PenuhBahasa Indonesia
Bab I
Denah dan Simbol
A. Denah
Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota atau jalan. Denah rumah adalah gambar yang menunjukkan letak
rumah. Menjelaskan tempat sesuai dengan denah rumah. Tempat merupakan sesuatu yang dipakai untuk menaruh
(menyimpan atau meletakkan), disebut juga ruang (bidang atau rumah) yang tersedia untuk melakukan sesuatu. Denah
sekolah adalah sumber yang menunjukkan letak sekolahan. Mengetahui denah sekolah kemudian menjelaskan tempatnya..
Jika denah dijelaskan secara lisan, diperlukan keterampilan mendengarkan yang baik. Hal ini sama ketika kita mendengarkan
petunjuk dari sumber lain, seperti brosur.
Pada saat penjelasan denah diperdengarkan, kamu harus memperhatikan petunjuk atau informasi di dalamnya. Agar
mudah dipahami, kamu dapat menggambar tempat yang dimaksud, caranya sebagai berikut:
1. simak baik-baik keterangan seperti arah tempat, isi ruangan, dan jumlah benda yang mengisi ruangan itu.
2. urutkanlah sehingga menjadi denah yang mudah dipahami.
3. Jangan lupa berilah penjelasan yang menunjukkan keterangan yang diungkapkan.
Dalam kegiatan mendengarkan penjelasan, kamu belajar membuat denah. Dalam kegiatan berbicara, kamu belajar
membuat dan mengungkapkan isi denah. Dalam kegiatan menulis petunjuk, kamu belajar mengungkapkan pikiran secara
tertib, sesuai dengan benda yang memerlukan petunjuk penggunaannya. Menjelaskan denah dengan kalimat yang runtut.
Menggambar adalah membuat sebuah karya dengan menggabungkan berbagai unsur seni, meliputi titik, garis, bidang dan
warna. Untuk mencari sebuah alamat, kamu bisa memperhatikan arah mata angin. Bertanyalah kepada orang di sekitar jika
perlu..
B. Simbol/Lambang
Dalam keseharian, kamu akan selalu menemukan simbol. Misalnya, simbol lalu lintas. Jika tidak tahu penjelasan
simbol lalu lintas tersebut, kamu akan melanggar peraturan lalu lintas dan Pak Polisi akan memberi hukuman. Ketika
mendengarkan penjelasan simbol, sebaiknya kamu:
1. mencatat setiap penjelasan berdasarkan urutan penjelasan yang diperdengarkan;
2. berkonsentrasi penuh agar pesan yang diperdengarkan dapat diingat.
Lambang merupakan sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Simbol
daerah adalah lambang suatu daerah sebagai gambaran tentang tujuan, harapan daerah tersebut. Simbol daerah/lambang
korps merupakan bentuk lambang sebagai suatu badan atau organisasi yang pada tingkat daerah seperti lambang PSSI
(Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia). Berikut ini adalah arti simbol bebrapa Provinsi:
a.. Provinsi Jawa Barat
1. Kujang adalah senjata tradisional Jawa Barat. Gambar kujang bermakna agar
orang senantiasa dapat menjaga diri dan selalu waspada.
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
2. Padi melambangkan pangan atau makanan pokok penduduk Jawa Barat. Padi yang berjumlah 17 melambangkan
tanggal kemerdekaan negara Indonesia.
3. Kapas melambangkan sandang dengan kapas berjumlah delapan yang melambangkan bulan Proklamasi
Kemerdekaan RI.
4. Gunung menggambarkan wilayah Jawa Barat yang bergununggunung.
5. Sungai dan Terusan melambangkan tersebarnya sawah dan perkebunan di Jawa Barat.
6. Dam, Saluran Air, dan Bendungan melambangkan bidang irigasi menjadi usaha pokok Jawa Barat dalam
mengembangkan lahan pertanian.
7. Warna dasar hijau melambangkan tanah Jawa Barat.
b. Provinsi daerah khusus ibu kota Jakarta
1. Bentuk perisai segi lima, melambangkan pertahanan dan semangat
perjuangan kepahlawanan.
2. Pintu gerbang dengan tulisan kata Jaya Raya, melambangkan semangat yang
bergelora, segala kegiatan Jakarta sebagai Ibu Kota, dan Kota
Perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Monumen Nasional, melambangkan ciri utama Ibu Kota Jakarta.
4. Padi dan Kapas, melambangkan usaha menyeluruh untuk mencukupi
sandang dan pangan.
5. Ombak Laut, melambangkan letak geografisnya sebagai kota
pelabuhan.
c. Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah mempunyai lambang berbentuk kundi amerta dengan
bentuk dasar segi lima. Di dalamnya terdapat lukisan candi Borobudur, gunung
kembar, laut dan gunung, bambu runcing, bintang, padi, dan kapas. Di
bawahnya bertuliskan “Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja.” (janji akan bekerja
keras membangun bangsa dan negara).
1. Kundi amerta dengan bentuk dasar segi lima melambangkan
2. Pancasila. Candi Borobudur merupakan identitas Jawa Tengah.
3. Gunung kembar berarti persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah.
4. Laut dan gunung melambangkan hidup dan kehidupan.
5. Bambu runcing simbol perjuangan kemerdekaan.
6. Bintang, padi dan kapas melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah menuju masyarakat adil makmur
berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
d. Koperasi
Koperasi yang berarti usaha bersama, berasal dari kata “cooperative”. Koperasi bertujuan untuk kesejahteraan bersama
khususnya anggotaanggotanya. Bapak koperasi Indonesia adalah Moh. Hatta. Makna dari lambang-lambang tersebut
adalah:
1. Bintang dan Perisai : Melambangkan Pancasila sebagai landasan idiel
Koperasi Indonesia.
2. Giri Roda : Melambangkan usaha yang terus menerus oleh koperasi
3. Rantai : Melambangkan kesatuan dan persatuan yang kokoh.
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
Bab II
Membaca dan Menulis
A. Membaca
Membaca dalam menelusuri setiap baris bacaan (teks) dapat memengaruhi hasil membaca. Sebagai contoh, jika kamu
melihat seseorang ber jalan tanpa tujuan arah, gerak, kecepatan, irama, dan cara berjalannya, tentu berbeda dengan orang
yang berjalan dengan tujuan yang jelas. Didalam membaca kita akan menemukan informasi dan ide poko dari bacaan
tersebut.
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok dalam suatu paragraf biasanya terdapat di
awal paragraf, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Pikiran pokok pada umumnya dijelaskan dengan kalimat-kalimat
penjelas sebagai uraian dari pikiran pokok atau gagasan pokok. contoh:
Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu mengerjakan
dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan. Begitu
pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti
memberi makan ayam dan membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.
Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat ditunjukkan dengan kalimat
selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua, memberi makan ayam, dan lain sebagainya.
Cara membaca dapat dikelompokkan menjadi:
1. Membaca memindai atau membaca sekilas ialah cara membaca yang ditentukan tujuannya. Untuk menemukan
penjelasan dari ensiklopedia atau kamus, kamu harus tahu cara membacanya agar cepat menemukan informasi yang
kamu butuhkan.
Jika ingin mencari arti suatu kata, kamu dapat menggunakan kamus. Kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan
ungkapan serta keterangan tentang makna dan pemakaiannya. Kata atau ungkapan itu disusun secara alfabetis, yakni
Ejaan : Kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta menggunakan tanda
baca. Makna adalah arti atau pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Jadi, makna merupakan maksud
dari sesuatu. Kamu dapat memahami dengan mengartikannya, misalnya makna dari diam adalah tidak bersuara. Informasi
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Jadi, informasi merupakan sesuatu yang bersifat
pemberitahuan. Kamu jadi tahu dengan adanya informasi, misalnya di Aceh terjadi tsunami.
B. Menulis
1. Pengumuman
Pengumuman adalah proses, cara perbuatan
mengumumkan atau biasa disebut pemberitahuan.
Pengumuman berarti memberitakan atau
menginformasikan sesuatu kepada orang lain.
Pengumuman dapat ditemui di surat kabar,
majalah, radio, televisi, dan sebagainya. Langkah-
langkah menyampaikan pengumuman sebagai
berikut.
a. Dengarkan pengumuman dengan sungguh-sungguh
b. Pahami isi pengumuman
c. Jika perlu catat hal-hal yang penting
d. Sampaikan isi pengumuman dengan benar
Jenis pengumuman berdasarkan isi:
a. Laporan kegiatan.
b. Berita pernikahan, ulang tahun, kelahiran dan peresmian.
c. Berita duka.
d. Pengumuman pemenang.
e. Lowongan pekerjaan.
f. Pemberitahuan dari instansi pemerintah.
g. Pengumuman orang hilang.
h. Iklan.
Menulis pengumuman adalah menuliskan suatu informasi atau berita. Hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Untuk siapa
b. Bentuk apa
c. Waktu pembuatan
d. Pembuat pengumuman
2. Surat
Surat merupakan Secarik kertas sebagai tanda atau keterangan. Menulis surat pribadi juga penting dipelajari karena suatu
saat kita perlu menulis surat. Surat yang ditulis dan dikirimkan kepada teman termasuk jenis surat tidak resmi. Oleh
karena termasuk surat tidak resmi, bahasa yang digunakan lebih komunikatif. Hal penting dalam kegiatan ini, kita harus
tahu cara menulisnya. Bagian-bagian surat di antaranya:
a. Tempat dan tanggal surat
b. Alamat surat
c. Salam pembuka
d. Isi surat
e. Salam penutup
f. Tanda tangan
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
g. Pengirim surat
Jika surat itu akan dikirimkan dengan menggunakan jasa pos, kamu harus melakukan urutan petunjuk berikut.
a. Lipat surat dengan rapi.
b. Masukkan surat ke dalam amplop yang sesuai agar
rapi dan tidak diketahui orang lain.
c. Tuliskan alamat yang dituju di bagian depan
amplop.
d. Tuliskan pula alamat pengirim surat di bagian
belakang amplop.
e. Tempelkan prangko di bagian kanan atas (di atas
alamat yang dituju).
f. Masukkan amplop ke dalam bus surat yang
tersedia atau kamu juga dapat datang sendiri ke
kantor pos. Serahkan surat kepada petugas dan bayar
ongkos pengiriman berdasarkan berat surat dan
kota tujuan.
3. Mengarang
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian (susunan). Suatu karangan dapat ditulis dengan tema
atau topik yang berbeda. Penulisan karangan harus memperhatikan penggunaan ejaan yang benar. Ejaan yang digunakan
biasanya huruf besar, tanda titik, dan tanda koma.
Karangan terdiri atas paragrafparagraf. Setiap paragraf terdiri atas kalimat-kalimat yang diurutkan satu persatu sehingga
menjadi sebuah paragraf yang utuh. Dalam menulis karangan,
Mengarang bukanlah sekedar teori, melainkan keterampilan. Menulis karangan akan mengembangkan kreativitas,
meningkatkan kecerdasan dan mendorong kemauan serta kemampuan mengumpulkan informasi. Kamu dapat menulis
karangan dari berbagai hal di sekitarmu. Misalnya mengarang tentang kebersihan, banjir, gempa, kesehatan, lingkungan,
komunikasi dan sebagainya. Yang terpenting, saat menulis karangan kalimat harus padu dan ejaan harus benar.
Langkah-langkah menyusun karangan, yaitu:
a. Menentukan tema.
b. Menentukan judul.
c. Membuat kerangka karangan.
d. Menyusun atau mengembangkan kerangka karangan
3. Rumpang
Cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang dalam suatu kejadian. Cerita
yang padu adalah cerita yang indah bercampur menjadi satu. Menulis cerita/melengkapi cerita dapat dilakukan oleh
siapapun.. Cerita itu sangat luas ruang lingkupnya. Hal-hal yang ada di sekitar kita ini pun juga dapat ditulis cerita. Yang
terpenting kamu harus menulis cerita dengan kalimat yang padu. Menulis cerita dapat mengasah ketrampilanmu dalam
menulis dan mengarang. Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) ,yaitu melanjutkan cerita yang belum selesai.
Rumpang adalah rongak atau bersela-sela atau hilang. Agar mudah dalam melengkapinya, perhatikan langkah-langkah
berikut.
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
Daftar pustaka
1. Azman, Nur; 2000;Intisari Bahasa Indonesia (Tanpa Kota): Penabur Ilmu.
2. UMRI, Nur’aini; Bahasa Indonesia 6: untuk SD/MI kelas VI/.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
3. DARMADI, Kaswan; Bahasa Indonesia 4: untuk SD/MI Kelas IV/; --Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008
4. WARSIDI, Edi dan Farika Bahasa Indonesia membuatku cerdas 4: untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah/.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2007.
5. Maryani, Yani dan Sunarti. 2005. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD Kelas 4, 5, dan 6. Bandung: Pustaka Setia.
6. Depdiknas. 2004. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Salinan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas RI. Bandung: Yrama Widya .
7. Rangkuman Bahasa Indonesia SD/MI; http://pelitabaraapi.blogspot.com/
8. BSE; INVIRCOM; ------------
Bab III
Kata dan Kalimat
A. Kata
Kata merupakan gabungan beberapa huruf yang memiliki arti tertentu. Jenis-jenis kata dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut:
1. Kata dasar
Kata dasar merupakan bentuk kata yang masih asli belum mendapat imbuhan, contohnya:
* makan
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
* pergi
2. Kata kerja
Kata kerja merupakan kata yang mengandung arti melakukan sesuatu, contohnya:
* pergi
* terbang
3. Kata Penghubung dan dan tetapi
Kata dan digunakan untuk menyatakan hubungan penambahan. Kata tetapi digunakan untuk menghubungkan dua bagian
kalimat yang menyatakan pertentangan, contohnya:
a. Anik dan Krisna mempunyai hobi melukis.
Kalimat tersebut berasal dari dua kalimat berikut:
1) Anik mempunyai hobi melukis
2) Krisna mempunyai hobi melukis
b. Ima bertubuh tinggi, tetapi adiknya bertubuh pendek.
4. Sinonim
Sinonim adalah persamaan kata. Meskipun tampak sama, tidak ada sinonim yang sama persis, contoh sinonim adalah
sebagai berikut:
a. (limbah, sampah, kotoran) industri mengotori air sungai.
b. Adikku sudah (bisa, dapat, mampu) membaca dengan benar
5. Antonim
Antonim adalah lawan kata, contonya
* pergi X datang
* keluar X masuk
6. Akronim
Akronim merupakan singkatan yang dibaca seperti sebuah kata atau kalimat, contohnya:
* Puskesmas = Pusat Keseahatan Masyarakat
* Posyandu = Pos Penyuluhan Terpadu
8. Kata tanya
Kata tanya digunakan untuk menanyakan sesuatu. kata tanya dan maksud pertanyaan dapat disimak pada tabel di bawah
ini!
No. Kata Tanya Maksud Pertanyaan
a. Siapa Menanyakan orang (pelaku, penderita)
b. Di mana Menanyakan tempat
c. Ke mana Menanyakan tujuan
d. Dari mana Menanyakan asal
9. e. Mengapa Menanyakan alasan Kata depan (preposisi)
f. Kapan Menanyakan waktu Preposisi : Kata yang biasa terdapat di depan
g. Berapa Menanyakan jumlah
nomina, misal di, ke, dan dan dengan. Kata
depan di digunakan untuk menyatakan tempat. Kata depan ke digunakan untuk menyatakan tujuan. Kata depan dari
dipakai untuk menyatakan asal, tetapi jika dipakai untuk bertanya bentuknya menjadi di mana, ke mana, dan di mana,
contohnya:
a. Ayah adalah guru di SD Teladan 1.
b. Kakak berangkat ke kampus naik sepeda motor.
c. Ibu pulang dari pasar.
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
A. Kalimat
Kalimat merupakan kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Ejaan adalah cara
menggambarkan bunyi dalam kata, kalimat atau penggunaan tanda baca titik dua dan tanda petik. Percakapan merupakan
pembicaraan antara dua orang atau lebih dalam pembicaraan secara langsung. Penggunaan ejaan antara lain dengan tanda titik
dua dan tanda petik. Kalimat dapat di bedakan menjadi:
1. Kalimat utama dapat ditemukan pada bagian awal, tengah atau akhir sebuah paragraf. Makna adalah arti. Makna
merupakan maksud dari sesuatu. Informasi adalah pemberitahuan tentang sesuatu, merupakan sesuatu yang bersifat
pemberitahuan.
2. Kalimat tanya biasanya menggunakan kata-kata tanya.
3. Kalimat yang runtut adalah kalimat yang urut satu per satu, selaras dan bersesuaian.
4. Kalimat efektif adalah kalimat yang terhindar dari segala kesalahan. Salah satu kesalahan adalah kemubaziran atau
pengungkapan ganda. Kata-kata yang berarti sama cukup dipakai salah satu saja; jika dipakai semua disebut mubazir.
Begitu pula dengan pengungkapan jamak. Ada beberapa cara untuk menyatakan jamak dalam bahasa Indonesia.
Misalnya, penggunaan kata ulang atau kata-kata yang bermakna jamak, seperti beberapa, banyak, dan aneka. Kata yang
searti tidak boleh digunakan secara bersama-sama. Kata bermakna jamak juga tidak boleh diikuti pengulangan kata,
contohnya:
a. Bencana ini disebabkan karena ulah manusia.
Yang benar adalah : Bencana ini disebabkan oleh ulah manusia.
Atau
Bencana ini dikarenakan ulah manusia.
b. Banyak sampah-sampah berserakan di halaman.
Yang benar adalah : Banyak sampah berserakan di halaman.
Atau
Sampah-sampah berserakan di halaman.
5. Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat ini di dalam pemakaian sering ditambahi
dengan objek dan keterangan waktu.
Bab IV
Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda untuk memberikan intonasi pada bacaan. Tanda tersebut dapat berupa tanda titik (.), tanda seru
(!), tanda tanya (?), tanda koma (,), dan lain sebagainya. Beberapa fungsi tanda baca tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contohnya
* Namaku Susi.
* Bapak dan beberapa nelayan naik perahu.
b. Tanda titik dipakai juga untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Satu kilogram keong dapat laku Rp15.000,00.
2. Tanda koma (,)
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata sepeti o, ya, wah, aduh, atau kasihan dari kata lain yang terdapat dalam
kalimat. Contoh:
* Oh ya, namaku Susi.
* Wah, keong-keong itu kalau dijual harganya mahal!
b. Tanda koma (,) digunakan dalam penulisan antara tempat dan tanggal.
* Surakarta, 10 Agustus 2006
* Denpasar, 14 September 2006
c. Tanda koma (,) digunakan di depan angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
* Rp25,5
* 12,5 cm
d. Tanda koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
* Sabit digunakan untuk memangkas rumput, memotong kayu, dan memangkas tanaman lain.
* Contoh sayuran adalah kangkung, bayam, kacang panjang, dan sawi.
3. Huruf kapital
Selain digunakan sebagai huruf pertama sebuah kalimat, huruf kapital juga digunakan untuk keperluan lain. Salah satunya
adalah digunakan untuk menulis nama lembaga pemerintahan. Selengkapnya diatur di dalam Ejaan yang Disempurnakan
berikut ini.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan. Contoh:
* Republik Indonesia.
* Majelis Permusyawaratan Rakyat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contoh:
* Perserikatan Bangsa-Bangsa.
* Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
* Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
c. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Aku tinggal di Desa Tanjung Kait.
4. Tanda Petik (“ .....”)
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain, misalnya:
* “Kamu tadi naik bus dari mana?” tanya Ita
* “Aku naik bus dari halte,” jawab Rosi.
5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian, misalnya:
* Ibu ke pasar membeli sayur mayor seperti: bayam, sawi, kangkung, dan kacang-kacangan.
6. Tanda seru (!)
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah. Contoh :
* Jangan berdiri di depan pintu!
* Ayo, kemarilah!
7. Tanda tanya (?)
Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya. Contoh :
* Siapakah yang sedang belajar itu?
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
Bab V
Sastra Indonesia
Sajak atau puisi merupakan gubahan sastra yang sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi,
kekonstanan, maupun kesamaan. Puisi lama terdiri atas karmina, pantun, syair, gurindam, seloka, dan talibun. Puisi lama terkait
jumlah bait dan baris. Bait merupakan Satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris.
Pantun merupakan bentuk sastra asli Indonesia. Pantun memiliki kekhasan bahasa. Salah satu keindahan bahasa pantun
ditandai oleh rima (persamaan bunyi) a-b-a-b. Jenis pantun menurut jumlah barisnya yaitu:
a. Pantun kilat atau termina, tiap bait terdiri atas 2 baris.
b. Pantun empat seuntai, terdiri atas 4 bait.
c. Talibun, pantun yang terdiri atas 6, 8, 10, 12 bait dan umumnya bersajak silang abc-abc, ab-cd-ab-cd dan seterusya
Pantun dapat dikelompokan menjadi beberapa janis, seperti:
a. Pantun bersuka cita:
Kelas IV
SD No.001/XI Kel. Pasar Sei. PenuhBahasa Indonesia
Mendengarkan pantun anak dengan berkonsentrasi pada pembacaan sehingga kamu dapat menirukan pantun tersebut
dengan lafal (penjelas dari bunyi bahasa) dan intonasi (penekanan-penekanan tertentu; perubahan nada yang dihasilkan
pembicara) yang tepat..
Berbalas pantun merupakan bentuk tanya jawab dengan menggunakan pantun-pantun yang pertama berupa tanggapan atau
pertanyaan, kemudian pantun dibalas dengan pantun yang kedua berupa jawaban atau tanggapan, begitu seterusnya.
Berbalas pantun adalah meneruskan pantun agar terkait dan menjadi pantun yang indah. Berbalas pantun dapat dilakukan
dengan berkelompok, yaitu dengan pantun bersambut Berbalas pantun dapat dilakukan untuk permainan. Permainan berbalas
pantun sangat menarik, karena di dalamnya melatih kita untuk memahami pantun dari segi pelafalan, intonasi dan juga kejelasan
dalam mengucapkannya, contoh pantun berbalas adalah sebagi berikut:
Kelas IV