Anda di halaman 1dari 7

George Floyd and Black Lives Matters

SMAK Yos Sudarso Batam


Kelompok 3

Anggota :
- Cherina Maria Bella
- Dollyana
- Eurydice Angelyn Valerie Ng
- Madeline Eunike Andradjadi
- Christina Sherry
Pengenalan Kasus
Black Lives Matter (BLM) adalah sebuah gerakan, yang diinisiasi pada 2013 saat menanggapi
pembebasan pembunuh Travyon Martin. Gerakan ini lalu membentuk sebuah yayasan bernama
Black Lives Matter Foundation yang berada di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada. Pada
2014 mereka memprotes kasus kematian sejumlah warga Afrika-Amerika di tangan polisi.
Kemudian pada 2015 aksi unjuk rasa BLM juga berlanjut. Di tahun 2020, demonstrasi George
Floyd adalah aksi unjuk rasa pertama mereka. Meski lokasi kejadian di Minneapolis, namun
demonstrasi ini meluas ke hampir seluruh AS bahkan juga terjadi di negara-negara lain.

Latar Belakang
Alasan kami memilih kasus George dikarenakan kasus ini pernah sangat viral dan telah
disebar luaskan ke segala penjuru dunia baik dalam sosial media maupun didunia nyata. Hingga
dibuatnya berbagai petisi dan tagar #BLM #GeorgeFloyd dari berbagai negara. Juga selama
beberapa hari, banyak warga amerika yang melayangkan protes terhadap kasus ini. Selain itu,
latar belakang kasus rasisme di Amerika yang sudah sangat sistemik dimana ia tidak lagi hanya
sebagai stereotip/kebencian perorangan, tapi telah menjadi diskriminasi secara luas yang tidak
segan merenggut nyawa seseorang membuat kami semakin tertarik untuk memilih kasus ini
Hasil
I. Narasi
Siapa yang tidak kenal George Floyd? A man who destroyed by the color of his skin.
Ia seorang pria berkulit hitam yang tewas saat ditahan oleh oknum polisi Minneapolis. Kasus ini
pernah viral pada masanya, menarik perhatian dan menjadi perbincangan seluruh dunia.
Tragedi ini terjadi di Powderhorn, Minneapolis, Minnesota, Amerika serikat. Pada hari Senin
25 mei 2020, George Floyd membeli sebungkus rokok di sebuah toko, Cup Foods, dengan uang
sebesar 20 dolar AS yang diduga sebagai uang palsu. Sang kasir sempat meminta Floyd
mengembalikan lagi rokok yang dibelinya karena uangnya diyakini palsu. Namun, Floyd yang
disebut saat itu tampak "mabuk" dan "tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri" menolak.
Karyawan tsb. Pun melakukan panggilan 911 pada pukul 20.01 dengan alasan mengikuti
protokol. Penegak hukum sampai ke lokasi pukul 20.08 waktu setempat. Dikatakan, petugas
Thomas Lane berbicara dengan Floyd di kursi kemudi, dan langsung mengacungkan pistolnya
hingga dia melihat tangan di setir. Seorang rekan polisi lainnya, yaitu Derek Chauvin menahan
Floyd dengan posisi yang tidak wajar, ia memborgol kedua tangan Floyd dan menjatuhkannya
dengan paksa. kemudian ia menempatkan lututnya di sekitar leher dan kepala Floyd selama 9
menit. Tiga petugas lain juga membantu menahan Floyd. Floyd beberapa kali mengatakan bahwa
ia tidak bisa bernafas, namun Chauvin tidak menghiraukannya. Saat paramedis tiba, Floyd tidak
responsif dan dinyatakan meninggal

II. Analisis Aspek Ipoleksosbudhankam


Kasus George Floyd dan Black Lives Matter menyangkut berbagai aspek di dalam kehidupan
diantaranya, sosial budaya, politik, ekonomi, serta pertahanan keamanan.
Yang pertama dan paling mencolok ialah aspek sosial budaya. Aspek yang identic dengan
rasisme seperti pada kasus ini. Masalah rasisme di Amerika Serikat memang tergolong tinggi dan
ironisnya rasisme ini berwujud pada tindakan kekerasan yang diterima warga kulit hitam. Poin
paling parah ialah rasisme ini bukan lagi dilakukan perorangan atau kelompok, tapi sudah
menjadi rasisme institusional yang diterima oleh masyarakat karena bersumber dari nilai-nilai
budaya yang telah menjadi bagian pola hidup sehari-hari masyarakat itu sendiri, seperti isu
SARA, diskriminasi, dan pembullyan yang sampai menghilangkan nyawa dan dapat juga
mengakibatkan terganggunya mental yang dialami oleh keluarga korban dan siapapun yang
terlibat kasus ini.
Aspek politik. Kasus George Floyd menyebabkan demo Black Lives Matters, dimana seperti
yang kita tahu demo atau unjuk rasa adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum yang biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tsb.
atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak sebagai penekanan secara politik.
Protes yang dilakukan masyarakat AS secara besar-besaran di musim semi ini bertujuan untuk
menentang politik rasisme serta kekerasan rasial terhadap warga Afrika-Amerika.
Aspek pertahanan dan keamanan menjadi aspek yang tak kalah penting. Aksi unjuk rasa yang
dilakukan oleh masyarakat dapat berakhir pada kerusuhan yang dapat mengguncang keamanan
dalam negeri Amerika Serikat, seperti pembakaran bangunan kantor polisi ketiga, kerusakan
gereja presiden dan presiden AS yang mengancam akan mengerahkan tenaga militer untuk
mengakhiri kerusuhan, yang justru malah akan semakin memperburuk situasi.
Kasus diskriminasi rasial yang sudah sistemik ini juga memberi pengaruh terhadap aspek
ekonomi. Adanya rasisme dan ketimpangan menyebabkan warga kulit hitam di Negeri Adidaya
ini masih mengalami disparitas ekonomi, kesehatan bahkan hukum. Padahal kelompok
demografis yang tumbuh paling cepat di negara AS adalah orang kulit hitam dan Hispanik. Hal
ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.

III. Ancaman, Antisipasi, dan Solusi


Ancaman dari permasalahan ini juga dapat dilihat dari berbagai aspek. Yang pertama dengan
adanya rasisme ,diskriminasi ras, dan intoleransi merupakan ancaman serius terhadap kemajuan
sosial masyarakat , tidak hanya di Amerika Serikat tapi juga secara global. Masyarakat dengan
pola pikir rasisme tidak akan memberikan prilaku positif di society. Pola pikir ini akan menuntun
seseorang untuk menuturkan ujaran kebencian, melakukan tindakan pembullyan ataupun tindakan
lebih parah yang sampai menghilangkan nyawa. Tindakan rasis juga menimbulkan ancaman
terhadap kesehatan mental korban, keluarga korban, ataupun orang lain yang terlibat.
Dari segi politik dan keamanan, dapat menimbulkan ancaman kerusahan antara warga dan pihak
pemerintahan, yang dapat memicu tindakan/aksi militer serta mengganggu stabilitas keamanan
negara.
Ancaman stabilitas dan lambatnya pertumbuhan ekonomi juga menjadi akibat dari rasisme.
Mengingat kelompok warga kulit hitam memiliki demografis yang tumbuh paling cepat di negara
AS, namun banyak pula dari mereka yang menjadi pengangguran karena tidak mendapat
kesempatan kerja layaknya warga kulit putih.

Solusi dari permasalahan di atas, dimana kami mengambil contoh kasus George Floyd ialah
menghukum seberat-beratnya pelaku kejahatan tersebut sebagai bentuk memperjuangkan keadilan
bagi George Floyd. Memberi kompensasi kepada pihak keluarga dan memberi pelatihan yang lebih
intensif kepada petugas kepolisian juga menjadi solusi yang kami berikan.
Untuk mencegah kasus yang sama terulang lagi di masa mendatang, kami memberikan
beberapa solusi sebagai bentuk antisipasi, diantaranya ialah mengubah mindset masyarakat dunia
dan sebisa mungkin menghilangkan stereotip negatif terhadap suatu ras. Kita harus memahami
bahwa selalu ada yang namanya perbedaan dan bahwa semua ras adalah sederajat, yang artinya
setiap orang memiliki harkat dan martabat yang sama hingga kita harus saling menghormati dan
menghargai satu sama lain, tidak mengaitkan kesalahan atau kejahatan kepada suatu golongan
masyarakat tertentu.
Selain itu, pemerintah di seluruh dunia juga harus tetap berupaya dalam mengurangi
ketidaksetaraan structural yang muncul akibat adanya hierarki sosial yang rasis.
Penutup
Pada kasus George Floyd dan Black Lives Matters tidak hanya Sebagai kasus rasisme juga
Melainkan diskriminasi yang dapat merenggut nyawa orang sehingga dalam kasus ini telah
membuat Aksi unjuk rasa yang demonstrasi nya Meluas ke Seluruh AS bahkan juga terjadi
negara-negara lain. Maka dari itu mari kita saling menghargai satu sama lain dan saling toleransi
terhadap keberagaman di dunia ini. Jangan melihat keberagaman sebagai “momok”
menyeramkan, tapi lihatlah dia sebagai bentuk keindahan. Mari kita mendekonstruksi supremasi
kulit putih, yang merupakan hal “normal” kita dan bergerak bersama untuk sepenuhnya percaya
pada paham bahwa semua ras adalah sederajat. Mari kita berjuang memerangi pandemi rasisme,
hingga kematian George Floyd tidak sia-sia.

Link yang Terkait :


Narasi
https://www.dw.com/id/pembunuhan-warga-kulit-hitam-yang-guncangkan-as/a-55041261
https://tirto.id/bagaimana-kronologi-kematian-george-flyod-di-lutut-derek-chauvin-gdew
https://www.tagar.id/kronologi-kasus-kematian-george-floyd
https://www.suara.com/news/2021/04/21/200456/kasus-george-floyd-kronologi-kematian-
hingga-chauvin-divonis
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57595212
Analisis
https://www.matamatapolitik.com/in-depth/dampak-besar-black-lives-matter-dalam-
politik-amerika-analisis
https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20200602181251-178-509145/dampak-suara-atlet-
dunia-pada-kasus-george-floyd
https://theconversation.com/telah-lama-dunia-menghadapi-pandemi-rasisme-bagaimana-
cara-menghentikannya-140845

Anda mungkin juga menyukai