A1
MARPOL ANNEX I
PENCEMARAN OLEH
MINYAK
NAMA KELOMPOK 2 :
Nurjanah 187052327
MARPOL
Pencegahan oil spil atau tumpahan minyak dari kapal dan untuk menjaga laut lebih
aman dari polusi minyak adalah tanggung jawab awak kapal. Minyak dari kapal dapat
masuk ke laut karena tumpahan dan kebocoran yang tidak disengaja atau oleh kelalaian
operasional kru kapal.
Ketika minyak masuk ke dalam air, ia menyebar dengan cepat kepermukaan air, dan
intensitas polusi tergantung pada density dan komposisi relatif dari minyak tersebut.
Hasilnya bisa menjadi bencana karena campuran minyak di atas air memiliki dampak
signifikan pada hewan laut dan manusia. Tumpahan minyak tidak hanya
mempengaruhi lingkungan laut saat ini tetapi juga berdampak pada spesies laut dan
substrat organik pesisir
DEFINISI OIL SPILL AT SEA
Istilah “Minyak” dapat didefinisikan sebagai minyak berat yang mengandung minyak
dalam bentuk minyak mentah, minyak bahan bakar berat, lumpur/sludge, sampah
minyak dan produk olahan seperti MGO (selain dari petrokimia yang diatur pada
ketentuan lampiran 2). konvensi ini), dll
MARPOL Annex 1 mencakup semua cairan yang mengandung minyak dan dapat
dibuang ke laut. Bahkan air buangan yang diolah OWS juga merupakan bagian dari
lampiran ini. Berdasarkan MARPOL Annex 1, peralatan berikut ini harus dalam
kondisi baik, dikalibrasi secara memadai, dipelihara dan berfungsi penuh dengan suku
cadang yang sesuai dan siap di kapal setiap saat
DEFINISI OIL SPILL AT SEA
Dalam peraturan ini, setiap pembuangan minyak atau campuran minyak yang
dihasilkan dari ruang mesin kapal atau ruang muatan kapal tanker dilarang, kecuali
ketika mereka memenuhi kriteria yang dinyatakan berikut,
Semua kapal berkapasitas 400GT (selain tanker minyak) dan berlayar di atas area
khusus, pembuangan dari ruang mesin, diizinkan jika :
1. Kapal sedang dalam bernavigasi.
2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan penyaringan
miinyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam
peraturan 14 yang digunakan untuk membuang campuran limbah yang diolah.
3. Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai.
PENGENDALIAN PEMBUANGAN
MINYAK DIBAWAH REGULASI MARPOL
1973/1978 ANNEX I
3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh melebihi 15
ppm
4. Minyak yang tercampur diolah dalam peralatan filter oli hanya diambil dari ruang
mesin dan bukan dihasilkan dari ruang muatan.
5. Campuran berminyak tidak dicampur dengan tangki bahan bakar atau residu
minyak tangki muatan.
6. Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai.
PEMBUANGAN AREA KHUSUS
Untuk kapal berkapasitas 400 GT ke atas ini (Selain kapal tanker minyak),
segala pembuangan minyak atau campuran minyak di laut dilarang, kecuali
jika semua persyaratan berikut dipenuhi:
1. Kapal sedang berlayar/bermavigasi.
2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan
penyaringan miinyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan
sebagaimana tercantum dalam peraturan 14 yang digunakan untuk
membuang campuran limbah yang diolah.
3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh
melebihi 15 ppm.
4. Diarea khusus Antartika, setiap pembuangan minyak ke laut. Limbah
minyak atau campuran berminyak dari kapal harus dilarang.
PEMBUANGAN AREA KHUSUS
Pembuangan dari Area Kargo dari kapal tanker Minyak (yang mencakup tangki kargo, ruang
pompa, ruang mesin, got yang dicampur dengan residu minyak kargo, dll.) :
● Kapal tanker tidak di dalam Area Khusus;
● Kapal tanker harus lebih dari 50 mil laut dari pantai terdekat;
● Kapal tanker bergerak dalam bernavigasi;
● Kecepatan pembuangan konten minyak secara instan tidak melebihi 30 liter per mil laut
● Jumlah total minyak yang dibuang ke laut tidak melebihi tanker yang ada (diserahkan pada
atau sebelum 31 Desember 1979) 1/15000 dari jumlah total kargo tertentu yang residu
membentuk bagian, dan untuk tanker baru (diserhkan setelah 31 Desember 1979) 1/30000
dari jumlah total muatan spesifik yang residu membentuk bagian;
● Tanker memiliki sistem pemantauan dan kontrol pembuangan oli operasional dan
SURVEI DIBAWAH MARPOL 1973/1978
ANNEX I
Setiap kapal dengan 400GT ke atas dan semua kapal tanker 150GT ke atas harus dilakukan
survei berikut:
1. Survei Awal: Survei ini dilakukan sebelum kapal siap digunakan. Dalam survei ini,
semua peralatan, mesin, sistem, perlengkapan, dll. Diperiksa yang dicakup dalam Lampiran
1.
2. Survei Tahunan: Survei tahunan dilakukan setiap tahun dengan mengambil buffer 3
bulan sebelum dan sesudah tanggal ulang tahun sertifikat IOPP dikeluarkan.
3. Survei Tingkat Menengah: Survei tingkat menengah berlangsung dalam buffer 3 bulan
sebelum atau setelah tanggal ulang tahun kedua atau dalam 3 bulan sebelum atau setelah
tanggal ulang tahun ketiga Sertifikat menggantikan salah satu survei tahunan.
SERTIFIKAT PENCEGAH POLUSI
MINYAK INTERNASIONAL (IOPP)
● Detail Pemilik
DOKUMEN REGULASI TENTANG
PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH MINYAK
BERDASARKAN ANNEX I MARPOL 1973/1978
Selain SOPEP, semua kapal tanker minyak dengan bobot mati 5.000
ton atau lebih harus memiliki akses cepat ke pantai yang telah
ditetapkan dg damage stability terkomputerisasi dan program
perhitungan kekuatan struktural residual.
REFERENSI