Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI AMERIKA, EROPA,

DAN AUSTRALIA

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Nurwati M.Pd

Kelompok 02
Di Susun Oleh:
1. Siti Nabila Nursiah Rahmat 2311204003
2. Safitri Yastin Rahma Dewi 2311204015
3. Sulistiawati 2311204033

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita,dan tak lupa juga sholawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW. sehingga kita dapat menyelesaikan tugas kelompok
yang berjudul "Fungsi dan peran lembaga pendidikan"Kami selaku penyusun
menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
tugas kelompok ini. Untuk itu, segala saran dan kritik dari para pembaca yang sangat
kami butuhkan demi kesempurnaan dalam penyusunan tugas kelompok dimasa yang
akan datang.Dan akhirnya dalam kesederhanaan bentuk tugas kelompok ini, kami
berharap semoga tugas kelompok ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
pendengarnya. Dan terima kasih para pembaca Karna sudah meluangkan waktunya
untuk membaca tugas kelompok kami.

Samarinda, 30 Oktober 2023

Kelompok 02

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Masuknya Islam di Amerika .......................................................2
B. Sejarah Masuknya Islam di Eropa ...........................................................7
C. Sejarah Masuknya Islam di Australia ......................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah sebuah agama yang memiliki banyak pengikut di dunia ini,
perkembangan agama islam terjadi sangat pesat sekali yang bermula dari negara
timur tengah sampai kepada seluruh dunia termasuk juga benua2 eropa, amerika serta
australia yang tidak terlepas dari perkembangan agama islam. Tiap benua memiliki
berbagai macam cara agama islam berkembang didalamnya, contohnya amerika
dengan para imigran yang begitu banyak termasuk imigran2 beragama islam serta
budak2 yang juga memiliki agama islam. Atau dari eropa yang awal sejarah
perkembangn islamnya bermula dari kejatuhan kerajaan Visigots yang ditaklukan
oleh jendral dari dinasti Umayyah yiatu Tāriq Ibn Ziyād pada saat melintasi selat
Gibraltar dengan pasukannya dan pada tahun 711 dan mulai membangun peradaban
Islam pertama di Eropa sejak 80 tahun wafatnya Nabi Muhammad. Dan juga australia
yang dimana agama islam sudah ada di benua tersebut dari lama yang dimulai oleh
pedagang muslim dari melayu yang mencari teripang di perairan benua australia
untuk dijual ke china.

B. Rumusan masalah
1. Sejarah masuknya Islam di Amerika
2. Sejarah masuknya Islam di Eropa
3. Sejarah masuknya islam di Australia

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja Sejarah sejarah masuknya Islam di Amerika
2. Unruk mengetahui apa saja sejarah masuknya islam di Eropa
3. Untuk mengetahui apa saja sejarah masuknya islam di Australia

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Islam di Amerika dan Sejarah masuknya Islam

Negara Amerika terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang


memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Setelah itu Amerika berekspansi secara
massive. Daerah Louisiana dibeli dari Prancis, lalu Alaska dibeli dari Rusia. Aneksasi
dilancarkan ketika itu untuk merebut daerah-daerah milik Mesksiko. Lintas sejarah
Amerika Serikat bermula dari kehidupan umat manusia di Amerika Utara yang
diperkirakan telah ada sejak tahun 34.000 SM. Namun, mereka membutuhkan waktu
ribuan tahun untuk menuju ke Selatan, yakni sebuah daratan yang disebut Amerika
Serikat. Diperkirakan mereka sampai ke Amerika serikat ini pada tahun 12.000 SM.
Dugaan tersebut diperkuat oleh bukti-bukti sejarah dengan ditemukannya tempat
berburu di Alaska Utara. Dengan luas wilayah 9,83 juta km2 dan penduduk sebesar
309 juta jiwa, Amerika Serikat adalah negara terbesar ke-3 atau ke-4 berdasarkan
total luas wilayahnya dan terbesar ke-3 berdasarkan jumlah penduduk. Negara ini
merupakan negara multietnis dan multikultural, yang disebabkan oleh masuknya para
imigran dari seluruh dunia. Ekonomi Amerika Serikat merupakan ekonomi yang
terbesar di dunia, dengan produk domestik bruto (perkiraan 2008) sebesa,14 triliun $
Dollar AS (seperempat dari PDB dunia berdasarkan nominal dan seperlima
berdasarkan paritas daya beli dunia).7 Pada awal kolonialisasi bangsa Eropa, Pribumi
Amerika yang hidup di Amerika Serikat diperkirakan sejumlah dua sampai 18 juta
orang. 1

Populasi berkurang antara lain disebabkan dampak penyakit menular yang


dibawa dari Eropa, terutama wabah cacar yang menewaskan banyak sekali orang
1
Taufik Rahman dkk., op.cit., h.26.6
John Smit, "Heaven and Earth Never Agreed Better to Frame a Place for Man'sn Habitation", dalam L.
Stoddard, The New of Islam (London: Cambridge University, 1967), h. 21
http://wapedia.mobi/id/Amerika_Serikat?t=8, diunduh pada tanggal 29 Januari 2011

ii
Indian pada tahun 1600-an. Orang-orang Eropa pertama yang tiba di Amerika Utara
yang bias dibuktikan kehadirannya, adalah kaum Norse (Norwegia) mereka berlayar
ke Barat dari Grenndland, tempat si Merah Eric mendirikan sebuah pemukiman
sekitar tahun 985 M. Kemudian pada tahun 1600-an, gelombang besar emigrasi dari
Eropa ke Amerika Utara terjadi. Selama lebih dari tiga abad, gerakan perpindahan
penduduk tumbuh dari hanya beberapa ratus orang Inggris menjadi banjir berjuta juta
pendatang baru.8Ketika mendeklarasikan kemerdekaannya, Amerika memiliki
prinsip-prinsip pemerintah yang dilaksanakan secara konsisten dengan mengikuti
filosofi dasar kemerdekaan dan kesamaan kedudukan di hadapan hukum. Lebih
jelasnya, ketiga landasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketiga badan pemerintahan, legislatif-eksekutif-yudikatif, berbeda dan terpisah


satu dengan lainnya. Kekuasaan pada satu badan diimbangi oleh dua badan lainnya.
Setiap badan berperan sebagai pengawas terhadap ekses yang potensial muncul dari
badan lainnya.

2. Semua orang sama di depan hukum, dan berhak mendapatkan perlindungan


dengannya.

3. Rakyat memiliki hak untuk mengubah bentuk pemerintah nasional dengan tujuan
legal yang terdapat dalam undang-undang.2

Secara mendasar, filosofi berfikir dalam trias politica dapat dilaksanakan


sepenuhnya, sehingga pembagian kekuasaan melalui tiga lembaga memiliki fungsi
untuk saling mengontrol antara satu dengan lainnya. Acuan inilah yang kemudian
2
Ibid., h. 22-23.
Rosalia Targonski (ed), Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat (t.t.: Kantor Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, t.th), h. 23.
10 Iwan Gayo (ed), Buku Pintar Seri Senior Plus 20 Negara Baru (Cet. VI; Jakarta: Dipayana, 2000), h.
427.

iii
menjadi modal potensial bagi Amerika untuk eksis dalam kondisi bagaimanapun dan
di manapun. Selain bermodal landasan filosofi kenegaraa yang mapan, Amerika
ternyata memiliki potensi alam yang cukup kaya sehingga tidak heran jika negara ini
dapat mengakselerasi pembangunannya secara cepat.

Di antara potensi kekayaan alam yang penulis maksudkan meliputi; minyak,


emas, batubara dan mineral lainnya. Letak geografis juga berpengaruh besar terhadap
peranan Amerika dalam percaturan dunia. Jika mengamati secara seksama peta dunia,
akan didapati bahwa batas geografis Amerika berbatasan lansung dengan Kanada di
sebelah Utara, Meksiko di Selatan dan Kuba di arah Tenggara.10 Saat ini hubungan
Amerika dengan Kanada dan Meksiko berlansung dalam iklim yang sangat kondusif,
namun dengan Kuba tidak demikian halnya. Kuba merupakan tetangga Amerika yang
berhaluan komunis dan memiliki rentan sejarah yang amat buruk dengan Amerika,
sangat khusus lagi hubungan antara Presiden Fidel Castro dengan para Presiden
Amerika.

Saat ini jumlah penduduk Amerika sekitar 270 juta jiwa dengan komposisi
penduduk beragama Nasrani 55 %, Yahudi 3 %, Muslim 1.5 % dan selebihnya
agama-agama lain yang bermacam-macam. Komposisi penduduk yang beragama
Islam sebanyak itu merupakan turunan dari berbagai macam etnis yang melakukan
migrasi ke Amerika, setidaknya data di bawah ini dapat menjelaskan asal-usul migran
muslim Amerika sebagai berikut:

No. Daerah Asal dan Jumlah

1 Eropa Timur 880.000,-

2 Timur Tengah/Afrika Utara 940.000,-

3 Sub Sahara 94.000,-

4 Asia 380.000,-

ii
5 Karibia 13,000,-

6 Amerika-Afrika 1.000.000,-

Jumlah Keseluruhan 3.378.000,-Sebagaimana dikutip dari Ajid Tohir.11 Negara ini


telah terlibat dalam beberapa perang dunia yang besar, dari perang 1812 menentang
Inggris, dan berpakta pula dengan Inggris sewaktu Peang Dunia I dan Perang Dunia
II. Pada era 1960-an Amerika terlibat di dalam Perang Dingin menentang kekuatan
besar yang lain yaitu Soviet serta pengaruh komunisme. Dalam usaha membendung
penularan komunisme di Asia, AS dalam Perang Korea, Vietnam dan terakhir di
Afganistan. Selepas kejatuhan dan perpecahan Soviet, AS bangkit menjadi sebuah
kekuatan ekonomi dan militer yang terkuat di dunia.3

Tidak ada sumber resmi yang dapat diperpegangi perihal awal mula
kedatangan Islam di Amerika, meski demikian beredar selentingan bahwa Columbus
dengan sukses mendarat di Benua Amerika atas jasa mualim dan petunjuk arah
berkebangsaan Maroko yang dibeli jasanya. Seorang ahli Geografi Muslim mencerita
kan bahwa jauh sebelum Columbus menemukan Benua Amerika, Delapan orang ahli
pelayaran Muslim telah menemukan serangkaian perjalanan dari Lisabon guna
menemukakan beberapa daerah yang ada di sekitar Atlantik. Dikabarkan bahwa
kedelapan petualangh Muslim tersebut akhirnya dapat menembus lautan Atlantik dan
mendarat di sebuah daerah di sekitar Amerika Selatan. Informasi inilah yang
kemudian dimanfaatkan oleh Columbus menemukan sebuah daerah di seberang
Atlantik yang bernama Amerika." Informasi ini ditentang dengan keras oleh para ahli
Sejarah dan diklaim sebagai berita yang tidak memiliki landasan argumentasi sejarah
yang kuat. Sebaliknya para ahli kemudian tidak membantah kalau migrasi Muslim
memasuki Amerika pada kurun waktu antara abad ke XVI sampai XVIII.4 Dasar
utama yang dijadikan sebagai argumen untuk menggambarkan migrasi Muslim ke
3
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Dunia Islam (Cet. I; Jakarta, PT.
RajaGrafindo Persada, 2002), h. 318-319.
http://wapedia.mobi/id/Amerika_Serikat?t=8, diunduh pada tanggal 31 Januari 2011
4
Ajid Tohir, op. cit., h. 321

iii
Amerika. Salah satu sumber semakin menguatkan anggapan ini dengan menyatakan
bahwa penduduk Muslim pertamakali bermigrasi ke Amerika sekitar tahun 1875 dan
1912 dari pelosok Suriah.5 Argumen ini juga diperpegangi oleh John L. Esposito
dengan menyatakan bahwa awal mula kedatangan migran Muslim pertama di
Amerika terjadi ketika para bangsawan Eropa mendatangkan budak dari Afrika. Dari
sekian banyak budak yang ada, ternyata seperlima dari mereka adalah beragama
Islam, namun sesampai mereka di Amerika sebagian di antara mereka kemudian
murtad dari agama asli mereka dan berpindah ke agama Kristen.6

Migran Muslim yang menginjakkan kaki pertama di Amerika memberi


pengaruh kepada penduduk asli setempat baik langsung maupun tidak langsung.
Persentuhan antara warga asli setempat dengan para migran telah membawa pengaruh
terhadap faktor demografi Amerika, politik, ekonomi dan perdagangan. Gambaran
berikut setidaknya memberi informasi terhadap faktor-faktor migrasi dan efek yang
kemudian ditimbulkannya meliputi:

1. Migrasi terjadi pada tahun 1875 hingga 1912. Mereka yang bermigrasi pada
umumnya adalah pemuda desa yang tidak terpelajar dan tidak mempunyai
keterampilan. Mereka berasal dari Syiria, Jordania, Palestina dan Libanon
yang ketika itu masih berada di bawah pemerintahan Utsmani. Mereka
berimigrasi karena keadaan ekonomi di negerinya tidak menguntungkan dan
mereka berharap mendapat keuntungan finansial di Amerika Serikat pada
umumnya mereka bekerja di pabrik-pabrik dan toko-toko di sana.
2. Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922, yaitu setelah terjadi Perang
Dunia Pertama. Mereka pada umumnya orang-orang intelek yang terdidik

5
Jane Smith, "Pola-pola Imigrasi Muslim" dalam Jurnal Kehidupan Muslim di Amerika (t.d), h. 14.
6
John L.. Esposito (ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, vol. 3 (New York
Oxford University, 1995), h. 121; Murad Wilfred Hofman, Religion on the Rise; Islam in the Third
Millenium, di-terjemahkan oleh Abdullah Ali dengan judul Bangkitnya Agama; Ber-Islam di Alaf Baru
(Cet. 1: Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003), h. 225

ii
yang berasal dari perkotaan. Mereka umumnya adalah saudara, kawan atau
kenalan imigran yang telah ada di Amerika Serikat sebelumnya.
3. Migrasi terjadi tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan oleh kebijakan
imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada mereka yang
keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika Serikat.
4. Migrasi terjadi pada tahun1947 hingga 1960. Para imigran yang datang ke
Amerika Serikat pada gelombang ini bukan saja berasal dari timur tengah, tapi
juga berasal dari India, Pakistan, Eropa Timur dan Uni Soviet. Mereka datang
ke Amerika Serikat sebagai pengungsi atau untuk mencari kehidupan yang
lebih baik, memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, atau untuk mendapatkan
teknik lanjutan dan mendapat pekerjaan secara spesialis.7

B. Sejarah Masuknya Agama Islam di Eropa

Kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah Hak yang tidak diciptakan oleh
masyarakat atau Negara, melainkan suatu anugrah yang dimiliki oleh setiap individu
atau kelompok keagamaan atau kepercayaan melalui hakikat kemanusiaan.
Kebebasan beragama (religious freedom/liberty, hurriyya diniyya, liberte
deconscience) adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu atau masyarakat,
untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi maupun umum.
Kebebasan beragama sendiri sebagai sebuah gagasan, dasar dan nilai yang merupakan
tanggung jawab dan kewajiban bagiseluruh pihak yaitu diantaranya: Negara, Civil
Society, dan Umat Beragama. Karena itu, kebebasan beragama bukanlah hanya
urusan Negara atau LSM-LSM yang bergerak di dalam advokasi HAM. HAM (Hak
Asasi Manusia) adalah hak-hak dasar yang telah dimiliki atau dipunyai seseorang

7
Juhaya S. Praja, Sejarah dan Perkembangan Pemikiran Modern dalam dalam Islam; Sejarah Islam
Amerika Serikat dan Yoguslavia, Pemikiran Politik, Arabisme, Kabangsaan, dan Islamisasi Pengetahuan
(Tasikmalaya: IAILM, 1992), h. 106-110. Lihat juga dan bandingkan dengan John L. Esposito,
op. cit., h. 121

iii
sejak ia masih dalam kandungan. Hak asai dapat dirumuskan sebagai hak yang
melekat dengan kodrat kita sebagai manusia.

Hak ini dimiliki oleh manusia semata-mata karena ia manusia bukan karena
pemberian masyarakat atau pemberian Negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak Asasi
Manusia (HAM) juga merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang maha Kuasa dan mrupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
Hukum, Pemerintah dan setiap orang demi kehormtan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. HAM berlaku secara Universal, artinya berlaku dimana saja dan
untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.8

1. Agama Islam di Eropa

Islam di Eropa sering menganalogikan Eropa Barat sebagai Kristen atau


Yahudi-Kristen, sedangkan Islam dipandang sebagai agama Oriental asing. Narasi ini
tidak hanya meniadakan fakta bahwa ketiga agama monoteistik terbesar yang
dibentuk di Timur Tengah, tetapi juga termasuk pengaruh bersejarah ilmuwan dan
cendekiawan Islam pada pengembangan intelektual Eropa dan sejarah panjang Islam
sebagai bagian dari Eropa sejarah. Sehingga dalam pembahasan ini akan mengulas
tentang catatan sejarah yang menunjukkan bahwa Islam telah lama berada di Eropa
dan memiliki pengaruh dalam perkembangan peradaban Eropa dengan kata lain
bahwa Islam juga merupakan bagian dari sejarah Eropa.

Perjumpaan pertama Eropa dengan Islam telah terjadi lebih awal sebelum
wilayah dunia Islam hari ini bertemu dengan Islam, dimulai pada saat jendral dari
dinasti Umayyah Tāriq Ibn Ziyād melintasi selat Gibraltar dengan pasukannya dan
menaklukkan Kerajaan Visigoths pada tahun 711 dan mulai membangun peradaban
Islam pertama di Eropa sejak 80 tahun wafatnya Nabi Muhammad.Kehadiran Islam

8
Kanisius(Anggota IKAPI), Cetakan ke 5 tahun 2014, Yogyakarta. Hlm1

ii
di Spanyol berlangsung selama lebih dari 780 tahun. Sisilia dan bagian selatan Italia
juga berada di bawah kekuasaan Islam dari abad ke-9 hingga abad ke-11.

Selain itu terdapat juga minoritas Muslim di bagian Timur dan Tenggara
Eropa dimana Islam datang dengan masyarakat penutur bahasa Turki seperti suku
Tartar di Rusia dan beberapa suku-suku Turki di wilayah Kesultanan Ottoman. Serta
diikuti pula dengan fenomena migrasi Muslim pada periode kolonialisasi, pekerja,
reunifikasi keluarga dan beragam bentuknya lainnya yang menjadi warna dalam
fenomena kehadiran Muslim di Eropa. Keberadaan Muslim pada awal sejarah di
Eropa tercatat pada saat berdirinya wilayah pemerintahan dinasti Umayyah di
Spanyol yang juga menjadi peradaban Islam peratama di Eropa. Peradaban Islam
yang pertama dan terkenal yang yang pernah berdiri kokoh diatas tanah benua Eropa
yaitu pemerintahan Islam Al-Andalus. Al-Andalus merupakan nama dalam bahasa
Arab yang diberikan kepada bangsa dan wilayah teritorial yang biasanya merujuk
pada bangsa Moor di Iberia. Nama tersebut mendiskripsikan bagian dari semenanjung
Iberia dan Septimania yang dibawah naungan pemerintahan masyarakat Islam, yang
ada pada periode antara tahun 711 sampai 1492.9

C. Sejarah Masuknya Islam di Australia Pada Abad Ke 18-20 M


Perkembangan Islam yang begitu pesat di Indonesia melalui beberapa jalur
pengembangan menimbulkan keingintahuan terkait perkembangan Islam di kawasan
sekitar Indonesia salah satu negara barat yang letaknya dekat dengan Indonesia yaitu
Australia. Latar belakang keberadaan Islam di Australia telah berumur panjang, Islam
telah hadir sebelum adanya pemukim Eropa (Ganter, 2006). Islam telah berkembang
bukan saja sebagai sebuah agama yang dipraktikkan oleh para pemeluknya di negara-
negara Barat, akan tetapi menjadi sebuah fenomena sosial dan bidang lainnya yang
9
Thomas Schmidinger, Islam, Migration, and the Muslim Communitiesin Europe: History, Legal
Framework, and Organizations, artikel dalam Looming Shadows. Migration andIntegration at a Time
of Upheaval—European and American Perspectives, (Washington, DC: Center for Transatlantic
Relations, 2011), hlm. 99-100.

iii
menarik untuk dikaji secara intensif dan mendalam, begitu juga di Australia. Selama
ini anggapan yang berkembang di masyarakat menyatakan bahwa penjelajah Inggris
James Cook yang pertama kali menemukan benua Australia. Namun setelah
dilakukan penelitian dan pengkajian sejarah di Benua Kangguru itu ada fakta baru
ditemukan, pelaut Muslim Melayu yang pertama kali berlabuh di sana.

Terdapat beberapa penemuan dari bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa


orang-orang Muslim melayu dari Bugis- Makassar sudah berada di sana,
kebaradaannya dalam misi perdagangan internasional yaitu mencari Teripang(Gamat)
di perairan Australia Utara yang kemudian dijual ke Cina Selatan. Salah satunya
untuk bahan baku obat-obatan dan makanan (Yacob, 2017).Kemudian pada tahun-
tahun selanjutnya, imigran muslim telah mulai berdatangan dari berbagai negara
dengan berbagai latar belakang serta tujuan. Diawali dengan migrasi dari Afghanistan
dan hal ini terjadi selama dua gelombang. gelombang pertama datang dari para
pengendara unta dan gelombang kedua datang setelah terjadi invasi pada tahun 1979
ke Afghanistan oleh Uni Soviet.

Muslim Afghanistan yang dibawa oleh Inggris ke Australia dengan onta


mereka pada 1862 sampai 1930 ini sebenarnya berasal dari beberapa daerah seperti
India, Iran dan Afghanistan, namun karena mayoritas dari mereka berbahasa Pusthu,
maka oleh masyarakat setempat mereka disebut sebagai orang-orang “Afghan”.
Kedatangan mereka berkaitan dengan perlunya tenaga kerja dan alat transportasi onta
dalam pembukaan lahan-lahan pertanian dan eksplorasi tambang mineral di daerah
pedalaman Australia (Saeed, 2003).

1. Persepsi komunitas muslim terhadap masyarakat Australia

ii
Lepas dari fakta bahwa seolah-olah Australia adalah sebuah negara yang
mayoritas memeluk agama Kristen, ia adalah negara sekuler dan pada umumnya
minat pada praktek ibadah keagamaan sangat kecil. Dalam interaksi sosial, kaum
Anglo-Celtic atau Euro-Australia jarang bertemu dengan kaum Muslim kecuali pada
kesempatan-kesempatan khusus. Mereka menemui kelompok Muslim sebagai
individu yang mereka identitaskan sebagai ‘orang Asia’, seperti orang Indonesia,
Pakistan, Filipina, atau Cina. Denominasi agama pada tingkat pergaulan yang
demikian tidak selalu relevan. Etos publik Australia secara menyeluruh bersifat
sekuler. Merujuk kepada Tuhan di depan umum dianggap hal yang memalukan.
Kaitan dengan agama dilepaskan dari semua formulir lamaran kerja dan tidak perlu
diindikasikan dalam formulir sensus nasional afiliasi keagamaan bisa diindikasikan
untuk tiket masuk ke rumah sakit supaya pelayanan yang tidak melanggar agama bisa
diberikan atau ritus pemakaman yang pantas bisa dilaksanakan.

2. Persepsi komunitas muslim terhadap masyarakat Australia

Lepas dari fakta bahwa seolah-olah Australia adalah sebuah negara yang
mayoritas memeluk agama Kristen, ia adalah negara sekuler dan pada umumnya
minat pada praktek ibadah keagamaan sangat kecil. Dalam interaksi sosial, kaum
Anglo-Celtic atau Euro-Australia jarang bertemu dengan kaum Muslim kecuali pada
kesempatan-kesempatan khusus. Mereka menemui kelompok Muslim sebagai
individu yang mereka identitaskan sebagai ‘orang Asia’, seperti orang Indonesia,
Pakistan, Filipina, atau Cina. Denominasi agama pada tingkat pergaulan yang
demikian tidak selalu relevan. Etos publik Australia secara menyeluruh bersifat
sekuler. Merujuk kepada Tuhan di depan umum dianggap hal yang memalukan.
Kaitan dengan agama dilepaskan dari semua formulir lamaran kerja dan tidak perlu
diindikasikan dalam formulir sensus nasional --afiliasi keagamaan bisa diindikasikan
untuk tiket masuk ke rumah sakit supaya pelayanan yang tidak melanggar agama bisa
diberikan atau ritus pemakaman yang pantas bisa dilaksanakan. Di Australia praktek
agama adalah masalah pribadi, lepas dari ritus-ritus sewaktu-waktu seperti

iii
pembacaan doa pada Tuhan pada pembukaan sidang Parlemen, dan bahkan bisa
dianggap sebagai bukti ketebelakangan sosial dan keterbelakangan intelektual
tertentu.

Sebagian kecil orang Muslim merasa nyaman dengan arus utama komunitas
Australia yang sekuler. Partisipasi aktif bisa bervariasi mulai dari sekedar identifikasi
sebagai seorang Muslim sampai partisipasi penuh dalam kegiatan sosial dan
keagamaan komunitas. Beberapa di antaranya tidak tertarik, sedangkan yang lain,
menghadapi tantangan kekosongan agama mereka dengan menemukan kembali
sebuah identitas Muslim yang telah mati suri. Bagi banyak orang Muslim,
pengalaman hidup dan bekerja dalam apa yang secara publik disebut sebuah
masyarakat sekuler menghadirkan masalah yang nyata.

10

BAB III

PENUTUP

10
Anthony H. John and Abdullah Saeed,, “Muslims in Australia”, dalam Yvonne Yazbeck Haddad &
Jane I. Smith (ed.), Muslim Mino
D. Bouma, Religiuos Tolerance in Australia, The World rities in the West: Visible and Invisible, h. 207.

Anthony H. John and Abdullah Saeed,, “Muslims in Australia”, dalam Yvonne Yazbeck Haddad & Jane I.
Smith (ed.), Muslim Minorities in the West: Visible and Invisible, h. 208. Lihat juga Gary Conference on
Religion and Peace, 1995, h. 27.

ii
A. Kesimpulan
1. Negara Amerika terbentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang
memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Setelah itu Amerika
berekspansi secara massive. Daerah Louisiana dibeli dari Prancis, lalu
Alaska dibeli dari Rusia. Aneksasi dilancarkan ketika itu untuk merebut
daerah-daerah milik Mesksiko. Lintas sejarah Amerika Serikat bermula
dari kehidupan umat manusia di Amerika Utara yang diperkirakan telah
ada sejak tahun 34.000 SM.
2. Di antara potensi kekayaan alam yang penulis maksudkan meliputi;
minyak, emas, batubara dan mineral lainnya. Letak geografis juga
berpengaruh besar terhadap peranan Amerika dalam percaturan dunia
3. Islam di Eropa sering menganalogikan Eropa Barat sebagai Kristen atau
Yahudi-Kristen, sedangkan Islam dipandang sebagai agama Oriental
asing. Narasi ini tidak hanya meniadakan fakta bahwa ketiga agama
monoteistik terbesar yang dibentuk di Timur Tengah
4. Perkembangan Islam yang begitu pesat di Indonesia melalui beberapa
jalur perkembangan Islam di kawasan sekitar Indonesia salah satu negara
barat yang letaknya dekat dengan Indonesia yaitu Australia. Latar
belakang keberadaan Islam di Australia telah berumur panjang, Islam telah
hadir sebelum adanya pemukim Eropa (Ganter, 2006).
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Taufik Rahman dkk., op.cit., h.26.6

iii
John Smit, "Heaven and Earth Never Agreed Better to Frame a Place for Man'sn
Habitation", dalam L.

Stoddard, The New of Islam (London: Cambridge University, 1967), h. 21

http://wapedia.mobi/id/Amerika_Serikat?t=8, diunduh pada tanggal 29 Januari 2011.

Ibid., h. 22-23.

Rosalia Targonski (ed), Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat Kantor Informasi
Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, t.th), h. 23.

10 Iwan Gayo (ed), Buku Pintar Seri Senior Plus 20 Negara Baru (Cet. VI; Jakarta:
Dipayana, 2000), h. 427.

Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Dunia Islam ( Jakarta, PT.
RajaGrafindo Persada, 2002), h. 318-319.

http://wapedia.mobi/id/Amerika_Serikat 8, diunduh pada tanggal 31 Januari


2011Ajid Tohir, op. cit., h. 321

Jane Smith, "Pola-pola Imigrasi Muslim" dalam Jurnal Kehidupan Muslim di


Amerika (t.d), h. 14.

John L.. Esposito (ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, vol. 3
(New York Oxford University, 1995), h. 121; Murad Wilfred Hofman,
Religion on the Rise; Islam in the Third Millenium, di-terjemahkan
oleh Abdullah Ali dengan judul Bangkitnya Agama; Ber-Islam di Alaf
Baru (Cet. 1: Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003), h. 225

Juhaya S. Praja, Sejarah dan Perkembangan Pemikiran Modern dalam dalam Islam;
Sejarah Islam Amerika Serikat dan Yoguslavia, Pemikiran Politik,
Arabisme, Kabangsaan, dan Islamisasi Pengetahuan (Tasikmalaya:
IAILM, 1992), h. 106-110. Lihat juga dan bandingkan dengan John L.

ii
Kanisius(Anggota IKAPI), Cetakan ke 5 tahun 2014, Yogyakarta. Hlm 1

Thomas Schmidinger, Islam, Migration, and the Muslim Communitiesin Europe:


History, Legal Framework, and Organizations, artikel dalam Looming
Shadows. Migration andIntegration at a Time of Upheaval—European
and American Perspectives, (Washington, DC: Center for Transatlantic
Relations, 2011), hlm. 99-100.

Anthony H. John and Abdullah Saeed,, “Muslims in Australia”, dalam Yvonne


Yazbeck Haddad & Jane I. Smith (ed.), Muslim Mino D. Bouma,
Religiuos Tolerance in Australia, The World rities in the West: Visible
and Invisible, h. 207.

Anthony H. John and Abdullah Saeed,, “Muslims in Australia”, dalam Yvonne


Yazbeck Haddad & Jane I. Smith (ed.), Muslim Minorities in the West:
Visible and Invisible, h. 208. Lihat juga Gary Conference on Religion
and Peace, 1995, h. 27.

iii

Anda mungkin juga menyukai