Anda di halaman 1dari 5

MENELADANI SIFAT KEWIRAUSAHAAN RASUL DAN SAHABAT

Rasulullah menganjurkan agar orang muslim dapat berwirausaha. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa dahulu Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang atau wirausaha.
Nabi menilai aktivitas berwirausaha merupakan hal yang manfaat bagi orang banyak.
Disamping berwirausaha, Nabi mengemban amanah untuk berdakwah dan mengembangkan
ajaran islam. Kita sebagai umat muslim hendaknya mengikuti langkah Rasulullah dan
menjadi suri tauladan dalam kehidupan. Pentingnya melakukan wirausaha sesuai anjuran
Rasulullah ini agar membuat seseorang tumbuh menjadi sosok yang lebih unggul. Jika kita
ingin meneladani Nabi Muhammad SAW maka yang harus kita ketahui adalah akhlak dari
Nabi Muhammad SAW itu sendiri, dan akhlak dari beliau itu digambarkan dalam Al-Qur’an.
Dalam tausiyah Ustadz Adi Hidayat Lc., M.A. dalam kajian yang diselenggarkan oleh KMII
Jepang, beliau menyampaikan bahwa dalam berwirausaha kita bisa berlandaskan pada 5
surah dalam Al-Qur’an yaitu :

1. Qs Az-Zariyat ayat 22
Seperti yang kita ketahui bahwa terkadang manusia belum tahu apa itu rezeki
dan ketika mendapat masalah pun tidak tahu solusinya. Padahal sifat rezeki dalam
surah ini bila kita tafsirkan terjemahannya yaitu “Dan di langit terdapat (sebab-
sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”
Dari surat ini kita mengerti bahwa rezeki kita itu teratur (sudah ada porsinya) yang
tidak tertukar dengan rezeki orang lain, maka kita jangan pernah mengambil bagian
yang bukan milik kita. Jika orang paham pada bagian ini maka orang akan mengerti
bahwa ia tidak akan berbuat yang tidak semestinya dalam mencari rezeki. Ini
merupakan ayat yang memiliki nilai optimisme. Kita harus yakin pada diri kita dan
kemampuan kita dalam meraih rezeki, jangan mengambil bagian orang, dan jangan
berbuat curang karena akan menyulitkan diri sendiri di kemudian hari. Selanjutnya,
rezeki yang telah diatur tersebut, Allah sudah janjikan dengan membagikan rejeki
bagi hambanya sesuai porsinya.

2. Qs. Al-Baqarah ayat 168


Pada surat ini, memiliki arti “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan)
yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan. Sungguh, setan  itu musuh yang nyata bagimu.”
Surat ini bermakna bahwa segenap manusia bisa mencari jalan untuk
mendapatkan rezeki yaitu dengan kita bekerja atau berusaha yang kita bisa jangkau di
bumi. Kemudian ayat ini dipetakkan lagi pada Qs. An-Najm ayat 48 yang memiliki
arti “Dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.”
Jadi, semua orang yang bekerja hanya akan masuk pada 2 klasifikasi
berdasarkan surat ini yaitu orentasi kerja hanya untuk mencukupi kebutuhannya dan
kaya. Allah memberikan kekayaan kepada hamba dengan memudahkan penghidupan
mereka baik dengan berdagang, berbisnis maupun dengan keterampilan yang Allah
berikan kepada mereka, dan Allah pula yang memberikan faedah kepada hamba-
hamba-Nya dengan harta yang bermacam-macam sehingga mereka memilikinya dan
memiliki banyak barang. Ini termasuk nikmat Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu bahwa semua nikmat berasal dari-Nya. Hal ini
mengharuskan semua hamba untuk bersyukur kepada-Nya dan beribadah hanya
kepada-Nya. Dari ayat ini kita bisa memastikan passion kita dalam bekerja untuk apa
dari kedua orientasi tersebut.
Pemetaan yang kedua ada pada Qs. Al-Baqarah ayat 215 yang memiliki arti
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”.
Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya.” Ayat ini mengajarkan bahwa apa saja yang dinafkahkan, banyak
ataupun sedikit pahalanya adalah untuk orang yang menafkahkan itu dan tercatat di
sisi Allah swt sebagai amal saleh.
Sesuatu yang dinafkahkan hendaklah diberikan lebih dahulu kepada orang tua
yaitu ibu-bapak, karena keduanya adalah orang yang paling berjasa kepada anaknya.
Merekalah yang mendidiknya sejak dalam kandungan, dan pada waktu kecil bersusah
payah dalam menjaga pertumbuhannya. Sesudah itu barulah nafkah diberikan kepada
kaum kerabat, seperti anak-anak, saudara-saudara yang memerlukan bantuan.

Mereka itu adalah orang-orang yang semestinya dibantu, karena kalau


dibiarkan saja, akhirnya mereka akan meminta kepada orang lain, akibatnya akan
memalukan keluarga, lalu kepada anak-anak yatim yang belum bisa berusaha untuk
memenuhi keperluannya. Akhirnya kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang
sedang dalam perjalanan untuk menutupi keperluannya, meringankan beban karena
sekalipun mereka tidak ada hubungan famili, tetapi mereka adalah anggota keluarga
besar kaum Muslimin, yang sewajarnya dibantu ketika mereka dalam kesusahan. Apa
saja yang dinafkahkan oleh manusia, Allah mengetahuinya. Oleh karena itu, tidak
boleh digembar-gemborkan, karena Allah-lah yang akan membalasnya dan
memberikan pahala berlipat ganda menurut keikhlasan seseorang.
3. Qs. Ali-Imran ayat 14
Pada surat Ali-Imran ayat 14 ini memiliki arti “Dijadikan terasa indah dalam
pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-
perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak,
kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan
di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”
Surat ini bermakna bahwa pada dasarnya manusia senang berkeluarga, yang
kemudian dari pasangan, memiliki keturunan maka nantinya akan mengarahkan pola
hidup manusia untuk memperoleh kenyamanan dan kemapanan dalam hidup. Salah
satu diantaranya jika manusia ingin menaikkan status sosialnya, maka ia akan
memaksimalkan tenaga dan usahanya. Emas pada terjemahan ayat tersebut memiliki
nilai intrinsik tinggi yang mengajak manusia untuk mencari bidang usaha yang
peluang usahanya bernilai tinggi, yang tidak hanya untuk masa kini saja tetapi setiap
tahun nilainya selalu bertambah layaknya emas. Pertanian, perkebunan, peternakan ini
merupakan unit bisnis yang sangat berkaitan dengan riset pengembangan terkait
pangan yang sangat berpengaruh terhadap usaha atau kerja. Nantinya, hasil pertanian
ini akan diperlukan misalnya dalam bentuk hasil panen beras untuk zakat, makan dan
lain sebagainya yang berguna bagi pemenuhan kehidupan pokok manusia.
4. Qs. Al-Bayyinah ayat 5
Arti pada surat ini yaitu “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah
dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga
agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
yang lurus (benar).”
Hal ini bermakna jika manusia/wirausahawan sudah menemukan passion, maka cara
memulai berusaha yaitu dengan
a. Meluruskan niat sebelum bekerja, semua dilakukan dengan ikhlas karena Allah.
Ini juga sesuai dengan Qs. Al-Baqarah ayat 172 yang memiliki arti “Wahai
orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan
kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya.”
b. Berdasarkan petunjuk rasul
Rasulullah SAW telah memberikan contoh pola bisnis yang sangat luhur.
Beliau mencontohkan bahwa kepercayaan adalah modal yang paling berharga
dalam usaha. Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat
perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia
sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan
tepat waktu. Rasulullah SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab
yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau
melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu :
• Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
• Pelayanan yang unggul (service exellence): efisiensi, persaingan yang sehat dan
kompetitif.
• Kejujuran (Transparasi), dalam menjalankan bisnis, Rasulullah SAW selalu
melaksanakan prinsip kejujuran
Kejujurannya telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al
Shiddiq. Selain itu, Rasulullah SAW juga dikenal sangat teguh memegang
kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu.
Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (dapat dipercaya).
c. Bekerja dengan melihat keberkahannya, bukan kuantitas modalnya.
Maka dari itu, orang-orang hebat terbentuk karena berkahnya yang melimpah.
Meskipun bermodal sedikit namun kaya akan keberkahan, maka peringkatnya
meningkat banyak. Keberkahan ini akan menghadirkan manfaat yang luar biasa
bagi wirausaha, bisa dalam bentuk lingkungan kerja yang menyenangkan,
memiliki hubungan yang suportif antar karyawan. Setidaknya, lingkungan kerja
yang baik bisa mengakomodasi komunikasi dan hubungan pertemanan yang baik
antar karyawannya.

5. Qs. Ali-Imran ayat 142


Surat ini memiliki arti “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu,
dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
Allah menyampaikan berniaga menjadi satu bentuk perjuangan seorang hamba
di jalan Allah, sekaligus cara menuju ridha-Nya. Hubungan manusia dan Tuhan sama
dengan jual beli yang sehat. Syaratnya harus saling percaya karena tidak bisa
dilakukan bisnis apabila tidak ada saling percaya. Pun demikian dengan Allah, kita
harus percaya kepada Allah dan sebaliknya Allah percaya kepada kita. Oleh karena
itu, Allah tidak bertransaksi dengan orang gila, dengan anak kecil, karena mereka
dinilai tidak mampu.

Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada
yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu menjaga kehormatan diri. Dengan kata lain, modal
terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses
dalam disiplin ilmu apapun adalah mengembangkan jiwa entrepreneur sejak awal.

Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk
kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya
dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak
umat. Inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu
fenomenal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang
diperolehnya.

Anda mungkin juga menyukai