Anda di halaman 1dari 5

Amerika Serikat

a. Letak Astronomis
Secara Atronomis Amerika Serikat terletak di antara : 24°LU - 70°LU dan 172°BT - 66
°BB.
b. Luas
Luas Wilayah Amerika Serikat adalah 9,834 juta km²
c. Letak Geografis
Secara geografis Amerika Serikat terletak di kawasan Amerika Utara bersama dengan
negara Kanada, yang juga merupakan negara maju di dunia. Wilayah Amerika Serikat
terpisah menjadi tiga bagian, yaitu daratan Amerika Serikat, Alaska, dan Hawai.
d. Batas Wilayah :
Batas wilayah Amerika Serikat berada di Benua Amerika Utara bagian tengah. Batas-
batas wilayah dari negara Amerika Serikat, yaitu sebagai berikut:
 Sebelas utara, negara Amerika Serikat berbatasan dengan Kanada dan Laut Es
Utara.
 Sebelah timur, negara Amerika Serikat berbatasan dengan Lautan Atlantik.
 Sebelah selatan, negara Amerika Serikat berbatasan dengan Meksiko, Teluk
Meksiko, dan Kuba.
 Sebelah barat, negara Amerika Serikat berbatasan dengan Lautan Pasifik.
e. Agama Di Amerika Serikat
Mayoritas dari penduduk Amerika Serikat adalah penganut agama Kristen dengan
persentase sebesar 70,6%. Penganut agama Kristen di Amerika Serikat terdiri dari
bermacam-macam denominasi. Sebagian besar dari penganut Kristen di Amerika
Serikat adalah kaum Protestan dengan persentase mencapai 46,5% dari keseluruhan
populasi penduduk Amerika Serikat. Terdapat juga penganut agama Kristen Katolik
yang menyusun 20,8% dari total populasi Amerika Serikat. Terdapat sebagian kecil
komuniats jemaat gereja-gereja Kristen Ortodoks yang dibawa oleh para imigran dari
Eropa Timur dan Timur Tengah. Yahudi adalah agama non-Kristen terbesar di
Amerika Serikat dengan persentase 1,9% dari total populasi penduduk Amerika
Serikat.
Perkembangan Agama Islam Di Amerika Serikat

Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, di mana Estevánico dari
Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau
begitu, kebanyakan para peneliti di dalam mempelajari kedatangan Muslim di AS
lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah
pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang
berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat
dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.
Populasi Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana
sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak
orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun
dibanding dua dekade sebelumnya.
Islam telah menjadi salah satu agama yang berkembang cukup pesat di Amerika
Serikat (AS). Hal tersebut tampak pada meningkatnya pemeluk Islam setiap tahunnya
di sana. Salah satu lembaga riset, yakni Pew Research Center (PWC) pernah merilis
data jumlah populasi Muslim di AS. Pada 2015 lalu, PWC memperkirakan ada sekitar
3,3 juta Muslim dengan beragam usia yang tinggal di AS.
Bila dipersentase dari data tersebut, jumlah Muslim di sana sekitar satu persen dari
total keseluruhan penduduk AS, yang pada 2015 tercatat sekitar 322 juta jiwa. PWC
juga memperkirakan, sebelum tahun 2040, Islam akan menjadi agama kedua
terbesar di AS setelah Kristen.
Masuknya Islam ke AS memang memiliki sejarah yang cukup panjang. Bila melihat
keterangan umum yang tertera di situs Wikipedia, sejarah Islam di AS bermula
sekitar abad ke-16. Adapun Muslim pertama kala itu diketahui bernama Estevanico
dari Azamor.
Kendati demikian, dalam mempelajari munculnya Islam di AS, kebanyakan peneliti
lebih memfokuskan telaahnya pada masa kedatangan imigran dari Timur Tengah
pada akhir abad ke-19. Namun, memang terjadi gelombang migrasi terkait hal ini
yang belum disepakati apa faktor dan penyebabnya.
Dalam sebuah jurnal ilmiah berjudul "Sejarah Perkembangan Islam di Amerika
Serikat" yang ditulis oleh Dr. Hannas dan diterbitkan Sekolah Tinggi Teologi
Internasional Harvest (STTIH) disebutkan, perkembangan Islam di Amerika
diperkirakan dimulai pada abad ke-16. Estevanico dari Azamor menjadi pemeluk
Islam pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara.
Fakta tersebut, tulis Dr Hannas dalam karya ilmiahnya, bertentangan dengan
pemikiran bahwa Islam masuk ke Amerika ditandai dengan datangnya imigran dari
Timur Tengah pada akhir abad 19. Migrasi Islam, kata dia, terjadi di Amerika dalam
periode yang berbeda, yang selanjutnya disebut "gelombang".
Menurut Dr Hannas, sejarah perkembangan Islam di Amerika dapat dibagi dalam
lima gelombang yaitu :
1. Gelombang pertama melalui imigrasi yang berlangsung sekitar abad ke-17
hingga berlangsungnya perang dunia I, yakni sekitar tahun 1875 hingga 1912.
Gelombang pertama ini berasal dari Suriah, Yordania, Palestina, dan Libanon,
yang bernaung di bawah pemerintahan Utsmani.
2. Gelombang kedua terjadi pascaperang dunia I, yakni sekitar tahun 1918
hingga 1922.
3. Kemudian, gelombang ketiga pada tahun 1930 hingga 1938. Gelombang
ketiga ini terkondisikan karena kebijakan imigrasi AS memberikan prioritas
kepada mereka yang memiliki anggota keluarga menetap AS.
4. Kemudian, gelombang keempat terjadi pada 1947 hingga 1960.
5. Dan gelombang terakhir terjadi pada 1967 hingga saat ini yaitu gelombang
imigran yang memengaruhi berkembangnya Islam di Amerika, Dr Hannas
mengingatkan, sejak tahun 1520 telah cukup banyak budak-budak dari Afrika
yang didatangkan ke Amerika Utara. Jumlahnya diperkirakan sekitar 500 ribu
jiwa. Setengah dari total jumlah budak tersebut diambil dari daerah-daerah
Afrika yang telah tersisip atau dipengaruhi ajaran Islam.
Dari kelima gelombang migrasi Islam tersebut, Dr Hannas mencatat peningkatan
yang signifikan pada gelombang kelima. Pada sekitar 1970-1980 terjadi gelombang
migran Muslim yang cukup besar ke AS. Hal ini karena pada dekade tersebut terjadi
peperangan dan perselisihan yang merebak di Turki, Afghanistan, dan Levant.
Menurut Dr Hannas, kelima gelombang tersebut yang telah memberikan efek
terhadap perkembangan Islam di AS hingga saat ini. Ia pun mengakui, Islam dapat
berkembang lebih pesat lagi di sana. Sebab, menurutnya AS memang menjadi salah
satu negara yang memberi peluang kepada umat Islam untuk menyebarkan
ajarannya.
Jumlah Penduduk Muslim Di Amerika Serikat
Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan antara
gereja dengan negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika, sehingga
formulir Biro Sensus AS tidak memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang
dicatat di dalamnya. Dinas imigrasi juga tidak mengumpulkan informasi tentang
agama para imigran. Banyak masjid di AS tidak memiliki kebijakan keanggotaan
resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah yang datang. Hasil
akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di AS.[15]
Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan
teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah
keturunan Afro Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan
Asia Tenggara (masing-masing 2%). Sedangkan menurut Central Intelligence Agency
(CIA) Amerika dalam situsnya, jumlah Muslim di AS adalah 1% dari 301.139.947
(perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah ini sama dengan jumlah umat Yahudi di
AS.
Selain pengaruh imigrasi, PWC mencatat perkembangan Islam di AS juga tak terlepas
dari cukup banyaknya mualaf dalam beberapa tahun terkakhir. Berdasarkan data
yang dihimpunnya, PWC membuat perbandingan, satu dari lima Muslim di AS
dilahirkan dari keluarga agama lain yang artinya mereka menjadi mualaf.
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah
keturunan asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990.
Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan
keturunan Afro Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak
lagi orang dari negara-negara Muslim yang menjadi penduduk AS - hampir 96.000 -
setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang
diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda:
Asia Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit
putih (1,6%), Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran
Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%).
Pada tahun 2050 mendatang, PWC memperkirakan populasi Muslim di AS akan
mencapai sekitar 8,1 juta orang atau 2,1 persen dari total penduduk di sana. Dengan
demikian, seperti telah disinggung sebelumnya, Islam akan menjadi agama terbesar
kedua di AS setelah Kristen.

Anda mungkin juga menyukai