Anda di halaman 1dari 1

Bersikap Kritis Terhadap Ideologi dan Gaya Hidup

yang Berkembang Dewasa Ini


Dalam kehidupan yang penuh dengan modernisasi, kita tidak dapat lepas dari yang namanya
pengaruh lingkungan. Baik itu paham, ideologi, maupun aliran hidup yang berkembang dewasa
ini.
Sebagai pribadi yang berada pada tahap pencarian jati diri dan gemar mencoba hal-hal baru, kita
remaja rentan terhadap segala pengaruh tersebut. Globalisasi yang digencarkan media massa
membawa berbagai ideologi dan menyebarluaskannya sebagai trend. Ideologi sendiri adalah
system keyakinan yang akan memandu prilaku dan tindakan sosial seseorang. Kecenderungan
anak muda mengikuti mode, music, film,perangkat teknologi yang sedang nge-trend membuat
mereka menjadi sasaran penyebaran ideologi/paham yang nantinya dapat melahirkan partai dan
politik atau sekte-sekte agama. Masing-masing ideologi memiliki kelebihan dan kekurangannya
tersendiri, oleh karena itu kita harus bisa bersikap kritis dalam memilah dan menghindari
ideologi yang berbau negative diantaranya, nasionalisme negative, pandangan yang berpusat
pada bangsa sendiri. Marxisme yaitu suatu kumpulan ajaran yang menjadi dasar sosialisme dan
komunisme. Komunisme, paham yang mencita-citakan system masyarakat dimana sarana
produksi dilakukan berdasarkan asas tiap orang dapat memperoleh hasil sesuai dengan
kebutuhan. Teokrasi, paham yang menghendaki agama menguasai masyarakat politis, dan masih
banyak lagi.
Selain ideologi, bersikap kritis pada gaya hidup juga perlu diterapkan, terlebih lagi gaya hidup
dapat ditentukna oleh apa saja, mulai dari agama, zaman, profesi, teknologi, hobi, idola , dan lain
sebagainya. Pengertian dari gaya hidup sendiri adalah prilaku yang diperlihatkan seseorang
dalam aktivitasnya. Gaya hidup menunjukkan bagaimana seseorang mengatur kehidupan pribadi,
masyarakat, maupun prilakunya di tempat umum. Gaya hidup yang mesti dihindari diantaranya,
fundamentalisme yang muncul karena tidak puas terhadap sesuatu. Individualisme, egois dan
mementingkan diri sendiri. Materialisme, segala sesuatu diukur dari materi. Hedonisme, menjadi
kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan hidup dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa bersikap kritis merupakan hal yang penting dan menjadi
suatu keharusan. Kritis bukan berarti kita menolak mentah-mentah suatu hal/budaya baru, tapi
menyaringnya. Mengadopsi nilai yang positif dan membuang yang negative. Dengan demikian
kita tidak akan terlena dengan bermacam-macam jaminan sosial, ekonomi, politik, serta
kesenangan yang ditawarkan suatu ideologi dan gaya hidup sesat.

Anda mungkin juga menyukai