Anda di halaman 1dari 1

Demonstrasi  

sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan


umum yang ditujukan pada pihak tertentu untuk menyuarakan ketidaksetujuan terhadap suatu
kebijakan. Banyak sekali faktor yang memicu demonstrasi, misalnya kenaikan harga BBM,
diskriminasi, rasisme, dan lain-lain. Begitu juga yang terjadi di daerah Minneapolis, Amerika
Serikat. Demonstrasi yang dipicu oleh rasisme berupa pembunuhan terhadap salah satu pria
kulit hitam bernama George Floyd ini sempat menggemparkan seluruh Amerika Serikat, bahkan
menyebar hingga berbagai penjuru dunia.

Demonstrasi rasisme terhadap George Floyd ini bermulai sehari setelah penangkapan
dan pembunuhan terhadap beliau oleh polisi kulit putih Amerika Serikat pada taggal 25 Mei
2020. Awalnya protes tersebut hanya untuk menyuarakan kekecewaan terhadap polisi
Minneapolis. Kemudian suasana semakin memanas ketika demonstran mulai melempari mobil
polisi dengan batu karena tak ada tanda-tanda respon dari polisi. Setelah amukan demonstran
menjadi-jadi, polisi akhirnya bergerak menembakkan peluru karet dan bahan kimia iritasi. Namun
demonstran tidak gentar, mereka memecahkan jendela kantor polisi dan terus membuat
kekacauan.

Selain kerusuhan di dunia nyata, kejadian ini juga menjadi topik yang mendominasi
dunia maya. Video pembunuhan George Floyd terus menyebar luas dan memunculkan berbagai
protes terhadap perilaku rasisme yang tidak berperikemanusiaan itu. Warga dari seluruh penjuru
dunia menggunakan tagar #BlackLIvesMatter sebagai bentuk solidaritasnya pada George Floyd.

Dengan terjadinya hal ini, dapat kita ketahui bahwa pada zaman yang sudah maju pun
masih terjadi rasisme dan diskriminasi karena suatu kelompok yang terlihat berbeda dianggap
memiliki hak yang berbeda pula. Hal seperti ini dapat dijadikan pelajaran di mana pun, bahwa
semua manusia memiliki hak yang sama, dan rasisme adalah suatu hal yang melanggar hak
asasi manusia. Untuk itu, menghapuskan rasisme adalah suatu hal yang penting demi
tercapainya kesejahteraan seluruh manusia.

Ratusan orang berbaris ke kantor polisi MPD Distrik Ketiga untuk menyuarakan kekecewaan
mereka terhadap polisi Minneapolis.[20][21] Protes berubah menjadi sengit ketika Kantor Polisi
Distrik 3 divandal dengan cat semprot,[22] dan mobil-mobil polisi dilempari dengan batu.[23] Dalam
apa yang tampaknya menjadi kebuntuan sekitar 8:00 malam (CDT), pada malam itu polisi
dengan pakaian anti huru hara menembakkan peluru kantung kacang dan bahan kimia pada
pengunjuk rasa yang melemparkan botol air ke mereka. [24]
Protes berlanjut pada 27 Mei, termasuk di Chicago Avenue South. Sekitar pukul 18.00, polisi
menembakkan peluru karet dan bahan kimia iritasi di dekat Hiawatha Avenue dan Lake Street
sementara para pengunjuk rasa memecahkan jendela di kantor polisi.[25] Pada sore hari, seorang

Anda mungkin juga menyukai