Anda di halaman 1dari 18

TRICHOMONAS

VAGINALIS
Dosen Pengampuh :
DR. Elsa F,S.Keb.,Bd.,M.Ked,Trop
Disusun Oleh :

1. Cindy Elisa L S (200105002)

2. Roro Retno Ayu E K (200105006)

3. Tazkia Farah F (200105008)

4. Sevita Febiola (200105010)

3. Dwi Wahyu S (2001050012)


A. Sejarah Trichomonas Vaginalis

Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada


tanggal 19 September 1836 pada saat Academy of Sciences di Paris. Pada saat itu
dikatakan bahwa ia menemuakan suatu organisme yang disebutnya sebagai
animalcules dari sekret segar vagina dan disepakati pada saat itu juga organism ini
dinamakan Trichomonas vaginale .Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan
penemuan Donne dan memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas
vaginalis. Pada tahun 1884, Marchan menemukan Trichomonas vaginalis pada
traktus urin arius pria dan baru pada tahun 1916 Hoehne melaporkan bahwa
Trichomonas vaginalis adalah flagella yang patogenik karena menemukan kolpitis
yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
B. Klasifikasi Trichomonas Vaginalis

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa yang bersifat parasit,


berdiameter 10-30 µm, dan memiliki flagel, anaerobik, protozoa
flagellated, bentuk mikroorganisme.

Berdasarkan klasifikasi umumnya maka Trichomonas


vaginalis memiliki klasifikasi sebagai berikut:

Class : Flagellata
Family : Trichomonadidae
Klasifikasi Genus : Trichomonas
Speciees : Trichomonas vaginalis, Trichomonas hominis,
Trichomonas
faetus
Berdasarkan klasifikasi umumnya maka Trichomonas vaginalis memiliki
klasifikasi sebagai berikut:

01 Domain : Eukarya 05 Genus : Trichomonas

02 Filum : Metamonada 06 Spesies : T. vaginalis

03 Kelas : Parabasalia 07 Nama binomial :


Trichomonas vaginalis

04 Order : Trichomonadida
C. Siklus Hidup Trichomonas Vaginalis

Perkembangbiakannya dengan cara


berkembang biak secara belah pasang
longitudinal dan inti membelah dengan cara
mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam
dengan kondisi yang optimum. Jadi tidak heran
bila dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat
berkembang mencapai jutaan. Tidak seperti
protozoa lainnya, trichomonas tidak memiliki
bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis
memiliki kemampuan untuk melakukan
fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang Dalam biakan, parasit ini mati pada pH
biak, trichomonas vaginalis membutuhkan <4,9, (pH vagina 3,8 - 4,4) dan tahan
kondisi lingkungan yang konstan dengan terhadap desinfektans dan antibiotik.
temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada Ph Trichomonas vaginalis berada di saluran alat
diatas 5,5- 7,5.  kelamin perempuan bagian bawah. Pada
Protozoa ini akan cepat mati bila diletakkan laki-laki berada di uretra dan prostat.
di air atau dikeringkan. Trichomonas Memperbanyak diri dengan pembelahan
vaginalis bergerak dengan cepat berputar- biner (satu menjadi dua). Parasit tidak
putar di antara sel-sel epitel dan leukosit memiliki bentuk kista, dan tidak bertahan
dengan menggerakkan flagel anterior dan dengan baik di lingkungan luar.
membran bergelombang. Parasit ini mati Trichomonas vaginalis ditularkan di antara
pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 manusia, terutama melalui hubungan
hari pada suhu 00C. seksual.
D. Penegakan Diagnosis Trichomonas Vaginalis

GEJALA KLINIS

PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK
KULTUR

SEROLOGI DAN IMUNOLOGI


Diagnosis ditegakkan melalui gejala klinis baik yang subyektif maupun
obyektif. Tetapi diagnosis sulit ditegakkan pada penderita pria dimana
trikomoniasis pada pria hanya dijumpai sedikit organisme Trichomonas
vaginalis dibandingkan dengan wanita penderita trikomoniasis.
(Chin J,2000)

GEJALA KLINIS
Sediaan Sekret Sediaan
Vagina Sedimen Urine

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
Sediaan Sekret Vagina

Pengambilan sampel sekret vagina dilakukan


dengan cara–cara pap smear. Kemudian buat
sediaan lalu dilakukan pengecatan dan lihat di
bawah mikroskop. Pemeriksaan mikroskopis
secara langsung dapat juga dilakukan dengan Pemberian beberapa tetes KOH 10 – 20 %
cara membuar sediaan dari sekret vagina yang pada cairan vagina yang diperiksa, dapat
dicampur dengan satu tetes garam fisiologis menimbulkan bau yang tajam dan amis pada
diatas gelas obyek dan langsung dilihat 75% wanita yang positif trikomoniasis dan
dibawah mikroskop. infeksi bacterial vaginosis. Tetapi tidak
pada mereka yang menderita vulvovaginal
kandidiasis. Untuk menyingkirkan bacterial
vaginosis dari infeksi trikomoniasis dapat
diketehui dengan memeriksa konsentrasi
lactobacillus yang jelas berkurang pada
trikomoniasis dan pH vagina yang basa.
Sediaan Sedimen Urine

Urin yang akan diperiksa, sebelumnya diputar


terlebih dahulu dengan kecepatan rendah selama
5 menit, kemudian dibuang supernatannya.
Sedimen yang mengendap pada dasar tabung
tersebut diperiksa secara mikroskopis dengan
lensa obyektif 10 kali atau memakai lensa
obyektif 40 kali untuk mengamati Trichomonas
vaginalis. Setelah itu segera dilakukan
pengecatan.
(Gracia L.S,2006)
Selain pemeriksaan secara klinis dan mikroskopis langsung, cara lain yang
dapat dilakukan adalah dengan kultur, terutama pada mereka yang sedikit
jumlah organisme Trichomonas vaginalisnya, seperti pada pria atau wanita
penderita trikomoniasis kronik. (Yunilda,2005).

KULTUR
Pemeriksaan dengan cara ini belum menjamin dan belum cukup sensitive
untuk mendiagnosis infeksi Trichomonas vaginalis. Walaupun sudah
banyak penelitihan yang akhir – akhir ini menggunakan teknik serologi
untuk mendiagnosis infeksi Trichomonas vaginalis. (Andriyani,2005)

SEROLOGI DAN IMMUNOLOGI


E. Habitat Dan Epidemiologi Trichomonas
Vaginalis

Trikomoniasis vagina ditemukan di mana-mana, sukar untuk menentukan frekuensi penyakit ini di
suatu daerah karena kebanyakan penelitian dilakukan pada golongan tertentu saja seperti
golongan wanita hamil (18 – 25 % di AS) dan dari klinik ginekologi (30 – 40 % di Eropa timur). Di
Indonesia berdasar hasil penelitian di RSCM Jakarta terdapat 16% kasus dari klinik kebidanan
dan 25 % wanita dari klinik ginekologi (sample sebanyak 1146 orang). Trichomonas vaginalis
biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan ternyata organisme ini dapat bertahan hidup
selama 45 menit di tempat dudukan toilet, pakaian mandi dan air hangat. Penularan perinatal
ditemukan sekitar 5 % dari ibu yang terinfeksi trikomoniasis, tetapi biasanya sembuh dengan
sendirinya (self – limited) oleh karena metabolism dari hormon ibu. (Prasetyo H.R,2002)

Pada wanita Trichomonas vaginalis sering diketemukan pada kelompok usia 20 – 49 tahun,
berkembang pada usia muda dan usia lanjut dan jarang terjadi pada anak gadis. Pada penelitihan
sekitar tahun enampuluhan angka infeksi Trichomonas vaginali mencapai tiga kali lipat dari infeksi
candida pada wanita yang telah menikah. Dan angka ini bervariasi dapat mencapai 15 % atau
lebih terutama pada wanita yang kurang memperhatikan kualitas kebersihan pribadinya.
(Chin J,1973)
F. Gejala Klinis Trichomonas Vaginalis

Gejala klasik T. vaginalis pada wanita


adalah keputihan yang disertai rasa
gatal, nyeri berkemih dan nyeri daerah
supra pubis.
Masa inkubasi setelah terinfeksi adalah Secret vagina biasanya berwarna putih
4-28 hari (rata rata 10 hari). T. vaginalis kehijauan (purulent), berbusa dan
yang masuk ke saluran urogenital akan berbau tajam. Pada 20% kasus dapat
melakukan adhesi dengan sel epitel ditemukan strawberry cervix yang
skuamosa. Kemampuan adhesi ini ditandai dengan lesi berbentuk bintik
dipengaruhi oleh faktor waktu, suhu dan bintik kemerahan (punctate
pH (Arroyo R, 1992). Pada wanita, hemorrhagic lesions) akibat inflamasi
spektrum klinik dari trichomoniasis (Petrin D, 1998). Pada laki laki infeksi
bervariasi dari asymptomatic carrier T. vaginalis umumnya asymptomatic
hingga gambaran vaginitis berat. atau kadang kadang ada keluhan nyeri
berkemih ringan, urethritis,
G. Pencegahan/terapi untuk Parasite
Trichomonas Vaginalis

PENCEGAHAN TERAPI

- Penyuluhan dan pendidikan terhadap Pemberian Metronidazole


pasien dan masyarakat umumnya
tentang infeksi ini serta diagnosis dan Dosis yang disarankan untuk
penanganan yang tepat pada pasangan trichomoniasis ini adalah :
penderita trichomoniasis. • 2 gram, dosis sekali minum (single
dose)
- Pemakaian kondom • 250 mg 3 kali sehari selama 7-10
hari
• 500 mg 2 kali sehari selama 5-7
hari
Thank You :)

Anda mungkin juga menyukai