Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS

DAN
PEMILIHAN
STRATEGI
NAMA KELOMPOK
U’UT NOVITA
182010300160

AJENG DEWI A.
182010300242

RIZKA AULIA F.
182010300244

ERVINA RAHAYU
182010300247

RENI YUDI L.
182010300255
01
Analisis
kesenjangan
Dalam bisnis analisa gap digunakan untuk menentukan langkah-
langkah apa yang perlu diambil untuk berpindah dari kondisi saat
ini ke kondisi yang diinginkan atau keadaan masa depan yang
diinginkan.

Analisa gap dapat juga diartikan sebagai perbandingan kinerja


aktual dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Sebagai
metoda, analisa gap digunakan sebagai alat evaluasi bisnis yang
menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini
dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Analisa gap mengidentifikasikan gap (kesenjangan) antara


bagaimana operasi bisnis diperlukan untuk melawan apa yang
dinginkan tetapi belum atau tidak bisa penuhi
Analisa gap terdiri dari tiga komponen
faktor utama yaitu:

01 02 03
daftar karakteristik daftar apa yang daftar kesenjangan
(seperti atribut, diperlukan untuk apa yang ada dan
kompetensi, tingkat mencapai tujuan perlu diisi.
kinerja) dari situasi masa depan
sekarang (apa yang harus)
(apa yang saat ini)
02
Pemilihan
strategi
Pemilihan strategi harus dilakukan melalui beberapa tahapan yang harus diperhatikan dan
dicermati sebagai upaya mencapai suatu tujuan organisasi/kelembagaan. Analisis  dan
pemilihan strategi haruslah dijalankan secara hati-hati dan bertanggungjawab sebab selama
proses implementasinya, strategi yang sudah dipilih tersebut mempertaruhkan segala
komitmen dan sumber daya perusahaan dalam jangka panjang.

Tujuan jangka panjang diperlukan pada tingkat korporat, devisi, dan fungsional dalam
sebuah organisasi. Tujuan tersebut penting sebagai alat ukur kinerja manajerial .
Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang, para perencana strategis umumnya
menetapkan perencana jangka panjang dalam tujuh bidang, yaitu :

1)      Profitabilitas, yakni kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam jangka
panjang bergantung pada tingkat laba yang memadai.

2)      Produktivitas, yakni para manager strategis yaitu terus mencoba meningkatkan


produktivitas sistem mereka.

3)      Posisi Kompetitif , yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah
salah satu dominasi relatifnya di pasar. 
4)      Pengembangan Karyawan, karyawan menghargai pendidikan dan pelatihan sebab hal
tersebut mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. 

5)      Hubungan dengan Karyawan, yaitu apakah terikat dengan kontrak serikat pekerja atau
tidak perusahaan-perusahaan secara aktif mencoba untuk mengembangkan hubungan baik
dengan karyawan.

6)      Kepemimpinan Teknologi, yakni perusahan harus memutuskan apakah akan menjadi


pemimpin atau hanya jadi pengikut di pasar.

7)      Tanggung Jawab kepada Masyarakat, dalam hal ini para manajer memahami tanggung
jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat secara umum.
03
Matriks
pertumbuhan
pasar
Ini didasarkan pada variabel pertumbuhan pasar dan
pangsa pasar dari produk atau unit bisnis.
Kedua variabel tersebut merupakan pertimbangan
penting dalam menentukan strategi perusahaan. Matriks
ini juga dikenal dengan nama matriks BCG, sesuai nama
institusi yang mengembangkannya, yakni boston
consulting group (BCG).
Matriks ini memiliki empat kuadran, dengan sumbu
Matriks pertumbuhan pasar-pangsa pasar horizontal mewakili pangsa pasar dan sumbu vertikal
adalah alat bisnis yang bermanfaat untuk yang menunjukkan tingkat pertumbuhan pasar.
mengambil keputusan terkait dengan produk
atau unit bisnis perusahaan.
Empat kuadran tersebut terdiri dari:

Dog Question Mark

01 pangsa pasar kecil dan


tingkat pertumbuhan pasar
yang rendah.
02 pangsa pasar kecil tetapi
tingkat pertumbuhan pasar
tinggi.

Star Cash Cow

03 pangsa pasar besar dan


tingkat pertumbuhan
tinggi.
04 pangsa pasar besar dan
tingkat pertumbuhan
rendah.
04
MATRIKS
DAYA TARIK
INDUSTRI
Penentu dasar pertama dari
kemampulabaan (profitability) suatu
perusahaan adalah daya tarik industri.
Untuk itu maka penyusunan Matriks Daya
Tarik Industri (MDTI) dapat
menggambarkan posisi perusahaan
terhadap lingkungan industri dan
persaingan antar perusahaan baik sekarang
maupun masa yang akan datang.
Dengan menggunakan bantuan 2 tabel SAP dan ETOP, kita dapat menentukan posisi
persaingan strategik perusahaan ke dalam satu Matriks Daya Tarik Industri (MDTI) yang
memiliki dua sumbu vertikal yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan
yang diambil dari hasil tertimbang analisa SAP, sedangkan sumbu horizontal
menggambarkan tentang ancaman dan peluang bisnis dalam industri perbankan yang
diambil dari hasil tertimbang analisa ETOP. Adapun kriteria penilaian kedua sumbu ini
adalah :

a. Apabila skor SAP atau ETOP < 50 ; perusahaan berada di bawah rata-rata.

b. Apabila skor SAP atau ETOP = 50 ; perusahaan berada pada posisi rata-rata.

c. Apabila skor SAP atau ETOP > 50 ; perusahaan berada pada kondisi sangat bagus atau
diatas rata-rata.
05
DAUR
HIDUP
PRODUK
Daur hidup produk merupakan suatu konsep penting
dari pemasaran yang memberikan gambaran tentang dinamika
kompetitif suatu produk berupa perjalanan penjualan suatu
produk dari diperkenalkan kepada pasar hingga akhirnya
hilang dari pasaran.

Tiap tahapan mempunyai tantangan yang berbeda dan dapat


memberikan kontribusi laba yang berbeda. Untuk
memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus
bekerja keras untuk melakukan berbagai strategi agar
produknya dapat bertahan lebih lama di pasaran.
TAHAPAN DAUR HIDUP PRODUK
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
1. Pada tahap ini, produk mulai dipasarkan kepada masyarakat. Produk yang dikeluarkan masih benar-
benar baru dan laba produsen masih sedikit, promosi juga dilakukan secara intensif agar masyarakat
mengenal produk. 
2. 2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
4. Ketika berada dalam tahap ini, penjualan serta laba akan meningkat yang disebabkan permintaan dari
masyarakat sudah meningkat, karena masyarakat sudah mulai mengenal produk yang dibuat oleh
perusahaan. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil
keuntungan dari besarnya permintaan pasar.
3. 3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap kedewasaan ditandai dengan adanya kompetitor yang mulai berdatangan. Produsen harus lebih
efisien dalam hal biaya, agar biaya per unitnya lebih rendah. Produsen umumnya melakukan inovasi
dan gencar melakukan promosi terhadap produk.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Di tahap ini, penjualan produk mulai menurun dan ditinggalkan oleh konsumen untuk produk lain.
Jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun dan akhirnya
mati. Penurunan penjualan ini disebabkan antara lain oleh perkembangan teknologi, pergeseran selera
konsumen, serta meningkatnya persaingan dari dalam negeri maupun luar negeri.
06
Pertimbangan
dalam pemilihan
strategi
Menurut arthur A thomson & strickland  ada faktor-faktor yang penting yang
harus diperhatikan dalam menyusun strategi di tingkat institusi yaitu:
• Pertimbangan regulasi dan kebijakan pemerintah
• Kondisi persaingan dan daya tarik industry secara keseluruhan
• Peluang pasar dan ancaman eksternal perusahaan
• Kekuatan sumber daya perusahaan, kompetensi dan kemampuan kompetitif
• Ambisi pribadi, filsafat perusahaan dan kepercayaan etis manejer
• Pengaruh shared values dan company culture dalam strategi
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai