Anda di halaman 1dari 22

KESELAMATAN PELAYARAN

A1
MARPOL ANNEX I
PENCEMARAN OLEH
MINYAK
NAMA KELOMPOK 2 :

Andi Reni Hidayah. C 187052335

Dimas Adjie Saputra 187052331

Icho Fernandes R 187052320

Mohammad Fajar Shiddiq 187052202

Nurjanah 187052327
MARPOL

MARPOL (Marine Polution) adalah sebuah


peraturan internasional yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya pencemaran di laut.
Setiap system dan peralatan yang ada di
kapal yang bersifat menunjang peraturan ini
harus mendapat sertifikasi dari klas.
RUANG LINGKUP MARPOL

• Peraturan – peraturan mengenai pencegahan


pencemaran di laut di atur dalam regulasi
Internasioal yang dikeluarkan oleh IMO
yaitu MARPOL 1973/1978. Selanjutnya
peraturan mengenai pencegahan dan
penanggulangan pencemaran laut oleh
berbagai jenis bahan pencemar dari kapal
dibahas daam Annex I s/d VI MARPOL
73/78, berdasarkan jenis masing-masing
bahan pencemar
ANNEX I MARPOL 1973/1978
Annex I MARPOL 73/78 membahas Peraturan tentang
Pencegahan Pencemaran oleh minyak Mulai berlaku 2 Oktober
1983
Dalam Annex I MARPOL 1973/1978 terdapat beberapa definisi
dalam peraturan 1 yaitu : “Minyak“ ialah minyak bumi dalam
bentuk apapun, termasuk minyak mentah, minyak bahan bakar,
minyak kotor, kotoran minyak dan hasil – hasil olahan
pemurnian ( selain dari berbagai jenis petrokimia yang tunduk
pada ketentuan – ketentuan lampiran II konvensi ini dan tanpa
membatasi yang umum dari apa yang disebutkan di atas,
termasuk bahan – bahan yang tercantum dalam Tambahan I
lampiran ini
ANNEX I MARPOL 1973/1978

Di dalam peraturan 4 aturan MARPOL 1973/1978 setiap


kapal tanki minyak yang berukuran 150 GRT atau lebih dan
setiap kapal – kapal lainnya berukuran 400 GRT atau lebih
harus dikenai survey – survey diantaranya adalah survey
awal, survey tahuna, survey berkala, survey antara dan bisa
juga survey dadakan atau unscedule survey. Sertifikat
Pencegahan Pencemaran oleh minyak Internasional untuk
jangka waktu yang ditetapkan oleh oleh Badan Pemerintah ,
yang tidak lebih dari lima tahun sejak tanggal
pengeluarannya yaitu setelah lulus dilakukan survey awal.
MARPOL 1973/1978
ANNEX I
PENCEMARAN OLEH MINYAK

Pencegahan oil spil atau tumpahan minyak dari kapal dan untuk menjaga laut lebih
aman dari polusi minyak adalah tanggung jawab awak kapal. Minyak dari kapal dapat
masuk ke laut karena tumpahan dan kebocoran yang tidak disengaja atau oleh kelalaian
operasional kru kapal.

Ketika minyak masuk ke dalam air, ia menyebar dengan cepat kepermukaan air, dan
intensitas polusi tergantung pada density dan komposisi relatif dari minyak tersebut.
Hasilnya bisa menjadi bencana karena campuran minyak di atas air memiliki dampak
signifikan pada hewan laut dan manusia. Tumpahan minyak tidak hanya
mempengaruhi lingkungan laut saat ini tetapi juga berdampak pada spesies laut dan
substrat organik pesisir
DEFINISI OIL SPILL AT SEA

Istilah “Minyak” dapat didefinisikan sebagai minyak berat yang mengandung minyak
dalam bentuk minyak mentah, minyak bahan bakar berat, lumpur/sludge, sampah
minyak dan produk olahan seperti MGO (selain dari petrokimia yang diatur pada
ketentuan lampiran 2). konvensi ini), dll

MARPOL Annex 1 mencakup semua cairan yang mengandung minyak dan dapat
dibuang ke laut. Bahkan air buangan yang diolah OWS juga merupakan bagian dari
lampiran ini. Berdasarkan MARPOL Annex 1, peralatan berikut ini harus dalam
kondisi baik, dikalibrasi secara memadai, dipelihara dan berfungsi penuh dengan suku
cadang yang sesuai dan siap di kapal setiap saat
DEFINISI OIL SPILL AT SEA

● Semua Kapal : ● Area Khusus MARPOL Annex 1 :


1.Peralatan Penyaringan Oli (Oil Filtering 1.Laut mediterania
Equipment) 2.Laut baltik
2.Pengaturan Alarm 15 PPM (15 PPM 3.Laut hitam
Alarm Arrangements) 4.Laut merah
3.Standard Discharge Connection 5.Daerah (Teluk)
6.Teluk Aden
● Khusus Kapal Tanker : 7.Laut Antartika
1. Oil/water interface detector 8.Perairan Eropa Barat Laut
2. Crude oil washing system, if fitted 9.Oman wilayah Arab
3. Oil discharge monitoring and control 10.Perairan Afrika Selatan
4. Cargo and ballast pumping, piping,
and discharge arrangements
5. Engine room/ bilge holding tank to
slop tank pumping and piping
arrangements
PENGENDALIAN PEMBUANGAN
MINYAK DIBAWAH REGULASI MARPOL
1973/1978 ANNEX I

Dalam peraturan ini, setiap pembuangan minyak atau campuran minyak yang
dihasilkan dari ruang mesin kapal atau ruang muatan kapal tanker dilarang, kecuali
ketika mereka memenuhi kriteria yang dinyatakan berikut,
Semua kapal berkapasitas 400GT (selain tanker minyak) dan berlayar di atas area
khusus, pembuangan dari ruang mesin, diizinkan jika :
1. Kapal sedang dalam bernavigasi.
2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan penyaringan
miinyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam
peraturan 14 yang digunakan untuk membuang campuran limbah yang diolah.
3. Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai.
PENGENDALIAN PEMBUANGAN
MINYAK DIBAWAH REGULASI MARPOL
1973/1978 ANNEX I

3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh melebihi 15
ppm
4. Minyak yang tercampur diolah dalam peralatan filter oli hanya diambil dari ruang
mesin dan bukan dihasilkan dari ruang muatan.
5. Campuran berminyak tidak dicampur dengan tangki bahan bakar atau residu
minyak tangki muatan.
6. Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai.
PEMBUANGAN AREA KHUSUS

Untuk kapal berkapasitas 400 GT ke atas ini (Selain kapal tanker minyak),
segala pembuangan minyak atau campuran minyak di laut dilarang, kecuali
jika semua persyaratan berikut dipenuhi:
1. Kapal sedang berlayar/bermavigasi.
2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan
penyaringan miinyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan
sebagaimana tercantum dalam peraturan 14 yang digunakan untuk
membuang campuran limbah yang diolah.
3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh
melebihi 15 ppm.
4. Diarea khusus Antartika, setiap pembuangan minyak ke laut. Limbah
minyak atau campuran berminyak dari kapal harus dilarang.
PEMBUANGAN AREA KHUSUS

Pembuangan dari Area Kargo dari kapal tanker Minyak (yang mencakup tangki kargo, ruang
pompa, ruang mesin, got yang dicampur dengan residu minyak kargo, dll.) :
● Kapal tanker tidak di dalam Area Khusus;
● Kapal tanker harus lebih dari 50 mil laut dari pantai terdekat;
● Kapal tanker bergerak dalam bernavigasi;
● Kecepatan pembuangan konten minyak secara instan tidak melebihi 30 liter per mil laut
● Jumlah total minyak yang dibuang ke laut tidak melebihi tanker yang ada (diserahkan pada
atau sebelum 31 Desember 1979) 1/15000 dari jumlah total kargo tertentu yang residu
membentuk bagian, dan untuk tanker baru (diserhkan setelah 31 Desember 1979) 1/30000
dari jumlah total muatan spesifik yang residu membentuk bagian;
● Tanker memiliki sistem pemantauan dan kontrol pembuangan oli operasional dan
SURVEI DIBAWAH MARPOL 1973/1978
ANNEX I

Setiap kapal dengan 400GT ke atas dan semua kapal tanker 150GT ke atas harus dilakukan
survei berikut:

1. Survei Awal: Survei ini dilakukan sebelum kapal siap digunakan. Dalam survei ini,
semua peralatan, mesin, sistem, perlengkapan, dll. Diperiksa yang dicakup dalam Lampiran
1.

2. Survei Tahunan: Survei tahunan dilakukan setiap tahun dengan mengambil buffer 3
bulan sebelum dan sesudah tanggal ulang tahun sertifikat IOPP dikeluarkan.

3. Survei Tingkat Menengah: Survei tingkat menengah berlangsung dalam buffer 3 bulan
sebelum atau setelah tanggal ulang tahun kedua atau dalam 3 bulan sebelum atau setelah
tanggal ulang tahun ketiga Sertifikat menggantikan salah satu survei tahunan.
SERTIFIKAT PENCEGAH POLUSI
MINYAK INTERNASIONAL (IOPP)

Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Internasional dikeluarkan untuk survei


awal atau pembaruan yang menyatakan bahwa peralatan, sistem, perlengkapan,
peralatan kapal, dll. Yang berada di bawah MARPOL Annex 1 sesuai dengan
peraturan tersebut. Validitas sertifikat ini tidak boleh lebih dari 5 tahun. Administrasi
dapat memutuskan untuk mengeluarkan sertifikat untuk jangka waktu kurang dari 5
tahun, tergantung pada beberapa kondisi. Jika sertifikat berada di ambang
kedaluwarsa, dan kapal masih masih berlayar, administrasi dapat memperpanjang
validitas sertifikat sehingga kapal dapat menyelesaikan perjalanan dan datang ke
pelabuhan di mana survei dapat dilakukan untuk memperbarui sertifikat,
bagaimanapun, periode perpanjangan tidak boleh lebih dari 3 bulan.
SERTIFIKAT PENCEGAH POLUSI
MINYAK INTERNASIONAL (IOPP)

● Validasi Sertifikat dapat kadaluwarsa dalam kondisi berikut :


1.Survei yang relevan tidak dilakukan dalam jangka waktu tertentu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran.
2.Jika pengesahan tidak dilakukan sesuai persyaratan Lampiran ini
3.Jika ada perubahan bendera untuk kapal ke negara bendera lain.
DOKUMEN REGULASI TENTANG
PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH MINYAK
BERDASARKAN ANNEX I MARPOL 1973/1978

01 Oil record book

01 Oil record book


DOKUMEN REGULASI TENTANG
PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH MINYAK
BERDASARKAN ANNEX I MARPOL 1973/1978

● Oil Record Book (ORB)


Oil Record Book adalah dokumen penting yang perlu dibawa di atas kapal di bawah
MARPOL Annex 1 pada kapal dengan 400 tonase kotor ke atas, selain kapal tanker minyak,
dan kapal tanker minyak 150GT ke atas.
ORB bagian 1 disediakan di semua kapal, selain kapal tanker minyak, 400GT dan kapal
tanker minyak 150GT dan di atasnya harus dilengkapi dengan Oil Record Book Bagian 1
dan Bagian II (untuk operasi kargo /ballast).
ORB berisi informasi yang diperlukan sebagai berikut:
● Nama dan Nomor IMO kapal ● Nomor Resmi

● Tonase Kotor kapal ● Periode penggunaan

● Detail Pemilik
DOKUMEN REGULASI TENTANG
PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH MINYAK
BERDASARKAN ANNEX I MARPOL 1973/1978

● Oil Discharge monitoring system


Suatu system yang mengontrol kadar minyak dalam air yang akan dibuang ke laut. System
monitoring harus berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi lingkungan untuk
memonitor dan mongontrol segala macam pembuangan minyak ke laut karena
pembuangan dari air ballast kotor dan segala macam minyak bercampur air dari cargo tank
ke laut yang tidak terkontrol oleh system monitoring adalah suatu bentuk pelanggaran.
DOKUMEN REGULASI TENTANG
PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH MINYAK
BERDASARKAN ANNEX I MARPOL 1973/1978

Sistem monitoring terdiri dari:


1. Meteran minyak untuk mengukur kadar minyak dalam air
2. Indikator kecepatan kapal untuk mengetahui kecepatan kapal (dalam
knots)
3. Indikator posisi kapal untuk mengetahui posisi kapal
4. Discharge control untuk mengatur pembuangan minyak
5. Data recorder untuk mencatat data-data pada waktu discharge
6. Data display untuk menunjukkan data-data ketika discharge sedang
berlangsung
Sistem ini dihubungkan ke alarm yang akan berbunyi dan otomatis menutup
saluran pembuangan jika minyak bercampur air yang dikeluarkan melebihi
30 liter per mil laut dan kandungan minyak yang dibuang melebihi 15 ppm
(part per million).
DOKUMEN REGULASI TENTANG
PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH MINYAK
BERDASARKAN ANNEX I MARPOL 1973/1978

●SOPEP - Rencana darurat pencemaran minyak kapal

SOPEP adalah rencana pencegahan penting yang harus tersedia


disemua kapal 400GT atau lebih dan di semua kapal tanker minyak
150GT atau lebih.

Selain SOPEP, semua kapal tanker minyak dengan bobot mati 5.000
ton atau lebih harus memiliki akses cepat ke pantai yang telah
ditetapkan dg damage stability terkomputerisasi dan program
perhitungan kekuatan struktural residual.
REFERENSI

Corps Alumni Bumiseram Makassar. 2019. MARPOL Annex I: Cara Mencegah


Polusi Minyak di Laut. Diakses pada 5 Juni 2021, dari
https://cabmakassar.org/marpol-annex-1-cara-mencegah-polusi-minyak-di-laut/

Kuncowati. 2018. Pentingnya Pemahaman Awak Kapal Mengenai ANNEX I


MARPOL 1973/1978 dan Latihan Pencegahan Pencemaran Minyak Terhadap
Penanggulangan Pencemaran Minyak Dari Kapal. Jurnal Saintek Maritim,
Volume XVIII Nomor 1, September 2018. Diakses pada 5 Juni 2021, dari
http://jurnal.stimart-amni.ac.id/index.php/JSTM/article/view/184/147147172
Maritime World. 2020. MARPOL (Marine Polution) Regulasi Annex I - IV. Diakses
pada 5 Juni 2021, dari
https://www.maritimeworld.web.id/2011/01/regulasi-tentang-pencegahan-pencema
ran.html
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai