Anda di halaman 1dari 2

POSITION PAPER

ASIAN HATE DI AMERIKA

Nama : Rafliansyah Fasya Gustriadi

Nama Mentor : Salma Rachmasari

NIM : 6211211069

Kelompok : (4) OLIVER PRAS

Topic : Asian Hate

RASISME ADALAH VIRUS

“You cannot hate other people without hating yourself’


-John Lennon-

Sejak adanya kasus covid-19 warga Amerika semakin memperkuat untuk membenci
orang yang mempunyai keturunan Asia terutama China.Warga Amerika menyebut orang
China sebagai pembawa penyakit dan merekapun mendapatkan diskriminasi dan kekerasan
dari warga pribumi asli sebagai pelampiasan kebencian terhadap orang-orang Asia. Namun
untuk kasus diskriminasi dan kekerasan tersebut telah lama berlangsung di Amerika, orang-
orang Asia dianggap sebagai minoritas bagi kaum pribumi. Konsep minoritas itu sendiri
dikembangkan selama dan setelah Perang Dunia II dan pada akhir abad ke-19 kaum pribumi
menanamkan propaganda xenophobia atau disebut dengan kebencian terhadap orang
Tionghoa.

Pada 24 Oktober 1871, sedikitnya 500 warga pribumi menyerang komunitas kecil
China di Los Angeles. Setidaknya ada 17 pria dan termasuk anak laki-laki keturunan
Tionghoa digantung mati. Untuk kasus kekerasan, pelecehan dan penyerangan terhadap orang
Amerika keturunan Asia yang terjadi di kawasan Atlanta tepatnya di panti pijat dan spa
Piedmont Road Atlanta Georgia dengan aksi penembakan pada (16 Maret 2021) yang
berakibat 8 orang harus tewas. Maka juru bicara PBB menegaskan "The world has witnessed
horrific deadly attacks, verbal and physical harassment, bullying in schools, workplace
discrimination, incitement to hatred in the media and on social media platforms, and incendiary
language by those in positions of power" dan ingin segera dihentikan (Farhan Haq 2020).
Untuk menangani kasus rasisme ini pemerintah Indonesia sudah melakukan
perlindungan bagi WNI yang berada di Amerika melalui pihak Kemlu, KBRI dan KJRI yang
tersebar di seluruh Amerika (Benedikta Miranti T.V 2021). Agar rasisme ini bisa dihentikan
baik secara individu ataupun kerjasamanya. Pada point individu kita harus mengubah cara
memandang orang lain agar bisa menganggap orang lain itu satu derajat dengan diri kita
sendiri, untuk kerjasama sebagai tim kita bisa menghentikan rasisme ini dengan tidak
meracuni atau mendoktrin kepada masyarakat yang dapat mempengaruhi terjadinya lagi
rasisme. Pemerintahan Amerika juga sudah memberikan perhatian yang maksimal terhadap
kasus ini dan banyak dari berbagai pihak mengajukan persetujuan agar pemerintah Amerika
bisa memperbanyak pejabat yang mempunyai keturunan Asia. Model asal Amerika Oliver
Pras yang mempunyai darah keturunan Indonesia pun melakukan demontrasi yang
menyuarakan StopAsianHate yang dihadiri lebih dari 10.000 orang.

Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa tindakan rasisme itu sangat
membahayakan bagi umat manusia, apalagi kasus ini telah terjadi diseluruh belahan dunia.
Dengan adanya peran penting pemerintah kita harus mendukung kebijakan yang diberikan
agar tindakan rasisme ini bisa dibinasakan seluruhuhnya. Oleh karena itu kita sebagai sesama
manusia harus melakukan tindakan positif dalam segala hal.

REFERENSI

CNA“UN chief concerned by rise in anti-Asian violence UN chief calls for halt to violence
and abuse against Asians” ChannelNewsAsia (23 Maret 2021)
https://www.channelnewsasia.com/world/un-chief-concerned-rise-anti-asian-violence-
atlanta-shootings-275591 (Diakses pada 13 September 2021)

Gillian, B. “The long, ugly history of anti-Asian racism and violence in the U.S.” The
Washington Post (21 Maret 2021)
https://www.washingtonpost.com/history/2021/03/18/history-anti-asian-violence-
racism/ (Diakses pada 13 September 2021)

Miranti, B, T. “Kekerasan Rasial Anti-Asia Meningkat di AS, Begini Langkah Perlindungan


Kemlu Terhadap WNI” Liputan6.com (23 Maret 2021)
https://www.liputan6.com/global/read/4513539/kekerasan-rasial-anti-asia-
meningkat-di-as-begini-langkah-perlindungan-kemlu-terhadap-wni
(Diakses pada 14 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai