Anda di halaman 1dari 27

ISLAM DI AMERIKA SERIKAT

(Amerika Baru yang Religius : Antara Peluang dan Tantangan)*

Oleh

Hilmiyah

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Amerika, sebuah benua yang menjadi harapan bagi semua suku

dan bangsa di dunia saat ini. Amerika, sebuah benua yang menampung

percampuran budaya dan agama di dunia yang mencoba menciptakan hegemoni

dunia. Amerika, sebuah benua yang menjadi "surga" bagi seluruh suku dan

bangsa dunia apapun latar belakangnya, agamanya, ras ataupun kelompoknya,

karena ASmerupakan contoh pelaksanaan "Hak Asasi Manusia"

Amerika Serikat disingkat AS (bahasa Inggris: United States of

America - USA atau United States - U.S.) adalah sebuah republik federal yang

terdiri dari 50 negara bagian dan sebuah distrik federal. Kecuali Alaska (utara

Kanada) & Hawai (lautan Pasifik), 48 negara bagian lainnya serta distrik

federalnya terletak di Amerika Utara. Amerika Serikat berbatasan dengan

Meksiko dan Teluk Meksiko di sebelah selatan, dan dengan Kanada di sebelah

utara dan barat laut (eksklave Alaska). Di sebelah barat negara ini berbatasan

dengan Samudra Pasifik dan di sebelah timur dengan Samudra Atlantik. Selain

itu, Amerika Serikat juga memiliki beberapa daerah di Karibia dan Pasifik,

walaupun wilayah tersebut bukanlah bagian dari Amerika Serikat.1

*Tugas Mata Kuliah Sejarah Dunia Islam Modern


1

Jimmy Wales, AS United State if America, http://id.wiki/Amerika Serikat, (04


Desember 2019)

1
Dengan luas wilayah 9,83 juta km2 dan penduduk sebesar 309 juta jiwa,

Amerika Serikat adalah negara terbesar ke-3 berdasarkan total luas wilayahnya, 2

dan terbesar ke-3 berdasarkan jumlah penduduk.3 Negara ini merupakan negara

multietnis dan multikultural, yang disebabkan oleh masuknya para imigran dari

seluruh dunia. Ekonomi Amerika Serikat merupakan ekonomi yang terbesar di

dunia, dengan menjalankan sistem ekonomi kapitalis. Sistem kapitalis ini

menitik beratkan pada modal, artinya di dunia ini modal lah yang memiliki peran

penting dalam maju mundurnya perekonomian suatu negara, Sistem kapitalis ini

juga cendrung tidak berpihak pada kaum yang lemah. 4 Ekonomi Amerika Serikat

ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar

Amerika sebagai tolok ukur mata uangnya, artinya berharga atau tidaknya mata

uang mereka ditentukan oleh dolar dan bursa saham Amerika Serikat dipandang

sebagai indikator ekonomi dunia.5

Negara ini memiliki banyak sumber daya mineral, seperti emas, minyak,

batu bara dan endapan uranium. Pertanian membuat negara ini berada di antara

produsen utama, di antara lainnya, jagung, gandum, gula dan tembakau. Amerika

Serikat juga memproduksi mobil, pesawat terbang dan benda elektronik. Sekitar

3/4 penduduk Amerika Serikat bekerja di industri jasa. Adapun mitra dagang

2
Berdasarkan total luas wilayah maka negara yang terluas adalah negara Rusia
(17.075.200 Km²) kemudian Kanada (9.976.140 Km²) lalu Amerika Serikat dengan luas
(9.629.091 Km²). Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_luas_wilayah. (20
Februari 2019)
3
Berdasarkan data PBB 10 negara besar berdasarkan jumlah penduduknya pada tahun
2009 adalah 1). China : 1,346 miliyar orang, 2) India : 1,189 miliyar orang, 3) Amerika Serikat :
315 juta orang. Lihat http://www.indonesia.go.id/id/index.php?
option=com_content&task=view&id=12587&Itemid=701 (20 Februari 2019).
4
Anne Ahira, Kekuatan Sistem Ekonomi AS, http://www.anneahira.com/ekonomi-
amerika-serikat.htm. (05 Desember 2019)
5
Jimmy Wales, ....................

2
Amerika Serikat adalah Kanada, Meksiko, Negara Eropa, Negara Industri Asia

seperti Jepang, Taiwan, India, Korsel dan RRC.6

Dalam sejarah pembentukan negara Amerika, tidak banyak yang tahu

bahwa kaum muslimin merupakan bagian dari masa lalu mereka. Islam bukan

sesuatu yang baru bagi warga Amerika, bahkan dapat dikatakan bahwa Islam

mempunyai akar yang kuat (dari segi histori) di negara tersebut.

Meskipun sejarah Islam di Amerika Serikat belum terungkap dengan

jelas, namun pertumbuhan dan perkembangan Islam di Amerika mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Salah satu alasannya adalah karena pemerintah

Amerika Serikat menjamin warga negaranya dalam hal kebebasan beragama. Hal

ini jugalah yang membuat penganut suatu agama merasakan “surga” di Amerika.

Selain kebebasan dalam beragama, aspek penting lain yang turut

mempercepat kemajuan Islam di Amerika adalah sifat agama Islam yang humanis,

sehingga Islam mudah diterima oleh semua kalangan.

B. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas latar belakang yang telah diuraikan, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Amerika Serikat?

2. Bagaimana perkembangan Islam di Amerika Serikat?

3. Bagaimana peluang dan tantangan Islam di Amerika Serikat?

II. PEMBAHASAN

1. Sejarah Masuknya Islam di Amerika Serikat.

http://www.docstoc.com/docs/22794677/SEJARAH-PERKEMBANGAN-
6

EKONOMI-AMERIKA-SERIKAT. (05 Desember 2019)

3
Pendapat mengenai masuknya Islam di Amerika ditulis dalam

berbagai versi. Bustaman Ismail dalam tulisannya menyebutkan bahwa Islam

masuk ke benua Amerika kemungkinan setelah runtuhnya Bani Umayah di

Spanyol 1492 M.7 karena tidak tahan hidup dibawah tekanan Raja Ferdinand

sehingga memilih mencari penghidupan di benua baru. Versi lain dimunculkan

oleh Beverlee Turner Mehdi yang menyebutkan bahwa Islam dibawa ke benua

ASoleh para budak muslim asal Afrika. Tahun 1717 sebagai tahun pertama

munculnya nama-nama Islam di catatan penting perbudakan, seperti Omar bin

Said, Job Bon Solomon, Prince Umar, dan Ben Ali. Penulis lain menduga bahwa

Islam masuk ke benua ASdilakukan oleh Columbus dalam pelayarannya dipandu

oleh navigator dan ABK yang beragama Islam dari Andalusia atau Maroko, 8

Dalam Wikipedia dikatakan bahwa sejarah Islam di AS bermula sekitar abad ke

16 dan Estevanico dari Amazor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam

sejarah Amerika. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang

menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang

ke ASsebagai seorang budak penjelajah Spanyol di abad ke 16. 9

7
Granada, benteng pertahanan terakhir ummat Islam di Eropa jatuh pada tahun 1492.
Pada pertengahan abad ke-16 terjadilah pemaksaan besar-besaran secara kejam terhadap orang-
orang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah sebagai
Spanish Inquisition. Pada masa itu keadaan orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam sangat
menyedihkan, karena penganiayaan dari pihak Gereja Katolik Roma yang dilaksanakan oleh
inkuisisi tersebut. Ada tiga macam sikap orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam dalam
menghadapi inkusisi itu:1) Yang tidak mau beralih agama. Akibatnya mereka disiksa kemudian
dieksekusi dengan dibakar atau dipancangkan di kayu salib. 2). Beralih agama menjadi Katholik
Roma. Mereka itu diawasi pula apakah memang berganti agama secara serius atau tidak.
Kelompok orang Islam yang beralih agama itu disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari
agama Yahudi disebut kelompok Marrano.3). Melarikan diri atau hijrah menyeberang Laut
Atlantik yang dahulunya dinamakan Samudra yang gelap dan berkabut. Lihat Denni Meilizon,
Sejarah Islam ASTentang Suku Indian Muslim Sebelum Colombus.
http://dennimeilizon.blogdetik.com/index.php/tag/muslim-amerika-colombusamerika/ (05
Desember 2019)

8
Bustaman Ismail, Perkembangan Islam di Dunia,
http://hbis.wordpress.com/2007/12/11/perkembangan-islam-di-dunia/, (04 Desember 2019)
9
http://wapedia.mobi/id/Islam di AS. (04 Desember 2019)

4
Sekitar abad itu (abad 16 – 18 M), sebagian imigran datang sendiri

sebagai budak/pembantu orang Eropa yang beremigrasi ke Amerika. Sebagian

mereka merupakan “hasil buruan” bangsa Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris

untuk diperjualbelikan sebagai komoditi di pasar budak Amerika. Karena

mayoritas penduduk Senegal, Guinea, Mauritania telah muslim di akhir abad 15,

besar kemungkinan budak-budak itu muslim.10

Terkait dengan muslim Afrika, ada pertanyaan yang sering muncul

yaitu, mengapa Islam tidak berkembang di keluarga kulit hitam selama periode itu

dan sesudahnya. Jawabannya bisa jadi karena posisi mereka sebagai budak,

sementara majikan mereka tidak menyukai Islam sebagai keyakinan yang

membawa misi persamaan. Bisa juga seperti menurut Prof. Ismail Raji al-Faruqi,

seorang professor Studi Islam di University of Temple, Philadelphia, bahwa iklim

perbudakan tidak kondusif bagi seorang muslim untuk menjalankan dan

mendakwahkan agama dan kebudayaannya. Para majikan memberi nama kepada

budak-budaknya, memaksakan agamanya kepada budaknya, dan meminta

budaknya melakukan apa saja yang mereka inginkan.11

Dari berbagai pendapat tentang masuknya Islam di AS, pendapat

yang nampaknya banyak mendapat perhatian dari peneliti kedatangan muslim di

Amerika Serikat ialah kedatangan imigran yang berasal dari Timur Tengah pada

akhir abad ke 19 M. Migrasi muslim ke Amerika ini berlangsung dalam periode

yang berbeda, yang sering disebut “gelombang”, sekalipun para ahli tidak selalu

sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.12


10
Edwars L Queen, Stephen Prothero dan Gardiner H. Shattuck, The Encyclopedia of
American Religious History. http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat, (04 Desember 2019)
11
SriViraChandra,SejarahIslamdiAmerika,
http://www.scribd.com/doc/25575519/Sejarah-Islam-di-Amerika, (05 Desember 2019)
12
http://wapedia.mobi/id/Islam di AS. (05 Desember 2019)

5
Menurut Deddy Mulyana dan Angela Webb seperti yang dikutip

oleh Sri Vira menyatakan bahwa, muslim datang ke Amerika Serikat dalam empat

gelombang sebagai berikut:

Gelombang I ( 1875-1912) : Mulai awal perempat terakhir abad 19,

Imigran-imigran muslim datang dari Timur Tengah (Palestina, Syria, Libanon,

Yordania). Mereka melarikan diri dari keadaan yang buruk di negara mereka dan

mencari penghidupan yang lebih baik -- politik dan ekonomi --di Amerika Utara.

Sebagian diantara mereka kembali, namun sebagian lagi tinggal dan meneruskan

keturunannya di tanah baru. Sebagian besar dari mereka mulai membentuk pusat-

pusat industri di Toledo, Cedar Rafids (Iowa), Detroit (Michigan), Chicago,

Ontario, dan Alberta. Dilihat dari latar belakangnya memang kebanyakan dari

mereka merupakan pekerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih. Keluarga besar

para imigran inilah yang menjadi pendiri mesjid pertama di Planfield, Amerika

Utara. Pada perkembangannya mesjid pertama ini kelak akan menjadi kantor

pusat ISNA (Islamic Society of North America).13

Menurut Juhaya S. Praja, imigran pada gelombang pertama ini karena

kurangnya pendidikan dan kemampuan berbahasa Inggris, kebanyakan mereka

hanya bekerja di pabrik minuman atau toko-toko. Mereka pada umumnya tinggal

di dekat pusat-pusat kawasan industri dan mengalami kesulitan berintegrasi ke

dalam masyarakat Amerika sehingga membentuk ikatan yang cenderung eksklusif

dengan saudaranya. Menurutnya lagi, nenek moyang dan keturunan imigran

gelombang pertama ini masih bisa dijumpai di Detroit, kawasan Dearbon yang

dikenal sebagai kampung Islam (Islamic Village).14

13
Sri Vira Chandra, ....................,
14
http://muslim-mualaf.blogspot.com/2009/03/membangun-lingkungan-dan-masa-
depan-html. (06 Desember 2019)

6
Gelombang II (1918-1922) : Antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Imigrasi muslim datang dari Negara-negara persemakmuran Inggris ke Amerika

Utara dan Kanada. Gelombang ini umumnya terdiri atas orang-orang cerdik

pandai yang berasal dari perkotaan. Akan tetapi, mereka adalah saudara, kawan

atau kenalan imigran yang telah lebih dahulu berada dan menetap di Amerika.

Gelombang III (1947-1960) : Sesudah Perang Dunia II Para imigran ini

datang dari Timur Tengah, India, Pakistan, Eropa Timur dan Sovyet dengan

alasan ekonomi dan politik. Sebagian mereka adalah pengungsi meninggalkan

negaranya yang telah menjadi sasaran kolonialisme baru, sebagian lagi semata-

mata bertujuan untuk menuntut ilmu dan mengembangkan profesi. Kelompok

terakhir ini termasuk putra/putri berpendidikan dari elit yang sedang berkuasa di

negara masing-masing.

Gelombang IV (1947-1960) : Pertengahan tahun 1960-an sampai

sekarang. Kaum imigran datang dengan alasan ekonomi dan politik. Sebagian

besar adalah professional yang terdidik, khususnya yang datang dari Arab dan

Pakistan. Orang Iran dalam jumlah yang cukup berarti menyusul setelah terjadi

revolusi di negaranya. Imigran Yaman, Irak, Afghanistan, Lebanon, Mesir,

Yordania, Turki, Kuwait, Saudi, Sudan, Uganda, Guyana dan Negara-negara

bekas Yogoslavia melengkapi corak imigran yang datang pada gelombang ini.

Selain karena tergiur oleh kemajuan ekonomi Amerika, juga karena kelonggaran

peraturan yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap para imigran. Banyaknya

imigran yang kuliah di perguruan Tinggi di Amerika ini akan menjadi faktor

utama munculnya serikat mahasiswa muslim di kampus-kampus.15

15
Sri Vira Chandra, ....................,

7
Juhaya S. Praja menambahkan gelombang V (diawali sejak 1967 sampai

sekarang). Mereka yang datang ke Amerika pada gelombang ini, selain karena

alasan ekonomis, juga karena alasan politis. Dunia Arab pada masa-masa ini telah

mengalami penderitaan karena konfrontasinya dengan Israel dan konflik politik

lainnya. Berbeda dengan imigran sebelumya, mereka yang datang pada paruh

kedua abad kedua puluh ini adalah orang-orang terpelajar dan profesional yang

segera mendapatkan kenikmatan ekonomi dan politik Amerika. Bahkan

belakangan ini, tenaga setengah terampil pun banyak yang datang ke Amerika,

yakni mereka yang datang dari Pakistan, Yaman, dan Libanon seperti halnya dari

Iran pasca-Revolusi Islam yang dipimpin oleh Khomeini. Secara keseluruhan,

imigran yang datang pada gelombang ini jauh lebih mudah memperoleh berbagai

pekerjaan dibanding mereka yang datang pada abad yang lalu.16.

Pada perkembangan selanjutnya generasi muda dari imigran-imigran ini

mulai menemukan perbedaan dari orang tua mereka. Mereka menolak integrasi

dan asimilasi yang sering diharapkan orang tua mereka. Mereka bukan lagi

imigran yang harus berterima kasih karena telah diizinkan tinggal di Amerika,

mereka justru ingin meneguhkan jati diri mereka. Dalam situasi seperti ini isu-isu

rasial dan agama sering berbenturan. Meskipun demikian Islam tetap harus

diperjuangkan sebagai pola hidup yang ideal untuk bertahan ditengah pola hidup

ASyang kontemporer.

2. Perkembangan Islam di Amerika.

Adalah Mohammad Kudaimi, anggota Nawawi Fondation, sebuah

lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, AS bertutur kepada Republika di

16
http://muslim-mualaf.blogspot.com/2009/03/membangun-lingkungan-dan-masa-
depan-html. (06 Desember 2019)

8
sela-sela kunjungannya ke Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah, Jatiwaringin

Bekasi, Jawa Barat mengatakan bahwa “Alhamdulillah kondisi ummat Islam

Amerika Serikat baik-baik saja”. Pernyataan ini dilontarkan ketika seorang

wartawan Republika menanyakan keadaan Islam di negeri Paman Sam.17

Islam adalah salah satu agama yang berkembang paling cepat di

Amerika Serikat. Bahkan, sesuai prakiraan yang dimuat dalam lembar fakta

Departemen Luar Negeri Amerika, pada tahun 2010, jumlah penduduk Muslim

Amerika Serikat diperkirakan akan melampui jumlah kaum Yahudi, dan

menjadikan Islam agama terbesar nomor dua di negara itu setelah agama

Kristen.18

Masyarakat Muslim Amerika Serikat merupakan sebuah mosaik

kebudayaan, para anggotanya berasal dari kelima benua. Sesungguhnya, menurut

sebuah penelitian baru-baru ini, kebanyakan kaum Muslim adalah imigran – 77,6

persen berbanding 22,4 persen yang lahir di AS. Meskipun di AS tidak ada

catatan jumlah penduduk berdasarkan agama, para pakar memperkirakan bahwa

kaum Muslim di AS berjumlah sekitar enam juta jiwa. Pekiraan-perkiraan lain

berkisar antara empat dan delapan juta jiwa. The Britannica Book of the Year

memperkirakan bahwa pada pertengahan tahun 2000 terdapat 4.175.000 Muslim

di AS, 1.650.000 di antaranya berasal dari kalangan ASketurunan Afrika. 19

Perkiraan yang sama dicetuskan oleh Gedung Putih dan Departemen

Dalam Negeri Amerika Serikat, bahwa saat ini diperkirakan sekitar enam sampai

17
Aria Damar, Islam di AS, http://ariadamar.wordpress.com/2007/07/30/islam-di-
amerika-serikat/, (05 Desember 2019)
18
Harun Yahya, Artikel Islami. http://www.harunyahya.com/indo/artikel/067.htm, (06
Desember 2019)

19
Ibid.

9
tujuh juta muslim tinggal di Amerika Serikat, dan memiliki lebih dari 1209

mesjid. Dua pertiganya adalah muslim imigran dan keturunannya, sementara

sepertiga dari jumlah itu adalah muslim pribumi (kebanyakan adalah orang-orang

Afroamerika). Bahkan lembar fakta Departemen Luar Negeri Amerika Serikat

memuat bahwa, pada tahun 2010, jumlah penduduk Muslim Amerika

diperkirakan akan melampui jumlah kaum Yahudi, dan menjadikan Islam agama

terbesar nomor dua di negara itu setelah agama Kristen.20

Sebagai gambaran tentang perkembangan agama ini, sebuah penelitian

yang dilakukan oleh organisasi Islam terkemuka pada tahun 2001 sebelum

peristiwa 11September dalam laporannya yang berjudul “The Mosque in

America: A National Potrait” menyimpulkan bahwa Islam adalah agama yang

sangat cepat penyebarannya di Amerika.21 Selama tujuh tahun terakhir terjadi

pertumbuhan masjid hingga 25 %. Sekitar 30 % anggota jamaah masjid

merupakan konversi dari agama lain.22

Berdasarkan referensi yang telah dibaca penulis dapat menyimpulkan

bahwa : Meskipun angka-angka yang telah disebutkan menunjukkan laju

perkembangan muslim di Amerika Serikat, namun angka yang tepat mengenai

jumlah muslim di negara ini cendrung kurang dapat dipercaya karena para imigran

dan mereka yang melakukan konversi kadang tidak harus mengumumkan

identitas mereka atau mendaftar. Karenanya sulit untuk memastikan jumlahnya.

Faktor utama yang memungkinkan penyebaran Islam di Amerika

Serikat adalah Amandemen Pertama Konstitusi yang membebaskan warga


20
Aria Damar, ......
21
Bandingkan dengan Peter L. Berger, The Desecularization of The World,
diterjemahkan oleh Hasibul Khair dengan judul Kebangkitan Agama Menantang Politik Dunia,
(Cet. I; Yogyakarta, Arruz, 2003), h. 25.
22
Sri Vira Chandra, ....................,

10
negaranya untuk memeluk/tidak memeluk suatu agama tertentu, dan

mengekspresikan ajaran agamanya, sama sekali tanpa campur tangan pemerintah.

Amandemen itu secara lengkap berbunyi :


Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or
prohibiting the free exercise thereof, or abridging the freedom of speed,
or of the press; or the right of the people peaceably to assemble, and to
petition the government for address of grievances.
Atas dasar Amandemen Pertama tersebut, orang Amerika tidak dapat

membayangkan bagaimana mungkin pemerintah dapat, atau hendak mendikte

rakyatnya untuk menganut agama atau mengunjungi gereja tertentu. Kebebasan

beragama adalah pilihan pribadi. Tidak beragama sekalipun adalah konsep dasar

demokrasi Amerika Serikat. Amandemen ini pula yang menjadi "pintu masuk"

bagi kemungkinan perkembangan Islam di Amerika Serikat.23

Sebagai negara sekular, pemerintah Amerika Serikat tidak mencampuri

urusan agama warganya. Sebagai contoh, tiap centre bebas mendatangkan imam

dari negara lain, misalnya dari Mesir. Imam yang dikirim tersebut dianggap

sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan warga negara yang harus dilindungi.

Kehadiran imam tersebut diperlakukan sebagai tenaga kerja yang diperlukan

jasanya untuk kepentingan warga negaranya. Faktor lain yang bisa disebutkan

adalah berpalingnya interest orang Barat dari kehidupan materialis ke kehidupan

spiritual. Dalam hal ini mistisisme Islam memegang peranan penting bagi dakwah

Islam. Walaupun pada awalnya warga Amerika Serikat yang berkonversi ke Islam

ini hanya tertarik dengan nilai spiritual Islam dan kurang tertarik untuk

mengamalkan syari’ah, namun ketertarikan mereka pada Islam disambut oleh para

23
http://muslim-mualaf.blogspot.com/2009/03/membangun-lingkungan-dan-masa-
depan-html. (06 Desember 2019)

11
aktivis dakwah sehingga banyak juga di antara mereka yang menjadi muslim yang

baik.24

Selain perkembangan Islam yang telah diuraikan diatas, penulis merasa

perlu juga untuk menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan ummat Islam di

Amerika Serikat, antara lain :

a). Mesjid.

Mesjid adalah tempat ibadah utama bagi seorang Muslim. Di Amerika

Serikat, ada sekitar 1.209 Masjid dimana yang terbesar adalah Islamic Center of

America yang terletak di Dearborn, Michigan. Dibangun pada 2005, Masjid ini

dapat menampung lebih dari 3.000 jamaah yang terus tumbuh di wilayah itu.

Hanya kurang dari 100 unit yang benar-benar dari awal dirancang sebagai Masjid,

kebanyakan jamaah Islam di AS pada awalnya beribadah di bangunan-bangunan

yang semula didirikan untuk tujuan lain, seperti bekas stasiun pemadam

kebakaran, teater, gudang, dan toko. Jumlah Masjid terbanyak di Amerika Serikat

adalah di negara bagian California, yakni sekitar 227 unit di tahun 2001. 25

b. Perekonomian

Pada awalnya, imigran Muslim yang datang ke Amerika bekerja sebagai

budak, tapi kini tidak sedikit yang bekerja sebagai seorang profesional. Pekerjaan

lain yang dilakoni oleh Muslim di Amerika Serikat adalah guru, tentara, penjaga

toko, sopir taksi, dokter, wiraswasta, buruh, dan pekerjaan lainnya. Karena dalam

Islam perbuatan riba diharamkan oleh agama, sebagian Muslim merasa kesulitan

ketika harus mendanai dan mengembangkan usahanya. Sebagian besar lembaga

keuangan dan perbankan di Amerika Serikat masih bersifat konvensional, dimana

mereka menerapkan sistem berbunga. Namun sejak beberapa tahun lalu, sebagian

24
Sri Vira Chandra, ....................,

25
http://id.wikipedia.org/wiki/islam-di-amerika-serikat, (04 Desember 2019)

12
lembaga keuangan dan korporasi mulai mencari cara untuk membantu Muslim

Amerika. Beberapa program pendanaan lokal ala Islam baru-baru ini telah dimulai

atau sedang dalam tahap perencanaan.26

c. Organisasi

Ada banyak organisasi Islam di Amerika Serikat yaitu:

 Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM

atau Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang lebih

dikenal sebagai Black Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen

Mohammed.

 Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA

atau Masyarakat Islam ASUtara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-

organisasi Muslim dan perorangan untuk mempresentasikan Islam.

 Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America (ICNA

atau Lingkaran Islam ASUtara). ICNA adalah kelompok Islam yang tidak

memandang kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok ini

dibentuk oleh imigran, ASkult putih, dan Afro ASyang masuk Islam.27

 Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi

Muslim Amerika) mewakili banyak Muslim AS.

 Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan Islam ASUtara),

adalah suatu organisasi Muslim terkemuka di AS.

 Muslim Students' Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar

Muslim), adalah suatu kelompok yang diperuntukkan bagi pelajar Islam di

perguruan tinggi Kanada dan Amerika Serikat.

26
Lihat pula Republika Online, http://archive.kaskus.us/thread/4167206. (05
Desember 2019)
27

13
 Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi Islam) adalah

organisasi yang dibentuk untuk memberi informasi kepada publik,

sebagian besar melalui media, seputar Islam dan umat Muslim.28

d. Politik

Organisasi politik Islam di Amerika Serikat berkepentingan untuk

mengakomodasi kepentingan Muslim disana. Organisasi seperti American

Muslim Council aktif terlibat menegakkan hak asasi dan hak warga negara bagi

setiap orang Amerika.

 Council on American-Islamic Relations (CAIR atau Dewan Hubungan

Islam-Amerika), adalah organisasi Islam paling besar yang

mengakomodasi kepentingan Muslim di Amerika Serikat.

 Muslim Public Affair Council (MPAC atau Dewan Permasalahan

Masyarakat Islam), adalah suatu jawatan pelayanan bagi masyarakat

Muslim Amerika. Berpusat di Los Angeles, California dan memiliki

cabang di Washington, DC.

 Free Muslims Coalition, dibentuk untuk menghapus dukungan terhadap

Islam radikal dan terorisme serta memperkuat institusi yang demokratis di

Timur Tengah dan Dunia Islam dengan mendukung usaha reformasi

Islam.29

e. Perguruan Tinggi (Harvard University)

Salah satu hal yang tak kalah penting untuk diuraikan dalam makalah ini

adalah universitas Harvard yang menjadi ikon perguruan tinggi dunia saat ini.

Universitas ini didirikan pada 8 September 1636 dan merupakan perguruan tinggi

tertua di AS. Awalnya bernama New College, ia dinamakan ulang menjadi


.28

. Lihat pula http://muslim-mualaf.blogspot.com/2009/03/membangun-lingkungan-


29

dan-masa-depan-html. (06 Desember 2019)

14
Harvard College pada 13 Maret 1639 untuk menghormati penyumbang

terbesarnya, John Harvard, seorang mantan mahasiswa Universitas Cambridge.


Rujukan terawal yang memanggil Harvard sebagai "universitas" dan bukan
"college" terjadi pada tahun 1780. Universitas Harvard adalah salah satu
universitas paling bergengsi di dunia dan mempunyai pendapatan terbesar di
antara universitas-universitas di seluruh dunia (US$22,6 miliar pada tahun 2004),
hampir dua kali lipat Universitas Yale, pesaing terdekatnya). Rangking universitas
AS keluaran US News tahun 2005 menempatkan Universitas Harvard dan
Universitas Princeton bersama-sama di urutan pertama. Universitas Harvard juga
meraih urutan pertama pada tahun 2004, setelah lima tahun di posisi kedua dan
ketiga. Times Higher Education Supplement World University Rankings juga
menempatkan Universitas Harvard di urutan pertama.30
Sebagai salah satu pusat studi keunggulan di Amerika, Universitas

Harvard memberikan kebebasan sepenuhnya pada para penuntut ilmu untuk

mengeksperesikan hasrat dan keberagamaan mereka. Di universitas ini juga dapat

dikatakan merupakan cikal bakal tumbuhnya pluralisme keberagamaan di

kalangan mahasiswa dan juga akan merembet pada kehidupam masyarakat

Amerika Serikat yang multietnis dan multikultur.

Menurut salah satu dari dua orang mahasiswa kandidat doktor Indonesia

yang mengenyam pendidikan di sana, mengatakan bahwa Islam merupakan objek

studi yang diperebutkan kalangan akademisi Barat. Di Harvard, Islam yang

diletakkan dalam koteks studi agama-agama lain memberi inspirasi bahwa Islam

hanyalah salah satu jalan di antara sekian banyak jalan menuju hadirat Tuhan. Itu

semua ditunjukkan oleh beberapa profesor yang pandangannya sangat pluralis

30
http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Harvard, (06 Desember 2019).Lihat pula
http://www.antaranews.com/view/?i=1207027346&c=INT&s=,

15
terhadap studi agama apa pun. Misalnya Profesor Diana L. Eks, profesor

perbandingan agama yang punya otoritas mengajar agama-agama dan mentransfer

pengetahuan agama melalui konteks perbandingan. Dia memilih beberapa pemikir

pluralis untuk studi agama, seperti Khalid Abou El Fadl (untuk Islam), Johnatan

Schofer (untuk Yahudi) dan Mahatma Ghandi (untuk bahan pelajaran Hinduisme).

Pemikir-pemikir pluralis tiap-tiap agama itu pada akhirnya ikut memengaruhi cara

pandang terhadap agama-agama.

Dari universitas ini pula pandangan-pandangan pemikir Islam yang

pluralis dikembangkan. Secara umum, ada dua model pandangan tentang Islam

di Amerika. Satu pandangan mewakili pandangan bias atau sinis terhadap Islam,

atau yang biasa disebut Edward Said dengan misrepresentative Islam. Di baris ini

terdapat orang-orang seperti Samuel P. Huntington31, Bernard Lewis, dan yang

terburuk Daniel Pipes. Sementara di seberang lain terdapat orang yang

memandang Islam secara positif, bahkan terlampau positif. Yang kedua ini juga

banyak, dan yang simpati dan melakukan studi Islam dengan penuh empati juga

banyak. Pembelaan yang paling ekspresif terhadap Islam telah ditunjukkan

Edward Said sendiri dalam bukunya Orientalism. Padahal, dia adalah seorang

Kristen Palestina yang sejarah hidupnya betul-betul sejarah hidup dalam

pengasingan. Edward Said adalah sarjana yang mampu membongkar skandal

kesarjanaan Barat dalam membedah Islam, terutama pandangan-pandangan

31
Tesis dari Samuel P. Huntington, seorang penulis Yahudi, menimbulkan munculnya
diskusi yang hangat serta beberapa kontroversi yang mencuat di dunia internasional. Landasan
berpikir dari prediksi ini berangkat dari adanya konflik yang terjadi antara Islam sebagai wakil
peradaban Timur dan Kristen sebagai wakil peradaban Barat. Dalam pandangan Huntington,
perbenturan antara Islam dan Kristen disebabkan oleh adanya perbedaan konsep pandangan hidup
dan juga konsep ketuhanan, meskipun keduanya sama-sama monoteistik. Perbedaan fundamental
seperti ini juga diwarnai semangat dari kedua peradaban untuk menjadi umat terbaik yang menjadi
pemimpin peradaban dunia.

16
orientalis Perancis, Inggris, dan AS sendiri. Dalam skandal kesarjanaan itu, Islam

dipersepsi secara keliru. Dan itulah pandangan yang dibongkar Said. Adapun Jhon

L. Esposito, Omid Safi, Amina Wadud Muhsin, Leila Ahmed, dan sekian sarjana

Amerika Serikat justru menjadikan Islam sebagai perangkat nilai dan ilmu yang

mampu membentuk wajah toleran Islam. Pendek kata, Islam di Amerika

merupakan salah satu prototipe Islam yang mungkin disebut ‘Islam sebenarnya’32.

Dari hasil wawancara itu penulis dapat mengatakan bahwa di lingkungan

akademik seperti Harvard khususnya dan Amerika Serikat pada umumnya nuansa

pluralis dan toleransi sangat kental dan tumbuh subur tanpa ada tekanan. Mungkin

itu pula sebabnya buku-buku yang berkwalitas dan dikarang oleh orang-orang

hebat bisa beredar dan diperjualbelikan dengan bebas disana.

3. Peluang dan Tantangan Islam di Amerika Serikat menuju Amerika

yang Religius.

Setelah membaca berbagai literatur, penulis menyimpulkan bahwa

sebenarnya peluang dan tantangan umat Islam di Amerika sama besarnya. Untuk

melihat dua hal tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut;

a) Peluang

Membicarakan tentang peluang Islam di Amerika Serikat,

maka ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu Pertama, Di Amerika Serikat

Konstitusi AS menjamin warganya –termasuk agama Islam di negeri ini—dalam

kebebasan beragama, maupun untuk tidak beragama sama sekali, kebebasan

32
Hasil Wawancara Ulil Abshar Abdala dari Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan
Sukidi Mulyadi, kandidat doctor di Universitas Harvard AS, Kamis, 30/06/2005,
http://islamlib.com/id/artikel/di-amerika-saya-menemukan-islam/, Lihat
pula .http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/09/19/135448-
universitas-harvard-beri-penghargaan-bagi-dosen-yang-hina-islam

17
berserikat dan berkumpul, kebebasan mengeluarkan pendapat (Freedom of Press),

sebagaimana termaktub dalam Amandemen Pertama Konstitusi AS. Karena itu

umat Islam memiliki kebebasan penuh untuk mengatur komunitasnya dan

berdakwah. 33

Namun di sisi lain kebebasan ini membuat kaum muslim

bertemu dengan kaum intelektual internasional dari berbagai agama, ideologi

kapitalis, sosialis, komunis, humanis, bahkan atheis. Tidak ada penghalang yang

dapat mencegah kondisi ini, dan hal ini pun menjadi peluang sekaligus tantangan

bagi umat muslim untuk membuktikan kesahihan dan kebenaran Islam.34

Kedua, Pragmatisme masyarakat Amerika Serikat yang

mentolerir berbagai kebijaksanaan pemerintah sepanjang memberikan

keuntungan, baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat Amerika Serikat.35

Dua hal diatas kiranya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh umat Islam

Amerika. Kebebasan beragama dimanfaatkan dengan mendatangkan imam dari

kalangan mereka sendiri seperti yang dilakukan Colorado Muslim Society (CMS)

di kota Denver, Colorado. Bahkan salah satu imam suatu mesjid di Islamic

Centre of New York adalah orang Indonesia tulen yang berasal dari Bulukumba

Sulawesi Selatan alumni Pesantren Darul Arqam Gombara Makassar.36


33
http://muslim-muallaf...
34
Sri Vira Chandar, ....................,
35
http://muslim-muallaf...

36
Muhammad Syamsi Ali, M.A., lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan, 5 Oktober
1967; umur 43 tahun adalah imam di Islamic Center of New York dan direktur Jamaica Muslim
Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat, yang dikelola
komunitas muslim asal Asia Selatan. Syamsi Ali aktif dalam kegiatan dakwah Islam dan
komunikasi antaragama di Amerika Serikat (terutama pantai timur). Setelah menyelesaikan SD di
salah satu kampung terpencil di Sulawesi Selatan, oleh orang tuanya ia dimasukkan ke Pondok
Pesantren Muhammadiyah "Darul-Arqam" Makassar. Setelah tamat dari pesantren 1987, Syamsi
Ali mengabdikan diri sebagai staf pengajar di almamaternya hingga akhir 1988. Ia mendapat
tawaran beasiswa dari Rabithah Alam Islami untuk melanjutkan studi ke Universitas Islam
Internasional, Islamabad, Pakistan. Jenjang S1 dalam bidang Tafsir diselesaikan tahun 1992 dan
dilanjutkan pada universitas yang sama dan menyelesaikan jenjang S2 dalam bidang Perbandingan

18
Kebebasan berserikat dimanfaatkan dengan membentuk berbagai

organisasi, baik yang bersifat lokal, maupun nasional. Kebebasan menyatakan

pendapat pun dimanfaatkan, antara lain, dengan menyerukan kepada pemerintah

untuk melindungi kepentingan pendidikan anak-anak Muslim di sekolahnya

masing-masing, kebutuhan kaum Muslimin dan Muslimat yang bertugas dalam

angkatan bersenjata, dan dalam bidang pekerjaan lainnya.37

Selain kedua hal diatas mungkin yang bisa disebut peluang internal (dua

hal diatas disebut kemudian dengan peluang eksternal) adalah, Petama, Potensi

kuantitas umat Islam yang terus mengalami perkembangan secara dramatis.

Kedua, potensi kualitas umat Islam. Potensi ini sangat disadari oleh umat Islam

disana.38 Ketiga, Dari segi ekonomi umat Islam disana juga dapat dikatakan

memiliki peluang besar. Masyarakat Islam disana mengembangkan usaha melalui

pendirian semacam bank Islam dan kamar dagang dan industri. Kegiatan Muslim

Saving and Invesment Incorporation bermarkas di Los Angeles, California.

Agama pada tahun 1994. Selama studi S2 di Pakistan, Syamsi Ali juga bekerja sebagai staf
pengajar pada sekolah Saudi Red Crescent Society di Islamabad. Dari sekolah itulah kemudian
mendapat tawaran untuk mengajar pada the Islamic Education Foundation, Jeddah, Arab Saudi di
awal tahun 1995.Pada musim haji tahun 1996, Syamsi Ali mendapat amanah untuk berceramah di
Konsulat Jenderal RI Jeddah di Arab Saudi. Dari sanalah bertemu dengan beberapa jamaah haji
luar negeri, termasuk Dubes RI untuk PBB, yang sekaligus menawarkan kepadanya untuk datang
ke New York, AS. Tawaran ini kemudian diterima Syamsi Ali dan ia pindah ke New York di awal
tahun 1997.Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Syamsi_Ali,

37
http://muslim-muallaf...

38
Karena itu muncullah organisasi-organisasi profesi, seperti Association of Muslim
Social Scientist (AMSS), Association of Muslim Scientist and Engineers (AMSE), Association of
Muslim Medical Scientist (AMMS). Kini tengah dipersiapkan asosiasi ahli hukum, ekonomi, dan
Business Administration. Pakar yang bergabung dalam organisasi keilmuan ini kemudian
diwadahi oleh International Institutes of Islamic Thought (IIIT) yang bermarkas di Virginia .Lihat
Ibid.

19
Sedangkan Muslim American Chamber of Commerce and Industry (MACCI)

bermarkas di Kansas.

Satu peluang emas yang menurut penulis tidak boleh disia-siakan oleh

Umat Islam Amerika Serikat adalah Komitmen Baru AS Untuk Abad ke-21.

Ini adalah judul suatu artikel kecil yang ditulis oleh James L. Jones, seorang

Penasehat Keamanan Nasional AS. Dalam artikel itu disebutkan bahwa Presiden

Barak Obama telah menegaskan komitmennya secara jelas untuk menjalin dialog

yang mendalam dan positif dengan komunitas Muslim di seluruh dunia. Itulah

alasannya mengapa ia bersedia melakukan wawancara perdananya sebagai

presiden dengan televisi Al-Arabiya. Itulah juga mengapa ia mengatakan kepada

rakyat dan pemimpin Iran bahwa ia ingin membangun sebuah dialog baru

mengenai berbagai macam isu yang kita hadapi, dan juga mengapa ia membahas

masalah kemitraan yang baru dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan peluang

dalam pidatonya di hadapan Parlemen Turki. Akhirnya, itu juga mengapa ia

menegaskan secara jelas bahwa Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah

berperang melawan Islam.39


Demikianlah peluang yang sangat besar bagi umat Islam untuk maju
dan menjadi peradaban besar di Amerika Serikat. Tinggal sekarang bagaimana
langkah dan gebrakan umat Islam disana untuk memanfaatkan peluang yang
sudah sangat terbuka ini dengan secerdas-cerdasnya.
2) Tantangan

Terlepas dari besarnya peluang yang telah dipaparkan diatas, namun

bukan berarti Islam di AS tidak mendapat tantangan. Tantangan itu datang dari

39
http://www.acehkita.com/warga-menulis/komitmen-baru-amerika-untuk-abad-ke-
21/, (06 Desember 2019)

20
dalam dan luar. Tantangan dari dalam berupa keragaman etnis dan sikap latar

belakang kultur yang dibawa masing-masing kelompok Islam. Karena itu masih

dijumpai istilah Masjid Turki, Masjid Kamboja, Masjid Iran, dan sebagainya. Di

samping itu masih banyak pula organisasi maupun kelompok yang menamakan

diri kelompok Muslim padahal ajarannya telah menyimpang jauh dari ajaran

Islam ortodoks. Kelompok ini seperti Ansharullah yang bermarkas di Brooklyn,

New York, Baha'iyyah, dan lain-lain. Tantangan yang datang dari luar ialah

falsafah negara AS itu sendiri yang memisahkan antara agama dari negara yang

kemudian disebut negara sekular. Di satu pihak, negara sekular ini memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri. Di pihak lain,

masyarakat Islam menghadapi berbagai tantangan akan terjadinya inovasi dan

penyimpangan seperti yang ditunjukkan Ansharullah dan kelompok lainnya.

Tantangan lainnya berupa tantangan identitas Muslim. Bagaimana masyarakat

Islam AS mengidentifikasikan dirinya, baik identitas politis, kultural, dan etnis.

Tantangan berikutnya adalah bagaimana mereka membangun dan

mempertahankan institusi-institusi Islam; bagaimana membangun struktur

ekonomi umat Islam; dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam kehidupan

politik Amerika.40

Tantangan yang lain datang pasca tragedi 11 September 2001.

Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk

dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris

Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di AS terutama imigran asal Timur

Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat:

dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang

sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara

40
http://muslim-muallaf...

21
Eropa lainnya. Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan

imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi

Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan

mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration

to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran

Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana

pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan

mengendalikan ekonomi Amerika. Meskipun demikian tidak berarti bahwa sikap

Bush tidak mengundang kritikan, bahkan mengundang simpati dari negara lain

dengan mengatakan AS tidak lagi melindungi warga negara muslim-nya. 41

Islamophobia juga dapat dikatakan tantangan tersendiri bagi Islam di

Amerika, sejak tragedi 11 September, gelombang ini sepertinya tidak dapat

dibendung lagi. “Either with us, or, against us” adalah bentuk kemarahan dan

arogansi Bush dalam menjawab tragedi diatas yang didalangi oleh muslim garis

keras (Pasukan Taliban) yang dulu pernah menjadi sahabat Amerika Serikat di era

Perang Dingin. Pendukung gagasan Islamofobia semakin gencar mencitrakan

bahwa Islam adalah agama teroris.42 Sekalipun ada saja penulis Barat yang agak

faham Islam telah membantahnya dengan fakta historis. Karen Amstrong dari

Inggris dan John Esposito dari Amerika Serikat adalah diantara penulis yang

menangkis tuduhan semena-mena yang menyatakan Islam dengan teroris.

41
Muflih Hasbullah, Islam di Amerika, Keajaiban bernama 9/11,
http://moeflih.wordpress.com,/
42
Ahmad Syafi’I Maarif, Alquran dan Realitas Umat, (Cet. I: Jakarta; Republika-
Gramedia, 2010), h. 65.

22
43
Namun seiring berjalannya waktu, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan

pemerintahan Bush, oleh Muslim Moderat di Amerika, dapat ditepis dan mereka

berhasill membuktikan diri sebagai muslim yang sangat tidak menyetujui adanya

radikalisme dan terorisme.44


Disisi lain terlihat, sejumlah penelitian mengatakan perkembangan
Islam di Amerika Serikat justru semakin meningkat pasca tragedi 11 September
itu. Salah satunya seperti yang dilansir oleh Yvonne Haddad, bahwa sejak 11
September 2001 jumlah orang yang berniat mempelajari Islam maju pesat, karena
sebenarnya publik ASsangat penasaran ingin mengetahui tentang Islam yang
dituduhkan sebagai pembom itu. Haddad menyatakan, bahwa walau memang ada
kasus-kasus tertentu menjadi obyek intimidasi dan terorisme yang memojokkan
Islam pasca 11/9, namun peluang untuk mengenal Islam justru semakin terbuka
lebar.45

Bagaimanapun tantangan-tantangan itu tampak berat, tetapi cepat atau

lambat masyarakat Islam Amerika Serikat akan merupakan suatu masyarakat

Islam yang khas. Pengaruhnya akan terasa merambah ke bagian dunia Islam

lainnya. Pengaruh itu sadar atau tidak, sesungguhnya telah masuk juga ke

Indonesia, baik lewat mahasiswa yang belajar di Amerika, maupun lewat tulisan

masyarakat Islam Amerika Serikat. Prof. Seyyed Hossein Nasr, Guru Besar

George Washington University, cukup optimis menyongsong masa depan

masyarakat Islam Amerika Serikat yang diramalkannya akan menjadi kekuatan

pemikiran, budaya, seni, bahkan juga politik.


43
., h. 68.
44
http://teguhtimur.com/2006/12/08/islam-moderat-di-asia-tenggara-tantangan-dan-
peluang/,

45
Deden Lesmana, Keajaiban Tragedi 11 September 2001 ,
http://dedenlesmana.multiply.com/journal/item/89, Lihat juga , Sri Vira Chandra, ....................

23
Kini kaum muslim Amerika Serikat dituntut untuk membuktikan bahwa

Islam dan masyarakatnya mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia

di abad modern ini.

III. PENUTUP

A. Kesimpulan.

1. Islam mempunyai akar historis yang kuat di AS. Berbagai

versi lahir mengenai kemunculan Islam di sana, namun yang

paling mendapat perhatian serius dari banyak peneliti adalah

adanya gelombang-gelombang imigran dengan latar belakang

yang berbeda-beda, walaupun pada perkembangannya

kemudian kesatuan dan pluralis serta toleransi sangat kental

dan tumbuh subur di AS.

2. Didukung oleh sistem pemerintahan dan konstitusi AS serta sisi

internal Islam sendiri, memungkinkan Islam berkembang

sangat pesat di negara itu. Umat Islam memiliki mesjid,

organisasi, kehidupan dan system ekonimi yang mapan

merupakan faktor yang menyebabkan Islam tumbuh subur di

sana. Bahkan tesis Samuel F. Hungtington bisa jadi benar.

3. Peluang dan Tantangan yang dihadapi Islam di AS sama

besarnya. Konstitusi AS yang memberikan kebebasan

mengespresikan keberagamaan warganya merupakan peluang

nomor satu. Namun peluang emas datang dari komitmen

pemerintahan Obama. Tantangan Islam di AS datang dari sifat

pemerintahan yang sekuler, juga bagaimana

mengidentifikasikan diri, baik identitas politis, kultural, dan

etnis bisa dianggap tantangan tersendiri. . Tantangan

24
berikutnya adalah bagaimana mereka membangun dan

mempertahankan institusi-institusi Islam; bagaimana

membangun struktur ekonomi umat Islam; dan bagaimana

mereka berpartisipasi dalam kehidupan politik Amerika.

B. Implikasi.

Meminjam harapan Fikih Santoso, penulis menitipkan implikasi :

bahwa saat ini umat Islam harus bergerak dan tidak terpaku pada kegagalan masa

lalu. Peran strategis negara-negara muslim dalam penguasaan berbagai bidang

telah menjadi modal yang besar dalam menyambut kebangkitan Islam. Untuk itu

penelaahan keilmuan yang berbasis kauniyah harus terus digali dalam rangka

mengedepankan ikhtiar menjadi competitor bagi Barat yang saat ini masih

menjadi pusat pengembangan keilmuan. Basis pengokohan kultural juga menjadi

agenda yang penting untuk membentuk karakter masyarakat. Sehingga pada

akhirnya mobilitas umat Islam baik secara vertikal maupun horizontal dapat

menjadi sinergis dalam membangun peradaban yang rahmatan lil alamin.

DAFTAR PUSTAKA

25
Ahira, Anne, Kekuatan Sistem Ekonomi AS, http://www.anneahira.com/ekonomi-
amerika-serikat.htm.
Berger, Peter L. The Desecularization of The World, diterjemahkan oleh Hasibul
Khair dengan judul Kebangkitan Agama Menantang Politik Dunia, (Cet.
I; Yogyakarta, Arruz, 2003), h. 25.
Chandra, Sri Vira, Sejarah Islam di Amerika,
http://www.scribd.com/doc/25575519/Sejarah-Islam-di-Amerika,
Damar, Aria, Islam di AS, http://ariadamar.wordpress.com/2007/07/30/islam-di-
amerika-serikat/,

http://dennimeilizon.blogdetik.com/index.php/tag/muslim-amerika-
colombusamerika/

http://id.wikipedia.org/wiki/islam-di-amerika-serikat,
http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Harvard,
http://www.antaranews.com/view/?i=1207027346&c=INT&s=,

http://islamlib.com/id/artikel/di-amerika-saya-menemukan-
islam/, .http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
Mancanegara/10/09/19/135448-universitas-harvard-beri-penghargaan-bagi-dosen-
yang-hina-islam

http://moeflih.wordpress.com,/
http://muslim-mualaf.blogspot.com/2009/03/membangun-lingkungan-dan-masa-
depan-html.
http://teguhtimur.com/2006/12/08/islam-moderat-di-asia-tenggara-tantangan-dan-
peluang/,

http://wapedia.mobi/id/Islam di AS.
http://www.acehkita.com/warga-menulis/komitmen-baru-amerika-untuk-abad-ke-
21/,

http://www.docstoc.com/docs/22794677/SEJARAH-PERKEMBANGAN-
EKONOMI-AMERIKA-SERIKAT.

26
Ismail,Bustaman, Perkembangan Islam di Dunia,
http://hbis.wordpress.com/2007/12/11/perkembangan-islam-di-dunia/,
L Queen, Edwars, , Stephen Prothero dan Gardiner H. Shattuck, The
Encyclopedia of American Religious History,
Lesmana, Deden Keajaiban Tragedi 11 September 2001 ,
http://dedenlesmana.multiply.com/journal/item/89,
Maarif, Ahmad Syafi’I, Alquran dan Realitas Umat, (Cet. I: Jakarta; Republika-
Gramedia, 2010), h. 65.
Republika Online, http://archive.kaskus.us/thread/4167206.
Wales, Jimmy, , AS United State if America, http://id.wiki/Amerika Serikat,
Yahya, Harun, Artikel Islami. http://www.harunyahya.com/indo/artikel/067.htm,

27

Anda mungkin juga menyukai