab adalah salah satu identitas Islam, dan karena itu mereka
menganggap bahwa setiap wanita berjilbab berpotensi memiliki hubungan yang erat dengan
terorisme.

Perlakukan Amerika terhadap dunia Islam pasca tragedi 11 September 2001, tidak saja
dalam bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum muslim secara individu dan
berkelompok di negara-negara seperti yang telah disebutkan, tetapi Amerika juga dengan
statemen (balas demdam)-nya telah menyerang negara-negara Islam. Hal ini, terbukti dengan
adanya penyerangan Amerika terhadap Afganistan, dan ambisi busuk operasi penyerangan Irak
dan penggulingan terhadap rezim Saddam Husein dengan kekuatan senjata semakin mengemuka
dan semakin kuat pasca 11 Septembar 2001.
Organisasi Islam di Amerika Serikat

Beberapa organisasi Islam yang mendukung perkembangan Islam di Amerika Serikat


adalah sebagai berikut:

Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM atau Masyarakat
Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang lebih dikenal sebagai Black Muslim.
Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Tidak begitu jelas berapa Muslim
Amerika yang mengikuti kelompok ini. Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan
kepercayaan Islam pada umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah
yang terakhir.Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA atau
Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan
perorangan untuk mempresentasikan Islam. Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis
Kaukasia dan sekelompok kecil Afro Amerika yang masuk Islam. Jumlah anggotanya baru-baru
ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin adalah pertemuan Muslim
paling besar di AS. Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan karena
memiliki hubungan dengan terorisme.

Anda mungkin juga menyukai